Apakah saya termasuk sandwich generation? Jika ya, kira-kira apa solusinya untuk bisa merencanakan keuangan dan tidur nyenyak di malam hari?

Jangan buru-buru, love di kanan atas podcast Fintalk di Spotify.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Curhat Keuangan: Saya Generasi Sandwich Generation?

Dalam podcast kali ini, saya membahas tiga masalah yang dihadapi oleh sandwich generation:

  1. Pengeluaran besar dan cash flow minus, solusinya kurangi pengeluaran konsumtif dan perbesar penghasilan.
  2. Kebanyakan utang konsumtif, solusinya lunasi utang konsumtif yang sudah ada dan jangan menambah lagi.
  3. Tidak memiliki dana darurat, solusinya mulai hitung kebutuhan dana darurat dan siapkan uangnya.

 

Di episode minggu depan, saya akan membahas masalah-masalah keuangan lainnya yang dihadapi oleh Sandwich Generation dan bagaimana solusinya.

Jadi, jangan lupa subscribe channel podcast Finansialku di Spotify dengan cara kasih love.

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify

Curhat keuangan, akses di Aplikasi Finansialku, menu Tanya Perencana Keuangan, kirim kode: PODCAST CURHAT.

 

Gunakan kode voucher FINPODCAST untuk DISKON 10% upgrade Aplikasi Finansialku.

 

Sebelum bahas lebih detil, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Salah satu curhatan kali ini adalah membahas:

Pak, saya adalah seorang karyawan swasta di kota Makasar. Istri saya adalah seorang ibu rumah tangga dan kami memiliki dua orang anak. Saya saat ini harus membantu kedua orang tua saya dan juga sekaligus menyekolahkan kedua orang anak.

Saya merasa secara finansial sudah bekerja keras, tetapi tidak kunjung sejahtera. Bukannya tidak mau bantu orang tua tetapi saya ingin berbakti kepada orang tua dan tetap sejahtera. Bagaimana ya acara mengatur pemasukan saya?

 

Jawaban saya:

Kondisi yang dialami salah satu sobat Finansialku disebut dengan sandwich generation. Banyak langkah yang harus dilakukan ketika seseorang terjebak dalam kondisi sandwich generation.

Intinya adalah pertama buat rencana keuangan, perbesar penghasilan, kalau bisa lebih dari satu sumber pemasukan, kurangi pengeluaran konsumtif, perhatikan manajemen risiko dan lakukan akselerasi (investasi).

Sebetulnya saya ingin membahas mengenai perjalanan saya menjadi seorang financial planner dan memulai bisnis Finansialku.com. Namun saya merasa topik sandwich generation ini lebih penting daripada membahas kisah saya.

 

Jika kamu ingin tahu, kisah dibalik Finansialku.com, maka kamu boleh DM ke Instagram saya @Melvin_mumpuni atau @Finansialku_com dan ketik: eps 21 bahas Finansialku.

 

Langsung aja kita bahas mengenai perencanaan keuangan untuk sandwich generation.

 

Apa Itu Sandwich Generation?

Sobat Finansialku, pastinya kamu pernah mendengar istilah 28.000 hari kan? Kalau belum, kamu harus dengerin podcast saya sebelumnya atau cek di YouTube Finansialku.com serta website Finansialku.com

Jadi, akhir Desember 2018, saya membaca sebuah buku karya Dr. Sanjay Tonali. Judulnya adalah 28.000 Days, Make Everyday Count.

Buku ini menjelaskan bahwa ternyata manusia secara rata-rata memiliki usia 28.000 hari atau 80 tahun.

Jika dibagi menjadi sama rata, maka akan ada empat bagian. Saya sebut empat kuadran. Jika kamu ingin lihat kuadrannya boleh cek di artikel Finansialku.com podcast eps 20.

Asuransi Hari Tua, DPLK dan Anuitas 02 28.000 Hari dalam Kehidupan Manusia - Finansialku

[Baca Juga: Masyarakat Indonesia Tidak Cemas Mengalami Usia Lansia & Masa Pensiun! Ini Alasannya]

 

Kuadran I adalah kuadran usia 0 sampai dengan 20 tahun, dimana kuadran ini menggambarkan kita mulai lahir, bersekolah, bermain dan pacaran. Ya kan?

Kuadran II adalah kuadran usia 20 sampai dengan 40 tahun, dimana kuadran ini menggambarkan kita mulai berkarier, bekerja, membeli rumah pertama, membeli mobil pertama, menikah, memiliki anak dan menyekolahkan anak (mungkin sampai SD atau SMP).

Kuadran III adalah kuadran usia 40 sampai dengan 60 tahun, dimana kuadran ini menggambarkan karier kita mulai maju, usaha kita makin sukses dan biasanya kita mau membeli rumah kedua, mobil kedua, perjalanan Ibadah dan menyekolahkan anak sampai kuliah.

Kuadran IV adalah kuadran usia 60 sampai dengan 80 tahun, dimana kuadran ini kita sudah pensiun dan menjadi tidak produktif.

Melanjutkan diskusi sebelumnya adalah apa yang dimaksud dengan sandwich generation? Jadi sandwich generation adalah orang-orang yang berada di kuadran II atau III, dan harus menanggung biaya anak di kuadran I dan orang tua di kuadran IV.

Jadi, kamu kejepit ditengah-tengah, seperti sandwich atau roti lapis.

 

Kalau kamu ga kebayang detailnya, gini deh, kamu harus hidupin orang tua dan anak kamu. Generasi II harus menanggung biaya hidup generasi I dan generasi III.

 

Kenapa Sandwich Generation bisa Terjadi?

Sandwich generation bisa terjadi karena orang tua gagal merencanakan biaya pensiunnya. Artinya orang tua harus bergantung pada penghasilan anaknya.

Padahal dalam perencanaan keuangan, pasti ada yang namanya perencanaan dana hari tua (retirement planning). Hal yang sama juga bisa terjadi pada generasi selanjutnya, jika kita gagal menyiapkan dana hari tua.

 

Tapi kalau sudah tua kan tidak bisa bekerja lagi?

Ya betul, saya akan jawab dengan sebuah analogi.

 

Setiap manusia memiliki tiga sumber penghasilan, yaitu penghasilan aktif, penghasilan investasi dan penghasilan pasif. Apa perbedaan ketiganya?

  • Penghasilan aktif artinya, kita menukarkan waktu, tenaga dan pikiran (serta terkadang perasaan) untuk mendapatkan uang.
  • Penghasilan investasi artinya, kita menukarkan uang lebih kecil untuk mendapatkan uang yang lebih besar.
  • Penghasilan pasif artinya, aset produktif kita menghasilkan pemasukan untuk kita.

 

Sama seperti sebuah pesawat terbang. Apakah kamu pernah melihat pesawat terbang dengan satu mesin saja?

Jawabannya tidak pernah bukan.

Kenapa?

Tentu saja sangat berisiko bukan, jika pesawat terbang hanya punya satu mesin dan terjadi sesuatu dengan mesin tersebut, maka habis ceritanya.

Sama seperti manusia, ketika seseorang pensiun artinya engine penghasilan utama yaitu penghasilan aktif akan selesai.

Jika dipersiapkan sejak muda (usia 25 an), maka kamu bisa memiliki dua sumber pemasukan lainnya yaitu pemasukan investasi dan pemasukan pasif.

Sayangnya masyarakat Indonesia masih belum banyak yang melek finansial. Satu hal ngenes yang kejadian adalah, malah mereka mencairkan Jaminan Hari Tua mereka di usia muda.

 

Masalah Keuangan yang Dihadapi Oleh Sandwich Generation

Masalah utamanya adalah makin besar pengeluaran, karena ada pengeluaran anak, pengeluaran pribadi dan pasangan serta pengeluaran orang tua.

Selain itu ada juga potensi masalah, yaitu jika terjadi gangguan kesehatan dengan sandwich generation (atau orang yang bekerja), karena ada banyak orang yang bergantung pada penghasilannya.

 

Apakah Ada Solusinya?

Ada, orang-orang yang ada di sandwich generation perlu memiliki rencana keuangan. Di Finansialku.com saya menjelaskan step-step perencanaan keuangan dalam sebuah piramida.

Piramida ini terbagi menjadi lima bagian kecil dan tiga bagian besar. Jika kamu mau tahu gambar piramidanya, boleh cek website atau artikel Podcast 20.

Piramida-Perencanaan-Keuangan-Finansialku

[Baca Juga: Tujuan Dana Pensiun Mengapa Penting Untuk Dimiliki]

 

Masalah Cash Flow

Bagian terbawah piramida adalah cash flow, manajemen kredit dan dana darurat. Dalam kasus sandwich generation, perlu cash flow yang positif. Usahakan penghasilan Anda minimal 2x pengeluaran.

Apakah bisa?

Harus diakui tidak mudah, tetapi dengan perencanaan keuangan yang tepat bisa terwujud kok.

 

Masalah Kredit Konsumtif

Usahakan utang-utang konsumtif, misalnya utang untuk liburan keluarga, utang untuk beli gadget baru, utang untuk renovasi semuanya ditunda. Jangan ambil kredit untuk kebutuhan yang tidak produktif.

Cicilan bulanan kredit konsumtif dapat merusak cash flow bulanan kamu.

Jika sekarang ini kamu memiliki banyak cicilan, segera lunasi pinjaman tersebut. Kamu dapat hubungi perencana keuangan untuk bantu kamu selesaikan masalah pinjaman tersebut.

 

Masalah Dana Darurat

Sandwich generation ini perlu yang namanya dana darurat. Kalau bisa dana darurat yang dibutuhkan 12x pengeluaran bulanan (atau lebih).

Selain itu, masih ada banyak lagi masalah yang dihadapi oleh Sandwich Generation. Saya ingin membahasnya lebih lengkap, di eps 21, yaitu 8  Masalah Keuangan yang Dihadapi oleh Sandwich Generation dan Apa Solusinya?

 

Oke Sobat Finansialku, kali ini rangkum dulu beberapa bahasan kita hari ini.

 

Kesimpulan: SANDWICH GENERATION

Jadi, sandwich generation adalah orang-orang yang harus membiayai orang tua dan anaknya. Hal ini terjadi karena orang tua gagal menyiapkan biaya dana hari tua.

 

Jika kamu sekarang ini terjepit dalam kondisi tersebut, maka kamu harus SADAR BETUL. Mulai dari sekarang buat rencana dana hari tua, agar kelak anak kamu tidak menjadi sandwich generation.

 

Perencanaan dana hari tua fokus pada bagaimana menciptakan penghasilan investasi dan penghasilan pasif saat kamu pensiun. Semuanya akan dibahas dalam acara Masterclass Finansialku.

 

Untuk informasi lebih lanjut, langsung saja DM mimin Finansialku di Instagram @Finansialku_com

 

Akhir kata Make A Financial Plan and Get Your Financial Dreams Come True. Sampai jumpa di podcast berikutnya…