Perlukah menyiapkan dana darurat saat penghasilan tidak menentu? Bagaimana cara menyiapkan dana darurat apabila tidak memiliki penghasilan tetap?

Yuk simak tips-tips cerdas menyiapkan dana darurat bagi kamu yang tidak memiliki penghasilan tetap dalam artikel berikut.

 

Memiliki Dana Darurat

“Nuttt…Nutttt.. Maaf nomor yang Anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa tahun lagi” wanita yang menjawab dalam telepon itu pun memutus sambungan itu dengan segera.

Jono merasa dirinya mulai frustasi setelah semua kontak handphone yang dihubunginya, nyaris gak ada satu pun yang mau mengangkat teleponnya selain wanita tadi.

Saat itu ia benar-benar kalap, ia mulai mencari es kelapa muda demi memadamkan api amarah didalam dirinya yang saat itu mulai dilanda pikiran-pikiran jahat.

Jono yang masih kaleng kabut melihat peluang bahwa ia bisa mencuri sabut kelapa yang dibuang bapak tukang es untuk kemudian dipakai sebagai bahan bakaran sate.

Tetapi kemudian ia mengurungkan niat jahatnya itu, sebab modal untuk membeli peralatan sate lebih mahal dari sabut kelapa.

Kemudian ia mulai mencari jalan pintas lainnya, Jono memutuskan untuk menjadi pengemis jalanan saja. Sebab ia pikir, dengan mengemis ia menemukan solusi untuk permasalahnya.

 

Lalu setelah ia membulatkan tekadnya, ia kembali ke rumah untuk mandi dan bersiap-siap menjadi pengemis dihari itu.

Ia menyisir rambutnya dengan wax, menyemprotkan cologne yang baru ia beli di indomerit dan memakai setelan kemeja terbaik lengkap dengan sepatunya. Harapannya agar ia memberikan kesan yang baik didepan orang lain.

Tetapi setelah seharian ia turun dijalanan dengan duduk dan memberi senyuman. Kaleng kuaci yang ia bawa dari rumah juga tak kunjung terisi.

Ia merasa sangat sedih, sebab ia sudah mengupayakan dirinya hingga mengemis, demi mengumpulkan uang untuk Agnes. Ia merasa sangat bersalah, jika ia tidak bisa membiayai Agnes yang sedang sakit dan memerlukan perawatan khusus.

Jono tidak bisa membayangkan dirinya sanggup kehilangan Agnes, kucing siam kesayangan Jono yang selama ini menemani hari-harinya. “Andai aku punya uang simpanan” Kata Jono meringis didalam hatinya.

Nah, coba diseriusin deh. Sobat finansialku, pernah gak membayangkan posisi seperti Jono tadi? Di saat situasi mendesak tetapi hampir tidak mungkin mendapat bantuan dengan segera.

Padahal temen-temen bukan tipikal orang yang senang menyusahakan orang lain. Apalagi urusan uang. Duh haram deh kalau udah urusan uang.

 

Tetapi pada kenyataannya, masih banyak orang yang meremehkan pentingnya kemampuan atau kebiasaan mengelola keuangan. Katanya sih karena rejeki sudah ‘ada’ yang ngatur.

Eitssss! Sobat Finansialku pasti gak setuju dong dengan prinsip kaya gini. Sebab, sekalipun rejeki masing-masing orang sudah diatur tetap saja kan kita perlu mengelolanya dengan bijak. Sejutu kan?!

Membahas mengelola uang dengan bijak ada banyak rumus dan cabang-cabangnya. Selain bekerja kemudian menabung, membuat pos-pos biaya, mencari lahan investasi, mencatat pengeluaran-pengeluaran, Finansialku juga seringkali menghimbau sobat semua untuk memiliki dana darurat.

Sebab kalau tidak, jangan sampai kaya Jono tadi, tidak mendapat bantuan kemudian mulai frustasi, lalu timbul keinginan melakukan tindak kriminal atau jika tidak mencari perhatian dengan mengemis.

Padahal jika rutin menyisihkan sedikit demi sedikit untuk dana darurat, baik Jono ataupun Sobat Finansialku pasti akan merasa jauh lebih tenang.

Besarannya perhitungan untuk pos yang perlu disisihkan untuk dana darurat adalah:

  1. Untuk mereka yang masih singleatau tidak mempunyai tanggungan adalah sebesar 3-6 kali gaji yang dimiliki. Sementara,
  2. Untuk mereka yang sudah mempunyai keluarga, besar dana darurat yang dibutuhkan adalah 6-12 kali gaji yang didapat.

Tips Cerdas Memiliki Dana Darurat untuk Kamu yang Tidak Berpenghasilan Tetap - 02 - Finansialku

[Baca Juga: Begini Cara Mengalokasikan Dana Darurat untuk Karyawan Swasta]

 

Contohnya, jika Jono memiliki gaji 5 juta rupiah, maka dana darurat yang wajib dimiliki oleh Jono yang masih single adalah 15-30 juta rupiah, sementara untuk yang sudah berkeluarga setidaknya memiliki 30-60 juta rupiah.

“Duh besar amat! Emang penting gitu dana darurat?!”

Kenapa sih harus punya dana darurat? Manfaatnya apa? Ada beberapa manfaat yang Sobat Finansialku perlu tau, diantaranya:

  • Tidak kebingungan mencari uang tunai yang dibutuhkan
  • Tidak kehilangan momentum. Maksudnya adalah jika diperlukan, bisa menjadi solusi ketika ada penawaran atau kesempatan langka yang membutuhkan sejumlah dana dalam waktu singkat. Misalnya, ada sebuah property yang dinego habis sejadinya dengan harga super miring.
  • Dana investasi tidak tergerus
  • Dana cadangan untuk antisipasi kerugian sehingga tidak perlu menggadaikan apapun atau mencari pinjaman
  • Dana darurat membuat hidup menjadi lebih tenang dan terjamin.

 

Selain manfaat-manfaat di atas, mari sama-sama kupas lebih dalam mengenai pentingnya dana darurat dalam kehidupan keuangan Sobat Finansialku dari audiobook Finansialku di bawah ini. Tentu saja hal ini penting diketahui oleh Sobat Finansialku.banner -mengupas pentingnya dana darurat

 

Sobat Finansialku juga pastinya ingin memiliki financial freedom bukan? Nah, salah satu caranya adalah dengan membiasakan diri untuk mengelola keuangan dengan memprioritaskan kebutuhan yang lebih utama. Seperti salah satunya menyisihkan penghasilan untuk dana darurat.

Tetapi apakah jika tidak berpenghasilan tetap masih bisa memakai rasio tersebut? Tentu bisa, yang perlu dihitung adalah seberapa besar pengeluaran tetap/wajib/rutin setiap bulannya kemudian dikali 3-6 kali atau 6-12 kali, itulah besaran dana darurat yang membuat hati tenang.

Kali ini, Finansialku akan membuat hati sobat semua menjadi lebih tenang dengan membagikan tips cerdas untuk menghimpun dana darurat. Sobat, yuk check ombak!

Tips Cerdas Memiliki Dana Darurat untuk Kamu yang Tidak Berpenghasilan Tetap - 03 - Finansialku

[Baca Juga: Gaji Kecil tapi Harus Siapkan Dana Darurat? Begini Caranya]

 

Tips Memiliki Dana Darurat

Simak 5 Tips ampuh dari Finansialku berikut ini:

  1. Pisahkan di rekening yang berbeda dari rekening jajan.

Dana darurat harus aman dari godaan flash sale, diskon dan lambang-lambang merah lainnya ditanggal-tanggal gajian. Untuk itu, kamu bisa langsung memisahkan antara rekening biaya bertahan hidup dan rekening dana darurat. Gak akan ribet koq, lebih ribet kalau uang gajian kamu gak pernah bersisa kan?

  1. Pisahkan dari hari pertama kamu gajian/mendapat komisi.

Supaya dana darurat cepat terkumpul dan tidak ludes, maka kamu bisa langsung memisahkannya dari pendapatan bulanan, di hari pertama mendapatkan pendapatan. Kamu bisa langsung pisahkan 20 persen dari pendapatan untuk dimasukin ke rekening khusus tadi. Sehingga, sisanya yang 80 persen bisa dipergunakan untuk kebutuhan lainnya.

  1. Harus stand by di rekening

Kenapa dana darurat ini harus ada yang stand by di rekening? Karena, kamu tidak bisa memprediksikan kapan akan terjadi keadaan darurat. Kalau keadaan darurat terjadi di tengah malam dan ternyata kamu simpan semua di investasi, kamu akan mendapatkan uang tunai dari mana selain dari uang di rekening? Gitu lho!

  1. Investasikan Dana Darurat, tapi…

Kamu mungkin ‘ateul’ punya uang nganggur dalam jumlah banyak. Padahal iphone 15S udah bisa kebeli. Daripada jadi barang yang nilainya turun. Investasikan aja. Kamu bisa menginvestasikan dana darurat di instrument investasi yang aman dalam arti memiliki risiko fluktuasi jangka pendek dan risiko kegagalan yang rendah, mudah diakses kapanpun dan dimanapun, dan harus likuid atau mudah dicairkan. Rasio dana darurat yang diinvestasikan maksimal 50 persen saja dari dana yang ada.

  1. Lakukan penghematan super ketat dengan memangkas pengeluaran untuk hal-hal yang tidak perlu sebelum dana darurat terkumpul dan setelahnya jangan kendor untuk monitor terus dana tersebut.

 

Gimana? Kalau melihat keuntungan yang diperoleh, tentu tidak akan menjadi beban untuk memiliki dana darurat bukan? Nah, untuk pencatatannya, sobat bisa memanfaatkan Aplikasi Finansilaku yang bisa di-download secara gratis di Google Playstore dan AppleStore.

Pada aplikasi tersebut juga, sobat bisa lakukan financial check up untuk mengetahui seberapa sehat kondisi keuangan sobat hari ini.

Kalau dirasa tidak tahu harus mulai dari mana, Sobat Finansialku bisa mulai melakukan Financial Check Up untuk mengetahui kondisi keuangan teman-teman yang sebenarnya lewat aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apple Apps Store .

Setelah mendapatkan hasilnya, teman-teman bisa melakukan konsultasi langsung bersama saya di mana pun dan kapan pun secara EKSKLUSIF lewat fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi yang sama, lho!

Untuk bisa menikmati fitur ini, teman-teman hanya perlu berlangganan akun premium Rp 350 ribu untuk 365 hari alias SATU TAHUN PENUH! Ini sama dengan Sobat Finansialku membayar seribu per hari. Murah, ‘kan? Jadi, yuk, unduh aplikasinya dan konsultasi bersama saya sekarang!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Itulah pentingnya memiliki dana darurat meskipun saat penghasilan tidak menentu. Juga bijaklah dalam mengatur keuanganmu. Yuk bagikan artikel ini pada kawan-kawanmu agar mereka juga mengetahui informasinya. Terima kasih.

 

 

Sumber Referensi:

  • Helmi Shemi. 09 Desember 2020. Bikin Hati Tenang, 6 Tips Menabung DanaDarurat Agar Cepat Terkumpul. Jogja.idntimes.com – https://bit.ly/3tiWimM
  • Admin. DANADARURAT? WAJIB TAHU DAN WAJIB PUNYA! Sikapiuangmu.ojk.go.id – https://bit.ly/2RsL5TA

 

Sumber Gambar:

  • Dana Darurat 01 – https://bit.ly/3b6EfKk
  • Dana Darurat 02 – https://bit.ly/2PUEAbH