Yuk, kenalan sama P2P Lending, instrumen investasi yang bisa kasih kamu keuntungan sampai 20%.

Bareng Melvin Mumpuni, salah satu perencana keuangan sekaligus founder Finansialku, di artikel satu ini!

 

Pembahasan bersama Melvin Mumpuni bukan cuma tentang P2P Lending, lho! Kamu bisa temukan pembahasan lainnya di kanal Youtube resmi Finansialku yang bisa diakses secara gratis!

 

Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!

 

 

 

Mengenal P2P Lending, Instrumen Investasi yang Kasih Keuntungan 20%

Sobat Finansialku! Siapa di antara kamu yang belum paham betul soal P2P Lending?

P2P Lending merupakan salah satu instrumen investasi berbentuk platform, baik website atau aplikasi, untuk mempertemukan orang yang memiliki uang (lender) dengan orang yang meminjam uang (borrower).

Faktanya, instrumen investasi ini sudah mendapatkan izin legal dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor. 7/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi di Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan data dari OJK, per tanggal 3 Januari 2022, terdapat 103 P2P Lending yang sudah berizin, dan 8 di antaranya adalah P2P Lending berbasis syariah.

Di samping itu, jika Sobat Finansialku tertarik belajar investasi sekaligus mendapat profit dari P2P Lending, dapatkan tipsnya melalui ebook Finansialku Dapat Profit dengan Membantu UMKM dan Orang.

Dengan begitu, bisa kita pahami kalau instrumen investasi ini berperan sebagai wadah yang memfasilitasi pemilik uang (lender) untuk bisa mendanai orang yang membutuhkan pinjaman (borrower).

Adapun, cara kerja dari instrumen investasi ini adalah:

  • Peminjam mengajukan permohonan pinjaman dan melengkapi syarat-syarat administrasi.
  • Perusahaan P2P Lending akan melakukan analisa risiko, melakukan proses seleksi, dan mitigasi risiko.
  • Perusahaan pun akan menampilkan daftar peminjam yang bisa mendapatkan dana dari pemilik modal (lender).
  • Pemilik modal selanjutnya melakukan analisa peminjam (borrower) dan memilih pinjaman, kemudian mentransfer sejumlah uang ke perusahaan.
  • Perusahaan akan meneruskan uang tersebut ke peminjam (borrower) dengan biaya administrasi.
  • Saat jatuh tempo nanti, peminjam akan mentransfer pokok dan bunga ke perusahaan dan dananya akan masuk ke pemilik modal (lender).

 

Nah, kini saatnya menghitung keuntungan yang akan kita dapatkan sebagai investor dari instrumen investasi ini, bersama Melvin Mumpuni lewat video yang tersemat di atas, yuk!

 

Setelah mengetahui perhitungan keuntungan yang akan kamu dapatkan dari instrumen investasi ini, apakah kamu tertarik untuk mulai investasi? Beritahu kami di kolom komentar, ya!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno