Saat menjalankan ibadah puasa, kita harus menahan hawa nafsu yang ada dalam diri sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seseorang.

Cari tahu apa saja hal-hal yang membatalkan ibadah puasa dalam ulasan berikut ini!

 

Summary:

  • Selain makan dan minum, terdapat beberapa hal yang bisa mengakibatkan puasa batal.
  • Masih terdapat perdebatan untuk hal-hal apa saja yang dilarang dan diperbolehkan saat berpuasa.

 

Beberapa Hal yang Membatalkan Puasa

Puasa bukanlah sekadar menahan haus dan lapar dari tiba waktu fajar hingga terbenamnya matahari.

Pada dasarnya, puasa adalah tentang menahan diri, termasuk menahan emosi dan keinginan untuk bertindak buruk dengan niat karena Allah SWT.

Meski demikian, ada juga hal yang mungkin kamu lakukan secara tidak sengaja sehingga dapat membatalkan puasa.

Misalnya, pada perempuan yang mengalami haid ketika berpuasa, maka puasa yang tengah ia jalani tersebut akan batal.

Berikut ini adalah daftar hal-hal yang membatalkan puasa seseorang. Jangan lupa kamu catat supaya bisa menghindarinya!

 

#1 Makan dan Minum dengan Sengaja

Hal paling utama saat puasa adalah menahan hawa nafsu, termasuk nafsu makan dan minum.

Jika di tengah-tengah ibadah puasa, kemudian kita makan dan minum dengan tidak sengaja karena lupa, maka tidak apa-apa. Namun, makanan dan minuman yang tersisa di mulut, harus segera kamu keluarkan.

Sebaliknya, jika kita dengan sadar makan dan minum, hal ini jelas akan membatalkan puasa seseorang.

Ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa makan dan minum secara sengaja dapat membatalkan puasa.

Hal tersebut ditunjukkan pada hadis berikut, yang artinya:

“Dari Abu Hurairah ra: Nabi Muhammad SAW bersabda: Siapa saja yang makan karena lupa, padahal ia sering berpuasa, maka hendaknya ia melanjutkan puasanya, karenanya sesungguhnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Bukhari Muslim)

 

#2 Haid atau Nifas

Saat berpuasa, kita sebaiknya memastikan bahwa tubuh dalam keadaan suci. Haid dan nifas atau darah setelah melahirkan sendiri termasuk ke dalam daftar hal yang membatalkan puasa bagi perempuan.

Meskipun, haid tersebut terjadi menjelang terbenamnya matahari atau hampir memasuki waktu berbuka.

Karena pada dasarnya, darah pada saat haid dan nifas adalah darah kotor yang dapat membatalkan ibadah puasa.

Adapun dalil Nabi Muhammad SAW yang mengatakan terkait hal ini, yang artinya:

Dari Aisyah r.a berkata: “Di zaman Rasulullah SAW dahulu kami mendapat haidh lalu kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintah untuk mengqadha’ salat.” (HR. Jama’ah)

 

#3 Gila atau Hilang Akal

Salah satu syarat mutlak seorang Muslim yang wajib melaksanakan kewajibannya adalah memiliki akal yang sehat.

Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hilanglah kewajibannya untuk menjalankan ibadah yang wajib hukumnya.

Jika seseorang yang tengah gila ini menjalani puasa, maka puasanya tidak sah. Syarat ini tetap berlaku sekalipun secara fisik orang tersebut mampu menjalankan ibadah puasa.

Dirinya hanya boleh berpuasa dengan men-qadha pada hari lain jika telah sadar dan sembuh dari penyakit gila tersebut. Ketentuan ini tercatat dalam hadis riwayat Abu Daud dan Ahmad yang memiliki arti:

“Hukum (puasa) tidak berlaku atas tiga orang: anak kecil hingga dia baligh (dewasa), orang gila hingga dia waras, dan orang tidur hingga dia bangun.”

 

#4 Merokok

Seluruh ulama telah sepakat bahwa seseorang yang menghisap rokok ketika melaksanakan ibadah puasa dapat membatalkan puasa tersebut.

Sebab, merokok adalah sama saja dengan makan dan minum, meskipun tidak ada yang ditelan.

Sebenarnya, masih terdapat perdebatan mengenai apakah perokok pasif yang hanya menghirup asap rokok itu juga termasuk batal puasanya.

Nah, jawabannya adalah tidak batal. Pasalnya perokok pasif sama sekali tidak menghirup asap rokok dari sumbernya, melainkan dari asap yang beterbangan di udara dan terhirup ketika tengah bernafas.

 

#5 Bekam

Bekam merupakan metode pengobatan yang mengeluarkan darah yang mengandung toksin dari tubuh manusia.

Seperti yang kita tahu, tidak diperkenankan bagi seseorang untuk mengeluarkan apa pun yang ada di dalam tubuh saat puasa, termasuk mengeluarkan darah.

Karena itulah, bekam merupakan salah satu hal yang membuat seseorang batal puasa.

[Baca Juga: Catat! 6 Alasan Banyak Karyawan Resign Pekerjaan Usai Lebaran]

 

#6 Suntikan

Sebenarnya, masih banyak pro dan kontra dari suntikan saat puasa. Pada umumnya ketika kita disuntik, dokter akan memasukkan obat serta cairan yang baik untuk tubuh.

Cairan yang masuk ke dalam tubuh tersebut bisa menghilangkan rasa haus dan juga lapar pada tubuh selama berpuasa. Oleh karena itu, suntikan merupakan hal yang membuat batal puasa.

 

#7 Muntah dengan Sengaja

Sama halnya dengan makan dan minum, muntah dengan sengaja juga dapat membatalkan ibadah puasa. Maka dari itu, apabila sedang sakit anjurannya adalah untuk tidak melaksanakan puasa terlebih dahulu.

Namun, jika seseorang memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan hingga mengakibatkan dirinya muntah, maka otomatis ibadah puasanya akan batal.

Adapun aturan mengenai hal ini terdapat dalam hadis riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi yang memiliki arti.

“Barangsiapa muntah dengan tidak sengaja, jika ia sedang berpuasa maka tidak wajib qadha atasnya. Dan barangsiapa muntah dengan sengaja maka wajib qadha.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

 

#8 Berhubungan Seksual

Berhubungan seksual dengan suami atau istri pada siang hari dapat membatalkan puasa seseorang. Hal ini karena kita tidak bisa menahan nafsu pada saat berpuasa.

Adapun definisi dari berhubungan seksual tersebut, yakni:

“Masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan.” (An-Nihayah, Ibnul Atsir, Jilid 5 hal. 200)

 

Jika kemaluan laki-laki masuk ke dalam kemaluan wanita, maka tentu saja puasa keduanya menjadi batal, meskipun tidak keluar mani.

Namun, bagaimana jika orang melakukan hubungan seksual di siang hari saat bulan Ramadhan karena lupa bahwa dirinya tengah berpuasa?

Menurut ulama, hal tersebut tidak membatalkan puasanya. Dengan syarat, keduanya benar-benar lupa, bukan pura-pura lupa.

 

#9 Emosi

Apabila seseorang mengeluarkan emosi yang berlebihan saat puasa, hal tersebut tidak membatalkan puasanya. Hanya saja hal itu dapat mengurangi pahala berpuasa.

Seseorang yang sedang marah atau emosi cenderung tidak mampu mengontrol diri. Sehingga hal tersebut dapat mendorong mereka untuk melakukan hal yang keji, seperti memukul, membunuh, dan lainnya.

Walaupun banyak orang yang tetap melanjutkan puasa setelah mengeluarkan emosi, namun pahalanya sendiri tetaplah berkurang.

 

#10 Mengeluarkan Air Mani

Mengeluarkan air mani atau sperma dapat membuat batal puasa. Pada umumnya, seseorang akan mengeluarkan sperma ketika terangsang oleh sesuatu.

Namun, jika seseorang tersebut mengeluarkan air mani pada saat mimpi basah, maka puasanya tidaklah batal.

 

#11 Berenang

Pada dasarnya, berenang diperbolehkan saat berpuasa. Namun, kamu harus menjaga agar tidak ada air yang masuk ke dalam tubuh.

Hal ini tentunya sulit untuk kita hindari. Sehingga, ada baiknya kamu menunggu hingga waktu berbuka untuk berenang.

 

#12 Mengobati Kemaluan atau Dubur

Dalam pengobatan, metode penggunaan obat bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah metode pengobatan melalui lubang kemaluan atau dubur, dan memasukkan sesuatu melalui lubang di tubuh sehingga dapat membatalkan puasa.

Apabila seseorang melakukan pengobatan melalui kemaluan, dubur, ataupun keduanya, maka batal lah puasanya.

Pasalnya obat akan masuk ke dalam tubuh, sehingga puasa menjadi batal.

 

#13 Menelan Dahak

Jika seseorang mengeluarkan dahak ke rongga mulut, lalu ia telan kembali dengan sengaja, maka hal ini dapat membatalkan puasa.

Menurut beberapa pendapat ulama, dahak berasal dari pangkal hidung, alias tidak keluar dari mulut. Sehingga hal ini mirip dengan muntah, dan masih memungkinkan seseorang untuk menghindarinya.

 

#14 Murtad

Sebagaimana yang kita ketahui, syarat yang membuat seseorang wajib menjalankan rukun Islam adalah beragama Islam.

Ketika seseorang memutuskan untuk keluar dari agama Islam, maka luntur pula kewajibannya untuk berpuasa.

Apabila seseorang murtad dalam keadaan berpuasa, maka jelas puasanya akan batal.

Murtad sendiri ada beberapa jenisnya. Pertama, ada murtad itiqadiyah (akidah), yaitu keadaan ketika seseorang keluar dari Islam karena tidak lagi meyakini konsep keimanan dalam Islam.

Kedua, ada murtad fi’liyah (perbuatan), yakni ketika seseorang melakukan tindakan yang tidak menggambarkan dirinya sebagai Muslim.

Ketiga, ada murtad qauliyah (ucapan), yakni Ketika seseorang menghina Asmaul Husna, merendahkan Al-Qur’an, dan mengucap sesuatu yang merendahkan keyakinan Islam.

 

#15 Memakan Selain Makanan pada Umumnya

Apa pun yang masuk ke dalam mulut baik mengenyangkan atau tidak, bisa membatalkan puasa. Contohnya, tertelan batu kecil, serpihan terigu, ataupun obat-obatan.

 

Hal-hal yang Masih Diperdebatkan

Berikut adalah penjelasan mengenai hal-hal lain yang masih menjadi perdebatan antara batal atau tidaknya puasa ketika melakukan hal tersebut.

 

#1 Praktik Pengobatan Bekam

Praktik bekam atau hijamah adalah metode pengobatan tradisional, dengan cara mengambil darah seseorang dari pori-pori kulit untuk mengeluarkan penyakitnya.

Praktik pengobatan bekam sampai saat ini masih menjadi perdebatan oleh beberapa ulama terkait batal atau tidaknya apabila dilakukan ketika tengah berpuasa.

Terdapat mazhab yang mengatakan bahwa praktik bekam menjadikan puasa kita batal.

Mazhab Hanbali berpendapat bahwa orang yang tengah berpuasa lalu melakukan bekam, maka dapat membatalkan puasanya, bahkan termasuk puasa orang yang membekamnya.

Hal tersebut didasarkan pada hadis berikut ini, yang artinya:

Dari Syaddad bin Aus ra, bahwa Rasulullah SAW mendatangi seseorang di Baqi’ yang sedang berbekam di bulan Ramadhan, lalu Beliau bersabda: “Orang yang membekam dan yang dibekam, keduanya batal puasanya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

 

Kemudian, terdapat pula mazhab yang menyatakan bahwa praktik bekam ini tidak menjadikan puasa kita batal. Jumhur ulama (Hanafi, Maliki, Syafi’i) berpendapat bahwa praktik pengobatan bekam tidak membatalkan puasa.

Hal tersebut didasarkan pada hadis yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW juga pernah menjalani praktik bekam ketika Beliau tengah ihram dan puasa.

“Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW pernah berbekam dalam keadaan ihram dan pernah pula berbekam dalam keadaan puasa.” (HR. Bukhari)

 

#2 Donor Darah

Dalam hal ini, para ulama yang memiliki perbedaan pendapat terkait praktik donor darah ketika berpuasa adalah sama dengan pembahasan praktik bekam.

Mazhab pertama menyatakan donor darah tidak membatalkan puasa. Hal ini dikemukakan oleh para ulama kontemporer, yakni Syaikh Abdurrahman Jabnakah al-Maidani, dan Syaikh Yusuf al-Qaradhawi.

Kemudian, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, Syaikh Mahmud ‘Uwaidhah, dan Syaikh Muhammad Jabr al-Ulfy.

Para ulama di atas sepakat bahwa pengambilan darah dari orang yang tengah berpuasa, dengan maksud untuk pemeriksaan medis saja tidaklah membatalkan puasa.

Hal tersebut apabila pengambilan darah dari pembuluh darah vena atau arteri dengan menggunakan spuit atau vacutainer.

Selanjutnya, pada mazhab kedua yang menyatakan praktik donor darah dapat membatalkan puasa dikemukakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, dan Syaikh al-‘Utsaimin.

 

#3 Menerima Transfusi Darah

Dalam prosesnya, transfusi darah menggunakan suntik pada pembuluh darah. Maka dari itu, terdapat perdebatan mengenai apakah batal atau tidak puasa seseorang yang melakukan transfusi darah.

Terdapat mazhab yang mengemukakan bahwa transfusi darah itu tidaklah membatalkan puasa. Para ulama tersebut adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Abdullah al-Bassam, dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili.

Sementara itu, pada mazhab lainnya, mengemukakan bahwa transfusi darah itu dapat membatalkan puasa.

Para ulama ini adalah Syaikh Muhammad Bukhait al-Muthi’i, Syaikh Mahmud Syaltut, dan Syaikh Sayyid Sabiq, Syaikh al-‘Utsaimin.

Kemudian, ada pula Syaikh Mahmud Abdul Lathif ‘Uwaidhah, dan putusan Majma’ al-Fiqh al-Islami (dalam buku seputar fiqih kedokteran).

 

#4 Menggunakan Semprot Asma

Terdapat mazhab yang menyatakan penggunaan semprot asma itu tidak membatalkan puasa.

Sebagian ulama kontemporer seperti Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad al-‘Utsaimin, dan Syaikh Yusuf al-Qaradhawi mendukung pendapat ini.

Lalu, ada Dr. Haitsam Khayyath, Syaikh Abdullah al-Bassam, Syaikh Faishal Maulawi, Dr. Ahmad al-Khalil, dan Lajnah Dai’mah li al-Ifta’ Kerajaan Saudi Arabi. Para ulama ini berpendapat bahwa penggunaan obat asma tidaklah membuat batal puasa.

Sementara pada mazhab lainnya, menyatakan bahwa penggunaan semprot asma itu menyebabkan batalnya puasa seseorang.

Sebagian ulama kontemporer yang mengemukakan hal tersebut seperti Syaikh Muhammad al-Mukhtar as-Sulaami (Mufti Tunisia), dan Syaikh Mahmud Abdul Lathif ‘Uwaidhah.

Kemudian, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, Syaikh Taqi al-‘Utsmani, dan Syaikh Fadhl Hasan ‘Abbas.

 

Hal-hal yang Bisa Membuat Keuanganmu ‘Bocor’ di Bulan Ramadhan

Saat Ramadhan, pemasukan bisa saja bertambah dari Tunjangan Hari Raya (THR). Namun, sangat mungkin pengeluaran juga membengkak selama bulan puasa.

Mengapa bisa demikian? Berikut adalah beberapa biaya tak terduga yang bisa membuat keuanganmu ‘bocor’ selama bulan Ramadhan.

 

#1 Buka Bersama

Buka bersama adalah tradisi yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak orang menunggu kesempatan untuk berbuka bersama keluarga ataupun orang-orang terdekat.

Tak heran, makanan dan minuman yang tersaji biasanya cukup lengkap dan bervariasi setiap acara buka bersama.

Berbagai macam hidangan yang istimewa tersebut tentu membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari saat situasi normal.

Biaya tak terduga pun kerap muncul dalam momen berbuka bersama. Pasalnya, kita juga harus mempersiapkan biaya yang tidak sedikit untuk memperlancar kegiatan tersebut.

Dalam hal ini, kita perlu mempersiapkan ‘pos’ tersendiri untuk biaya aneka kegiatan buka bersama selama bulan suci Ramadhan. Jika memungkinkan untuk tidak buka puasa di luar rumah, maka hal ini akan bernilai sangat positif.

 

#2 Dana Amal

Beramal merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah puasa yang kita jalankan. Hal ini sesuai dengan teladan dari Rasulullah SAW sendiri.

Selama Ramadhan, banyak orang yang memisahkan penghasilannya atau rezekinya untuk beramal terhadap sesama di lingkungan sekitarnya.

Kebutuhan untuk beramal ini juga perlu kita catat, sebab hal ini terkadang menjadi pengeluaran tak terduga.

Pada hakikatnya, beramal memang merupakan hal yang baik. Namun, kita juga perlu mempersiapkan ‘pos’ dana tersendiri untuk beramal.

Hal ini penting agar pengeluaran kita untuk beramal tidak sampai mengganggu kondisi keuangan kita masing-masing.

 

#3 Ngabuburit

Selain kegiatan berbuka bersama, ngabuburit juga menjadi kegiatan atau tradisi masyarakat Indonesia yang paling ditunggu-tunggu.

Ngabuburit biasanya menawarkan berbagai macam hiburan, mulai dari bazar makanan, pakaian, maupun hiburan lainnya yang sangat menarik.

Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan biaya khusus untuk mengantisipasi tawaran-tawaran tersebut selama bulan puasa.

Meski momen ngabuburit ini terjadi setahun sekali, kita juga perlu mengontrol keinginan dan ketertarikan kita pada aneka bentuk hiburan dan tawaran selama ngabuburit.

Usahakan untuk menghemat uang sebisa mungkin, tanpa menghilangkan kebersamaan saat ngabuburit bersama teman dan orang terdekat kita.

 

#4 Transportasi

Selama bulan puasa, kita akan sibuk untuk mengikuti berbagai kegiatan buka bersama ataupun kegiatan-kegiatan rohani lainnya seperti tarawih, pengajian, dan lain-lain.

Kita juga harus pergi dari satu tempat ke tempat lainnya untuk berbelanja menyiapkan kebutuhan sahur dan berbuka.

Kenyataan ini tentu mengingatkan kita untuk tidak lupa menyiapkan biaya tambahan untuk kebutuhan transportasi sehari-hari.

Kebutuhan lainnya yang tidak kalah penting ialah biaya transportasi untuk mudik sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Maka dari itu, kita harus mempersiapkan tabungan khusus untuk mengantisipasi kenaikan harga tiket yang nyaris selalu terjadi setiap hari libur ataupun pasca Lebaran.

Jangan sampai kita lupa menyiapkan biaya transportasi, yang kemudian akan mengganggu cash flow keuangan kita.

[Baca Juga: 10 Panduan dan Tips Hemat Biaya Mudik Lebaran]

 

#5 Pernak-pernik Lebaran

Momen puncak telah kamu nanti selama Ramadhan tentunya adalah saat Hari Raya Idul Fitri. Hari lebaran ini senantiasa dirayakan dalam suasana kebahagiaan, kemenangan, dan persaudaraan yang hangat.

Untuk memeriahkan suasana tersebut, kita biasanya akan menyiapkan dekorasi rumah, aneka makanan dan minuman, busana Muslim yang baru, dan lain sebagainya.

Hal tersebut tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bahkan sering kali lebih dari jumlah yang kita rencanakan sebelumnya.

Kamu bisa membuat anggaran untuk membeli dan melengkapi pernak-pernik Lebaran dengan merencanakan keuanganmu bersama Aplikasi Finansialku.

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

Raih Kemenangan di Bulan yang Suci

Demikian hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa seseorang. Berdasarkan ulasan di atas, hal-hal tersebut akan jelas membatalkan puasa apabila seseorang melakukannya dengan sengaja.

Oleh karena itu, niatkan dengan sungguh-sungguh karena Allah Lillahi Ta’ala ketika hendak berpuasa.

Dengan niat dan mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa, tentunya kamu akan lebih siap menghadapi puasa dan meraih kemenangan di akhir Ramadhan. Selamat berpuasa, semoga keberkahan menyertai kita semua, ya.

 

Sekian pembahasan artikel ini, jangan lupa perhatikan hal-hal yang membatalkan puasa seperti yang telah Finansialku jelaskan di atas!

Yuk, bagikan juga artikel ini agar semakin banyak yang tahu informasinya. Terima kasih.

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Rifda Arum. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa, Ketahui Disini! Gramedia.com – https://bit.ly/3lNjYBZ
  • Amanda. 13 Maret 2023. 15 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadan, Hindari agar Puasa Full! Tokopedia.com – https://bit.ly/3U6OELv