Mau berinvestasi reksa dana, ketahui lebih dulu ciri-ciri reksa dana jelek yang harus dihindari agar investasi bisa untung.

Simak ulasannya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Ciri-ciri Reksa Dana Jelek

Seperti yang kita ketahui, di akhir tahun 2019 kemarin ada beberapa produk reksa dana yang di suspend oleh OJK.

Melansir dari cnbcindonesia.com, ada 7 produk reksa dana yang di suspend oleh OJK, dan ini daftarnya:

  • MNC Dana Pendapatan Tetap III
  • MNC Dana Syariah Ekuitas II
  • MNC Dana Lancar
  • MNC Dana Likuid
  • MNC Dana Kombinasi
  • MNC Dana Syariah
  • MNC Dana Ekuitas

Dari ke 7 produk tersebut, jika kita perhatikan, ada sebuah kesamaan yang menjadi alasan mengapa produk reksa dana mereka memiliki return yang kurang bagus atau bisa dikatakan minusnya sangat besar. Kesamaan tersebut diantaranya:

  1. Kondisi high dan low price– Ketujuh reksa dana tersebut jika diperhatikan memiliki kondisi price high lownya berada di bawah 50% dalam jangka waktu periode 1 tahun.

Artinya, selama satu tahun itu, di akhir tahun reksa dana itu memiliki harga kurang dari 50% dibandingkan dengan awal tahunnya.

  1. Kondisi sharpee ratio-nya itu sangat negatif. Jadi sharpee ratio ini apa? Sharpee ratio itu adalah perbandingan antara return atau excess return dengan standar deviasi atau fluktuasi harga.

Pada dasarnya, sederhananya adalah perbandingan antara return dan risiko. Return dibandingkan dengan risiko. Semakin besar sharpee ratio semakin bagus. Semakin rendah sharpee ratio semakin jelek.

Sharpee ratio bisa negatif, artinya return-nya dia lebih negatif. Sharpee ratio -1, artinya setiap satu poin risiko yang diambil oleh investor itu menghasilkan return negatif satu.

Nah, ketujuh produk yang di-suspend oleh OJK itu punya sharpee ratio yang negatif lebih dari satu. Artinya produk-produk itu punya risiko terlalu besar atau return-nya juga terlalu kecil.

  1. Draw down. Draw down adalah persentase penurunan return per unit suatu reksa dana dalam periode waktu tertentu. Nah, kalau teman-teman lihat, ketujuh produk ini, draw down-nya itu lebih dari 20% persen dalam setahun. Kesepuluhnya punya ciri yang mirip.

 

Inilah patokan menilai bahwa sebuah reksa dana harus dijauhi. Lalu bagaimana memilih reksa dana yang cocok sesuai kebutuhan kamu, sesuai dengan tujuan kamu, dan juga sesuai dengan manajemen risiko yang tepat?

Jadi di Finansialku, sudah ada beberapa batch webinar, sepanjang 2019 dan sudah lebih dari 500 orang tergabung di dalamnya. Di webinar reksa dana itu kami semua sharing dan membahas topik reksa dana.

Yang pertama itu adalah, apa itu reksa dana untuk pemula. Kedua, bagaimana memilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu.

Misal di tahun ini ingin mempersiapkan dana pernikahan. Nah, gimana caranya milih reksa dana buat kebutuhan kamu. Atau ada yang ingin beli rumah, gimana caranya menggunakan reksa dana untuk tujuan keuangan membeli rumah.

Dan yang ketiga adalah, bagaimana mengurangi risiko dari investasi reksa dana dengan cara membandingkan rasio-rasio tertentu dari sebuah reksa dana.

Jadi, ketika kita beli reksa dana itu adalah kita beli portofolio investasi. Saran saya adalah perlakukan sebuah produk reksa dana selayaknya memperlakukan portofolio investasi.

Nah gimana caranya kita melihat sebuah portofolio yang sehat dan juga portofolio yang tidak sehat. Bagaimana kita membedakannya? Semuanya akan saya jawab di webinar.

Oke, semoga penjelasan saya mengenai reksa dana ini dapat bermanfaat buat kamu. Dan semoga investasi kamu di tahun ini, tahun 2020 bisa menjadi semakin sukses, return-nya semakin bagus dan tujuan keuangan kamu bisa terwujud.

Klik tombol berikut untuk daftar grupnya.

 

Akhir kata, make a plan and get your financial dreams come true!