Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 2.593 jaringan kantor cabang sejak 2017 sampai Agustus 2021 tutup.

Ketahui informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Transformasi Digital Bikin Kantor Cabang Bank Tutup

Transformasi digital dalam dunia perbankan punya dampak yang signifikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 2.593 jaringan kantor cabang sejak 2017 sampai Agustus 2021 tutup.

Transaksi digital dilayanan perbankan pun terus mengalami peningkatan. Apalagi di masa pandemi COVID-19 yang membuat ruang gerak masyarakat semakin terbatas namun harus tetap bertransaksi.

 

Gaya hidup masyarakat juga sudah berubah dan membutuhkan kecepatan dan efisiensi saat bertransaksi. Karena itu kalangan perbankan diminta untuk melakukan perubahan model bisnis yang saat ini masih tradisional

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengungkapkan bahwa penurunan kantor cabang ini diimbangi dengan naiknya transaksi layanan elektronik seperti mobile banking dan internet banking yang naik lebih dari 300% sejak 2016 hingga Agustus 2021. Untuk internet banking naik pesat sejak 2016 – 2021 hampir 50%.

[Baca juga: Begini Tips Aman Bertransaksi Digital di Masa Pandemi]

 

Kemudian hal lain yang signifikan adalah Uang Elektronik (UE) dari 2015-2020 hampir 4.000% dari Rp 5,28 triliun menjadi Rp 204,9 triliun.

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan, realisasi perbankan elektronik dan digital juga terus mengalami kenaikan.

Misalnya layanan perbankan elektronik dan digital ini turut mendorong rekening dan dana pihak ketiga (DPK) yakni dari 260 juta rekening menjadi 337 juta pada 2020.

“Termasuk ketersediaan bank yang menyediakan layanan digital tanpa tatap muka langsung,” jelasnya.

[Baca juga: Selain MotionBanking, ini Tujuh Digital Banking yang Diresmikan OJK]

 

Menurutnya revolusi era baru industri 4.0 juga telah membuat bank secara intensif mengkaji ulang model bisnis tradisional. Apalagi, lanjut Teguh, proses digitalisasi terjadi semakin masif selama pandemi Covid-19.

Dengan kata lain, bank harus merespon dengan cepat dan efisien terhadap tuntutan perubahan nasabah dengan menawarkan layanan yang inovatif, aman, dan sederhana bisa digunakan oleh konsumen.

“Dapat kami sampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat perbankan nasional telah mulai melakukan suatu transformasi digital, termasuk mengembangkan layanan dan produk digital,” kata Teguh.

[Baca juga: Beradu Layanan Digital Perbankan untuk Menggaet Nasabah]

 

Transformasi digital telah mengubah kebiasaan dalam bertransaksi juga dalam mencatat keuangan. Seperti Aplikasi Finansialku yang memudahkan orang-orang dalam mencatat keuangan secara teratur sehingga dapat mengukur sejauh mana kesehatan finansial masing-masing.

Selain itu, dalam Aplikasi Finansialku juga sudah tersedia fitur-fitur yang efektif dalam perencanaan keuangan. Kamu bisa manfaatkan menu Rencana Keuangan dan pilih fitur Dana Membeli Barang, misalnya.

Dengan begitu, Kamu akan tau berapa persen alokasi uang setiap bulannya untuk barang yang kamu inginkan. Praktis kan? Yuk! Klik banner dibawah ini untuk download aplikasinya.

Download Aplikasi Finansialku

 

Bagaimana menurutmu tentang artikel di atas? Yuk saling berbagi tanggapan atau pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.  Jangan lupa bagikan artikel ini lewat berbagai platform yang tersedia. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Sylke Febrina Laucereno. 26 Oktober 2021. 500 Kantor Cabang Bank di RI Tutup!. Finance.detik.com – https://bit.ly/3vOzTAG
  • Novita Intan. 26 Oktober 2021. Transformasi Digital, 2.593 Kantor Cabang Bank Tutup. Republika.co.id – https://bit.ly/3mgiWfe