Financial forecasting perlu dilakukan dalam bisnis untuk mengukur posisi keuangan secara historis maupun mendatang.

Cari tahu hal-hal penting terkait financial forecasting dalam artikel berikut ini. Selamat membaca!

 

Summary:

  • Financial forecasting memiliki peran penting membantu perusahaan merencanakan keuangan dengan lebih baik, mengidentifikasi risiko dan peluang, sehingga memungkin pengambilan keputusan lebih baik.
  • Terdapat perbedaan dengan capital budgeting dari berbagai poin seperti tujuan, cakupan, periode waktu, hingga manfaatnya.
  • Bisnis yang menggunakan financial forecasting bisa menarik minat investor, meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya, dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

 

Financial Forecasting dalam Sebuah Bisnis

Financial forecasting atau prakiraan keuangan merupakan suatu analisis mendalam yang memproyeksikan kondisi finansial suatu perusahaan di masa depan.

Aktivitas ini menjadi landasan dalam merumuskan strategi jangka panjang, mengambil keputusan investasi yang tepat, dan mengelola sumber daya secara efisien.

Berbeda dengan anggaran yang lebih bersifat evaluatif, prakiraan keuangan berfokus pada antisipasi terhadap dinamika pasar yang akan datang.

Analis keuangan berperan sentral dalam proses ini. Mereka memanfaatkan data historis, tren pasar terkini, serta model-model kuantitatif untuk merancang berbagai skenario keuangan.

Hasil prakiraan tidak hanya mencakup proyeksi pendapatan dan biaya, namun juga mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Dengan demikian, financial forecasting menjadi instrumen strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dan mengambil tindakan proaktif.

Bagi para pengambil keputusan, prakiraan keuangan bukan sekadar laporan numerik, melainkan sebuah kompas yang memandu navigasi bisnis di tengah ketidakpastian.

Informasi yang dihasilkan dari proses prakiraan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal, mengevaluasi kelayakan proyek investasi, serta merumuskan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dalam era bisnis yang dinamis, kemampuan untuk memprediksi kinerja keuangan dengan akurat menjadi kemampuan diandalkan perusahaan.

[Baca Juga: Mengenal Gurita Bisnis Milik Muhammadiyah]

 

Manfaat Financial Forecasting

Berikut adalah manfaat financial forecasting:

 

#1 Membantu Perusahaan Merencanakan Keuangan

Sebagai alat bantu pengambilan keputusan yang andal, financial forecasting memungkinkan perusahaan untuk menyusun proyeksi keuangan yang komprehensif.

Melalui analisis mendalam terhadap pendapatan, biaya, dan arus kas yang diproyeksikan, perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih informatif dan berorientasi pada hasil yang optimal.

 

#2 Memperkuat Pengambilan Keputusan

Analisis forecasting keuangan memungkinkan manajer untuk mengukur potensi risiko dan imbal hasil dari berbagai alternatif keputusan bisnis. Dengan demikian, keputusan yang diambil dapat lebih terukur dan meminimalkan potensi kerugian finansial.

 

#3 Mengelola Kas dan Arus Kas

Financial forecasting adalah alat strategis yang ampuh untuk memastikan keberlangsungan bisnis. Dengan melakukan proyeksi arus kas secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko keuangan di masa depan dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mitigasi.

Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Sebagai tambahan, video beirkut ini bisa Anda lakukan untuk mengelola keuangan usaha.

 

 

#4 Meningkatkan Nilai Perusahaan di Mata Investor

Prakiraan keuangan terbukti menjadi instrumen krusial dalam upaya menarik minat investor. Investor, secara umum, cenderung memilih perusahaan yang telah merumuskan perencanaan keuangan yang komprehensif dan efisien.

Melalui prakiraan keuangan, perusahaan mampu mempresentasikan potensi profitabilitas serta kapabilitas pengelolaan keuangan yang solid, sehingga semakin menarik minat investor.

 

#5 Penilaian Risiko

Analisis prakiraan keuangan memungkinkan perusahaan untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap risiko yang inheren dalam setiap keputusan finansial.

Dengan meramalkan potensi hasil dari berbagai proyek atau strategi, perusahaan dapat mengukur tingkat risiko yang terkait dan membuat keputusan yang lebih cerdas serta tepat waktu.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi tantangan dan memaksimalkan peluang yang ada.

[Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Skill Karyawan, Mudah & Efektif]

 

Perbedaan Financial Forecasting dan Capital Budgeting

Beberapa orang kesulitan membedakan financial forecasting dan capital budgeting. Untuk membantu Anda memahami istilah-istilah ini, simak perbedaan keduanya dalam tabel berikut:

Pembeda

Financial Forecasting

Capital Budgeting

Tujuan

Memprediksi tren, pola, dan anomali keuangan di masa depan untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi keuangan.

Menetapkan arah tujuan finansial untuk jangka panjang (umumnya satu tahun dan lebih) dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.

Cakupan

Volume penjualan, mengelola utang, membandingkan anggaran dengan kenyataan di lapangan, memperkirakan arus keluar-masuk kas di masa depan.

Memprediksi kebutuhan dana, menganalisis kelayakan proyek, mengevaluasi return on investment (ROI), dan menentukan sumber pendanaan.

Periode Waktu

Biasanya dilakukan secara quarter atau tahunan dan akan ada perbaruan secara berkala.

Biasanya ditetapkan dalam jangka waktu satu periode saja.

Analisis Data

Mengandalkan data kinerja historis dengan lingkup yang lebih luas yang berkaitan dengan penggunaan keuangan perusahaan.

Mengandalkan analisa data berdasarkan informasi sumber daya dan data keuangan milik perusahaan semata saja.

Manfaat

  • Menjalankan Perencanaan Strategis
  • Pengelolaan Arus Kas yang Lebih Efektif
  • Meningkatkan Kepercayaan
  • Pengendalian Biaya
  • Manajemen Risiko
  • Membantu dalam pengambilan keputusan strategis
  • Meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya
  • Meningkatkan nilai perusahaan

 

Kenapa Bisnis Harus Menerapkan Financial Forecasting

Bisnis harus menerapkan financial forecasting karena memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan keuangan bisnis. Hal ini memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan proyeksi yang akurat.

Proyeksi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:

  • Mengembangkan anggaran dan rencana keuangan
  • Mengidentifikasi peluang dan risiko
  • Mengukur kemajuan menuju tujuan
  • Meningkatkan arus kas

 

Ada beberapa alasan mengapa pengusaha harus menerapkan prakiraan keuangan dalam usaha mereka:

  1. Financial forecasting memberikan landasan yang kuat untuk menyusun rencana bisnis jangka panjang.
  2. Informasi yang diperoleh dari financial forecasting membantu manajemen dalam membuat keputusan bisnis yang lebih informatif dan berisiko rendah.
  3. Financial forecasting membantu mengidentifikasi potensi risiko keuangan yang dapat mengancam keberlangsungan bisnis.
  4. Financial forecasting memungkinkan perusahaan untuk memprediksi kebutuhan kas di masa depan.
  5. Financial forecasting yang solid dapat meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor.
  6. Financial forecasting dapat digunakan sebagai benchmark untuk mengevaluasi kinerja keuangan aktual perusahaan.
  7. Financial forecasting memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif menyesuaikan strategi bisnisnya terhadap perubahan kondisi pasar, seperti fluktuasi ekonomi atau perubahan preferensi konsumen.

[Baca Juga: Franchise Alfamart: Ini Syarat, Harga, Skema, dan Keuntungannya]

 

Contoh Penerapan Financial Forecasting dalam Sebuah Bisnis

Misal, sebuah startup e-commerce mode fesyen baru saja meluncurkan produknya dan ingin memperkirakan penjualan serta kebutuhan keuangannya dalam 6 bulan ke depan.

Mereka memiliki data penjualan awal, tren pasar mode saat ini, dan rencana peluncuran produk baru.

Maka, financial forecasting yang bisa dilakukan yakni:

 

#1 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data meliputi:

 

#1 Pengumpulan Data Historis

Mengumpulkan data penjualan sejak peluncuran produk, data traffic website, dan data demografi pelanggan.

 

#2 Pengumpulan Data Pasar

Menganalisis tren mode terkini, perilaku konsumen, dan persaingan di pasar e-commerce mode.

 

#3 Rencana Bisnis

Melihat proyeksi penjualan berdasarkan rencana peluncuran produk baru, kampanye pemasaran, dan target pasar.

Financial forecasting 01

Ilustrasi Penerapan Financial Forecasting. Sumber: Freepik/jcomp

 

#2 Analisis Data

Saat analisis data, tim analis melakukan:

 

#1 Identifikasi Tren

Menganalisis tren penjualan, musim, dan pengaruh faktor eksternal seperti perayaan terhadap penjualan.

 

#2 Segmentasi Pelanggan

Membagi pelanggan berdasarkan demografi, perilaku pembelian, dan nilai pembelian untuk memahami karakteristik masing-masing segmen.

 

#3 Analisis Persaingan

Membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman.

[Baca Juga: Cara Mulai Ternak Ayam Potong, Butuh Modal Segini]

 

#3 Pembuatan Model Forecasting

Mode forecasting dibuat melalui beberapa proses berikut:

 

#1 Metode Forecasting

Memilih metode forecasting yang sesuai, misalnya metode moving average untuk memprediksi penjualan jangka pendek atau metode regression analysis untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel.

 

#2 Pembuatan Model

Membangun model forecasting dengan memasukkan data historis dan variabel-variabel yang relevan.

 

#3 Validasi Model

Menguji akurasi model dengan membandingkan hasil prediksi dengan data aktual.

 

#4 Proyeksi Keuangan

Selanjutnya, tim analis membuat proyeksi keuangan agar budgeting sesuai dengan kebutuhan bisnis:

 

#1 Proyeksi Penjualan

Memprediksi penjualan untuk setiap produk atau kategori produk dalam periode 6 bulan ke depan.

 

#2 Proyeksi Biaya

Memprediksi biaya produksi, biaya pemasaran, biaya operasional, dan biaya lainnya.

 

#3 Proyeksi Arus Kas

Memprediksi arus masuk dan keluar kas untuk menilai likuiditas perusahaan.

 

#4 Laporan Keuangan Proforma

Menyusun laporan keuangan proforma (neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas) untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan di masa depan.

 

#5 Analisis Sensitivitas

Proses analisis sensitivitas meliputi:

 

#1 Menguji Skenario

Menguji berbagai skenario seperti kenaikan biaya produksi, penurunan permintaan, atau keberhasilan kampanye pemasaran untuk melihat dampaknya terhadap proyeksi keuangan.

 

#2 Identifikasi Risiko

Mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan mengembangkan rencana mitigasi risiko.

 

#6 Pengambilan Keputusan

Terakhir, pemangku kepentingan perusahaan mengambil keputusan. Proses ini dilakukan melalui proses:

 

#1 Alokasi Anggaran

Memutuskan alokasi anggaran untuk produksi, pemasaran, dan pengembangan produk baru berdasarkan proyeksi keuangan.

 

#2 Evaluasi Strategi

Mengevaluasi strategi bisnis yang telah ditetapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

 

#3 Perencanaan Keuangan

Menyusun rencana keuangan jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan proyeksi keuangan.

 

Sudahkah Bisnis Anda Menerapkan Financial Forecasting?

Financial forecasting adalah alat strategis yang krusial bagi setiap bisnis untuk memastikan keberlangsungan dan pertumbuhan. Dengan memproyeksikan kondisi keuangan masa depan, perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih informatif, mengelola risiko, dan memaksimalkan peluang.

Penerapan financial forecasting tidak hanya membantu dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan arus kas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.

Tak hanya perencanaan keuangan bisnis, keuangan pribadi pun perlu diatur dan direncanakan dengan baik.

Untuk mencapai hasil yang optimal, disarankan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan. Dengan bantuan ahli, pengusaha dapat menyusun financial forecasting yang akurat dan relevan dengan bisnis.

Finansialku siap membantu Anda dalam menghitung kesehatan keuangan, mengelola keuangan secara efektif, dan menyusun financial forecasting yang komprehensif. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi. Klik banner untuk informasi lebih lanjut.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.  

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Sekian pembahasan tentang financial forecasting bagi bisnis. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Mari bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu lebih banyak orang memahami financial forecasting lebih dalam. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Referensi:

  • Andhika Pramudya. 06 Desember 2023. Financial Forecasting: Manfaat, Metode, dan Perbedaannya dengan Capital Budgeting. Jurnal.id – https://bit.ly/3SPf84D
  • Jay Fuchs. 07 Juni 2023. Financial Forecasting: How to Do It with Different Methods, Models, & Softwar. Hubspot.com – https://bit.ly/3SVA0Hj
  • Admin. 17 April 2023. Pengertian Financial Forecasting dan 5 Manfaatnya yang Mampu Prediksi Keuangan Perusahaan. Accurate.id – https://bit.ly/3YOuFFJ
  • Jerusha Songate. 26 Jui 2024. 5 Model Peramalan Keuangan dan Contoh Kasus Penggunaannya. Baremetrics.com – https://bit.ly/3ThhZDN
  • Rani Maulida. 06 Juni 2022. Financial Forecasting: Pengertian, Jenis & Bedanya dengan Budgeting. Online-pajak.com – https://bit.ly/3YQe7x4
  • William Wijaya. 06 Maret 2024. Pentingnya Financial Forecasting dan Bedanya dengan Budgeting bagi Bisnis. Hasmicro.com – https://bit.ly/4dMFhsH

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik/pressfoto