Setelah melantai di Bursa pada Desember 2021 lalu, ADMR semakin melonjak ditengah kekhawatiran pasokan dan mengamuknya harga minyak dunia.

Bagaimana prospek emiten batu bara ini? Yuk, kita bahas selengkapnya.

 

Kinerja dan Bisnis PT Adaro Minerals (ADMR)

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) merupakan anak perusahaan dari PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), yang melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO)-nya pada Desember 2021 dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2021.

[Baca Juga: Oversubsribed 179 Kali, Adaro Mineral (ADMR) Layak Dibeli?]

ADMR dihargai Rp 100 dengan jumlah saham tercatat 40,88 miliar saham. Sementara, hingga tulisan ini dibuat, kapitalisasi pasarnya diproduksi mencapai Rp 62,21 triliun. Wow fantastis! Padahal baru 2 bulan melantai di Bursa.

adarominerals

Sumber: adarominerals.id

 

ADMR bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak dan menjalankan kegiatan usaha berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen.

Lokasi pertambangannya terletak di Pulau Kalimantan yang beriklim tropis, sehingga diperlukan penanganan yang tepat untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perusahaan anak.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini dan entitas anak didukung dengan rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area.

[Baca Juga: Ekspor Batu Bara Lagi Naik, Gimana Prospek PTBA?]

 

Pergerakan Harga Saham PT Adaro Minerals (ADMR)

Berdasarkan data dari tradingview.com harga saham ADMR berada di posisi 1,595/lembar. Menguat +24,1% pada penutupan pasar di Rabu, 2 Maret 2022.

Peningkatan ini terjadi karena masuknya dana asing yang besar hingga Rp 88,69 miliar.

Secara YTD saham ADMR sudah melesat +1495%, dalam 1 minggu ini sudah naik +39,3%. Dengan volume transaksi yang semakin kuat di perdagangan awal Maret 2022.

rev pergerakan saham admr

Pergerakan Harga Saham ADMR. Sumber: tradingview.com

 

Pergerakan agresif ini dikarenakan meroketnya harga sejumlah komoditas, berpengaruh pada harga batu bara yang melejit. Sehingga saham yang berbisnis batu bara ikut terdongkrak, diantaranya saham ADRO dan ADMR.

Emiten ini semakin menarik perhatian para investor. Mengingat demand akan batu bara sebagai sumber energi juga masih tinggi, tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga luar negeri.

Kondisi ini juga dipengaruhi sentimen invasi Rusia ke Ukraina yang membuat harga-harga komoditas makin melambung tinggi.

 

Kondisi Keuangan PT Adaro Minerals (ADMR)

Saat ini ADMR belum merilis laporan keuangan tahunan, jadi saya menggunakan laporan terakhir yang mereka rilis.

Kinerja yang ditunjukan perusahaan ini cukup melesat, sama seperti pergerakan sahamnya.

Berdasarkan buku Agustus 2021, perusahaan mampu mencatatkan kinerja baik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni laba Rp 44,5 miliar dari rugi Rp 28 miliar pada 2020.

 

Outlook PT Adaro Minerals (ADMR)

ADMR diketahui sebagai produsen batu bara kokas keras pertama dan satu-satunya di Indonesia. Batu bara kokas keras merupakan salah satu bahan baku utama dalam produksi baja.

Selain itu, karena termasuk bahan bakar berkarbon tinggi, kokas biasa digunakan untuk agen produksi biji besi dan logam logam lain.

ADMR memiliki basis cadangan dan sumber daya batu bara yang besar, mencapai 170,7 juta ton cadangan dan 980 juta ton sumber daya. Kondisi ini sangat membuka peluang lebar untuk pertumbuhan ADMR.

Jumlah impor kokas sendiri pada tahun 2015-2019 terbilang fluktuatif pada setiap tahunnya. Jika diproyeksikan dalam negeri pada tahun 2026 adalah sebesar 1.773.569 ton/tahun.

Pabrik kokas ini rencananya akan didirikan dengan kapasitas 50% dari kebutuhan kokas dalam negeri yaitu 890.000 ton/tahun.

Mengingat, posisinya sebagai produsen baru yang tidak bisa langsung menguasai 100% kebutuhan pasar domestik.

[Baca Juga: Potensi Melimpah, Inilah Daerah Penghasil Batu Bara di Indonesia]

 

Peluang di sektor batu bara ini semakin menarik, yang dipengaruhi oleh:

  • Adanya pertumbuhan ekonomi, aktivitas konstruksi, dan urbanisasi, akan terus menyokong permintaan baja global.
  • Gejolak politik saat ini di Eropa Timur, turut meningkatkan permintaan listrik global.
  • Adanya pemulihan pasca pandemi, ketidakmampuan energi terbarukan untuk menutupi kekurangan bahan baku, dan harga gas yang semakin tidak terjangkau juga menjadi sentimen batu bara.
  • Harga batu bara masih terus ‘terbang’. Perkembangan konflik di Eropa menjadi faktor pendorong harga.

 

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 305,45/ton. Melesat 21,45% sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Harga batu bara sedang menjalani tren positif. Dalam sebulan terakhir, harga komoditas ini ‘terbang’ 58,68% secara point-to-point.

grafik streaming coal futures

Grafik Streaming Newcastle Coal Futures. Sumber: investing.com

 

Harga batu bara yang melonjak 13,83% dan sempat menembus level USD 274 per metrik ton di akhir Februari 2022.

 

harga acuan batu bara

Harga Batu bara Acuan (HBA). Sumber: minerba.esdm.go.id

 

Kesimpulan

Pergerakan saham ADMR terlihat mengalami penguatan tajam pada Maret ini. Kekhawatiran pasokan dan meningkatnya harga minyak akibat tensi geopolitik Ukraina dan Rusia menjadi sentimen di pasar.

Sentimen asing mengetahui bahwa Indonesia memiliki sumber daya batu bara sebesar 149,009 miliar ton dan cadangan sebesar 37,604 ton (Data Badan Geologi, 2018)

ADMR memiliki peluang yang menarik, untuk memenuhi pasokan batu bara domestik hingga ekspor. Pergerakan saham sektor batu bara juga umumnya relatif searah.

Jika Sobat Finansialku ingin berinvestasi di sektor ini, sebaiknya perhatikan perusahaan yang paling likuid.

Yuk pahami apa saja yang perlu diperhatikan dalam investasi saham. Simak seluk beluknya dalam ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham. Ikuti juga online course-nya supaya makin mahir dalam investasi saham.

 

Disclaimer-on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak terafiliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buys/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu.

 

Bagaimana menurut Sobat Finansialku mengenai informasi di atas? Apakah Anda tertarik untuk mengoleksi saham batu bara ini?

Yuk, tulis pendapat Anda di kolom komentar dan bagikan artikel ini pada rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNBN Indonesia
  • IPOT news
  • Tradingview.com
  • Investor.id