Bagaimana prospek bisnis emiten BUMN PT Telkom Indonesia (TLKM) ditengah Era Digitalisasi dan rencana pembangunan satelit HTS? Yuk, kita bahas!

 

Rencana Pembangunan Satelit HTS

PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dikabarkan akan membangun satelit komunikasi high throughput satellites (HTS) berkapasitas 32 gigabit/second (Gbps),  dengan sumber dana melalui ekuitas dan pinjaman.

Perusahaan BUMN ini rencananya bakal menggandeng Thales Alenia Space yang merupakan perusahaan satelit asal Prancis untuk membangun satelit khusus internet.

Dilansir melalui bisnis.com, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa Telkom melalui anak perusahaannya di bidang satelit, Telkomsat dan Thales Alenia Space akan terlibat dalam pembangunan satelit milik Telkom dan Satelit Satria-1.

Jika satelit ini nantinya berhasil, Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menilai bahwa kehadiran satelit dengan kapasitas data besar atau high throughput satellites (HTS) milik Telkom akan membuat akses internet di Indonesia makin luas.

Stasiun Bumi Satelit Satria.

Stasiun Bumi Satelit Satria. Sumber: Teknologi Bisnis

 

HTS Telkom juga akan memangkas kesenjangan digital di seluruh pelosok Nusantara.

Keuntungan lainnya jika proyek ini berhasil, HTS Telkom juga akan membuat ketergantungan Indonesia terhadap HTS milik asing berkurang.

Saat ini, sekitar 70% kebutuhan HTS Indonesia masih disuntik oleh HTS milik asing.

Demi melancarkan proyek HTS ini, VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan menuturkan, pembangunan satelit ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 3,8 triliun.

Rencananya, pendanaan akan dilakukan melalui ekuitas Telkomsat sebesar 50% dan pinjaman sebesar 50%.

Sebagian pinjaman akan berasal dari shareholder dan sebagian lainnya dari pihak ketiga.

Pembangunan dan peluncuran satelit diperkirakan memakan waktu sampai dengan 3 tahun.

Diharapkan satelit dapat mulai beroperasi pada 2024 mendatang.

 

Business Profile PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. merupakan Market Leader di industrinya. Emiten big capitalization pelat merah ini bersama anak usahanya Telkomsel memiliki jumlah pengguna terbesar di antara operator lainnya yang ada di Indonesia.

Mengutip hasil interview Mirae Assets dengan Research Analyst Lee Young Jun, Telkom Indonesia merupakan produk yang bermanfaat dengan harga bersaing.

Cakupan akses jaringannya luas, memiliki BTS terbanyak, mencapai 212.000 BTS, di mana sebagian besar di antaranya adalah jaringan 4G.

TLKM - Jumlah Pengguna Berdasarkan Operator

 

Telekomunikasi Indonesia masih menjadi primadona bagi penggunanya. Diketahui dari data portal ada 171 juta orang dari 264 juta penduduk yang menjadi pengguna internet.

Pasar potensial untuk bisnis online, pembelajaran jarak jauh, kerja dengan remote control dan kegiatan digital lainnya sangat menjanjikan.

Telkomsel diketahui memiliki subscribe base dengan high value subscriber yang lebih bersaing dan infrastruktur yang kuat, menjadikannya primadona di sektor ini.

Pesatnya transformasi digital yang terjadi di dunia saat ini, membuat kebutuhan big data semakin tinggi. Tidak hanya korporasi swasta, instansi pemerintah pun sudah beralih ke era digitalisasi dalam operasional bisnisnya.

[Baca Juga: GOTO Resmi Melantai Di Bursa! Borong Nggak, Ya?]

 

Kesempatan inilah yang dilirik PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM). Perseroan tengah mendorong pengembangan lini bisnis big data demi menguasai pasar big data di Tanah Air.

Guna mendukung keberlangsungan bisnis ke depannya, Telkom berencana membangun next satelit mereka setelah Satelit Telkom 3S berhasil mengorbit pada tanggal 15 Februari 2017 lalu.

Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia.

Satelit geostasioner adalah satelit buatan yang ditempatkan pada posisi di atas khatulistiwa dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi.

Satelit Telkom 3S ini diluncurkan di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis.

Satelit ini akan membantu meningkatkan kualitas jaringan komunikasi di Indonesia. Mulai dari kualitas siaran televisi berkualitas tinggi, layanan komunikasi seluler, komunikasi bisnis, jaringan ATM, dan broadband internet.

 

Kinerja Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Berdasarkan data rilis Laporan keuangan 2021, kinerja keuangan Telkom menunjukkan nilai yang baik atas revenue dan net profit nya terus bertumbuh sejak 2011.

Revenue Telkom Indonesia

Revenue Telkom Indonesia. Sumber: RK team

 

Jika dirinci lagi dari mana saja pendapatan Telkom, pendapatan telepon pada 2021 mengalami penurunan 15,74% jika dibandingkan periode sebelumnya.

Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika mengalami peningkatan 6,71%. Pendapatan jaringan mengalami peningkatan 29,46%

Bisnis yang memiliki prospek cerah yakni Indihome mengalami kenaikan sebesar 21,87% (2021).

NPM Telkom Indonesia

NPM Telkom Indonesia. Sumber: RK team

 

Jika selama pandemi beberapa bisnis mengalami hambatan, Telkom justru memandang pandemi ini sebagai peluang untuk mempercepat akselerasi digital, dengan memberikan layanan dan solusi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

[Baca Juga: Incar Kontrak Pemasangan PLTS 100 MWp, Bagaimana Prospek INDY?]

 

Kebutuhan masyarakat akan akses internet, layanan Indihome yang semakin tinggi permintaannya terlebih saat Work from Home yang membutuhkan meeting secara daring, sekolah daring, ini yang meningkatkan permintaan di berbagai daerah.

Dari sisi Ekuitas perusahaan juga bertumbuh selama 10 tahun ini. Selain itu Telkom juga berhasil mencetak Laba bersih.

Ekuitas Telkom Indonesia.

Ekuitas Telkom Indonesia. Sumber: RK team

 

Telkom merupakan salah satu perusahaan yang terdaftar dalam index LQ45 dan Index IDX High Dividen 20, dengan rasio pembagian dividen yang lumayan besar.

Diketahui ROE (Return on Equity) Telkom mengalami pertumbuhan selama 3 tahun terakhir ini.

Pada 2021 lalu Telkom membagikan dividen senilai 168/lembar saham, 4.290 saat tulisan ini dibuat, dividend yield Telkom berada pada 3,91%.

ROE Telkom Indonesia

ROE Telkom Indonesia. Sumber: RK team

 

Dari sisi kesehatan keuangan, utang Telkom memang mengalami peningkatan selama 10 tahun ini. Liabilitas jangka pendek emiten juga lebih tinggi daripada Aset Lancarnya.

Sekilas memang rasio solvabilitas emiten tidak terlihat baik, namun ternyata utang yang dimiliki oleh perusahaan merupakan utang Usaha untuk operasional perusahaan.

Sedangkan liabilitas bunga bank, pinjaman dan sewa jatuh tempo yang mencapai Rp 25.903 miliar lebih kecil jika dibandingkan dengan Jumlah Aset Lancar senilai Rp 40.866 miliar. Telkom memiliki risiko yang lebih kecil untuk gagal bayar.

Liabilitas Jangka Pendek TLKM

Liabilitas Jangka Pendek TLKM. Sumber: IDX

Liabilitas Telkom Indonesia

Liabilitas Telkom Indonesia. Sumber: RK team

 

Valuasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pergerakan saham TLKM sejak 2021 bergerak menguat, jika dilihat YTD TLKM menguat +13,6%, selama 1 pekan +1,1% 

Hingga penutupan market sesi I pada 12 April 2022, saham PT Telekomunikasi Indonesia berada di harga 4,590/lembar.

Pergerakan Harga Saham TLKM

Pergerakan Harga Saham TLKM Selama 2021 – April 2022. Sumber: Investing.com

Pergerakan Harga Saham TLKM Selama 2021 – April 2022. Sumber: Investing.com

 

Jika melihat valuasi dan harga wajar Telkom, kita bisa membandingkannya dengan perusahaan lini bisnis yang sama seperti Indosat dan XL Axiata.

PER Telkom saat ini sebesar 18,08x dan PBV 3,68x. dari sisi PER telkom tergolong lebih murah daripada emiten pesaingnya yakni XL Axiata dengan PER 23,21x, namun jika dinilai dari sisi PBV XL Axiata lebih murah dengan PBV 1,57x.

PBV standard deviation Band TLKM (1)

PBV standard deviation Band TLKM. Sumber: stockbit

 

 

Jika dilihat dari PBV rata-rata saham Telkom selama 10 tahun, PBV 10 tahun sebesar 3,95. Sedangkan saat ini Telkom diperdagangkan pada 4,590, dan sedang berada pada harga wajarnya.

Dari penjelasan di atas, apakah Anda tertarik untuk membeli saham TLKM?

Namun, sebelum beli sahamnya, pastikan Anda sudah mengetahui apa saja yang akan Anda dapatkan dari investasi saham dalam ebook gratis di bawah ini.

Jadi, investasi saham Anda akan semakin maksimal nantinya. Yuk, download sekarang.

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

 

Kesimpulan

Pergerakan saham bluechip ini memang tidak terlalu volatile jika dibandingkan saham second liner yang cenderung lebih fluktuatif.

Namun dengan kekuatan fundamental dan prospek pasca pandemi di tengah era digital dan prospek bisnis data center, Telkom masih menarik.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi di atas? Yuk, tulis opini dan pertanyaan Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa share juga artikelnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNN Indonesia
  • RTI
  • Stockbit
  • IDX.co.id