Apakah Anda tahu perbedaan investasi saham dan trading saham?

Banyak orang salah memahami perbedaan keduanya, sehingga banyak orang takut dengan investasi saham. Segera perbaiki persepsi Anda lewat artikel di bawah ini!

 

Summary:

  • Investasi saham dan trading saham memiliki tujuan yang sama, yaitu memperoleh keuntungan dan menambah kekayaan dengan membeli dan menyimpan portofolio.
  • Perbedaan investasi saham dan trading saham terletak pada strategi, prinsip, dan risikonya.

 

Investasi Saham dan Trading Saham itu Berbeda

Investasi dan trading adalah metode keuangan untuk menambah kekayaan dengan suatu jangka waktu dengan membeli dan menyimpan sebuah portofolio atau kumpulan aset.

Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan, ternyata investasi saham berbeda dengan trading saham.

Pokok perbedaan mereka adalah jangka waktu; yakni pada investasi fokusnya adalah waktu dengan tempo jangka panjang sedangkan trading adalah transaksi jangka pendek.

Hal ini membentuk perbedaan pada strategi, prinsip serta tindakannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, telah ada pembahasan untuk masing-masing aktivitas finansial tersebut.

Mari kita bahas definisi dari trading dan investasi itu sendiri. 

Trading itu bahasa Indonesia artinya adalah berdagang. Misalnya  orang yang punya toko sembako, toko bangunan, toko kain. Mereka adalah pedagang atau dalam bahasa Inggris disebut TRADER.

Investing, atau dalam bahasa Indonesia adalah INVESTASI. Orang yang melakukan kegiatan investasi, disebut INVESTOR.

Anda bisa membayangkan orang yang beli rumah kos, kemudian rumah kosnya makin rame, kemudian dia dapat untung dari uang kos bulanan dan kenaikan harga tanah.

 

Mindset Seorang Investor dan Trader

Kemudian perbedaan antara investasi saham dan trader saham juga bisa dilihat dari segi mindset pelakunya. Mari kita bahas satu per satu.

 

Mindset Seorang Trader 

Sebagai seorang pedagang atau trader, kita perlu mengorbankan waktu, tenaga, serta pikiran untuk memperoleh income.

Jadi, trader itu termasuk jenis PENGHASILAN AKTIF atau ACTIVE INCOME, tipenya yang PROFIT INCOME.

 

Mindset Seorang Investor

Lantas seperti apakah mindset seorang investor? Investor itu termasuk jenis PENGHASILAN INVESTASI atau INVESTMENT INCOME.

Tipe yang CAPITAL GAIN kalau berupa kenaikan harga saham dan DIVIDEND INCOME kalau Anda mendapat bagi hasil dari keuntungan perusahaan.

 

 

Investasi Saham yang Dilakukan oleh Investor

Investasi adalah tindakan akumulasi suatu bentuk aset dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.

Dengan kata lain, pada pasar saham, investasi dapat diartikan sebagai kegiatan membeli saham dan kemudian disimpan dan dijual kembali nantinya.

Investor tidak terlalu peduli dengan turunnya harga saham dengan ekspektasi bahwa harga akan kembali naik nantinya.

Investor terbagi menjadi investor institusi (perbankan, perusahaan asuransi dan lainnya) dan investor retail (investor perorangan). Salah satu investor terkenal adalah Warren Buffet.

[Baca Juga: Rahasia Sukses Investasi ala Warren Buffet]

 

Strategi

Karena jangka waktunya panjang, investor akan sangat memperhatikan dengan seksama faktor-faktor yang dapat memengaruhi saham tersebut.

Mereka tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga. Biasanya, yang dibeli adalah saham emiten yang sehat dan kualitas kerja yang baik dengan fundamental yang kokoh.

Mereka memfokuskan pembelian saham pada kesehatan perusahaan.

Instrumen investasi yang seringkali para investor pilih adalah jenis investasi jangka panjang seperti properti, industri (besar dan kecil) atau dapat juga berupa saham.

Selain nilai aset yang akan bertambah, investor juga mengambil keuntungan dari pembagian dividen secara berkala.

 

Prinsip

Buy and hold adalah prinsip dasar seorang investor. Mereka akan menyimpan investasi dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Mereka hanya akan melepaskan sahamnya ketika tujuan mereka telah terpenuhi atau kualitas emiten mulai memburuk.

Biasanya jenis investasi yang dipilih oleh investor memiliki likuiditas rendah.

Mereka biasanya menggunakan analisis fundamental seperti price-earnings ratio dan ramalan manajemen untuk membantu identifikasi kinerja perusahaan.

[Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Nabung Saham dan Apa Manfaatnya?]

 

Risiko

Risiko yang terdapat pada investasi adalah risiko counter party dan risiko partial fills.

Counter party timbul karena ketika Anda membutuhkan pihak lain untuk membeli aset ketika Anda menjualnya, demikian pula sebaliknya.

Sedangkan risiko partial fills adalah risiko yang terjadi apabila aset Anda hanya berhasil terjual sebagian.

 

Analogi Investasi pada Tanah

Seorang investor yang ingin menanam uangnya pada pembelian tanah, akan memilih tanah yang berkualitas dari sisi ekonomi dengan memperhatikan penjual tanah, sertifikat, lokasi hingga lingkungan sekitar.

Kemudian, investor akan membeli tanah tersebut dan menyimpannya hingga saat dia pensiun (contoh tujuan investasi: pendanaan masa pensiun).

Investor akan memanfaatkan tanah tersebut dengan cara menyewakannya dan mendapatkan pendapatan pasif berupa ongkos sewa.

Seiring dengan waktu, tanah tersebut akan bertambah nilainya, dan pada saat pensiun nanti, tanah tersebut akan berbentuk uang.

Apabila terjadi kebutuhan mendadak seperti biaya kesehatan dan sebagainya, maka investor akan menjual tanah tersebut.

Tanah tersebut tidak akan dijual apabila terjadi kenaikan harga 1 tahun setelah pembelian atau sebelum masa investor pensiun.

Jika Anda tertarik dengan strategi investor, Anda bisa mengikuti kursus Online Value Investing berikut agar nantinya Anda tidak salah membeli saham.

Sebelum masuk ke pembahasan berikutnya, apakah Anda tertarik menjadi seorang investor saham tapi bingung mulai darimana dan apa yang harus dilakukan?

Jangan salah langkah, Sobat Finansialku bisa mempelajari terlebih dahulu melalui Ebook Saham Finansialku. Anda juga bisa mengetahui bagaimana cara memperoleh cuan dari investasi saham. 

Anda bisa download ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula dari Finansialku secara GRATIS!

Jika portofolio investasimu merah terus dan membutuhkan konsultasi untuk mendapatkan solusinya, yuk konsultasikan bersama Perencana Keuangan dari Finansialku dengan klik banner di bawah ini!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Trading Saham yang Dilakukan oleh Trader

Trader adalah seseorang yang memanfaatkan perubahan harga guna mencari keuntungan. Dalam bahasa dagang, istilah trading ialah perdagangan.

Jadi seorang trader akan membeli saham pada harga yang rendah dan jual pada harga yang lebih tinggi. Rentang waktu yang dilakukan biasanya jangka pendek, bisa per 15 menit, 30 menit atau paling lama jangka 1 minggu.

Trading adalah aktivitas yang dilakukan trader dan dapat terjadi pada pasar saham maupun pasar obligasi.

Trader melakukan transaksi dengan frekuensi yang jauh lebih banyak dibandingkan investor dengan jangka waktu pendek.

Jika seorang investor puas dengan tingkat keuntungan 15% setiap tahunnya, seorang trader mencari tingkat keuntungan tersebut tiap bulannya. Salah satu investor yang terkenal adalah George Soros.

 

Strategi

Trader memfokuskan strategi mereka pada sentimen dan kondisi pasar dibandingkan performa emiten saham yang mereka beli.

Jika pasar saham sedang mengalami penurunan akibat situasi politik negeri atau ekonomi global, maka seorang trader tidak akan masuk pasar saham sebelum kondisinya kembali normal.

Strategi dan rencana pada seorang trader akan lebih terarah dan jelas karena mereka tidak menahan posisi trading dengan lama.

Beberapa strategi ekonomi yang digunakan oleh trader adalah stop loss, target profit dan risk-reward ratio.

 

Prinsip

Prinsip dasar seorang trader adalah buy and sell. Mereka akan selalu memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan dari selisih beli jual tersebut.

Mereka menggunakan analisis teknikal untuk mengetahui pergerakan harga saham. Trader akan membeli saham perusahaan yang memiliki potensi kenaikan harga dalam jangka waktu singkat

 

Risiko

Layaknya investor, trader pun terekspos pada risiko trading yaitu, risiko capital loss dimana harga jual lebih rendah dibandingkan harga beli, risiko kebangkrutan perusahaan.

Pada trader, risiko counter party akan lebih rendah, tetapi tetap saja trader tidak dapat mengambil keuntungan sesaat dari penurunan harga drastis (larangan atas short selling).

 

Contoh Trading pada Tanah

Seorang trader akan membeli tanah ketika mereka mengetahui bahwa akan banyak pembeli tanah dan harga tanah akan segera naik.

Kemudian mereka membeli tanah tanpa memperhatikan kualitas tanah, yang penting mereka mempunyai tanah untuk dijual.

Mereka menjualnya kembali ketika ada pembeli yang menawarkan harga yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Seorang trader akan terus melakukan transaksi jual beli tersebut hingga tidak ada lagi peminat tanah.

Mengetahui perbedaan antara trader dengan investor dapat membantu kita mengetahui strategi dengan jelas.

Tentunya seorang investor tidak ingin menanam uangnya pada perusahaan yang sedang diterpa masalah dan terancam kebangkrutan.

Berikut pula dengan trader yang tidak ingin membeli saham perusahaan yang berstruktur baik tetapi memiliki fluktuasi rendah.

Sobat Finansialku, Anda juga bisa menyimak penjelasan seputar perbedaan antara trader saham dan investasi saham dalam YouTube Finansialku di bawah.

Jangan lupa untuk subscribed dan klik tombol loncengnya untuk mendapatkan update video terbaru!

 

 

Cara Cari Untung dari Trader dan Investor

Untuk mengetahui seperti apa cara mencari keuntungan baik sebagai trader maupun investor, berikut ini Finansialku telah merangkumnya untuk Anda. Simak penjelasan selengkapnya.

 

#1 Money Management

Aspek pertama yakni terkait dengan money management. Tentunya baik seorang trader dan investor harus mengetahui perbandingan antara untung dan ruginya atau istilahnya Risk Reward Ratio.

Pada kegiatan trading juga dikenal istilah taking profit serta cut loss. Sebagai contoh adalah Bank BCA

Sumber: Rivan Kurniawan

 

Beli di 8.600

TP1 jual di 8.950, kurang lebih untung 4%

TP2 jual di 9.275, kurang lebih untung 7,9%

CL 1 jual di 8.300, kurang lebih rugi 3,4%

 

Jadi perbandingan antara Risk Reward Analysis:

= TP1 / CL1

= 4% / 3,4%

= 1,1x

 

atau

= TP2 / CL1

= 7,9% / 3,4%

= 2,3x

 

Sementara itu untuk INVESTOR SAHAM menggunakan istilah Margin of Safety (MOS).  Misal saham Bank Jabar atau BJBR. 

 

Sumber: Rivan Kurniawan

 

Perusahaan BJBR menurut perhitungan dari cheat sheet Rivan Kurniawan, harga wajarnya di Rp 2.638 per lembar. Saat ini harga saham BJBR Rp 1.390.

 

Maka Margin of Safety (MOS)

= (2.638 – 1.390) / 2.638

= 47,31%

 

Seandainya kita beli di harga Rp 1.390 dan jual di Rp 2.638, maka keuntungannya

= (2.638 – 1.390) / 1.390

= 89,78%

 

Di harga Rp 1.390 dividend yield yang dibagikan setara dengan 7,13%

 

Value investor tidak tahu kapan harga saham BJBR naik, apakah 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun.

Akan tetapi value investor akan mengetahui harga sahamnya ke nilai intrinsik sebesar Rp 2.638 dan selama menunggu investor dapat dividend 7% an.

 

#2 Periode

Kemudian aspek kedua adalah perihal periode. Sebagai ilustrasi, Anda memiliki sebuah toko. Pastinya Anda selaku pemilik toko menginginkan daganganmu ada yang beli setiap hari, atau bahkan setiap menitnya.

Pasalnya pedagang pasti membutuhkan omzet untuk memperoleh keuntungan dari dagangannya. Kurang lebih traders akan memiliki mindset demikian.

Sedangkan kalau investor, jika mereka memiliki aset yang dapat memutar uang maka untuk apa dijual? Misalnya Anda memiliki saham BJBR, bisa bagi dividen sampai 7% per tahun.

Maka saham tersebut akan didiamkan, toh nantinya Anda akan memperoleh keuntungan selama 7% per tahunnya.

Kalau Anda berinvestasi Rp 100 juta dengan dividend yield 7%,  maka Anda akan memperoleh Rp 7 juta. Jika harga saham naik dari 1.390 ke 2.638, mungkin Anda bisa pertimbangkan untuk jual.

 

#3 Cara Analisis

Seorang TRADER fokus menganalisis HARGA, jadi cara analisa lebih banyak menggunakan analisa teknikal. Pendekatan menganalisis tren, pergerakan harga dengan statistik dan probabilitas.

Sedangkan seorang INVESTOR fokus menganalisis NILAI sebuah perusahaan, jadi cara analisa lebih banyak menggunakan analisa fundamental, laporan keuangan, rasio keuangan, valuasi dan cerita ke depannya.

 

Mana yang Cocok untuk Anda: Investor Saham atau Trader Saham?

Sebelum menentukan, yuk simak terlebih dahulu rangkuman perbedaan antara investor saham dan trader saham dalam sajian infografis berikut: 

Perbedaan investor saham dan trader saham

Infografis perbedaan investor saham dan trader saham. Sumber: Finansialku

 

Biasanya orang akan bertanya, mana yang lebih menguntungkan investasi saham atau trading saham? Sayangnya pertanyaan ini kurang tepat.

Seharusnya pertanyaan yang lebih tepat adalah: mana yang lebih sesuai untuk saya, investasi saham atau trading saham?

  • Jika Anda berorientasi pada hasil jangka panjang, Anda lebih cocok berinvestasi saham. Pelajari teknik-teknik untuk analisis fundamental.
  • Jika Anda berorientasi pada hasil jangka pendek (sekaligus dijadikan mata pencaharian utama), Anda lebih cocok trading saham. Pelajari teknik-teknik untuk analisis teknikal (technical analysis).

 

Keduanya memiliki potensi keuntungan dan juga potensi kerugian. Sebelum Anda berinvestasi atau trading saham, pastikan Anda sudah memahami konsep keduanya secara keseluruhan.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut seputar saham terkini, Anda bisa isi form ini.

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Menurut Anda, mana yang lebih cocok untuk Anda: berinvestasi saham atau trading saham? Jika Anda masih ada pertanyaan silahkan tinggalkan pertanyaan Anda dan opini Anda. Perencana keuangan kami akan membantu.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Desmond Wira. 2011. Investasi atau Trading. Juruscuan.com
  • Admin. Investasi vs Trading. Mifx.com
  • Admin. 18 April 2013. Trader dan Investor, Apa Bedanya?. Seputarforex.com
  • Admin. 25 September 2014. Beda Investasi dan Trading. Jawaban.com
  • Admin. September 2012. What is The Difference between Investing and Trading?. Investopedia.com