Sudah siapkah Anda untuk membeli rumah? Membeli rumah adalah salah satu jenis pengeluaran besar dalam hidup seseorang, karena rumah sebagai lambang kemapanan dan status sosial.

 

Rubrik Finansialku

 Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Sudah Siapkah Anda untuk Membeli Rumah?

Siap atau tidak, suatu saat nanti Anda harus membeli rumah sendiri. Sebenarnya pembelian rumah dapat disiapkan dan direncanakan sejak pertama kali Anda masuk kerja. Sayangnya informasi ini tidak diketahui banyak orang. Jika saat ini Anda belum memiliki simpanan atau rencana untuk membeli rumah, Jangan Khawatir. Kami akan uraikan cara-cara untuk mulai melakukan perencanaan pembelian rumah.

Sudah Siapkah Anda untuk Membeli Rumah - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Hal-Hal yang Wajib Anda Tahu Saat Mengajukan KPR]

 

Berikut ini 4 tahapan yang harus Anda lakukan secara finansial untuk persiapan membeli rumah.

 

Sumber Penghasilan Tetap

Syarat pertama adalah Anda memiliki sumber pendapatan tetap, boleh dari gaji, keuntungan usaha, bonus atau fee. KPR bank hanya dapat diberikan kepada orang-orang yang memiliki sumber pendapatan tetap. Bank-bank di Indonesia banyak belajar dari kegagalan sistem perbankan Amerika di tahun 2008 saat terjadi krisis supreme mortgage.

 

[Baca Juga: Segera Tingkatkan Pendapatan Residual Anda!]

 

Pada tahun 2000 an, bank di Amerika berani memberikan pinjaman rumah (Mortgage atau KPR) kepada orang-orang yang tidak memiliki pendapatan dan pekerjaan (NINJA = no income, no job, no assets). Tentu saja utang-utang tersebut berisiko gagal bayar kan? Beberapa bank berinisiatif melakukan securitization atau mengubah surat utang tersebut menjadi asset likuid yang dapat diperdagangkan. Tujuannya sederhana, bank ingin mengurangi risiko kredit macetnya. Sayangnyapada  tahun 2008, banyak utang yang jatuh tempo dan kredit KPR nya macet. Cicilan KPR tidak dapat dilunasi oleh NINJA, sehingga menimbulkan efek domino dan menjadi bubble.

 

Mengelola Arus Kas

Apakah bisa seseorang bisa membeli rumah pertama, padahal baru bekerja 5 tahun? Jawabannya tergantung, apakah orang tersebut sudah melakukan pekerjaan rumahnya atau belum. Jika Anda membiasakan diri mengelola keuangan dengan benar dan berinvestasi sesuai dengan rencana keuangan, membeli rumah bukan hal yang mustahil.

Pertanyannya selanjutnya: Apakah Anda sudah mengelola keuangan dengan benar? Setelah Anda gajian biasanya uangnya dipakai untuk apa? Coba urutkan nomor-nomor di bawah ini sesuai dengan pola Anda membelanjakan uang sehabis gajian:

  1. Berbelanja bulanan
  2. Bayar cicilan dan utang
  3. Membeli barang-barang yang diinginkan
  4. Menabung dan berinvestasi
  5. Memberikan sedekah atau donasi
  6. Bayar premi asuransi

 

Coba tuliskan urutan pengeluaran Anda di kolom komentar di bawah artikel ini. Kami akan membetulkan jika Anda salah dalam mengelola keuangan! Jika Anda ragu dengan cara mengelola keuangan yang benar, Anda dapat mengikuti cara mengelola arus kas yang kami sarankan.

[Jawab Quiz : Sudahkah Anda Mengelola Keuangan Keluarga dengan Baik?]

 

Berinvestasi untuk Penuhi Uang Muka

Mengandalkan tabungan dari gaji bulanan atau bonus tidak dapat menjadi jaminan bisa membayar uang muka rumah. Coba saja Anda hitung, bunga tabungan paling 1% – 2%, sedangkan kenaikan harga rumah bisa mencapai 10%, bahkah 15%. Kenaikan harga rumah, manamungkin kekejar dengan bunga tabungan?

[Baca Juga: Menabung di Bank kok Tidak Menjadikan Kaya]

 

Anda perlu tahu, cara mempersiapkan uang muka untuk membeli rumah. Berikut ini cara menghitungnya:

  1. Langkah pertama adalah Anda cek dulu harga rumah yang ingin Anda beli. Anda bisa melihat dari website, kira-kira berapa harga rumah tersebut?
  2. Misal lima tahun lagi Anda akan membeli rumah sejenis rumah tersebut. Tentu ada kenaikan harga donk! Kalikan harga rumah tersebut dengan 2,01 (asumsi kenaikan harga rumah 15% per tahun).
  3. Kalikan hasil perhitungna nomor 2 dengan 40% (besaran uang muka dan biaya awal).

 

Contoh: Pak Ronald sedang melihat rumah dengan harga Rp 800.000.000. 5 tahun lagi,  Pak Ronald berencana ingin membeli rumah tersebut. Perkiraan kenaikan harga rumah adalah 15% per tahun. Berapa uang muka yang harus disiapkan pak Ronald?

  1. Harga rumah = Rp 800.000.000
  2. Harga rumah lima tahun yang akan datang = Rp 800.000.000 x 2,01 = 608.000.000
  3. Uang muka yang harus disiapkan 40% x Rp 2.010.000.000 = Rp 643.200.000

 

Tantangan selanjutnya adalah, bagaimana cara Pak Ronald menyiapkan dana sebesar Rp 804.000.000 dalam waktu 5 tahun ke depan. Setelah mengetahui target yang harus dicapai dalam waktu 5 tahun yang akan datang, sekarang Pak Ronald dapat mengecek produk-produk investasi.

 

Menghitung Cicilan Maksimum

Selain menghitung uang muka, Anda juga perlu memikirkan kira-kira berapapa cicilan yang harus saya bayarkan? Apakah jumlah cicilan tersebut lebih kecil dari 30% penghasilan bulanan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat melakukan simulasi dengan membandingkan beberapa produk KPR. Finansialku bekerja sama dengan website pembanding produk-produk keuangan DuitPintar.com. Anda dapat mencoba membandingkan produk keuangan dan melakukan simulasi perhitungan jumlah cicilan bulanan. Ow ya ketika membandingkan jumlah cicilan, Anda juga perlu memperhatikan berapa kenaikan gaji Anda setiap tahunnya ya. Selamat mencoba.

 

Persiapkan Sejak Sekarang, Daripada Tidak Sama Sekali

Setelah Anda melakukan perhitungan di atas, mungkin Anda menemukan wah ternyata uang muka yang dibutuhkan kok besar sekali ya. Jangan khawatir terlebih dahulu. Tidak ada kata terlambat untuk mulai merencanakan keuangan, yang parah adalah jika Anda tidak pernah menyiapkannya sama sekali. Kuncinya adalah percaya pada diri Anda dan berusaha lebih keras.

 

Apakah Anda sudah mulai merencanakan untuk membeli rumah idaman Anda?

 

Sumber Gambar:

  • Success – http://goo.gl/zlQTeP

 

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)