Yuk, ikuti cara kelola keuangan lebaran berikut ini agar Sobat Finansialku tidak kalap menjelang lebaran tahun ini. Selengkapnya di artikel video kali ini, ya.

 

Menyambut Lebaran yang tidak bisa mudik ini, Sobat Finansialku jangan lupa tetap menjaga kesehatan, ya. Selain kesehatan badan karena pandemi masih belum usai, menjaga kesehatan keuangan juga perlu, lho!

Menjaga kesehatan badan sudah pasti dengan olah raga, makan makanan yang bergizi, dan tetap mengikuti protokol kesehatan untuk tetap di rumah saja.

Nah, untuk menjaga kesehatan keuangan, Sobat Finansialku bisa menyimak tips-tips dan informasi bermanfaat mengenai keuangan lainnya dalam kanal Youtube Finansialku, sembari olahraga di rumah juga menyenangkan, kok.

 

Jangan lupa klik tombol subscribe dan nyalakan loncengnya agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video bermanfaat lainnya!

 

Cara Mengelola Keuangan Lebaran

Di bulan Ramadhan ini, penting untuk kita belajar menahan diri. Biasanya kita yang setiap hari makan siang, selama Ramadhan kita tidak makan.

Begitupun menahan diri dari yang lainnya, termasuk menahan untuk tidak impulsif membeli sesuatu untuk persiapan lebaran.

Padahal, di bulan Ramadhan tahun ini, yang masih sama dengan tahun sebelumnya, pemerintah melarang mudik. Oleh karena hal itu, sebetulnya ada beberapa budget yang bisa kita hemat.

Kita tidak perlu mengeluarkan biaya mudik, biaya jalan-jalan atau rekreasi, biaya keperluan hari raya terutama untuk makanan, dll. Ini bisa kita siapkan untuk planning keuangan kita yang lain di bulan-bulan berikutnya.

Nah, ini dia beberapa cara mengatur keuangan Lebaran yang bisa Sobat Finansialku lakukan, agar setelah Lebaran masih bisa menjalankan kehidupan sehari-hari dengan aman dan nyaman tanpa perlu memikirkan uang yang menipis karena kalap belanja.

 

#1 Buat Pos-Pos Keuangan

Membuat pos keuangan perlu dilakukan dari awal bulan Ramadhan.

Jadi, setelah mendapatkan THR, Sobat Finansialku langsung mengatur keuangannya, misalnya pos untuk zakat, pos untuk orang tua, beli snack atau hampers Lebaran, dan lain sebagainya.

Tapi, perlu Sobat Finansialku ingat, pos keuangan Lebaran ini harus dipisahkan dari cashflow bulanan. Karena jika dicampur, keinginan untuk belanja pasti meningkat sebab ada uang lebih.

 

#2 Memisahkan Dana Hari Raya dan Bulanan

Memisahkan dana hari raya dengan dana bulanan bisa dilakukan dengan memisahkan rekening keduanya.

Dengan memisahkan rekening dana hari raya, kita bisa mengukur berapa sisa dana kita, apalagi jika dilengkapi dengan pos-pos keuangan hari raya seperti poin di atas.

Dengan melakukan poin ini, kita bisa memonitoring apakah perencanaan keuangan Lebaran yang kita buat sesuai atau tidak. Jangan sampai kita mengambil porsi dana lain di luar dana hari raya.

Ingat, karena setelah Lebaran, kita masih harus tetap bertahan hidup hingga mendapatkan pemasukan berikutnya.

 

Apa yang Harus Dilakukan agar Hidup Tenang Setelah Lebaran?

Lebaran 1442 H ini jatuh pada pertengahan bulan. Banyak orang yang mengalami kehabisan dana karena kalap belanja untuk hari raya.

Padahal, menuju tanggal gajian masih jauh. Lalu, bagaimana caranya agar kita tidak kalap dan bisa hidup dengan tenang setelah Lebaran?

 

#1 Belajar Menahan Diri

Menahan hawa nafsu harus tetap dijalankan tidak hanya saat Ramadhan saja. Apalagi menjelang Lebaran, banyak godaan yang datang terutama dalam hal belanja.

Selalu sesuaikan budget yang kita punya dengan kebutuhan atau kegiatan yang akan dilakukan. Jika budget tidak ada atau kurang mencukupi, jangan memaksakan diri.

 

#2 Hindari Berutang

Sekarang ini, sudah banyak aplikasi yang menawarkan pinjaman online dengan syarat yang mudah. Hal ini harus dihindari walaupun hanya meminjam 500 ribu untuk bertahan hidup sampai mendapatkan gaji selanjutnya.

Oleh karena itu, kelola keuangan lebaran begitu penting dilakukan, ya Sobat Finansialku, agar setelah lebaran kita masih bisa bertahan hidup dengan nyaman hingga gaji berikutnya datang.

 

#3 Jangan Samakan Kita dengan Orang Lain

Poin ini adalah hal yang harus kita ingat bersama. Banyak orang ketika menjelang lebaran mereka membeli perhiasan, kendaraan, ataupun barang mewah lainnya.

Tapi, setelah lebaran mereka menjualnya kembali untuk bertahan hidup. Akhirnya, investasinya tidak berjalan.

Dalam hal ini, lihatlah kondisi dan kemampuan kita. Jangan samakan orang lain dengan kita karena tujuan, kemampuan dan kondisi kita berbeda dengan orang lain.

 

Nah Sobat Finansialku, itu dia cara kelola keuangan lebaran dengan tepat. Apakah Sobat Finansialku punya cara sendiri untuk mengelola keuangan lebaran? Yuk, bagikan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan informasi ini pada teman-teman lainnya agar tidak kalap menjelang lebaran tahun ini, ya. Terima kasih.