5 Hambatan menuju sukses keuangan adalah lima sikap mental yang membuat seseorang susah untuk sukses keuangan. Ungkap 5 hambatan menuju sukses keuangan dan segera mulai lakukan perubahan.

Rubrik Finansialku

 

5 Hambatan Menuju Sukses Keuangan

Sikap mental yang menghambat seseorang untuk sukses menurut Robert T. Kiyosaki (seorang investor dan penasehat keuangan di Amerika) adalah:

  1. Ketakutan
  2. Sinisme
  3. Kemalasan
  4. Kebiasaan Buruk
  5. Arogan

Mari kita bahas satu persatu, lima sikap mental yang menjadi 5 hambatan menuju sukses keuangan menurut Finansialku.

Ketakutan

Sikap takut adalah salah satu dari 5 hambatan menuju sukses keuangan. Banyak orang dan termasuk saya seringkali dihantui rasa takut ketika menghadapi suatu permasalahan atau saat mengambil keputusan. Pernahkah Anda ragu mengambil keputusan saat diajak bergabung menjadi anggota MLM, agen asuransi atau membeli sebuah reksadana, membuat keputusan buy/sell pada saham atau ragu saat akan melakukan berinvestasi?

Kenapa seseorang takut? Orang takut karena orang tersebut tidak memiliki cukup kemampuan, data, pengetahuan, pengalaman dan lainnya. Seorang petinju professional tidak mengalami ketakutan saat di atas ring, begitupula dalam keuangan.

Seorang investor saham professional tidak akan bingung mencari ahli yang dibayar untuk memberikan rekomendasi saham yang bagus atau jelek. Seorang investor property tidak perlu bingung memilih property mana yang dapat menghasilkan keuntungan untuknya.

Dimasa yang penuh ketidakpastian, seseorang yang memiliki kecerdasan keuangan bisa menjadi lebih sejahtera dan kaya. Orang tersebut merasa percaya diri, karena orang yang cerdas keuangan akan berkata: Aku tahu karena aku punya pengetahuan mengenai produk-produk keuangan, bagaimana melakukan perencanaan keuangan, bagaimana cara memegang kendali atas keuangan dan lainnya. Orang tersebut juga akan percaya diri dan berkata Aku mampu. Orang tersebut mampu melihat dan merasakan bagaimana tujuan-tujuan keuangannya dapat tercapai di masa depan dan mampu berjalan ke arahnya. Terakhir orang tersebut tidak NATO (no action talk only), tetapi juga melangkah, dan mengatakan Aku Mau menjalankan rencana keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan.

Sinisme

Sering kali dalam kehidupan banyak orang secara tidak sengaja menunjukkan sikap tidak ingin kalah dari kita. Ketika seseorang menyatakan saya akan belajar dan berinvestasi di pasar saham kepada teman dan keluarganya, kira-kira tanggapan apa yang muncul? Kebanyakan orang berkata bagaimana jika kamu mengalami kekalahan? Bagaimana jika saham yang kamu beli ternyata tidak bagus? Dan bagaimana jika lainnya. Padahal jika Anda tanya ke orang tersebut apakah Anda pernah belajar dan berinvestasi saham? Mereka menjawab tidak. Misalpun pernah berinvestasi mereka tidak belajar. Ingat berinvestasi di pasar modal – investasi saham tanpa belajar berarti Anda gambling (berjudi)

Mengubah pandangan sinis orang lain yang berkata bagaimana jika menjadi justru karena. Jadikan bagaimana jika kamu mengalami kekalahan dalam trading saham menjadi justru karena saya tidak mau melakukan kesalahan dalam trading maka saya harus…

Kemalasan

Katanya orang sibuk seringkali orang paling malas, bagaimana menurut Anda?

Malas adalah lawan terberat buat menjadi sukses. Kebanyakan orang mau ini mau itu tetapi malas untuk melangkah. Mau punya badan sehat dan berbentuk bagus tetapi malas berolahraga. Mau sukses secara keuangan tetapi malas untuk memulai belajar, berinvestasi dan melakukan perencanaan keuangan.

 

Jika seseorang ingin sukses maka mereka harus mengalahkan diri sendiri, orang lain tidak bisa mengajarkan atau memberikan nasehat pada Anda. Hanya Anda yang dapat menyelamatkan diri Anda dari kemalasan.

Kemalasan bisa dikalahkan dengan meningkatkan sedikit rasa tamak.

Kebiasaan Buruk

Ternyata banyak kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang mengenai uang, bukan karena mereka tidak mau tetapi mereka tidak tahu. Salah satu kebiasaan adalah, Apakah Anda membayar terlebih dahulu untuk diri Anda sendiri? Missal setelah menerima gaji, apa yang akan Anda lakukan? Anda masukkan 20%  untuk tabungan dan investasi atau Anda membayar ini itu, membeli ini itu?

Apakah Anda terbiasa membayar full tagihan kartu kredit atau minimum payment?

Arogan

Arogan dalam keuangan, seringkali gabungan antara ego dan kebodohan. Seseorang menuntut ini itu kepada perusahaan investasi karena merasa ditipu. Kalo boleh jujur dalam diri sendiri, jika ada seseorang yang tertipu dengan sebuah perusahaan investasi, sebenarnya kesalahan siapa dan apa kesalahannya?

Apakah orang tersebut akan tertipu jika orang tersebut memiliki kecerdasan keuangan, mampu membedakan asset dan liabilitas dan lainnya.

 

Kesimpulan

Setelah mengenai 5 hambatan menuju sukses keuangan, apa yang harus dilakukan? Kenali dan akui bahwa sikap-sikap tersebut memang kita miliki dan mulailah berubah. Justru karena saya ingin sukses secara keuangan, maka saya harus mengalahkan 5 hambatan menuju sukses keuangan.

Sumber

Website:

  • Robert T. Kiyosaki. 2008. Rich Dad Poor Dad: Apa yang Diajarkan Orang Kaya pada Anak-Anak Mereka Tentang Uang – yang tidak Diajarkan Orang Miskin dan Kelas Menengah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Â