Ingin tau bagaimana cara mengelola kartu kredit dengan benar? Kali ini Finansialku akan membahas cara bijak mengelola kartu kredit.

So, simak diskusinya sampai selesai ya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Yuk! Kelola Kartu Kredit Kamu Dengan Baik

Di episode kali ini, saya bersama seorang financial planner Finansialku akan membahas cara bijak menggunakan kartu kredit.

 

Sebelum bahas lebih detail, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN

 

Salah satu curhatan kali ini adalah,

“Hallo pak Melvin, saya A di Jakarta. Mohon dibantu, saya memiliki hutang di beberapa kartu kredit dan sekarang ini sudah lumayan menguras penghasilan saya. Saya ingin terbebas dari hutang kartu kredit, apa yang harus saya lakukan? Terimakasih.”

 

Jawaban Melvin,

#LetMeShareMyView

Hi kak, ada banyak orang yang sering kebablasan dalam menggunakan kartu kredit dan ujung-ujungnya jadi masalah.

Buat kak A dan teman-teman semua yang memiliki masalah serupa dan buat semua teman-teman pengguna kartu kredit, supaya kamu tidak terjebak utang kartu kredit, selalu ingat bahwa kartu kredit itu adalah metode pembayaran, bukan untuk dana darurat atau untuk utang.

Untuk melunasi utang kartu kredit, kamu bisa menggunakan langkah-langkah seperti ini,

    1. Stop dulu nih hutang baru, apapun bentuk utang itu.
    2. Buat daftar pinjaman kartu kredit
    3. Coba tambah penghasilan kamu
    4. Lunasin dulu hutang kartu kredit dengan pokok terkecil, misalnya kalau punya tiga kartu kredit dan masing-masing ada yang hutang Rp 10 juta, Rp 5 juta dan ada yang Rp 2 juta maka kamu start dari yang Rp 2 juta.
    5. Jika sudah lunas dengan kartu kredit yang satu, cari kartu kredit lainnya dengan pokok yang terkecil, seperti misalnya untuk kasus yang sebelumnya, setelah kartu dengan utang Rp 2 juta telah lunas maka lanjut dengan yang Rp 5 juta.

 

Oke, semoga penjelasan ini dapat membantu kamu, dan buat teman-teman pendengar podcast FinTalku yang juga mengalami kegalauan mengenai keuangan, investasi, asuransi dan lain sebagainya, langsung saja curhat ke podcastnya Aplikasi Finansalku.

 

Bingung gimana caranya?

Pertama-tama kamu cukup download Aplikasi Finansialku di Google Play Store atau di App Store, trus langsung saja ke menu Konsultasi Keuangan dan kasih hastag #curhatkeuangan.

 

Cara Bijak Buat Mengelola Kartu Kredit

Kali ini kita akan diskusi bersama Robby Christy, CFP dari Finansialku, dan kita akan ngobrolin tentang cara bijak mengelola kartu kredit yang seru dan menguntungkan.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an

 

Mengapa banyak orang terlilit utang kartu kredit?

Miscalculation atau simpelnya lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Contohnya, ketika kamu punya gaji UMR (Rp 5 juta), lalu ditawari untuk kartu kredit dan berpikir mengapa tidak?

Lalu dapatlah kartu kredit dengan limit Rp 10 juta, atau dua kali lipat dari gaji. Biasanya pengguna kartu kredit baru terkena sindrom halu. Belanja ini itu biasanya pakai debit atau cash pindah ke kartu kredit.

Orang ketika menggunakan kartu kredit berpikir, “Ah, gue punya ekstra Rp 10 juta tambahan. Yaudah lah gue pake dulu, toh nanti gajian bisa bayar.”

Asumsinya cukup, tetapi jika pengeluaran tidak dikontrol, tiba-tiba gajian setelah bayar kebutuhan bulanan sisanya gak cukup untuk bayar tagihan. Hasilnya hanya bisa bayar minimum payment terus.

Ini yang biasanya jadi awal terlilit utang kartu kredit.

 

Ada orang yang menganggap kartu kredit sebagai dana darurat, menurut Ko Robby?

Mungkin bisa diperlakukan dana darurat seperti saat kamu harus masuk rumah sakit dan uang asuransinya belum turun sementara harus bayar dan tidak punya BPJS, jadilah pakai kartu kredit.

Nah, kalau seperti ini silakan saja, karena untuk treatment awal, namun tidak berkelanjutan.

Tapi untuk kejadian darurat lain seperti genteng bocor atau ban kempes, itu berbeda. Kartu kredit lebih tepatnya adalah alat pembayaran. Jadi, kita memang sudah punya uangnya.

Mungkin kita lebih suka bawa kartu daripada uang cash, atau kita lebih suka bayar mencicil daripada langsung, tapi kembali lagi, kita harus punya uangnya dulu.

 

Biasanya saat menggunakan kartu kredit, kita kaget melihat tagihannya karena tidak ada real time transaction history-nya. Ada gak sih kartu kredit yang bisa lihat transaksinya?

Kali ini untuk fungsi kartu kredit dengan fitur real time transaction history ada di Traveloka Pay Later. Traveloka awalnya membuat Pay Later untuk internal application namun kini bisa juga menjadi kartu kredit.

Kelebihannya, kartu kredit ini ada catatannya sehingga kita bisa track digunakan untuk apa saja.

Jadi setiap transaksi menggunakan pay later card dari Traveloka tersebut akan muncul langsung semua histori penggunaannya, ada catatannya lagsung terlihat.

Dengan kelebihan ini kita jadi tidak ‘terjebak’, yang biasanya kartu kredit gesek dulu, kalau ditolak baru tahu ternyata sudah kena limit, tapi ada fitur ini jadi ketahuan sudah seberapa banyak digunakan.

Ini ternyata penting dan bermanfaat karena tidak semua orang suka mencatat, jadi gak harus pusing karena bisa di aplikasi.

Sebenarnya kalau kita punya kartu kredit dan histori pemakaiannya bagus, ini bisa jadi menguntungkan, karena suatu hari jika kita mau mengajukan pinjaman seperti KPR, bank akan lebih suka jika kita punya catatan histori kartu kredit.

Mereka akan lihat apa kartu kredit kita bermasalah atau tidak. Jika kartu kreditnya bermasalah maka asumsinya pinjaman pun akan bermasalah. Kartu kredit yang bagus akan semakin tinggi kemungkinan di-approve-nya.

Bank bisa melihat pola manajemen utang kita seperti apa karakternya.

Keuntungan adanya real time transaction history adalah kita bisa melihat transaksi yang mencurigakan, seperti misalnya kartu kredit di-hack atau digunakan orang di luar negeri, kita bisa melampirkan historinya langsung ke bank.

 

Traveloka Pay Later

Menggunakan Traveloka Pay Later selain fungsinya yang sama dengan kartu kredit, jika kita beli voucher, hotel, tiket pesawat, atau produk Traveloka lainnya, kita bisa dapat poin Traveloka.

Poin ini bisa kita simpan untuk digunakan di transaksi di Traveloka berikutnya. Poin ini jelas bisa meringankan pembayaran berikutnya karena bisa ditukarkan untuk mengurangi jumlah total yang harus dibayar.

Misalnya, kita punya 3000 poin, nah besoknya kita mau beli tiket pesawat, nah, poin itu bisa digunakan untuk ditukarkan jadi uang, sehingga biaya tiketnya akan berkurang.

Traveloka tidak memberlakukan annual fee, karena ini semua berbentuk digital. Jadi kita gak perlu lagi nego dengan CS untuk annual fee-nya.

 

Tips dari ko Robby:

Kalau kalian memang bukan tipe yang rajin nyatat atau tidak mau pusing, saran aku nih kalau setiap transaksi kartu kredit, karena dapat promo atau diskon segala macem, langsung bayar saja, jadi kalian gak usah pusing-pusing nanti tiba-tiba pas jatuh tempo tagihannya gede.

Karena mungkin banyak banget di antara kita gak tau nih, kita seakan-akan “kapan kita harus bayar kartu kredit? Ya saat jatuh tempo”, itu kadang jadi di alam bawah sadar kita beranggapan bahwa kalau pake kartu kredit ya bayarnya pas jatuh tempo, padahal tidak ada tuh dan kapan pun kita bisa.

Justru kalau terlalu mepet dan tiba-tiba ada pengeluaran yang lain, kalian gak bisa bayar full, dan kena bunga deh.

 

Cara Buka Kartu Kredit Traveloka

Caranya mudah, tinggal download aplikasi Traveloka, di sana ada fitur ‘Traveloka Pay Later Card’, tinggal aktifkan lalu ajukan langsung.

Kalau kamu belum pernah menggunakan Pay Later Traveloka, kamu harus aktivasi dulu untuk bisa menjadi Pay Later Card.

Untuk data seperti foto KTP, data diri, dan selfie semua dilakukan secara digital dan mudah. Pengaktifan ini juga tidak membutuhkan slip gaji karena dia akan lihat transaksi dan ID.

Kalau kamu ingin menggunakan kartunya secara offline, kamu bisa request untuk dibuatkan kartu fisiknya.

Traveloka Pay Later Card ini aman karena ada aktivasi PIN dan sudah menggunakan chip.

 

Pesan dari Ko Robby:

Back to basic teman-teman, kartu kredit cuma sebagai alat pembayaran, selama dia bisa memberikan fitur dan manfaat buat kamu ya pake saja, seperti dengan adanya promo, diskon, itu it’s ok.

Hanya saja jangan kalian menunda membayar kalau kalian memang sudah megang uangnya.

Jadi kalian harus memiliki mindset yang benar tentang cara menggunakan kartu kredit, karena kalau kita pakainya benar maka itu akan mempermudah, tetapi kalau kita pakenya salah ya akan mempersulit hidup.”

 

So, teman-teman terimakasih buat yang sudah menyimak podcast kali ini, sampai jumpa di episode berikutnya dan akhir kata,

Make A Plan Anda Get Your Financial Dreams Come True.

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify