Apa yang Anda bayangkan jika mendengar istilah “Bandar Saham”? Yang pertama terbesit pasti orang yang mengelola atau menampung uang pembelian saham, kan?

Tapi, apa sih sebetulnya bandar saham itu? Mari kita bahas!

 

Bandar Dalam Dunia Saham/Efek

Kemajuan teknologi membuat informasi mudah tersampaikan, sehingga segala sesuatunya juga mudah untuk menjadi viral, tak terkecuali kegiatan investasi saham.

Saat ini banyak sekali masyarakat yang mulai tertarik dengan investasi saham, dan ingin tahu bagaimana saham memberikan keuntungan, serta bagaimana risikonya.

Sebelum lebih jauh lagi saya ingin menjelaskan terlebih dahulu istilah “Bandar Saham”. Kenapa? Karena nantinya istilah ini akan sangat banyak Anda temui saat Anda berinvestasi saham.

Jadi, bandar atau biasa disebut dengan “market maker” merupakan sekumpulan pelaku pasar yang mampu memainkan atau memanipulasi harga saham.

Aktivitas memanipulasi harga saham yang market maker lakukan ini biasa kita kenal dengan istilah “menggoreng saham”.

Gaji 2 Juta Beli Saham Bisa Banget! Ini Caranya! 02 - Finansialku

[Baca juga: Komik: Yakin Masih Tergiur dengan Investasi yang Untungnya Besar Dalam Waktu Singkat?]

 

Singkatnya bandar sahamlah yang mengatur jalannya perputaran roda saham, meskipun tidak 100% tapi kehadiran bandar ini sangat berpengaruh lho.  

Walau demikian, aktivitas menggoreng saham ini sebenarnya tidak boleh dan merupakan sebuah kegiatan ilegal. Meski terlarang, tetap saja makin banyak bandar yang bergelut di dunia saham.

Biasanya saham-saham yang termanipulasi pergerakannya oleh bandar, harganya akan naik dan turun tiba-tiba padahal biasanya hampir tanpa transaksi.

Pada umumnya saham-saham yang harganya bergerak dengan mudah ini adalah saham-saham murah berkapitalisasi kecil.

 

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Lalu Siapa Sebetulnya Bandar Saham Ini?

Siapa saja bisa jadi banda saham, selama ia punya uang dalam jumlah besar baik institusi maupun sekelompok orang.

Bandar saham juga bisa terbentuk dari sekumpulan retail yang secara terencana menggerakkan sebuah saham dengan dana mereka.

Bagi pelaku pasar yang agresif, kehadiran saham yang tergoreng ini merupakan sebuah kesempatan luar biasa untuk meraup keuntungan. Bagaimana cara kita untuk mengetahui keberadaan bandar saham di dalam sebuah emiten/saham?

Keberadaan market maker tidak terlepas dari peran perusahaan sekuritas, karena aksi mereka tetap harus melalui sekuritas. Aktivitas yang para bandar saham lakukan yaitu melalui fase akumulasi, partisipasi, dan distribusi.

Dalam fase akumulasi, para bandar cenderung memanfaatkan momen untuk bersiap-siap melakukan transaksi beli, biasanya ketika saham tersebut masih murah dan belum banyak pergerakan.

Sementara pada fase partisipasi, harga saham mulai naik karena terus ada akumulasi, dan publik mulai mengikutinya dengan membeli saham itu.

Pada fase partisipasi ini mulai banyak investor yang serakah dan terus melakukan pembelian dengan euphoria keuntungan yang pesat.

Setelah fase partisipasi, para market maker mulai melakukan aksi profit taking yang kita sebut fase distribusi.

Dalam fase distribusi ini, para market maker mulai mengambil untung yaitu dengan menjual kepemilikan sahamnya.

Fase akumulasi, partisipasi, dan distribusi ini tidak hanya terjadi pada saham-saham berkapitalisasi kecil, tapi bisa juga terjadi pada saham berkapitalisasi menengah dan berkapitalisasi besar.

Lalu bagaimana cara mendeteksi fase-fase ini? Ketiga fase ini bisa kita kenali dengan menggunakan ilmu analisis teknikal klasik yaitu dengan Teori Dow.

 

Cara Mendeteksi Fase-Fase Yang Bandar Saham Mainkan

Pada umumnya saham-saham yang berkapitalisasi kecil lebih mudah untuk menjadi wahana permainan market.

Tapi juga memungkinkan bahwa sebuah saham berkapitalisasi besar bisa market maker gerakkan dengan modal lebih besar pula.

Praktik goreng-menggoreng saham ini bisa saja dimanfaatkan oleh retail, dana titipan di sekuritas bahkan institusi. Aktivitas para market maker ini bisa kita ikuti sebagai trader retail, namun tentunya dengan lebih hati-hati.

Ada beberapa jenis strategi menggoreng saham yang cenderung “smooth” sehingga bisa diikuti trend naiknya. Aktivitas menggoreng saham yang cenderung smooth bisa diikuti trend naiknya.

Tapi perlu Anda ingat ya, menggoreng saham yang “kasar” dan asal banting-banting harga, sebaiknya jangan Anda ikuti pergerakannya, karena lumayan berisiko.

Saat Terjadi Perubahan Fundamental Saham 02 Analisis - Finansialku

[Baca juga: Seberapa Penting Berita pada Trading Forex? Pahami dan Raihlah Profit Maksimal!]

 

Mencari Saham Yang Mudah “Digoreng”

Kita artikan saja saham yang mudah digoreng adalah saham bagus, meskipun dalam praktiknya tidak seperti itu juga, selama kita bisa menganalisa saham tersebut dan cepat merespon dengan pergerakan saham yang tiba-tiba, investasi kita akan aman.

Jadi sebenarnya jika bicara tentang saham bagus, sifatnya akan sangat subjektif. Ketika seorang pemula mengatakan saham “bagus” yang dipikirkan pokoknya untung.

Tapi sebagus apa saham itu? Berapa lama dia akan menjadi “bagus”? Itulah yang harus Anda pertimbangkan. Saham yang bagus pada dasarnya bisa kita nilai dari berbagai sudut pandang.

Dalam ilmu perencana keuangan, saham ini hanya sebuah alat atau kendaraan yang akan mengantarkan kita dari satu titik ke titik lainnya.

Jadi bagus tidaknya sebuah saham sebetulnya berpatokan dengan tujuan keuangan yang ingin kita capai.

Sehingga ada saham yang dianggap bagus untuk jangka panjang tapi tidak direkomendasikan untuk jangka pendek, juga sebaliknya.

Oleh karena itu, Finansialku selalu menyarankan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, untuk apa keuntungan saham ini, kapan untungnya akan digunakan, masih lama atau sebentar lagi?

 

Trader dan Investor

Dalam saham juga terkenal istilah trader dan investor, trader adalah orang yang terbiasa jual beli saham dalam jangka waktu pendek, jual saham dalam hitungan hari, bahkan hitungan jam.

Seorang trader jangka pendek, tidak akan peduli dengan kesehatan perusahaan dan tidak peduli apakah hutang perusahaan itu besar atau kecil. Seorang trader jangka pendek hanya fokus terhadap fluktuasi jangka pendek.

Yang terpenting ada fluktuasi harga. Namun bagi trader, fluktuasi yang bagus bukan sekedar fluktuasi. Akan lebih baik jika fluktuasi yang muncul itu arahnya cenderung naik.

Berbeda dengan investor saham, di mana mereka orang dengan tipikal gemar menganalisis sebuah saham, melihat laporan keuangan, pemberitaan, manajemen, dan kesehatan perusahaan.

Investor cenderung menginvestasikan uangnya di sebuah saham dalam jangka waktu yang cukup lama.

Seorang long term investor tidak peduli fluktuasi harga atau volatilitas harga jangka pendek. Investor memiliki prinsip membeli bisnis.

Bagi seorang investor, saham “bagus” adalah saham dari perusahaan yang terus bisa konsisten menghasilkan laba.

Seorang investor juga akan memperhatikan laporan keuangan. Oh ya, perlu Anda ketahui, long term investor pun ada banyak jenisnya dan beragam strateginya.

 

Mencari Saham dengan Value Investing

Seperti dilansir dari Ellen-may.com, saham yang bagus untuk seseorang belum tentu bagus untuk orang lain.

Sementara itu ada juga strategi value investing, di mana strategi ini lebih memilih masa-masa crash atau masa-masa saat nilai sahamnya terdiskon daripada membelinya pada saat rally.

Saham yang bagus untuk si value investor tidak bisa dilihat dari kesehatan perusahaannya saja, tapi timing-nya juga harus benar-benar “bagus”.

Maksudnya bagi seorang value investor, masa crash besar seperti tahun 1929, 1998, 2008 merupakan “surga”. Mereka adalah contrarian.

Jika bisa sabar menunggu momen yang tepat, strategi value inilah yang bisa membuat uang kita berlipat ribuan persen dalam beberapa tahun.

Sebetulnya ada banyak cara memilih saham bagus, mulai dari cara-cara yang sederhana sampai cara-cara yang terbilang “rumit”.

Bagi investor pemula, maka bisa dengan mudah memilih saham-saham “bagus” dengan melihat sekeliling kita.

Apa yang Anda lihat saat pagi hari, bangun tidur mandi dan gosok gigi. Produk apa saja yang Anda lihat? Apakah perusahaannya terdaftar di bursa? Pergi kerja naik mobil, pabriknya apa ya?

Ketika sedang melakukan transaksi ebanking, banknya apa? Ketika lapar dan sedang buru-buru, apa yang Anda makan? Lihat pembangunan di kota, siapa kontraktornya? Semennya?

Saat sedang jalan-jalan, menghindari kemacetan, lewat jalan tol. Siapa pengelolanya? Masuk angin harus minum obat, pabriknya apa? Sesederhana itu cara untuk memilih saham.

Tentunya timing belinya juga harus pas. Membeli saham bagus di timing yang salah sama saja bohong.

Selain mencari saham-saham yang biasa orang konsumsi, sebagai investor pemula kita juga bisa mencari info perusahaan yang sering membagi dividen.

Perusahaan yang sering membagikan dividen itu artinya perusahaan tersebut “sehat” secara keuangan. Kita juga bisa memilih saham-saham bagus dengan melihat sektor atau industri perusahaannya.

 

Penutup

Oh ya, selain trader dan investor, ada juga tipe orang yang membeli saham asal-asalan, misalnya hanya berdasarkan rekomendasi dan menelannya dengan bulat.

Jika Anda termasuk orang yang membeli saham berdasarkan rekomendasi orang lain semata, Anda harus lebih banyak lagi belajar mengenai dunia saham.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan? Tuliskan pertanyaan dan pendapat Anda pada kolom komentar yang sudah tersedia di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada orang lain di sekitar Anda ya, terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Ellen May. 16 Juli 2015. “Bandar” di Dalam Dunia Saham. Ellen-may.com – https://goo.gl/14z2AC
  • El Heze. Bandarmologi Saham? Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?com – https://goo.gl/pVs5Uq

 

Sumber Gambar:

  • Saham 1 – https://goo.gl/iTM9N5
  • Saham 2 – https://goo.gl/KKP4Vy