Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau dalam Bahasa Inggris Asean Economic Community (AEC) akan menjadi sebuah tantangan baru untuk perekonomian Indonesia. Finansialku.com akan mengulas mengenai masyarakat ekonomi Asean.

Masyarakat Ekonomi Asean Tantangan Indonesia

 

 

Mengenal Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), dalam bahasa Inggrisnya ASEAN Economic Community (AEC) adalah komitmen bersama anggota-anggota ASEAN untuk menyatukan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 2003 lahir sebuah komitmen bersama akan membentuk sebuah kawasan ekonomi terpadu ASEAN pada tahun 2020. Ketika rapat bersama (KTT ASEAN ke-13) tahun 2007, pembentukan kawasan ekonomi terpadu tersebut dipercepat menjadi tahun 2015.

Finansialku.com mengutip buku menuju ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 (Departemen Perdagangan Repulik Indonesia), terdapat empat pilar utama dalam blueprint (cetak biru) Masyarakat Ekonomi ASEAN, yaitu:

  1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional, dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas.
  2. ASEAN sebagai kawasan berdaya saing tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, ha katas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan dan e-commerce.
  3. ASEAN sebagai kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia-Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam).
  4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

Keempat pilar tersebut memiliki dampak tersendiri, karena MEA menyepakati pembebasan arus barang, jasa, tenaga kerja, investasi dan modal. Kesepakatan tersebut diperkuat dengan penghapusan tariff perdagangan antarnegara ASEAN. Hal ini berarti akan ada pergerakan barang dan jasa di kawasan ASEAN, contoh Di sebelah warung Anda akan ada orang Thailand yang berjualan Tom Yam, orang Malaysia berjualan nasi lemak, orang Vietnam berjualan mie pho dan lain sebagainya. Bayangkan juga apa yang terjadi apabila arus tenaga kerja dibebaskan? Bayangkan Anda akan menghadapin  wawancara pekerjaan bersama-sama dengan orang Singapura, Malaysia, Thailand dan lainnya. Bagaimana dengan kesiapan Kita sebagai warga negara Indonesia? Apakah sudah siap menghadapi tantangan masyarakat ekonomi ASEAN 2015?

 

Bersiap-Siap Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

 Masyarakat Ekonomi Asean Tantangan Indonesia 2015

 

Disadari atau tidak tahun 2015, sudah tinggal beberapa bulan lagi, apa yang harus dipersiapkan?

 

Meningkatkan daya saing individu

Daya saing individu Indonesia perlu ditingkatkan agar dapat bertahan dalam kompetisi regional ASEAN. Jangan sampai para wirausaha di Indonesia terkalahkan oleh pendatang dari negara-negara ASEAN.

 

Meningkatkan daya saing perusahaan

Salah satu usaha adalah mulai melakukan penilaian perusahaan dari produk, brand, keuangan dan sistem bisnis. Jangan sampai perusahaan asing masuk ke Indonesia dan Kita tidak bisa bertahan. Kita harus berusaha meningkatkan kemampuan dan masuk ke pasar negara-negara ASEAN.

 

Referensi:

  • Associations of Southeast Asian Nations – ASEAN Economic Community Blueprint.
  • Departemen Perdagangan Republik Indonesia – Buku Menuju ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015.
  • Kontan Mingguan bisni dan investasi, edisi No 19 – XVIII, 2014.
  • The ASEAN Secretariat Jakarta  – ASEAN Economic Community Factbook.

 

 

Kami akan sangat senang dan berterima kasih jika Anda mau berbagi kisah atau memberi komentar mengenai asuransi rumah.

 

Jangan lupa baca artikel-artikel Finansialku:

finansialku 10 Hal Mustahil tentang Kesejahteraan Baca
finansialku Investasi Reksadana Online Baca
finansialku Imbal Hasil Investasi: Arus Kas atau Kenaikan Harga Baca