Ternyata tidak semua waralaba bisa memberikan keuntungan untuk franchisee nya. Perhatikan 8 ciri perusahaan waralaba yang bisa merugikan Anda.

 

Waralaba adalah Solusi dan Memberikan Banyak Manfaat

Model bisnis waralaba atau franchise adalah model bisnis yang memberikan keuntungan untuk pewaralaba (pemberi waralaba / franchisor) dan terwaralaba (penerima waralaba / franchisee).

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

[Baca Juga: 8 Keunggulan dan Manfaat Waralaba untuk Franchisor dan Franchisee]

 

Waralaba juga dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk mencapai kebebasan keuangan (financial freedom). Seseorang yang membeli waralaba, artinya orang tersebut membeli sebuah sistem bisnis. Sistem tersebut yang diharapkan akan bekerja dan mendatangkan penghasilan pasif. Sayangnya tidak semua waralaba bisa mendatangkan pendapatan pasif, terlebih jika oknum pewaralaba kurang menguasai bisnis atau beriniat untuk tidak baik.

 

8 Ciri Perusahaan Waralaba yang Bakal Merugikan Anda

Memilih waralaba atau franchise adalah hal yang krusial. Jika Anda melakukan kesalahan dalam memilih waralaba atau franchise, Anda dapat mengalami kerugian yang besar. Berikut ini 8 ciri perusahaan waralaba yang bakal merugikan Anda:

  1. Waralaba (sistem dan manajemen) masih baru dan belum teruji mampu menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu panjang. Banyak sekali waralaba makanan baru yang muncul dan ternyata tidak mampu bertahan dalam jangka panjang (10 – 20 tahun).
  2. Waralaba yang sudah mapan dan teruji, seringkali mengenakan biaya investasi di awal yang cukup besar, misal fee, royalty, pembelian bahan baku dan lain sebagainya. Ada yang mengharuskan terwaralaba, membeli bahan-bahan baku dari pewaralaba. Tentu saja pewaralaba akan mengambil keuntungan dari harga tersebut. Sebelum Anda membeli waralaba, kenali juga cara-cara pewaralaba mendapatkan keuntungan dari Anda.
  3. Jika Anda ingin membeli waralaba asing, ada banyak sekali persyaratan yang harus Anda penuhi. Terlebih jika perusahaan waralaba tersebut meminta Anda sebagai master franchise di Indonesia. Aturan permainan (rule of the game) antara master franchise dan franchise jauh berbeda. Sebaiknya Anda pelajari lebih dalam, diskusikan dengan konsultan waralaba sebelum mendatangkan waralaba asing ke Indonesia.
  4. Cek manajemen dan orang-orang dibalik perusahaan, karena manajemen yang payah dan kurang berpangalaman, sedikit banyak akan merugikan Anda sebagai terwaralaba.
  5. Beberapa perusahaan warlaba di Indonesia masih kurang bonafid dari segi manajemen dan kekurangan modal untuk mengembangkan usaha. Hal ini tentu saja akan merugikan Anda sebagai terwaralaba, jika sampai perusahaan pewaralaba mengalami kebangkrutan.
  6. Masih melanjutkan poin di atas, beberapa perusahaan waralaba, masih dijalankan dengan sistem tradisional, misalnya tidak menggunakan komputerisasi, tidak memiliki rencana pemasaran yang jelas, tidak memiliki anggaran untuk iklan dan promosi.
  7. Awas adanya sistem money game atau penipuan yang berkedok penawaran waralaba atau franchise. Seringkali kesempatan-kesempatan yang ada, dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyesatkan pembeli. Skema yang sering digunakan adalah skema Ponzi.
  8. Sebelum Anda membeli waralaba, pastikan Anda mengecek kepengurusan merk (HAKI – Hak Kekayaan Intelektual). Jangan sampai Anda sudah beli waralaba, eh ternyata pewaralaba mengalami permasalahan tuntutan merk di pengadilan. Silahkan kunjungi website Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk mengecek pendaftaran merk. Pastikan merk waralaba sudah terdaftar atas nama pemilik atau perusahaan. Berikut ini contoh pengecekan merk secara online:
Awas! 8 Ciri Perusahaan Waralaba yang Bakal Merugikan Anda - Merk - Finansialku

Pengecekan Merk Online – http://e-statushki.dgip.go.id/

 

Jangan Asal Beli Franchise

Ketika kita akan membeli franchise, dokumen yang akan kita terima adalah prospectus atau dokumen penjelasan mengenai franchise. Biasanya orang hanya melihat bagian finansial, melihat berapa modal yang harus dikeluarkan dan berapa lama balik modal. Sebaiknya Anda jangan hanya mempertimbangkan faktor keuangan saja, melainkan:

  1. Legalitas usaha
  2. Kepengurusan merk dan hak kekayaan intelektual lainnya
  3. Sistem operasional, apakah menggunakan teknologi atau tidak, apakah bisa dikontrol setiap waktu dan lain sebagainya.
  4. Sistem pemasaran dan rencana pemasaran. Pastikan Anda mendapat penjelasan mengenai strategi pemasaran dan perhitungan anggaran. Apakah pewaralaba juga akan membantu biaya pemasaran atau 100% ditanggung terwaralaba.
  5. Perhitungan mengenai keuangan (financial). Pastikan kembali perhitungan-perhitungan yang dibuat dan seluruh asumsi yang ada. Perhatikan sumber-sumber pemasukan dan pengeluaran Anda.
  6. Pikirkan potensi bisnis, apakah bisnis serupa mudah ditiru (entry barrier), apakah sulit untuk dijalankan dan lain sebagainya.

 

Banyak orang merasa menyesal dan menyalahkan pewaralaba, ketika bisnisnya tidak jalan. Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu mempelajari betul-betul sistem bisnisnya sebelum membeli. Berita baiknya beberapa bank di Indonesia memberikan kredit atau pinjaman kepada kita yang ingin membeli waralaba.

Kenali Kredit Waralaba Sebelum Memulai Bisnis Waralaba  - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Kenali Kredit Waralaba Sebelum Memulai Bisnis Waralaba]

 

Sebenarnya ini adalah keuntungan atau bonus untuk kita sebagai terwaralaba, karena bank sudah membantu memilihkan perusahaan waralaba yang bonafide. Setidaknya bank tentu akan berhati – hati dan melihat potensi bisnis, sebelum mereka mau memberikan kredit, betul kan?

 

Apa yang menjadi pertimbangan Anda saat Anda ingin membeli waralaba? Apakah Anda juga mempertimbangkan mengenai kepengurusan merk dan HAKI?

 

Referensi

  • Serfiyani, Cita Yustisia, Purnomo dan Hariyani. 2015. Franchise Top Secret. Yogyakarta : Penerbit Andi.

 

Sumber Gambar

  • People Afraid – http://goo.gl/zKFy4A

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â