Membagi uang gaji dengan pasangan adalah tentang saling pengertian dan kerja sama. Namun, dalam praktiknya tak sedikit muncul konflik karena merasa tidak adil. Lantas, bagaimana cara pembagian uang gaji bulanan suami yang adil?
Summary:
- Saat memulai kehidupan berumah tangga, penting bagi suami dan istri untuk memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam mengatur keuangan.
- Ada beberapa cara pembagian uang gaji bulanan suami, yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tujuan keuangan keluarga.
Cara Membagi Uang Gaji Bulanan Suami
Hidup berkeluarga, artinya Anda harus mulai tegas terhadap pengeluaran dan memegang prinsip tidak boleh sampai besar pasak daripada tiang.
Saat baru menjalani kehidupan berumah tangga, tentunya diperlukan penyesuaian dalam segala aspek. Salah satunya aspek finansial dalam keluarga.
Mulai bermunculan tanggung jawab finansial tambahan, seperti tagihan listrik, air, internet, asuransi, cicilan, dan lain-lain. Terlebih apabila sudah memiliki anak, maka pengeluaran pun akan bertambah.
Untuk tahap awal dalam memulai rumah tangga, penting bagi suami dan istri sama-sama memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam mengatur keuangan, agar tidak terperosok dalam jurang kebangkrutan.
Untuk memulai kehidupan berkeluarga secara adil dengan pasangan, simak cara-cara berikut ini:
#1 Pembagian Uang Gaji yang Rata
Cara ini merupakan cara yang biasa dilakukan pasangan suami istri. Di mana, setiap gajian, baik suami maupun istri segera menggabungkan gajinya untuk membayar kebutuhan utama.
Untuk itu, Anda perlu menghitung segala kebutuhan utama, seperti biaya makan semua anggota keluarga selama sebulan, tagihan air, listrik, internet, biaya keamanan, biaya transportasi, cicilan mobil, asuransi, dan lain sebagainya.
Setelah menggunakan gaji Anda dan pasangan untuk kebutuhan utama, bagi dua sisa uang tersebut untuk Anda dan pasangan. Simpan uang tersebut di tempat yang aman atau bisa juga langsung disimpan di bank dengan rekening berbeda.
[Baca Juga: 10 Cara Hindari Masalah Keuangan Keluarga Muda, Terapkan Yuk!]
#2 Membagi Uang Gaji Berdasarkan Pendapatan Masing-masing
Cara ini bisa Anda gunakan untuk menentukan jumlah uang yang akan dipakai untuk keperluan bersama.
Bagilah uang gaji berdasarkan persentase. Dengan cara ini, uang yang disetorkan masing-masing bisa lebih adil.
Sebagai contoh, gaji suami sebesar Rp8.000.000 per bulan, sedangkan gaji istri adalah Rp4.000.000. Maka, total kedua gaji tersebut adalah Rp12.000.000.
Setelah menjumlahkan total gajinya, lalu bagi total gaji per individu.
- Pembagian Gaji Suami
Rp8.000.0000 : Rp12.000.000.000 x 100% = 67%
- Pembagian Gaji Istri
Rp4.000.000 : Rp12.000.000,- x 100% = 33%
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka uang yang harus disetorkan oleh istri untuk keperluan bersama adalah sebesar 33% dari Rp4.000.000 yaitu Rp1.320.000.
Sedangkan, uang suami yang harus disetorkan adalah sebesar 67% dari Rp8.000.000 yaitu Rp5.360.000.
Dengan pembagian secara persentase ini, maka akan terasa lebih adil dan tidak perlu merasa sakit hati karena gajinya dipotong secara tidak sesuai.
[Baca Juga: Mengapa Skala Prioritas dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga Itu Penting?]
#3 Kesepakatan Bersama
Pada cara ketiga ini, uang gaji suami dan istri dibagi berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui dari awal.
Semisal, gaji suami adalah Rp10.000.000 dan gaji istri adalah Rp5.000.000. Suami dapat menyepakati perjanjian bahwa dengan gajinya, maka ia harus membayar pengeluaran yang jumlahnya lebih besar, contoh seperti cicilan rumah, cicilan mobil, uang sekolah anak, dan lain-lain.
Sedangkan sang istri dengan jumlah gaji sekian dapat membantu untuk membayar pengeluaran listrik, air, internet, dan sebagainya. Terlepas dari apa saja pos-pos pengeluarannya, lebih bijak bila sejak awal menikah disepakati terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk menyisihkan uang tabungan atau investasi setiap bulannya.
#4 Gunakan Metode Perbandingan
Metode ini menggunakan persentase atau perbandingan dalam mengatur keuangan. Metode ini mengalokasikan 50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk kebutuhan sekunder dan tersier, serta sisanya 20% untuk tabungan dan investasi.
Selain perbandingan 50/30/20, Anda juga bisa menggunakan perbandingan lain, seperti 40/30/10/10/10, yaitu pengeluaran bulanan 40%, menabung atau investasi 30%, donasi 10%, premi asuransi 10%, cicilan 10%.
Gunakanlah perbandingan yang paling sesuai dengan kondisi keuangan Anda.
Anda juga bisa simak video ini untuk tahu cara praktis dalam menyusun anggaran rumah tangga.
#5 Menyerahkan Semuanya pada Manajer Keuangan Rumah Tangga
Cara terakhir ini merupakan cara yang efektif, namun bisa berujung riskan apabila manajer keuangan rumah tangga tidak tegas terhadap pengeluaran setiap bulannya.
Dalam cara ini, uang gaji suami sepenuhnya disetorkan kepada sang istri, selaku manajer keuangan rumah tangga.
Setelah disetorkan ke istri, maka istri memiliki kewenangan untuk mengatur ke mana saja uang tersebut harus dialokasikan.
Istri dapat mengalokasikan sendiri uang yang telah diberikan untuk uang belanja dapur, cicilan, tagihan, uang sekolah anak, dana liburan, tabungan, investasi, dan dana hiburan.
Apabila menggunakan cara ini, maka pastikan pula bahwa istri memiliki pemahaman yang luas mengenai keuangan dan kemampuan untuk menahan diri tidak berbelanja secara berlebihan.
Cara ini bisa efektif, tapi bisa juga riskan. Efektif apabila sang istri terampil dan rapi dalam mencatat keuangan setiap harinya, namun riskan apabila sang istri doyan belanja dan tidak bisa menahan nafsunya untuk berhemat.
Ilustrasi pembagian uang gaji bulanan suami. Sumber: tirachardz
Alasan Pentingnya Mengatur Keuangan Keluarga
Dalam membangun rumah tangga, tidak hanya sekadar berbagi kehidupan dan melakukan hal-hal romantis, tetapi juga melibatkan berbagai aspek penting lainnya, salah satunya adalah pengaturan keuangan.
Uang sering kali menjadi topik yang sensitif bagi banyak pasangan, dan tidak jarang menjadi sumber perselisihan yang dapat mengarah ke perceraian. Oleh karena itu, sangat penting bagi suami dan istri untuk mengatur keuangan bersama.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengaturan keuangan bersama menjadi sangat penting:
#1 Membangun Transparansi Keuangan
Mengatur keuangan bersama dapat menciptakan transparansi dalam pengelolaan uang. Hal ini membantu suami dan istri untuk memahami situasi finansial masing-masing secara keseluruhan dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Dengan hal ini, pasangan dapat mengurangi konflik keuangan dan meningkatkan kepuasan dalam hubungan. 1
[Baca Juga: Sukses Atur Keuangan Keluarga dengan Gaji 1 Juta, Bukan Mimpi!]
#2 Merencanakan Masa Depan
Pasangan yang mengatur keuangan bersama dapat menetapkan tujuan finansial dan merencanakan masa depan keluarga dengan baik, termasuk tabungan, investasi, dana pendidikan, dan persiapan dana pensiun.
Nah, untuk wujudkan tujuan keuangan tersebut, Anda bisa diskusikan dengan Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi dan buat janji konsultasi sekarang melalui WhatsApp 0851 5866 2940. Klik banner untuk info lengkapnya.
#3 Pengawasan Keuangan
Pengawasan yang baik terhadap aliran uang membantu menjaga kondisi keuangan dalam jangka panjang. Dengan mengelola utang, mengontrol pengeluaran, dan mengatur dana investasi, keluarga dapat mencapai kesejahteraan finansial.
#4 Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan anggaran yang tepat, pasangan suami istri dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai kesejahteraan finansial.
#5 Alokasi Pengeluaran
Mengatur alokasi pengeluaran berdasarkan prioritas membantu keluarga mengelola uang dengan bijaksana. Dengan merencanakan pengeluaran, keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghindari pemborosan.
#6 Menyiapkan Distribusi Keuangan
Distribusi keuangan meliputi waris dan hibah. Meski sering dilupakan, tapi hal ini menjadi bagian penting dalam merencanakan keuangan.
Bukan rahasia umum lagi, ada banyak keluarga yang ribut karena masalah waris.
Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya perselisihan, sebaiknya direncanakan dengan baik. Dengan merencanakan keuangan, Anda dapat mulai merencanakan bagaimana cara mendistribusikan kekayaan pada anak-anak Anda.
Alasan lainnya bisa Anda ketahui melalui artikel ini Alasan Pentingnya Merencanakan Keuangan Keluarga.
Keuangan Rumah Tangga Baik, Keluarga Harmonis
Memilih untuk menikah berarti memilih untuk hidup dengan tanggung jawab yang lebih banyak.
Sering kali pasangan muda, bahkan yang tua sekalipun, menyepelekan urusan keuangan sejak masih pacaran, karena takut dibilang matre atau menyakiti hati pasangan yang rupanya memiliki gaji lebih sedikit.
Pembicaraan mengenai keuangan sangat penting untuk didiskusikan dari awal. Jangan sampai keluarga baru Anda terjebak dalam jurang kebangkrutan hanya karena suami-istri yang tidak bisa mengatur keuangan finansialnya.
Apabila sudah mulai tercium adanya permasalahan keuangan keluarga, maka segera diskusikan dengan pasangan Anda sebelum terlambat.
Anda juga bisa meminta bantuan Perencana Keuangan Finansialku untuk membantu Anda menyelesaikan masalah keuangan keluarga. Yuk, jadwalkan konsultasi Anda sekarang dengan menghubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940.
Disclaimer:Â Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.Â
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Â Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Sudahkah Anda mengatur keuangan keluarga dengan baik? Apakah Anda punya teman yang masih kesulitan mengatur keuangan rumah tangganya?
Bagikan artikel ini kepada teman-temanmu, agar Anda menjadi pahlawan keuangan bagi mereka!
 Editor: Ratna Sri H.
Sumber Gambar:
- Cover – https://shorturl.at/PUdvZ
Sumber Referensi:
- Fita Nofiana. 6 April 2018. Ingin Pembagian Keuangan Suami dan Istri Adil? Coba Terapkan Tips Ini!. Nakita – https://goo.gl/KiMXMg
- Prita Ghozie. 11 Februari 2016. Mengelola Keuangan bersama Pasangan. Pritaghozie – https://goo.gl/HvaaoB
- Aprilia Ika. Tips Sehat Pembagian Uang Suami dan Istri. Kompas.com – https://goo.gl/BY9r9B
- Raden Aryo Febrian. 2021. Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Manajemen Keuangan Keluarga Selama Masa Pandemi Covid-19. Program Studi Manajemen FEIS Universitas Bakrie[↩]
Leave A Comment