Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Jika Suami Seorang Freelance

Bagaiamana cara mengelola keuangan jika suami seorang freelance yang penghasilannya tidak tetap? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling sering kami dapatkan dari email dan Facebook. Yuk kita bahas solusi cara mengelola keuangan seorang freelance.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Cara Mengelola Keuangan Seorang Freelance Jika Suami Seorang Freelance?

Banyak freelancer dan istri freelancer yang mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan bulanan, karena penghasilan yang tidak tetap setiap bulannya. Namun pengeluaran rumah tangga relative tetap dan malah terus bertambah. Bagaimana cara yang tepat dan bisa dipraktekkan dalam mengelola keuangan freelancer?

Salah satu teman, kami ada yang bertanya melalui Facebook:

Pertanyaan : Pak saya mau tanya, Saya kesulitan mengurus keuangan keluarga, karena suami bekerja (sebagai) freelance dan penghasilannya ga tetap. Mohon bantuannya, terima kasih.

Jika Anda ingin bertanya mengenai keuangan, silahkan Like Facebook Finansialku dan ajukan messages.

Finansialku.com

Jawabannya Miliki Anggaran Tahunan, Anggaran Bulanan, Catatan Pengeluaran Bulanan dan Rencana Keuangan

Menurut saya, permasalahan utama yang dihadapi oleh freelance mirip dengan pemilik usaha, mereka tidak bisa memastikan berapa penghasilan bulanan. Penghasilan bulanan bergantung pada jumlah pekerjaan yang dilakukan atau jumlah barang yang terjual. Oleh sebab itu miliki 4 alat yang berguna untuk membantu Anda mengelola keuangan :

Buat Anggaran Tahunan
Buat Anggaran Bulanan
Buat Catatan Pengeluaran Bulanan
Miliki Rencana Keuangan

Mengelola Arus Kas : Pemasukan dan Pengeluaran

Jika Anda bekerja sebagai freelance, biasanya permasalahan yang dihadapi adalah :

Penghasilan tidak tetap, terkadang jumlahnya besar dan terkadang jumlahnya kecil (bahkan bisa tidak ada penghasilan dalam satu bulan).
Tidak ada manfaat asuransi atau perlindungan dari kantor.
Terkadang penghasilan bulan ini, habis untuk membiayai pengeluaran bulan ini dan bulan depan (misal bulan depan tidak ada penghasilan).
Karena penghasilan bulanan tidak tetap, maka sulit untuk mengelola keuangan terlebih berinvestasi.

Jika permasalahan itu yang Anda hadapi, maka sebaiknya Anda menyusun anggaran tahunan, baik pemasukan dan pengeluaran. Saya pribadi menyarankan Anda menggunakan anggaran tahunan, karena Anda membutuhkan gambaran uang masuk dan keluar dalam jangka tahunan. Jadi suami Anda memiliki target penghasilan bulanan secara jelas dan Anda sebagai bendahara keluarga, bisa memanfaatkan uang sesuai dengan prioritasnya.

Cara membuat anggaran tahunan adalah :

Buat daftar sumber-sumber pemasukan dari bulan Januari sampai Desember.
Buat daftar sumber-sumber pengeluaran dari bulan Januari sampai Desember. Perhatikan pengeluaran-pengeluaran besar, seperti biaya pendidikan anak (masuk sekolah), jangan lupa biaya untuk premi asuransi dan anggarkan investasi tahunan (sesuai dengan rencana keuangan Anda).

Permasalahan yang dihadapi dalam anggaran tahunan adalah data-data di anggaran tahunan tidak bisa tepat 100%. Tentu saja dalam pelaksanaannya ada penyesuaian dengan kondisi keuangan keluarga. Oleh sebab itu Anda perlu membuat anggaran bulanan.

Selain itu Anda juga perlu membuat catatan pengeluaran harian, karena Anda akan tahu kondisi keuangan keluarga secara real time. Bandingkan antara pengeluaran bulanan dengan anggaran. Jika Anda benar-benar memanfaatkan anggaran dan catatan keuangan, maka Anda dapat memegang kendali penuh atas kondisi keuangan keluarga Anda.

Miliki Dana Darurat, Kurangi Utang Konsumtif dan Miliki Asuransi Kesehatan & Jiwa

Pada tahapan pertama, Anda sudah tahu cara mengelola arus kas keluarga, jika penghasilan tidak tetap. Berikutnya, Anda perlu mengenal 3 pondasi penting berikutnya yaitu dana darurat, utang konsumtif, asuransi. Mari kita bahas satu-persatu :

Dana darurat (emergency fund) : dana darurat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan genting. Jika Anda sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan, idealnya dana darurat Anda adalah 12 x pengeluaran bulanan.
Utang konsumtif : sebisa mungkin hindari utang konsumtif seperti utang kartu kredit dan KTA untuk membeli barang-barang yang tidak Anda perlukan.
Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa : Sebagai freelance, Anda tentu tidak mendapat jaminan kesehatan dari kantor, oleh sebab itu Anda perlu membeli asuransi kesehatan. Jika Anda sudah memiliki keluarga, maka Anda perlu membeli asuransi jiwa. Pastikan beli asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan.

Menambah Penghasilan Melalui Investasi dan Penghasilan Pasif

Tahap selanjutnya adalah strategi untuk menambah pemasukan, khususnya pemasukan investasi dan penghasilan pasif. Mari kita bahas keduanya :

Penghasilan investasi : sebagai freelance permasalahan utama adalah penghasilan bulanan yang tidak tetap, oleh sebab itu Anda perlu memilih produk investasi yang memberikan cashflow, seperti deposito, obligasi (ORI, SUKRI, SBR) dan investasi pada saham-saham yang memberikan dividen tinggi.
Penghasilan pasif : Jenis penghasilan kedua adalah penghasilan pasif. Anda dapat memiliki penghasilan pasif dengan cara penghasilan sewa, royalty dan lain sebaginya.

Kunci Suksesnya adalah Disiplin dan Kendali Diri

Harus diakui mengelola keuangan untuk freelance, memang tricky. Namun selalu ada cara untuk mengatasinya. Kunci suksesnya adalah disiplin dan kendali diri. Untuk membanu Anda mengelola keungan keluarga, silakan gunakan Aplikasi Finansialku.