Skema Ponzi modus klasik penipuan berkedok investasi, apakah sekarang masih eksis? Kali ini perencana keuangan independen Finansialku akan membahas lebih dalam mengenai skema Ponzi dan modus operandinya.

 

Rubrik Finansialku:

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Skema Ponzi, Modus Lama dengan Bungkus Baru

Kata orang sejarah selalu berulang (history is repeat again), banyak sekali kasus-kasus lama yang berulang dengan sajian atau tawaran yang baru. Skema Ponzi adalah salah satu jenis penipuan berkedok investasi yang dipopulerkan oleh Charles Ponzi.

 

Skema Ponzi Modus Klasik Investasi Bodong - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Perhatikan 8 Penipuan Berkedok Investasi]

 

Banyak penipuan di dunia, yang menggunakan modus penipuan skema Ponzi, yaitu: mengumpulkan uang dari masyarakat untuk membeli sebuah produk atau janji. Orang yang sudah menjadi anggota, diminta untuk merekrut orang baru. Permasalahan timbul jika pertumbuhan jumlah anggota baru lebih kecil dibandingkan dengan jumlah anggota lama.

Apakah Anda pernah bergabung dengan program investasi yang meminta Anda merekrut orang-orang baru? Bagikan pengalaman Anda dengan mengisi kolom komentar di bawah artikel ini, terima kasih.

 

Siapa Sebenarnya Charles Ponzi?

Carlo Pietro Giovanni Guglielmo Tebaldo Ponzi atau dikenal dengan nama Charles Ponzi, adalah seorang yang cukup jenius dan memiliki banyak cara untuk menghasilkan uang. Beliau lahir di abad 18, tepatnya di tahun 1882, di sebuah kota kecil bernama Lugo, Italia. Sayangnya jalan yang ditemuh Ponzi, adalah jalan-jalan yang illegal dan mengandung unsur penipuan. 

 

[Baca Juga: Waspada Investasi Bodong]

 

Charles Ponzi awalnya bekerja sebagai petugas pos di Italia. Beliau juga sempat mengenyam bangku kuliah di University of Rome La Sapienza (Italia). Sayangnya jiwa serakah dan dorongan ingin cepat kaya membuat Charles Ponzi melangkah ke jalan yang salah. Pada usia 15 tahun (tahun 1893), Ponzi memutuskan hijrah ke Amerika. Rekam jejak Charles Ponzi di negeri Paman Sam cukup jelek, beliau pernah terkena kasus cek palsu dan imigran gelap. 

Titik baliknya terjadi pada tahun 1919, ketika Beliau menuju ke Boston. Pada tahun 1919, di Boston terkenal dengan kupon khusus. Kupon tersebut dapat diperjual belikan sebagai pengganti perangko di seluruh dunia. Perangko tersebut menjadi sebuah barang yang berharga karena dapat digunakan sebagai pengganti mata uang. Harga kupon khusus tersebut juga berbeda-beda di negara yang satu dengan negara yang lain. Perbedaan harga tersebut terjadi karena adanya perbedaan keadaan ekonomi dan kurs mata uang. 

 

[Baca Juga: Yuk Kenalan dengan Investasi]

 

Ponzi membayangkan sebuah perhitungan yang cukup sederhana: 

Harga kupon di Spanyol 1 sen, sedangkan  harga kupon di Amerika 6 sen. Artinya terdapat selisih sebesar 5 sen (jika dihitung keuntungan mencapai 500%). Mana ada bisnis menghasilkan keuntungan 500% atau 5 kali lipat. 

Sayangnya perhitungan Ponzi meleset cukup jauh. Beliau tidak memperhitungkan biaya untuk mendatangkan kupon tersebut. Charles Ponzi membicarakan konsep tersebut ke banyak orang. Hebatnya banyak orang percaya dengan konsep tersebut dan mau membeli. Ponzi mengemas konsep tersebut dengan penawaran investasi. Bagaimana cara mengemas konsep penipuan tersebut agar laku dijual kepada calon investor.

 

Cara Kerja Skema Ponzi

Perhatikan modus operandi di bawah ini, karena inilah yang terjadi dengan penipuan-penipuan investasi abad ini. 

Ponzi menawarkan investasi sebesar $100 dengan janji uang akan kembali sebesar $150 dalam waktu 90 hari. Kata-kata manis ini dimakan oleh banyak orang yang kurang bijaksana. Dalam waktu tidak terlalu lama, Ponzi sudah mendapatkan dana sebesar $1.250. Setelah 90 hari, Ponzi membayarkan investor sebesar $750. Uang tersebut adalah bukti bahwa tawaran investasi bekerja. 

 

[Baca Juga: Investasi adalah Rencana bukan Produk]

 

Berkat pembuktian yang luar biasa, Ponzi dapat mengumpulkan dana sebesar $9 juta dalam waktu kurang dari 12 bulan. Pembayaran tetap dijalankan secara berkelanjutan, agar dapat merekrut investor-investor baru. 

Selang 10 bulan berjalan, skema penipuan ini terungkap. Investor melakukan penarikan dana besar-besaran dan tentu saja Ponzi tidak memiliki cukup uang untuk membayarnya. Ponzi didakwa 4 tahun penjara di Massachusetts. 

Dari cerita di atas ada beberapa poin yang bisa kita perhatikan:

  1. Ada suatu barang, proyek atau investasi yang berharga. Investasi tersebut mampu memberikan hasil investasi atau keuntungan yang fantastis.
  2. Ada pembuktian di awal (dengan melakukan pembayaran) dan terkadang diberi bumbu dengan menyebutkan testimoni orang-orang terkenal.
  3. Pihak yang menipu, berusaha agar uang investor tetap dikelola sembari mencari investor baru.
  4. Jika sudah mencapai titik jenuh, sistem hancur, pemilik akan kabur.
  5. Investor akan gigit jari, menyesali perbuatannya dan menyalahkan penipu. Seringkali investor yang sudah tertipu tidak belajar dari kesalahannya.

 

Kenapa Selalu Saja Ada Korban?

Pertanyannya kenapa selalu saja ada orang yang mau menjadi korban? Jawabannya satu, karena orang memiliki rasa tamak dan punya keinginan menjadi kaya dengan cara yang mudah dan cepat. Rasa tamak tersebut adalah kelemahan banyak manusia, dan selalu saja ada pihak-pihak yang menyalahgunakan.

 

Apakah Anda pernah melihat modus penipuan-penipuan berkedok investasi?

 

Sumber Artikel

  • MaxManroe. Charles Ponzi ~ Pencipta Skema Ponzi, Penipuan Modus Investasi – MaxMaroe.com – https://goo.gl/2FMqCc

 

Sumber Gambar:

  • Investasi Ponzi – http://goo.gl/JkJyi8

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

 

Â