Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur, utilitas, dan transportasi, bagaimana prospek bisnis PT Waskita Karya Tbk. (WSKT)?

 

Analisis Fundamental

Waskita Karya, perseroan didirikan pada 1 Januari 1961, awalnya adalah perusahaan konstruksi yang bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V milik Belanda yang kemudian dinasionalisasikan menjadi PN Waskita Karya dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Perseroan kini memegang posisi solid dalam mendapatkan proyek-proyek infrastruktur besar yang direncanakan oleh Pemerintah.

Perseroan menjalankan bisnis di bidang industri konstruksi, industri fabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC), perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi, serta kepariwisataan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.

Analisis Prospek Bisnis PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) 02

[Baca Juga: Kiat Analisis Fundamental Saham Ala ”Warren Buffet Indonesia”]

 

Perekonomian dalam lima tahun yang akan datang akan difokuskan di luar Pulau Jawa dan Sumatera. Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk mendorong pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh Indonesia.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa dan Bali diprediksi sebesar 6,2% di tahun 2024, sedangkan Pulau Sumatera diproyeksikan akan mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7,2% di tahun yang sama.

Guna mencapai seluruh target pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 tersebut, pemerintah telah mempersiapkan tujuh agenda pembangunan yang mencakup: ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan; pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, serta sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; revolusi mental dan pembangunan kebudayaan; infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar; lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan iklim; dan stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. saat ini terlibat dan sedang menggarap sekitar 44 total proyek strategis yang telah ditetapkan pemerintah. Ada yang telah selesai dibangun dan ada yang masih dalam tahap pekerjaan konstruksi.

Dilansir bisnis.com, sebagian besar PSN yang digarap Waskita Karya saat ini berada di Pulau Jawa dengan total 26 proyek, kemudian di Sumatra sebanyak 13 proyek, Kalimantan dan Sulawesi 3 proyek, serta Nusa Tenggara sebanyak 2 proyek.

Beberapa proyek PSN yang telah selesai dibangun WSKT, misalnya, tol layang Jakarta – Cikampek, tol Kanci – Pejagan, tol Pejagan – Pemalang, tol Pemalang – Batang, tol Batang – Semarang, tol Solo – Ngawi, tol Ngawi – Kertosono, tol Salatiga – Kartasura, terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Ahmad Yani, Bandara Kertajati, serta Bendungan Gondang.

Sementara itu, untuk di Sumatra, PSN yang selesai dibangun Waskita yakni tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, Kuala Tanjung Terminal, tol Bakauheni – Terbanggi Besar, tol Terbanggi Besar – Kayu Agung, dan LRT Sumatra Selatan.

Selanjutnya untuk Kalimantan dan Sulawesi yaitu tol Balikpapan – Samarinda, dan tol Manado – Bitung, sedangkan di Nusa Tenggara adalah Bendungan Raknamo.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kinerja Keuangan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT)

Untuk kinerja keuangan WSKT di 2020, mencatatkan koreksi atas revenue dan net profitnya dibanding 2019.

Tertekannya operasional industri dan permintaan di semester I hingga Q3 2020 akibat pandemi Covid-19 dan faktor eksternal, perseroan melepas kepemilikan saham di sejumlah perusahaan tol karena kondisi keuangan mengetat akibat menanggung beban bunga pinjaman.

Sebagaimana diketahui, investasi pembangunan jalan tol berasal dari pembiayaan perbankan maupun penerbitan surat utang.

Waskita Karya melepas kepemilikan konsesi di 16 ruas. Dari 11 ruas yang akan dilego, WSKT berharap bisa mendapat tambahan pendapatan Rp 31 triliun.

Ruas jalan tol yang ditawarkan itu terdiri dari 4 ruas yang sudah beroperasi penuh, 5 ruas yang beroperasi sebagian, dan 2 ruas yang masih dalam proses konstruksi.

Jika melihat posisi aset WSKT Q3 2020 mencatatkan penurunan sebesar 5,67% menjadi Rp 115 triliun. Memiliki kas internal yang cenderung minim karena terkoreksi hingga 87,08% menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 9,2 triliun.

Hingga saat ini Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas tol sepanjang 909 kilometer dengan nilai Rp60 triliun

aset WSKT

WSKT Data: rivankurniawan

 

Liabilitas WSKT mengalami penurunan 1,72% menjadi Rp 31 triliun per Q3 2020, penurunan ini berasal dari Liabilitas jangka pendek diantaranya Utang Bruto Subkontraktor Jangka Pendek, Uang Muka Kontrak Jangka Pendek, Utang Obligasi Jangka Pendek – Bersih yang menurun sedangkan Liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan.

Beban penjualan berhasil ditekan sebesar 17,83% menjadi Rp 31 miliar dibanding akhir Q3 2019 yang tercatat sebesar Rp 38 miliar.

Selain itu, WSKT menyiapkan obligasi baru untuk refinancing, WSKT juga rajin melakukan restrukturisasi untuk pinjaman jangka pendek.

Pinjaman jangka pendek yang diterima perseroan membuat beban bunga menjadi berat karena perseroan baru akan mendapatkan pendapatan dari aset jalan tol yang diinvestasikan dalam jangka panjang.

Memiliki DER cukup tinggi yakni 3,98x (menjadi cukup wajar untuk sebuah emiten di sektor konstruksi) jika dibandingkan dengan perseroan yang berbisnis dibidang yang sama seperti WIKA yang memiliki DER 2,8x dan PTPP 2,79x.

Perseroan melalui perwakilannya menyampaikan akan memenuhi seluruh kewajiban dalam bentuk obligasi yang akan jatuh tempo pada Februari dan September tahun ini.

Emiten juga akan menerbitkan obligasi lagi untuk pembayaran. Yang direncanakan bisa dieksekusi di akhir Januari ini

Liabilitas WSKT

WSKT Data: rivankurniawan

 

Dari laporan keuangan perseroan per Q3 2020 WSKT (idx.co.id), kinerja keuangan WSKT di 2020 ini mengalami Rugi bersih Rp 3,3 triliun (Q3 2020) dengan pendapatan pada akhir Q3 tahun 2020 tercatat sebesar Rp11 triliun atau turun 46,67% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 22 triliun, harga yang sudah tergolong overvalued saat ini, nilai wajar WSKT berada pada kisaran 1097.

Untuk Price to Earning Ratio WSKT ada di minus (-6,44x) sedangkan Return on Equity WSKT pada 2020 bahkan minus 15,22% karena mencetak rugi bersih pada Q3 2020.

PBV WSKT

WSKT Data: rivankurniawan

 

Pendapatan dari segmen konstruksi menyumbang Laba Kotor Rp 587 miliar. Segmen Sewa Gedung tidak berkontribusi, segmen Property/hotel mencetak Laba kotor pada Q3 2020 Rp 58 miliar, untuk segmen Beton Precetak mencetak Rugi, dan Tol menjadi yang terbesar berkontribusi bagi perseroan dengan laba Kotor Rp 122 miliar Akibat kerugian dari beban usaha yang terlalu besar tersebut, Rugi konsolidasian menjadi Rp 3,3 triliun

WSKT

 

Perseroan diketahui mencetak EPS tahun ini di angka minus -258,52, EPS yang anjlok dari tahun 2019 berada 84,56 periode September 2019, ini menunjukkan perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih.

Akan lebih baik berinvestasi di emiten yang EPS nya bertumbuh dari tahun ke tahun, namun akibat sentimen positif dikebutnya SWF yang diharapkan mendorong pembangunan infrastruktur dan proyek strategis lainnya di Indonesia ini menguntungkan emiten konstruksi BUMM yang 3 bulan terakhir WSKT melesat hingga 184,6%.

 

Analisis Teknikal PT Waskita Karya Tbk. (WSKT)

Hingga perdagangan market Sesi II – 11 Januari 2021 tren IHSG mengalami penguatan 1,79%. WSKT diperdagangkan pada harga 1665/lembar menguat hingga 0,91% terlihat aksi beli yang cukup kuat pada Sesi I dan II perdagangan WSKT.

Kenaikan saham emiten konstruksi dan emiten semen terjadi setelah pemerintah menerbitkan payung hukum Peraturan Pemerintah (PP) melalui pembentukan Lembaga Pengelola Investasi alias Sovereign Wealth Fund (SWF) yang sudah diamanatkan sebelumnya dalam Omnibus.

Kinerja saham WSKT di sesi pertama melanjutkan tren positif sejak awal tahun. Secara berturut-turut, saham WSKT naik 4,17 persen dan 0,33 persen di dua sesi awal 2021. Total nilai transaksi saham Waskita Karya sejauh ini sudah mencapai Rp 1,1 triliun.

Teknikal WSKT

 

WKST juga mendapat sentimen positif dari kerja sama pembangunan pembangkit listrik di Sumatra. Berdasarkan data histori pergerakan saham WSKT secara yoy bullish 12,9% sedangkan 3 bulan terakhir sudah bullish 184,6%.

Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal buy yang kuat di perdagangan akhir 2020 hingga awal 2021, ada kemungkinan bullish akan berlanjut secara long-term.

Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal akan memasuki overbought momentum, WSKT saat ini berada diatas Moving Average.

Untuk indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish. WSKT mengalami bullish reversal sejak Oktober 2020, yang membuka peluang kenaikan harga saham hingga 1782, WSKT saat ini sudah mencapai harganya di 2019 lalu. Jika bertahan di posisi saat ini maka ada peluang menuju 1782-1800.

Jika berbalik arah maka bisa take profit di kisaran harga 1552. Potensi pelemahan IHSG dan beberapa saham bisa saja terjadi dan bersifat temporer karena panic selling terkait dengan kebijakan pemerintah untuk memberlakukan PSBB ketat di Jawa dan Bali.

Namun melihat proyek garapan kedepannya WSKT akan mendapat sentimen positif dari para investor.

 

Outlook PT Waskita Karya Tbk.

Investor tampak mengapresiasi prospek kinerja Waskita Karya pada 2020, di samping berpotensi mendapat dana segar dari pelepasan jalan tol, perseroan juga terus menggenjot kontrak baru.

Dilansir bisnis.com, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan realisasi kontrak baru pada 2020 hampir mencapai target sebesar Rp 27,1 triliun. Tahun 2021, WSKT menargetkan kontrak baru senilai Rp 31,6 triliun atau naik 16,6 persen.

WSKT akan fokus pada pasar eksternal atau proyek yang berasal dari pemerintah (APBN/APBD), BUMN, dan swasta termasuk di luar negeri. Salah satu kontrak yang bisa diperoleh Waskita Karya tahun ini adalah proyek pembangkit listrik.

Perseroan juga mengumumkan kerja sama dengan PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) dalam proyek pembangunan tenaga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) senilai Rp 12,5 triliun.

Waskita akan menjadi kontraktor dalam pembangunan proyek setrum milik Terregra dengan total kapasitas 509,98 megawatt. BUMN konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menggandeng PT Terregra Asia Energy Tbk. dalam proyek pembangunan tenaga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) ini senilai Rp12,5 triliun. Waskita akan menjadi kontraktor dalam pembangunan proyek setrum milik Terregra.

Lingkup kerja sama tersebut mencakup tujuh proyek pembangkit listrik, tersebar di dua provinsi. Sebanyak lima proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro berlokasi di Sumatra Utara sedangkan dua proyek pembangkit listrik tenaga air berada di Nanggroe Aceh Darussalam.

Analisis Prospek Bisnis PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) 03

[Baca Juga: Analisis Prospek PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA)]

 

WSKT juga mendapatkan kontrak dari proyek EPC dan industri seperti transmisi, tenaga listrik, pipa gas, precast dan baja, serta plantation. Sementara sebagian kecil kontrak baru didapatkan dari proyek infrastruktur sumber daya air dan gedung.

Secara persentase, proyek dari pemerintah sebesar 30 persen, BUMN sebesar 25 persen, swasta sebesar 22 persen, dan sisanya proyek pengembangan investasi baik di sektor tol maupun non-tol.

 

Kesimpulan

Sebagai perusahaan BUMN bergerak dan mengambil bagian dalam konstruksi jalan tol, WSKT saat ini dihargai overvalued jika dibandingkan perseroan dengan bisnis sejenis di sektornya dan jika melihat fair value-nya.

Sepanjang Januari-September, realisasi penanaman modal dalam negeri paling besar tercatat pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi.

Dengan dikebutnya SWF diharapkan ini akan mendorong pembangunan infrastruktur dan proyek strategis lainnya di Indonesia dan menguntungkan emiten konstruksi BUMM yang hari ini berhasil melesat kencang.

Proyek dan kerja sama di tahun 2021 menjadi peluang dan kesempatan untuk emiten bisa mencetak laba bersih.

Untuk para trader yang mencari momentum WSKT yang bullish setelah perjanjian kerja sama wajar terjadi dan momen bullish IHSG, untuk para long-term investor, kokohnya pondasi keuangan sebuah perseroan dan analisis lebih lanjut terkait bisnis ke depannya sangat disarankan untuk dilakukan.

 

Disclaimer on: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

 

Itulah analisis saham WSKT dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.

Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.

 

Sumber Referensi:

  • Aplikasi IPOTGO
  • Annual Report PT Waskita Karya Tbk (www.idx.co.id)
  • Bisnis.com

 

Sumber Gambar:

  • Aplikasi ChartNexus
  • Consolidated Financial Statements WSKT, Sept 2020
  • http://bit.ly/3i66ZoB
  • http://bit.ly/3sfPuqC
  • http://bit.ly/3bvQ11W