Apakah Sobat Finansialku yang sudah menjadi orang tua pernah dibenci oleh anaknya? Wah, rasanya pasti menyakitkan, ya.

Maka dari itu, Finansialku akan memberikan pandangan bagaimana cara menyikapi kata ‘benci’ yang dilontarkan buah hati.

 

Anak Tiba-tiba Benci Orangtua, Bagaimana Meresponnya?

Hati orang tua mana yang tidak sakit apabila anak mengatakan ‘aku benci kamu’. Rasanya sangat bertolak belakang dengan pertama kali anak mengucapkan ‘mama’.

Mungkin ini enggak terjadi di setiap keluarga. Tetapi di beberapa keluarga, bahkan sering terucap dengan mudahnya hanya karena masalah sepele, seperti dilarang bermain. Kata-kata kebencian ini terkadang muncul ketika anak sedang marah.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi? Begini solusi yang dilansir dari HerStory.

 

Menurut Betsy Brown Braun, spesialis perkembangan anak yang juga merupakan penulis ‘You’re Not the Boss of Me: Brat-Proofing Your 4- To 12-Year-Old Child‘, mengekspresikan perasaan besar dengan cara ini (marah dan benci) adalah hal yang wajar bagi anak-anak.

Maka dari itu, orang tua sebaiknya jangan bereaksi berlebihan ketika anak mengungkapkan kata-kata kasar. Sebagai orang tua kamu perlu mengingat bahwa ketika anak berkata seperti itu bukan berarti seluruh kesalahan terletak padamu atau merasa kepribadianmu yang buruk.

Menurut Braun, anak-anak masih dalam proses mengenal kekuatan diri. Kasusnya sama seperti ketika anak menginginkan sesuatu, ia akan menangis agar dituruti kemauannya.

Begitu pun jika anak berkata ‘aku membencimu’, maka maksud sebenarnya adalah “Bagaimana aku bisa membuatmu mengerti apa yang aku inginkan?”.

 

Sebaiknya, perkataan anak jangan dimasukkan ke dalam hati. Sebaliknya, dampingi anak agar dapat mengembangkan sisi emosionalnya secara benar.

Contohnya kamu dapat memvalidasi perasaan mereka dengan mengatakan, “Kamu benar-benar marah, coba katakan padaku apa yang membuatmu sangat marah.”

Dengan begitu, anak akan berpikir orang tuanya berusaha untuk mengerti dirinya. Apabila dilihat dari sudut pandang lain, anak yang mengungkapkan kemarahannya hanya dengan kata-kata sebenarnya sedang menuruti ajaran orang tuanya.

Pasti semua orang tua mengajarkan anak untuk tidak melakukan kekerasan, seperti memukul, menendang, mencubit, dan lain-lain. Oleh karena itu, tugas orang tua selanjutnya adalah membimbing anak untuk menggunakan tidak menggunakan bahasa kasar saat marah.

 

banner -orang tua menyiapkan dana pendidikan anak

 

Moms, jangan panik. Yuk terapkan tips di atas.

Bagikan juga artikel ini pada parents yang lain melalui icon media sosial yang tersedia.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan Herstory.co.id Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab Herstory.co.id

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3cE2b7T