Apa itu investasi komoditas? Bagaimana sistem kerjanya? Apakah sama-sama menguntungkan?

Yuk, cari tahu sama-sama penjelasannya di artikel video Finansialku di bawah ini!

 

Kurva penyebaran virus corona belum menunjukkan penurunan. Ini sebabnya, jika tidak ada kepentingan mendesak, lebih baik kamu bertahan diam di rumah, ditemani dengan video-video informatif yang ada di kanal youtube Finansialku, yuk!

 

Jangan lupa untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar kamu tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!

 

 

 

Berkenalan dengan Investasi Komoditi

Setiap orang pasti makan nasi, butuh bahan bakar minyak untuk berkegiatan sehari-hari. Setuju?

Nah, biasanya, kita cuma membutuhkan hasil jadinya, bukan berbentuk padi, ataupun minyak mentah.

Sumber daya alam yang biasa jadi bahan baku untuk kebutuhan sehari-hari ini, disebut sebagai komoditi.

Komoditi sendiri, secara harfiah adalah semua barang, hak, jasa, dan kepentingan lainnya yang memiliki nilai dan dapat diperdagangkan.

Bukan cuma beras dan minyak, tapi emas, sutera, timah, sampai valuta asing pun, adalah termasuk komoditas.

Lalu, apa maksudnya investasi komoditas? Sederhananya, kita melakukan investasi untuk produk-produk di atas.

Di investasi komoditas ini, kamu harus mengetahui beberapa sistem atau alur kerjanya, di antaranya:

 

Mengenal Investasi Komoditas #1 Penetapan Harga

Hampir sama seperti saham, harga dari satu komoditi tersebut ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap komoditi tersebut.

Adapun, faktor meningkat atau menurunnya penawaran atau permintaan terhadap komoditi tersebut dipengaruhi oleh tingkat ketersediaan barang, kebutuhan akan komoditi tersebut, dan ekspektasi dari pelaku pasar.

Makanya, bisa dibilang, pasar komoditas ini sifatnya fluktuatif.

 

Mengenal Investasi Komoditas #2 Dampak dari Sifat Fluktuatif

Lalu apa dampaknya dari sifat investasi komoditas yang fluktuatif ini? Penggambaran sederhananya adalah, ketika harga komoditi naik, maka produsen bisa menjual komoditi mereka dengan harga lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.

Nah, sebaliknya, ketika harga komoditi turun, maka yang diuntungkan adalah konsumen.

Di saat seperti ini, mereka bisa memborong komoditi dengan harga yang lebih murah, karena produsen berbodong-bondong menjual produk mereka dengan harga yang murah.

 

#3 Kontrak Berjangka

Nah, supaya kegiatan transaksi berjalan lancar dan sesuai dengan hukum yang berlaku, maka muncul lah sebuah kontrak standar yang dinamakan kontrak berjangka.

Kontrak Berjangka ini digunakan untuk menjual atau membeli komoditi dengan penyelesaian (pembayaran) di waktu yang akan datang.

Cara kerjanya, selama belum masuk jatuh tempo, kontrak berjangka masih dapat dipindahtangankan atau ditransaksikan secara berkali-kali di antara para pelaku pasar, sehingga potensi tingkat likuiditasnya tergolong tinggi.

 

Pahami Dulu!

Kali ini, Finansialku hanya akan memberikan tiga poin terlebih dahulu untuk memastikan kalau kamu sudah paham betul tentang investasi komoditi.

Selanjutnya, Finansialku akan memberi tahu bagaimana pasar komoditi bisa terbentuk. Jangan sampai ketinggalan, ya!

 

Apakah kamu punya pertanyaan terkait investasi komoditas ini? Jangan sungkan tanyakan di kolom komentar, ya!

Jika informasi ini dirasa bermanfaat, kamu bisa menyebarkannya pada teman-teman atau keluargamu lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!