Sobat Finansialku baca artikel ini sampai selesai ya, untuk tahu semua hal seputar antigen termasuk hasil tes swab antigen.

Selamat membaca…

 

Tes Swab Antigen

Hasil tes swab antigen merupakan hasil pemeriksaan dari salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi virus Corona pada individu. Namun, masih banyak orang yang belum memahami makna swab antigen, maka artikel ini akan mengulasnya.

Pengertian antigen yaitu zat asing yang memancing sistem kekebalan tubuh menciptakan reaksi perlawanan berbentuk antibodi. Umumnya, antigen datang dari luar tubuh (heteroantigen), contohnya bakteri maupun virus.

Jika keberadaan antigen dari bakteri maupun virus tertentu terdeteksi dalam tubuh, maka menandakan adanya infeksi.

[Baca juga: Waspada! Minuman Ini Bisa Memicu Hasil Tes Antigen Positif Palsu]

 

Memahami Prosedur Metode Swab

Mengapa ada yang menyebut metode ini dengan swab antigen? Karena untuk memperoleh hasil tes swab antigen, diterapkan metode swab.

Metode swab atau usap diterapkan agar memperoleh sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan. Jadi, rapid tes antigen atau swab antigen merupakan jenis tes antigen yang sama, dengan tujuan mendeteksi protein tertentu.

Protein tersebut berasal dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh.

 

Tujuan Prosedur Dilakukan

Biasanya, hasil tes swab antigen untuk memperoleh hasil pemeriksaan ke pasien yang diduga menderita Covid-19, influenza, hepatitis B. Penyakit lainnya yaitu malaria, demam berdarah dengue, dan infeksi bakteri Streptococcus.

Sejak pandemi Covid-19, tes swab antigen juga diterapkan pada orang-orang yang tidak mengalami gejala apa pun.

Faktor-faktor yang menyebabkan orang-orang tanpa gejala melakukan tes swab antigen seperti pernah kontak dengan orang yang diduga penderita Covid-19.

Faktor lainnya yaitu pihak terkait berencana melakukan pengobatan maupun perawatan di rumah sakit. Selain itu, orang yang bekerja pada area yang tidak memungkinkan penerapan protokol kesehatan dengan optimal.

 

Hasil Tes Swab Antigen Dipengaruhi Sampel Lendir

Pekerja di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan juga termasuk pihak yang mengalami tes swab antigen, meski tidak mengalami gejala. Perlu diketahui bahwa hasil tes swab antigen bisa dipengaruhi cara pengambilan sampel lendir maupun air liur.

 

Cara Penanganan Sampel Sebelum Diterapkan Tes

Hasil tes juga dipengaruhi cara penanganan sampel sebelum diterapkan tes, serta alat tes yang dipakai. Selain itu, hasil tes ini tidak selalu akurat, jadi bisa didapatkan hasil positif palsu bahkan negatif palsu.

 

Prosedur Lanjutan

Jika Anda ingin memastikan diagnosis keberadaan infeksi, maka hasil tes ini perlu diikuti pemeriksaan lain. Pemeriksaan tersebut seperti tes rapid antibodi, RT-PCR, serta kultur mikroorganisme.

Pemeriksaan rapid antigen maupun swab antigen tidak dianjurkan dilakukan sendiri di rumah, untuk menghindari kesalahan ketika mengambil sampel.

Kesalahan pengambilan sampel bisa menyebabkan hasilnya menjadi negatif palsu atau false positive. Tetapi dalam mendiagnosis Covid-19, maka dibutuhkan pemeriksaan klinis dari dokter serta PCR.

[Baca juga: Hati-hati! Ini Bahayanya Swab Antigen Sendiri!]

 

Screening dan Deteksi Komponen Protein

Antigen-1

Antigen-1. Sumber: Klikokter.com – https://bit.ly/3yfA8pr

 

Seperti yang diketahui, pemeriksaan tes rapid antigen merupakan pilihan masyarakat untuk skrining awal tes Covid-19.

Tes rapid antigen memiliki keunggulan yaitu bisa mendeteksi komponen protein SARS-CoV-2 langsung, dibandingkan tes rapid yang hanya mendeteksi antibodi.

Selain itu, hasil tes swab antigen atau rapid tes antigen bisa diperoleh lebih cepat dibandingkan rRT-PCR. Umumnya, rapid tes antigen akan mendeteksi struktur asing seperti virus dan bakteri, yang dapat memunculkan respons imun tubuh.

Meskipun tes swab antigen sudah diterapkan cukup lama, masih banyak orang yang belum mengetahui cara baca hasil swab antigen. Tes rapid antigen bisa memakai spesimen swab nasal, swab nasofaring maupun sputum seperti instruksi kit reagen.

Selanjutnya, spesimen saluran pernapasan diambil lalu, akan dioleskan ke strip tes, hasilnya dibaca operator, sekitar 10 sampai 30 menit.

Pembacaan ini bisa dibantu instrumen pembaca yang terlatih maupun tidak, untuk menghindari perbedaan interpretasi. Standar tes antigen memiliki huruf C yaitu control dan T yaitu test. Pada dasarnya alat tes swab antigen ini mirip alat tes kehamilan.

Garis uji akan terlihat pada jendela uji hasil, ketika antigen SARS-CoV-2 berada dalam spesimen. Ketika antigen SARS-CoV-2, tidak berada dalam spesimen, jadi tiada warna yang muncul pada garis uji.

Hasil tes swab antigen positif akan memunculkan dua garis merah serta hitam C dan T pada alat baca. Sementara, hasil negatif memunculkan satu garis merah pada bagian C.

Jika dalam 15 menit tiada garis yang muncul, maka hasil tes swab antigen tidak valid.

 

Cara Kerja Swab Antigen

Jika tes PCR mendeteksi keberadaan materi genetik, maka tes rapid antigen mendeteksi protein maupun glikan. Contohnya, protein lonjakan yang berada pada permukaan SARS-CoV-2.

Tes rapid antigen atau tes swab difungsikan sebagai tes skrining, jadi bisa melakukan pengujian berulang bisa dilakukan secara cepat.

Melalui tes ini, maka bisa cepat mengidentifikasi pihak yang terinfeksi SARS-CoV-2, sehingga upaya pencegahan penularan infeksi bisa segera dilaksanakan.

Jika hasil tes rapid antigen atau swab diperoleh hasil positif, maka dokter masih perlu melaksanakan tes PCR, agar bisa mendiagnosis secara pasti.

Untuk mendapatkan hasil tes swab antigen, ada beberapa prosedur yang perlu diterapkan.

Lendir yang dijadikan sampel dalam proses swab, bisa diambil dari, tenggorokan, hidung, serta bagian tubuh lainnya. Selain dengan proses swab, rapid tes antigen bisa dilakukan dengan mengambil sampel darah, dengan menusukan jarum ke ujung jari.

Tes rapid antigen yang dilakukan dengan swab memakai sampel lendir tenggorokan, maka dokter meminta pasien membuang ingusnya, jika ada. Selanjutnya, pasien mendongakkan kepala, agar proses pengambilan sampel lendir menjadi lebih mudah.

Jika sampel diambil lewat mulut, maka pasien diminta membuka mulut selebar-lebarnya.

Ketiga, alat swab yang terlihat seperti cotton bud panjang, akan dimasukkan ke hidung atau mulut. Alat ini akan didorong sampai ke nasofaring yaitu bagian atas tenggorokan yang berada di belakang hidung.

Keempat, alat swab akan digerakkan atau diputar dokter sekitar 15 menit, sehingga lendir pada nasofaring menempel di alat. Cara kerja swab antigen yang terakhir yaitu alat swab akan ditarik dokter secara perlahan dari hidung maupun mulut.

Sementara, tes rapid antigen yang memakai sampel darah yang diambil dari ujung jari.

  • Pertama, ujung jari pasien akan dibersihkan dengan alkohol terlebih dahulu.
  • Kedua, alat khusus yang memiliki jarum pada bagian ujung akan ditusuk ke ujung jari.
  • Ketiga, ujung jari yang telah dilukai jarum akan ditekan sampai darah luka itu menetes ke alat rapid tes.
  • Keempat, cairan pendeteksi antigen atau reagen akan diteteskan ke alat rapid tes, yang sudah ditetesi sampel darah.

 

Seperti yang diketahui, hasil tes swab antigen maupun rapid tes bisa diketahui sekitar 15 menit, sejak tes selesai dilakukan.

Rapid antigen yang menunjukkan hasil positif artinya terdapat antigen yang terdeteksi, sementara negatif berarti tidak terdeteksi keberadaan antigen.

Terdapat beberapa hal yang disarankan bagi orang yang memperoleh hasil tes swab antigen atau rapid antigen positif.

 

Yang Harus Dilakukan Setelah Dilakukan Tes Swab Antigen

Orang dengan hasil rapid tes positif bisa menerapkan isolasi mandiri selama 14 hari. Selain itu, menjalankan pemeriksaan lanjutan, agar memperoleh diagnosis lebih akurat, konsumsi obat-obatan yang mengobati penyakit.

Konsumsi obat yang bisa meredakan gejala hingga mencegah komplikasi, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter, jika mengalami gejala memburuk.

Terkait risiko dalam pemeriksaan rapid antigen, sebenarnya sangat jarang efek samping yang ditimbulkan tes ini. Mungkin Anda hanya merasa kurang nyaman, ketika alat swab memasuki hidung maupun tenggorokan.

Perasaan lainnya sedikit nyeri, jika tes rapid antigen dilakukan melalui sampel darah, dengan menusukkan jarum ke ujung jari.

Risiko lainnya yaitu tes rapid antigen bisa memunculkan hasil positif palsu maupun negatif palsu. Jika hasil tes positif palsu, artinya tes menunjukkan hasil positif, namun tidak ditemukan antigen pada sampel yang diperiksa.

Hasil tes positif palsu berdampak pada kecemasan pasien terhadap kondisi kesehatannya. Sementara, hasil tes negatif palsu, menyatakan hasil negatif, sebenarnya terdapat antigen pada sampel yang diperiksa.

Hasil negatif palsu bisa menjadikan pasien lengah dalam menerapkan pencegahan penyebaran penyakit. Maka, disarankan bagi pasien, agar tidak menyimpulkan hasil tes rapid antigen sebagai diagnosis, tanpa konfirmasi dokter.

Bisa dikatakan, hasil tes swab antigen bisa menghasilkan positif palsu hingga negatif palsu. Karena itu, jika Anda menjalankan tes swab antigen dan memperoleh hasil positif, bisa dilanjutkan tes PCR untuk memastikan diagnosis.

Sobat Finansialku, sebagai bentuk perhatian kita atas kesehatan keluarga sudahkah Anda memproteksi keluarga dengan asuransi kesehatan tambahan?

Bila ternyata belum, mari saatnya Anda pelajari asuransi apa yang akan Anda pakai untuk memproteksi keluarga Anda dengan mendengarkan audiobook berikut ini.

banner -cara memilih dan alasan penting asuransi kesehatan

 

Nah Sobat Finansialku sudah tahu ya tentang swab antigen ini.

Semoga bermanfaat ya Sobat, ayo bagikan artikel ini pada orang lain, supaya mereka paham mengenai swab antigen dan tidak ragu melakukan antigen bila mereka perlu melakukan tes.

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Referensi:

  • Meva Nareza. 1 Juni 2021. Rapid Test Antigen, Ini yang Harus Anda Ketahui. Alodokter.com –  https://bit.ly/3EImjTb
  • Lynda Hasibuan. 23 Juni 2021. Pahami, Begini Cara Baca Hasil Test Antigen. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3oFNf00

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/31NaDQu