Boros karena beli kopi kekinian, yang awalnya beli kopi ukuran biasa malah ditawari ukuran lain yang lebih besar, cuma tambah 2000. Pernahkah kamu merasakan hal yang sama?

Mari kita bahan lengkapnya dalam artikel Finansialku kali ini.

 

Sobat Finansialku, bagaimana kabarnya? Semoga tetap sehat selalu, ya. Mendekati akhir bulan ini dan menunggu tanggal gajian, sebaiknya kurangi aktivitas yang membuat kamu boros, ya.

Apalagi, angka positif Covid kini bertambah lagi. Lebih baik di rumah saja sambil ditemani video-video informatif dari kanal Youtube Finansialku. Dijamin ngga akan bikin bosen, deh.

 

 

Jangan lupa klik tombol subscribe dan nyalakan loncengnya agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video bermanfaat lainnya!

 

 

Tidak Rasional saat Belanja, Perhatikan Hal Ini!

Sobat Finansialku, pernahkah kamu memutuskan untuk membeli sesuatu, tapi tidak rasional?

Nah, dalam video terbaru di atas, Perencana Keuangan dan CEO Finansialku Melvin Mumpuni akan membahan mengenai cara kerja otak kita yang tidak rasional saat berbelanja.

Dan ternyata, walaupun tidak rasional, tapi kita masih saja terjebak.

Bahasan kali ini diambil dari buku Dan Ariely yang berjudul “Predictably Irrational. Memprediksi Hal-Hal yang Tidak Rasional.”

Menurut Melvin, ada beberapa faktor yang membuat kita tidak rasional dalam berbelanja. Misalnya saat kita membeli kopi di coffeeshop  kekinian.

Saat kita memesan, kita diberikan beberapa pilihan jenis minuman dan ukurannya. Kita sebagai pembeli akan lebih mudah memutuskan pembelian jika ada perbandingan.

Lalu, terkadang kita tidak rasional ketika menentukan harga suatu barang itu murah atau mahal karena adanya pengalaman di masa lalu. Dan terkadang banyak orang yang ikut-ikutan ketika menentukan harga yang wajar.

Sebagai contoh, harga ikan cupang Rp 1 juta bagi beberapa orang adalah harga yang sangat mahal, karena zaman dulu mungkin orang tersebut pernah beli seharga puluhan ribu.

Tapi, untuk orang-orang zaman sekarang beli ikan dengan harga jutaan adalah hal yang wajar.

Selanjutnya, pernahkah kamu mendengar istilah Social Currency? Iya, itu lho biaya untuk “WOW” atau biaya untuk kelihatan keren, terlihat kaya, dan terlihat sukses.

Misalnya, ada orang yang rela ganti smartphone harga Rp 21 juta, padahal penghasilan per bulan hanya Rp 10 juta. Lalu, ada pula orang tua yang mengadakan pesta pernikahan anaknya hingga ratusan juta, padahal anaknya belum memiliki tempat tinggal.

Semua yang dilakukan itu untuk kelihatan keren karena menyangkut harga diri (pride) yang tanpa sadar membuat kita boros.

Ada beberapa faktor lain yang membuat kita boros, untuk lebih lengkapnya kamu bisa tonton video di atas sampai habis, ya.

banner -perencanaan keuangan usia 30an

Nah, Sobat Finansialku, itulah beberapa faktor yang membuat kita boros saat belanja. Kira-kira faktor apalagi yang membuat kamu boros hingga rela menghabiskan uang banyak? Komen di kolom di bawah, ya.

Jangan lupa bagikan artikel ini pada Sobat Finansialku lain, ya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri Haryati