Metode bayi tabung atau IVF kini sering digunakan oleh para pasangan suami istri yang kesulitan untuk memiliki anak.

Pada artikel ini, akan diberikan penjelasan lengkap mengenai bayi tabung. Simak artikel ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Program Bayi Tabung

Bayi tabung adalah kehamilan yang terjadi dengan menggabungkan telur dan sperma di luar tubuh yaitu di dalam sebuah tabung. Kemudian, sel telur yang sudah dibuahi dan sudah dalam fase siap akan dipindahkan ke dalam rahim wanita.

Bayi tabung juga dikenal dengan sebutan IVF atau In Vitro Fertilization. Bayi tabung merupakan pilihan alternatif bagi pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan dengan proses pembuahan normal.

Temukan Penjelasan Lengkap Tentang Bayi Tabung di Sini! 01 - Finansialku

[Baca Juga: 10 Cara Menghemat Pengeluaran Bayi yang Mudah Diikuti]

 

Beberapa kondisi infertilitas yang disarankan menjalankan program bayi tabung adalah:

  • Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur.
  • Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal.
  • Endometriosis.
  • Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah.
  • Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma.
  • Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim.
  • Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui.
  • Memiliki risiko penyakit keturunan

 

Untuk melakukan program bayi tabung, pasangan suami istri tersebut haruslah pasangan yang sah dan bukan untuk donor sperma atau donor sel telur, atau peminjaman rahim, dengan indikasi yang jelas.

Keberhasilan program bayi tabung ini juga bergantung pada beberapa faktor tertentu seperti:

  • Usia, di mana usia optimal adalah 23 hingga 39 tahun dengan persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun.
  • Sejarah reproduksi
  • Penyebab infertilitas
  • Gaya hidup

 

Prosedur Bayi Tabung

Sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur bayi tabung, biasanya dokter akan menyarankan konsumsi obat-obatan, tindakan bedah atau inseminasi buatan. Jika seluruh tindakan tersebut tidak membuahkan hasil, barulah dokter menyarankan bayi tabung.

Metode bayi tabung terdiri dari serangkaian prosedur, yaitu:

  1. Stimulasi ovarium
  2. Pematangan oosit (sel telur dalam ovarium)
  3. Ovum retrieval (pengambilan sel telur)
  4. Pembuahan telur
  5. Pemindahan telur yang sudah dibuahi

 

#1 Stimulasi Ovarium

Kesempatan terjadinya kehamilan akan meningkat ketika produksi sel telur meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah sel telur yang diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung akan semakin banyak.

Biasanya pihak wanita akan diberikan suntikan hormon atau obat kesuburan untuk merangsang tubuh memproduksi beberapa sel telur sekaligus.

Selanjutnya, sel telur akan ditentukan kesiapan pengambilannya dengan cara pengujian melalui tes darah atau ultrasound. Pada proses ini, dokter akan memantau perkembangan sel telur dalam ovarium.

 

#2 Pematangan Oosit (sel telur dalam ovarium)

Telur harus menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya terlebih dahulu sebelum diambil dan dipindahkan ke rahim.

Pihak wanita, pada umumnya, akan diberikan suntikan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang akan membantu mematangkan sel telur yang berkembang dan memulai proses ovulasi.

Suntikan ini dilakukan satu kali dan waktu penyuntikannya harus tepat. Jika dilakukan terlalu dini maka telur akan tidak cukup matang, terlalu telat maka telur menjadi terlalu tua. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan waktu yang tepat.

 

#3 Ovum Retrieval (pengambilan sel telur)

Pengambilan sel telur dilakukan sekitar 34 hingga 36 jam setelah wanita menerima suntikan HCG. Selama prosedur pengambilan sel telur, dokter akan mencari folikel dalam rahim dengan menggunakan bantuan USG transvaginal.

Sel telur kemudian akan diambil dengan menggunakan jarum khusus yang memiliki rongga yang akan menghisap folikel dalam ovarium. Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit hingga satu jam.

Sebagian wanita diberikan obat pereda nyeri sebelum dilakukan prosedur tersebut, namun bisa juga diberikan obat penenang ringan hingga dibius total.

Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) untuk setiap folikel yang diambil dari ovarium. Oosit ini kemudian akan dibawa ke laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.

Temukan Penjelasan Lengkap Tentang Bayi Tabung di Sini! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Daftar Perlengkapan Bayi yang Harus Dibeli Sebelum Melahirkan!]

 

#4 Pembuahan Telur

Sel telur akan segera dipertemukan dengan sperma pasangan, yang harus diambil pada hari yang sama. Proses ini dinamakan inseminasi, di mana sperma diperkenalkan ke sel telur.

Hasil gabungan keduanya akan dimasukkan ke dalam ruangan khusus untuk memaksimalkan perkembangannya. Biasanya dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Namun, bagi pria yang mengalami masalah ketidaksuburan (contoh: kualitas sperma rendah), inseminasi dapat dilakukan dengan teknik ICSI (Intra-Cytoplasmic Sperm Injection) di mana sperma langsung disuntikkan ke masing-masing telur yang matang.

 

#5 Pemindahan Telur yang Sudah Dibuahi

Embrio yang telah dibuahi akan disimpan selama 3 sampai 5 hari di ruangan khusus. Selanjutnya, setelah embrio hasil pembuahan sel telur dan sperma tersebut dianggap cukup matang, maka embrio akan dimasukkan ke dalam rahim.

Pemindahan ini biasanya dilakukan pada saat embrio telah berada pada fase blastosit, biasanya pada hari kelima setelah pembuahan. Pada fase ini, embrio dapat menempel dengan baik pada dinding rahim.

Biasanya dokter akan memberikan obat hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan dinding rahim. Proses pemindahan ini dilakukan oleh dokter dengan cara memasukkan semacam tabung penyalur (kateter) ke dalam vagina hingga sampai ke dalam rahim.

Untuk memperbesar kemungkinan hamil, tiga embrio umumnya ditransfer sekaligus. Dua minggu setelah transfer embrio, maka pihak wanita akan diminta untuk melakukan tes kehamilan.

 

Ebook Mommy & Money: Panduan Cara Mengatur Keuangan IBU RUMAH TANGGA

Download Sekarang, GRATISSS!!!

7 Ebook Mom and Money

 

Estimasi Biaya Bayi Tabung

Di bawah ini adalah estimasi biaya bayi tabung di berbagai rumah sakit di Indonesia.

  • Jakarta: RS Gading Pluit Rp 34,5 juta
  • Tangerang: RS Omni Hospital Alam Sutera Rp 45 juta
  • Bekasi: RS Anna Pekayon Rp 39,5 juta
  • Yogyakarta: RSKIA Sadewa Rp 50 juta
  • Depok: RS Permata Depok Rp 41 juta
  • Semarang: RS Telogorejo Rp 60 juta

 

Tentunya dapat dilihat bahwa biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Selain biaya di atas, terdapat biaya kamar, biaya rawat inap serta obat-obatan yang belum termasuk di dalamnya.

 

Risiko Bayi Tabung

Proses ini tetap memiliki risiko yang seharusnya dipertimbangkan oleh pasangan suami istri sebelum menjalankannya. Beberapa risiko yang mungkin terjadi adalah:

  • Risiko keguguran.
  • Kehamilan kembar, jika embrio yang ditanamkan ke dalam rahim lebih dari satu.
  • Kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.
  • Kehamilan ektopik atau di luar rahim.
  • Bayi lahir dengan cacat fisik.
  • Tekanan psikologis karena prosedur bayi tabung dapat menguras tenaga, emosi dan keuangan.

banner -orang tua menyiapkan dana pendidikan anak

 

Setelah membaca artikel ini, semoga Anda lebih mengerti seluk beluk mengenai bayi tabung. Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar Anda di kolom bawah ini.

 

 

Sumber Referensi:

  • Arrafina Muslimah. 29 September 2020. Apa Itu Bayi Tabung dan Bagaimana Prosesnya? Popmama.com – https://bit.ly/3cfCZG0
  • Allert Benedicto Ieuan Noya. 6 Juni 2018. Sekilas Mengenai Prosedur Bayi Tabung. Alodokter.com – https://bit.ly/2KPBrXY

 

Sumber Gambar:

  • Bayi Tabung 1 – http://bit.ly/3a573Ta
  • Bayi Tabung 2 – http://bit.ly/3rxL4KL