Pernahkah Anda mendengar istilah lateral thinking atau berpikir lateral? Ternyata pola pikir ini dibutuhkan industri kreatif lho. Simak jelasnya di sini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Wealth Mindset

 

Apa itu Lateral Thinking?

Kali ini mari kita sama-sama belajar memahami lateral thinking. Apakah ada yang salah dengan cara pikir saat ini? Tidak-tidak bukan begitu.

Pikiran hanya soal persepsi, semakin kita kaya akan persepsi semakin kita bisa mengelola cara kita bertindak, dan lateral thinking adalah sebuah cara memecahkan solusi.

Dengan lateral thinking, pecahkan masalah Anda dengan menggunakan pendekatan tidak langsung dan kreatif melalui penalaran yang terselubung.

Cara ini akan melibatkan ide-ide yang mungkin tidak bisa kita diperoleh dengan hanya menggunakan logika dan langkah-langkah konvensional.

Apa Itu Lateral Thinking, Mindset yang Dibutuhkan Industri Kreatif_ 02

[Baca Juga: Mau Membangun Pola Pikir Orang Kaya Dalam Diri? Begini Caranya]

 

Mungkin beberapa orang akan menganggap ini sebagai pseudo-science, tetapi Edward de Bono sudah memakai istilah lateral thinking sejak tahun 1967.  Berpikir lateral harus dibedakan dari berpikir kritis.

Berkaitan dengan memandang dari nilai sebenarnya, berdasarkan pernyataan dan mencari titik lemah, pemikiran lateral berfokus pada “nilai efek” pernyataan suatu ide. Seseorang menggunakan pemikiran lateral untuk berpindah dari satu ide yang diketahui ke ide-ide lainnya.

Hal ini mungkin akan sedikit membosankan di awal, tetapi tunggulah sedikit lagi untuk memahami Edward de Bono mendefinisikan empat jenis alat berpikir:

  1. Alat penghasil ide, untuk mematahkan pola pikir saat ini yang tak lain pola rutin, status quo.
  2. Alat fokus, untuk memperluas tempat mencari ide-ide baru
  3. Alat panen, untuk memastikan lebih banyak nilai yang diterima dari suatu ide.
  4. Alat merawat, untuk pertimbangan kendala dunia nyata, sumber daya, dan support system.

 

Edward de Bono mengaitkan pemikiran lateral seperti sebuah humor. Suatu peralihan dari pola dan ritme yang sudah dikenal ke pola lainnya yang tidak terduga.

Momen kejutan ini yang menimbulkan efek tawa akibat wawasan baru, yang menggiring kemampuan kita untuk dapat melihat pola pikir baru yang awalnya tidak terprediksi.

 

Terapan Pola Pikir Lateral

Jika Anda cukup paham namun tidak begitu yakin, mari sederhanakan ini. Berpikir lateral adalah sebuah pendekatan kreatif terhadap suatu masalah atau tantangan. Ini adalah keterampilan yang bagus untuk Anda miliki di dunia kerja.

Biasanya, pemikiran logis digunakan untuk menyelesaikan masalah secara langsung dan lugas (dikenal pemikiran vertikal).

Pemikiran lateral melihat sesuatu dari perspektif sisi lainnya (dikenal pemikiran horizontal), untuk menemukan jawaban yang tidak terlihat secara langsung.

 

De Bono mengutip Sidang Raja Sulaiman sebagai contoh pemikiran lateral, di mana Raja menyelesaikan perselisihan antara dua orang ibu untuk memperebutkan seorang anak dengan cara memerintahkan agar anak tersebut dibagi menjadi dua, dan membuat penilaiannya sesuai dengan reaksi yang diterima atas perintah ini.

Di babak ini mari kita perjelas tentang apa kemampuan itu, dan memberikan beberapa contoh keterampilan berpikir lateral.

Jadi bagaimana konsep berpikir lateral? Berpikirlah kreatif “di luar kotak” untuk memecahkan masalah.

 

Ide Provokasi

Provokasi adalah pernyataan yang kita tahu salah atau tidak mungkin, tetapi digunakan untuk menciptakan ide-ide baru. De Bono membuat contoh seperti mempertimbangkan pencemaran sungai dan melakukan provokasi “pabrik berada di hilir dengan sendirinya”.

Tema ini menyebabkan sebuah pabrik terpaksa mengambil masukan airnya dari titik di hilir keluarannya, sebuah gagasan yang kemudian menjadi hukum di beberapa negara.

Provokasi dapat dibuat dengan menggunakan salah satu teknik provokasi seperti angan-angan, hiperbola, kebalikan, distorsi, atau kemunculan.

Thinker (Anda sebagai pemikir) membuat daftar provokasi dan kemudian menggunakan yang paling aneh untuk memajukan pemikiran mereka ke ide-ide baru.

Apa Itu Lateral Thinking, Mindset yang Dibutuhkan Industri Kreatif_ 03

[Baca Juga: Percaya Tidak Percaya! Berpikir Positif Mempengaruhi Kesehatan Anda]

 

Tetapi bisa saja Anda terjebak atau bahkan menjebak beberapa orang dalam wawancara kerja Anda, untuk menguji tingkat berpikir lateral mereka.

Anda tidak hanya menguji kemampuan mereka untuk berpikir kreatif, tetapi Anda juga dapat mengungkapkan keterampilan mereka untuk memecahkan masalah.

Jika Anda adalah seseorang yang suka bermain teka-teki atau mengerjakan permainan asah otak, Anda mungkin sudah pandai menjawab jenis pertanyaan wawancara ini.

Pertanyaan wawancara ini terkadang sulit untuk diidentifikasi, Jika Anda pernah ditanyai pertanyaan dalam sebuah wawancara yang nampaknya aneh, ada kemungkinan itu bisa jadi pertanyaan berpikir lateral.

University of Kent adalah sumber yang bagus dalam menyediakan daftar jenis pertanyaan ini. Berikut beberapa contoh pertanyaan berbasis berpikir lateral:

Q: Sebutkan penemuan kuno yang masih digunakan di sebagian besar dunia saat ini yang memungkinkan orang untuk melihat menembus dinding.

A: Jendela.

Q: Seorang wanita Australia lahir pada tahun 1948 tetapi baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-16 baru-baru ini. Mengapa?

A: Dia lahir pada tanggal 29 Februari.

 

Atau Anda mungkin hanya bertanya: Dapatkah Anda memberi kami contoh situasi sulit di mana Anda harus berpikir lateral untuk keluar dari situ?

Pertanyaan ini lebih sulit dari yang terlihat. Langkah yang tepat untuk memulainya adalah dengan memikirkan saat Anda melakukan sesuatu yang kreatif dan menemukan masalah, lalu jelaskan bagaimana Anda menyelesaikan itu dengan menggunakan beberapa pemikiran lateral.

 

Bagaimana Meningkatkan Keterampilan Berpikir Lateral Anda?

Meningkatkan keterampilan ini dapat menjadi tantangan karena lateral thinking didapatkan secara alami bagi sebagian orang daripada yang lain. Namun, seperti yang kita tahu, “practice makes perfect”.

Berikut beberapa latihan yang bisa Anda coba:

 

Menggunakan Indra Anda

Kita semua memiliki lima indra, penglihatan, peraba, pendengaran, penciuman, dan pengecap.

Namun kita sangat jarang menggunakan semuanya untuk memecahkan masalah. Biasanya, Anda menggunakan indra visual kita untuk menyelesaikan masalah, tetapi memanfaatkan indra kita yang lain terkadang dapat memberikan hasil yang bermanfaat.

Misalnya, ketika menghadapi suatu masalah, mengapa tidak mengutarakan pikiran Anda dengan lantang dan merekamnya di ponsel Anda? Saat Anda mendengarkan kembali, Anda mungkin menemukan sesuatu yang mungkin terlewat setidaknya.

 

Berpikir Terbalik

Berpikir terbalik melibatkan analisis apa yang biasanya dilakukan orang dalam suatu situasi dan kemudian melakukan yang sebaliknya. Jika Anda mendapati diri Anda hanya sampai pada suatu masalah dan mereka terjebak, Anda mungkin ingin memulai dari akhir dan bekerja mundur.

Misalnya, lihat masalahnya, lalu jelaskan solusi idealnya yang Anda inginkan. Dari sana, Anda dapat mulai bekerja mundur untuk menemukan titik awal solusi Anda.

 

Pemetaan Pikiran

Peta pikiran bisa menjadi cara yang bagus untuk memecahkan masalah ketika pemikiran logis benar-benar tidak membantu.

Pemetaan pikiran adalah alat bantu visual, peta pikiran membutuhkan otak Anda untuk menyesuaikan proses berpikirnya, yang sering kali membantu Anda menemukan jawaban secara tidak terduga.

Pemetaan pikiran memberi Anda kesempatan untuk menuliskan semua ide Anda di atas kertas dan kemudian mengambil langkah mundur untuk mengumpulkan pemikiran Anda.

 

Karier Apa Yang Menggunakan Pemikiran Lateral?

Berpikir lateral adalah keterampilan yang berguna, apa pun pekerjaan yang akhirnya Anda lakukan, tetapi ada beberapa jalur karier yang benar-benar berguna. Berikut adalah beberapa contoh pilihan karir berpikir lateral:

 

Periklanan

Orang-orang yang bekerja di bidang periklanan menggunakan jenis pemikiran ini untuk membujuk kita membeli produk. Seringkali iklan itulah yang membuat kita berpikir atau sedikit berbeda yang paling kita ingat. Jadi tiru saja mereka.

 

Pemasaran

Pemasar sering kali harus menemukan cara baru atau kreatif untuk mempromosikan produk dan layanan. Meskipun ada beberapa aturan dalam pemasaran, sering kali kampanye yang sedikit menembus aturan yang berhasil.

 

Media

Bekerja di media, Anda mungkin harus menggunakan keterampilan berpikir ini untuk menyampaikan pesan dengan cara yang kreatif. Baik Anda seorang jurnalis, pembuat film, atau penulis rilis pers, beberapa lateral thinking tentu dapat berguna.

 

Semoga semua contoh pemikiran lateral tersebut telah membantu Anda untuk memahami tentang apa itu semua dan mengapa itu bisa berguna dalam karier Anda.

Sekarang saatnya untuk memeriksa keterampilan lateral thinking Anda, beberapa media di internet telah menyediakan pertanyaan-pertanyaan gratis yang bisa Anda manfaatkan.

 

banner -Bagaimana Membantuk Money Habit yang Sehat (1)

 

Sudah paham bukan mengenai lateral thinking atau berpikir lateral? Anda juga bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam pekerjaan-pekerjaan yang telah disebutkan di atas.

Yuk bagikan artikel ini agar teman-teman Anda juga memahami dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih.

 

 

Sumber Referensi:

  • Admin. How To Improve Your Lateral Thinking Skills For Work. Successatschool.org – https://bit.ly/3jyP1vY

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/2ZIrKPa
  • https://bit.ly/3qOkBZd
  • https://bit.ly/3pJPGMA