Trading vs Investing: Saat Anda membeli saham, Anda memiliki pilihan untuk menjadi trader atau investor saham. Tentu saja antara dua hal ini memiliki perbedaan prinsip yang cukup kontras.

Tidak semua orang cocok menjadi trader, dan tidak semua orang cocok menjadi investor.

Karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham, Anda perlu mengetahui dulu bedanya trading dan investing.

 

Summary:

  • Sebelum memutuskan akan melakukan investasi atau trading, kita harus mengetahui terlebih dahulu penjelasan dari keduanya.
  • Beberapa perbedaan trading dan investing (investasi) bisa ditemukan pada prinsip, strategi, dan risikonya.

 

Trading vs Investing

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup unik dan menarik. Adanya promo nabung saham juga menjadikan banyak orang mulai melirik dan tertarik untuk membeli saham.

Namun, sebelum memutuskan untuk membeli saham, Anda harus tahu dulu apa tujuan Anda dalam membeli saham tersebut.

Apakah Anda ingin melakukan jual beli saham dalam waktu yang relatif singkat, atau untuk menyimpannya dalam jangka waktu yang lama.

Perbedaan tujuan pembelian saham akan mempengaruhi apakah nantinya Anda akan menjadi trader atau investor saham.

Hal ini penting untuk diketahui, karena ada perbedaan mendasar antara menjadi trader atau investor.

 

Perbedaan Trader dan Investor Saham

Trader saham dan investor saham adalah dua tipe orang yang umum ditemui di pasar modal. Cara Anda melihat sebuah saham akan menentukan apakah Anda seorang trader atau investor.

Meskipun sama-sama membeli saham di harga yang murah dan menjualnya di harga yang tinggi, seorang trader dan investor memiliki pola pikir dan prinsip yang berbeda.

Seorang investor saham biasanya membeli saham dengan harga yang murah. Namun, dalam pemilihannya, mereka mempertimbangkan berbagai hal.

Seperti prospek bisnis jangka panjang, kondisi perusahaan, dan berbagai hal yang lainnya.

Kemudian, saham ini akan mereka simpan dalam waktu yang cukup panjang, dan kemudian dijual kembali saat harganya sudah jauh lebih besar dibandingkan dengan harga beli pertamanya.

Seorang trader saham juga membeli saham dengan harga yang murah. Namun, dia tidak menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Saat harga saham terlihat mengalami peningkatan, maka seorang trader akan melepaskan sahamnya untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya, trader melakukan jual beli saham dalam waktu yang relatif singkat.

Perbedaan dalam pola pikir dan prinsip inilah yang membuat trader dan investor saham menjadi sangat berbeda.

[Baca Juga: 5+ Cara Mengenali Model Bisnis Untuk Investasi Saham yang Memimpin Pasar]

 

Apa Itu Trading Saham?

Seorang trader mencari keuntungan dengan memanfaatkan perubahan harga. Karena itu, biasanya mereka akan membeli saham pada harga yang rendah, dan menjualnya dengan harga yang tinggi.

Trading saham adalah transaksi jual beli saham yang dilakukan dalam waktu yang singkat.

Seorang trader biasanya membeli saham dalam frekuensi yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan transaksi yang dilakukan oleh investor.

Rentang waktu beli dan jual yang dilakukan trader juga cenderung singkat. Bisa per 15 menit, 30 menit, atau paling lama dalam waktu 1 minggu saja.

Nah, untuk mengetahui lebih jelas mengenai trading saham, berikut ini adalah strategi, prinsip, dan risiko trading saham yang perlu Anda ketahui:

 

#1 Strategi Trading Saham

Trading saham lebih memfokuskan strateginya pada sentimen dan tren saham yang mereka beli.

Biasanya, seorang trader tidak akan melakukan transaksi pembelian saham jika kondisi pasar saham sedang tidak stabil, baik karena situasi politik atau karena kondisi ekonomi global.

Selain itu, biasanya seorang trader juga memiliki rencana yang jelas, kapan mereka akan melakukan stop loss, berapa target profit yang ingin didapat, dan juga riskreward ratio-nya.

[Baca Juga: Apa Saja 5 Pantangan Dalam Investasi Saham? Ketahui Sekarang]

 

#2 Prinsip Trading Saham

Seorang trader melakukan pembelian saham dengan prinsip buy and sell. Sehingga, seorang trader biasanya akan mencari keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli dengan memanfaatkan fluktuasi harga.

Karena itu, seorang trader harus mampu mengetahui bagaimana pergerakan harga saham. Salah satunya dengan menggunakan analisis teknikal.

Untuk itu, seorang trader akan membeli saham dari perusahaan yang memiliki potensi kenaikan harga dalam waktu yang singkat.

 

#3 Risiko Trading Saham

Setiap hal tentu saja memiliki risiko, termasuk trading saham.

Dalam trading, risiko yang mungkin terjadi adalah kemungkinan capital loss, yaitu kondisi dimana harga jual malah lebih rendah dari harga beli. Selain itu, ada juga risiko kebangkrutan perusahaan.

 

Apa Itu Investasi Saham?

Investasi adalah sebuah tindakan akumulasi aset untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Di pasar saham, investasi saham dilakukan dengan membeli sejumlah saham kemudian disimpan untuk dijual kembali nanti.

Seorang investor biasanya tidak terlalu peduli dengan penurunan harga saham karena memiliki ekspektasi bahwa nantinya harga saham tersebut akan kembali naik.

Ada dua jenis investor di pasar modal yaitu investor institusi dan investor retail. Investor institusi adalah perbankan, perusahaan asuransi, dan lain-lain. Sedangkan investor retail adalah investor perorangan.

[Baca Juga: Mau Belajar Investasi Saham Tapi Modal Terbatas dan Masih Awam? Begini Caranya!]

 

#1 Strategi Investasi Saham

Investor saham biasanya menyimpan saham dalam waktu yang relatif panjang.

Karena itu, seorang investor perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi harga saham tersebut. Seperti kesehatan saham emiten, kualitas kerja, dan fundamental yang kokoh.

Seorang investor biasanya memilih jenis investasi jangka panjang. Misalnya properti, industri, atau saham.

Selain dari nilai asetnya, investor juga mendapatkan keuntungan dari dividen yang dibagikan secara berkala.

 

#2 Prinsip Investasi Saham

Seorang investor memiliki prinsip buy and hold. Jadi, seorang investor cenderung menyimpan sahamnya dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.

Biasanya, seorang investor akan melepaskan saham ketika tujuan investasinya sudah terpenuhi atau jika kualitas emiten tersebut mulai memburuk.

Pada umumnya, investor memiliki investasi dengan likuiditas yang relatif rendah.

Dalam analisisnya, mereka menggunakan analisis fundamental seperti price-earning ratio atau ramalan manajemen sebagai acuan dari kinerja perusahaan.

 

#3 Risiko Investasi Saham

Dalam investasi saham, seorang investor memiliki risiko counter party dan risiko partial fills.

Risiko counter party adalah risiko yang timbul karena Anda membutuhkan pihak lain untuk membeli aset yang Anda jual dan sebaliknya. Sedangkan risiko partial fills terjadi jika aset Anda hanya terjual sebagian.

Jika Anda sedang atau akan mencoba berinvestasi saham, namun return-nya terus menurun, yuk coba layanan Review Investasi bersama Perencana Keuangan Finansialku supaya portofolio investasi Anda menjadi ideal.

Hubungi sekarang via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

 

Investasi Saham atau Trading Saham?

Setelah mengetahui perbedaan antara investasi saham dan trading saham, maka Anda perlu menemukan mana yang lebih cocok bagi Anda.

Tidak semua orang bisa cocok dengan investasi saham, dan tidak semua orang juga cocok untuk melakukan trading saham.

Karena itu, Anda perlu mengetahui apakah Anda lebih cocok sebagai trader atau investor.

Jika Anda lebih berorientasi kepada hasil jangka panjang, maka akan lebih cocok jika Anda masuk ke pasar modal sebagai investor saham. Karena itu, cobalah untuk mulai mempelajari teknik-teknik analisis fundamental.

Sedangkan jika Anda lebih suka dengan hasil jangka pendek, atau Anda ingin menjadikan saham sebagai sumber pendapatan utama, maka Anda bisa memilih untuk menjadi trader saham.

Karena itu, cobalah untuk mempertajam kemampuan Anda untuk melakukan analisis teknikal.

Baik menjadi trader atau investor, keduanya sama-sama memiliki potensi untuk meraih keuntungan dan juga kerugian.

Nah, untuk lebih meyakinkan pilihan Anda, yuk tonton dulu video berikut ini.

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.
Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah artikel ini bermanfaat? Anda bisa membagikan informasi di dalam artikel ini kepada rekan-rekan terdekat Anda. Jadilah pahlawan bagi mereka.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Jean Folger. 23 Apr 2019. Investing vs. Trading: What’s the Difference? Investopedia.com – https://bit.ly/2CzBgK8