Membaca cerita anekdot cukup menghibur di kala bosan. Saat ini, teks anekdot masuk dalam pelajaran Bahasa Indonesia, lho.

Kamu bisa belajar membuatnya dengan membaca referensi contoh teks anekdot dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Membaca cerita lucu akan membuat seseorang terhibur apalagi di dalamnya termuat sebuah sindiran akan realita.
  • Teks anekdot adalah salah satu bacaan yang dapat kamu jadikan alternatif hiburan atau referensi jika tertarik membuatnya.

 

Menghibur Diri dengan Teks Anekdot

Ada banyak jenis teks yang sering kita temukan dalam kehidupan, salah satunya teks anekdot yang biasa ada dalam rubrik majalah, unggahan media sosial, atau buku.

Biasanya orang-orang membaca teks anekdot untuk hiburan atau sindiran. Sebab, jenis teks ini biasanya mengandung sarkas untuk menyampaikan gagasan. 

Selain itu, anekdot bisa kamu sampaikan dalam berbagai kesempatan, seperti film, podcast, bincang-bincang, dan sebagainya.

Lalu, bagaimana contoh teks anekdot? Nah, agar tidak bingung, yuk, simak ulasan berikut dengan saksama!

 

Mengenal Apa Itu Teks Anekdot

Sebelum membaca contoh anekdot, ada baiknya kamu paham pengertiannya. Anekdot merupakan jenis teks singkat yang lucu atau berkesan. 

Biasanya, teks anekdot memuat peristiwa umum atau isu sosial. Dengan begitu, ada banyak orang yang merasa relate.

Jika membahas isu, teks anekdot lebih mengedepankan kritik dengan balutan majas ironi atau sarkasme. Salah satu jenis anekdot adalah satir.

 

Perbedaan Teks Anekdot dan Teks Humor

Banyak orang yang menyamakan contoh teks anekdot dengan humor. Meski sama-sama menghibur dan lucu, keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut:

contoh-teks-anekdot_perbedaan-dengan-humor

Perbedaan Anekdot dan Humor

[Baca Juga: 7+ Fakta Unik Bahasa Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui]

 

Struktur Teks Anekdot

Sebelum masuk ke contoh teks anekdot, yuk, pahami struktur penulisannya:

 

#1 Abstrak

Abstrak dalam cerita anekdot merupakan bagian yang berisi gambaran umum cerita

Di sini, penulis mengungkapkan premis awal dengan menyertakan hal-hal unik. Abstrak tidak harus ada dalam teks anekdot.

 

#2 Orientasi

Struktur kedua adalah orientasi. Bagian ini menjabarkan hal-hal di dalam abstrak lebih detail. Orientasi mulai mengarahkan cerita ke krisis.

 

#3 Krisis atau Komplikasi

Krisis adalah bagian klimaks teks anekdot. Di sini, penulis menyampaikan peristiwa unik yang berbeda dibanding kejadian yang lumrah. Dengan kata lain, krisis juga biasa kita sebut sebagai inti cerita.

 

#4 Reaksi

Reaksi berisi ekspresi tokoh-tokoh di dalam cerita atau elaborasi penulis mengenai hal-hal yang seharusnya terjadi. 

Oleh karena itu, biasanya bagian ini memuat ungkapan celaan atau menertawakan lelucon.

 

#5 Koda

Koda berisi simpulan teks anekdot, baik berupa persetujuan, kontra, komentar, dan sebagainya. Penulis biasanya mengakhiri teks anekdot dengan kata “akhirnya”, “demikianlah”, atau “seperti itulah”.

 

Contoh Teks Anekdot

Berikut adalah contoh teks anekdot yang bisa kamu jadikan referensi jika tertarik untuk membuatnya:

 

#1 Contoh Teks Anekdot Anak Muda Pelit

Kakek Pengemis : “Nak, berilah sedekah, Nak.”

Pemuda : “Tolong kembalikan lima ribu itu, Kakek.”

Kakek Pengemis : ”Ini, Nak, kembaliannya.”

Pemuda : “Nah, Kakek, kok kembaliannya sembilan ribu, itu banyak?”

Kakek : “Oh, tidak apa-apa, Nak. Anggap saja saya sedang bersedekah.”

 

#2 Contoh Teks Anekdot Artis Makan di Warung

Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Mampang. Gempi, anak salah satu artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Gempi : “Berapa semuanya?”

Pelayan : “Semuanya jadi Rp 132 ribu Kak,”

Gempi yang memang nggak punya uang Rp 50 ribuan langsung saja menyodorkan dua lembar RP 100 ribu.

Pelayan : “Ini kak, kembaliannya”

Gempi : “Sudah… simpan saja buat keluarga Ibu”.

Pelayan merasa senang, karena menerima Rp 68 ribu dan langsung berterima kasih kepada Gempi.

Setelah beberapa jam kemudian, Rafathar, yang juga anak artis terkenal, memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Rafathar : “Berapa semuanya?”

Pelayan : “Semuanya Rp 127 ribu Kak”

Rafathar lalu menyodorkan tiga lembar Rp 50 ribu.

Pelayan : “Ini kak, kembaliannya.”

Rafathar : “Sudah… simpan saja tip untuk Ibu”

Pelayan pun dengan cepat langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya, dan berterima kasih banyak ke Rafathar.

Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan, untuk meminta nota pembayaran.

Soimah : “Berapa?”

Pelayan : “Semuanya Rp 145 ribu.”

Soimah menyodorkan Rp 150 ribu dan menunggu beberapa menit, kemudian.

Soimah : “Lho, mana uang kembalian saya?”

Pelayan : “Ah, Mbak, masa uang Rp 50 ribu aja dikembalikan. Tadi Gempi dan Rafathar kembaliannya Rp 68 ribu dan Rp 23 ribu saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis terkenal, Rp 50 ribu saja minta dikembalikan?”

Soimah : “Tunggu dulu. Kamu tahu siapa Rafathar dan Gempi?”

Pelayan dengan cekatan menjawab: “Ya tahu, Mbak! Gempi dan Rafathar anak artis terkenal.”

Soimah : “Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah, sedangkan saya ‘kan anak tukang Ikan! Sekarang, mana kembalian saya?”

Pelayan : “%&!%$%”.

Kemudian, orang-orang yang ada di warung itu tertawa mendengar percakapan tadi. Sambil kebingungan dan menatap sinis, pelayan pun memberi kembalian Soimah.

Tapi, Soimah pun akhirnya memberi uang Rp 100 ribu tambahan untuk diberikan kepada si pelayan.

Soimah : “Tapi emang lho saya anak penjual ikan. Yowes, ini, tak kasih Rp 100 ribu untukmu”.

Akhirnya, dengan perlakukan Soimah tersebut, pelayan pun merasa tak enak hati tapi ikut senang karena dia juga diberi tambahan tip oleh Soimah.

 

#3 Contoh Teks Anekdot Baju Mahal

Amar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tahu, Mar!”

Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”

Amir : “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Amar : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir : “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)

Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Amir : “Oh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

 

#4 Contoh Teks Anekdot Bebas Hukuman

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran.

Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid : “Bu, ibu guru tanya, Bu!”

Ibu Guru : “Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi?”

Murid : “Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukan?”

Ibu Guru : “Ya jelas tidak boleh, dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi.”

Murid : “Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR.”

Ibu Guru : “Oh…. Dasar bocah!”

 

#5 Contoh Teks Anekdot Berkat Kanker Otak

Rutinitas belajar dan mengajar selalu diawali dengan cek presensi. Setiap guru yang masuk akan memanggil satu per satu murid yang hadir. 

Aturan yang sama berlaku di SMA B. Pada saat itu, guru Bahasa Indonesia yang terkenal galak mulai memanggil setiap murid. 

Dengan nada tegas dan ekspresi kaku, ia menyebut nama murid. Hal ini menyebabkan murid yang dipanggil pun menjawab tak kalah lantangnya.

“Andi Ahmad”

“Hadir Bu!”

“Azmi Mahdi”

“Hadir Bu!”

“Bayu Satria”

“Hadir Bu”

“Akhirnya kamu masuk sekolah juga ya. Kenapa kamu kemarin tidak masuk?”

“Saya mesti ke rumah sakit, Bu,” jawab Bayu sembari senyum.

“Kenapa kamu jawab pertanyaan saya sambil senyum-senyum?” jawab sang guru kesal.

“Iya Bu, soalnya kata dokter saya terkena kanker otak.”

“Apa yang lucu? Kanker otak itu berbahaya.”

“Saya senang Bu. Ibu sudah tidak bisa bilang ‘dasar kamu tidak punya otak’ karena otak saya rusak.”

Seisi kelas meringis mendengar jawaban Bayu. Mereka ingin tertawa, tetapi khawatir dimarahi sang guru.

 

#6 Contoh Teks Anekdot Cara Jadi Orang Pintar

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, di mana sang guru melakukan tanya jawab dengan para muridnya.

Ibu guru : “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”

Ulfi : “Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu.”

Ibu Guru : “Bagus! Ada lagi?”

Bono : “Rajin menulis juga Bu tentunya.”

Ibu Guru : “Ya Bono, kamu betul.”

Ulfi : “Tapi rajin menyontek juga Bu.”

Bono : “Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?”

Ibu Guru : “Oh iya ya betul juga kamu Bon.”

Bono : “Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar.”

Ibu Guru : (Bingung)

 

#7 Contoh Teks Anekdot Ekstrakurikuler

Suatu hari, mengawali tahun ajaran baru, seorang guru melakukan sosialisasi kepada siswa baru mengenai pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. 

“Anak-anak, selain kalian akan mendapatkan berbagai ilmu di sekolah ini, kalian juga dapat mengikuti ekstrakurikuler.”

Ada banyak jenis ekstrakurikuler yang bebas dipilih, di antaranya seperti Pramuka, PMR, PBB, basket, Rohis, paduan suara, drumband, dan masih banyak yang lainnya,” jelasnya. 

Mendengar penjelasan guru, murid-murid penasaran sehingga mereka bertanya ke guru tersebut. 

Benny, salah satu murid yang ada di kelas itu bertanya, “Bu, memangnya apa gunanya ekstrakurikuler?”

Guru itu pun menjelaskan dengan detail, “Tentu saja banyak manfaatnya, melatih kedisiplinan, kepemimpinan, dan lain sebagainya.” 

“Termasuk tambahan uang saku ya, Bu?” Anto pun menimpali. Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum.

 

#8 Contoh Teks Anekdot Kantin

Seorang guru sedang mengabsen anak muridnya sebelum memulai pelajaran.

Guru : “Intan?”

Intan : “Hadir, pak!”

Guru : “Nanda?”

Nanda : Hadir, pak!”

Guru : “Gulman?”

Pak guru tidak mendapat jawaban. Tiba-tiba, Gulman pun masuk ke kelas.

Guru : “Abis dari mana saja kamu, Gulman?”

Gulman : “Maaf pak, tadi saya habis sarapan di warung depan sekolah.” 

Guru : “Loh, ngapain kamu jauh-jauh ke sana. Kita kan sudah punya kantin di seberang UKS.”

Gulman : “Itu kantin, pak? Saya kira petakan, kecil banget!”

Para murid pun tertawa mendengar jawaban Gulman.

 

#9 Contoh Teks Anekdot Kebijaksanaan

Seorang darwis ingin belajar tentang kebijaksanaan hidup dari Nasruddin. Nasruddin pun bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaan hanya bisa dipelajari dengan praktik. Si darwis pun menyanggupi.

Malam itu, Nasruddin menggosok kayu membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya.

“Mengapa api itu engkau tiup?” tanya sang darwis.

“Agar lebih panas dan lebih besar apinya,” sahut Nasruddin.

Setelah api besar, Nasruddin memasak sup. Sup menjadi panas. Ia menuangnya ke dalam dua mangkuk. Nasruddin mengambil mangkuknya dan meniup-niup sup.

“Mengapa sup itu kau tiup?” tanya sang darwis lagi.

“Agar lebih dingin dan enak dimakan,” kata Nasruddin.

“Ah aku rasa, aku tidak jadi belajar darimu,” ketus sang darwis. “Engkau tidak bisa konsisten dengan pengetahuanmu.”

 

#10 Contoh Teks Anekdot Kecopetan

Ahmad adalah orang Indonesia yang sedang naik pesawat kepresidenan untuk menjamu tamunya dari luar negeri dan keliling dunia.

Saat sampai di AS, temannya dari AS mengulurkan tangannya ke luar jendela.

Teman AS : “Kita sedang di New York.”

Ahmad : “Kok bisa tahu?”

Teman AS : “Karena ini, puncak patung Liberty bisa saya pegang.”

Ketika sampai di Perancis, temannya yang dari Perancis mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata, “Kita sedang di Paris

Teman Ahmad lain : “Kok bisa tahu?”.

Teman Perancis : “Karena ini, puncak menara Eiffel bisa saya pegang.”

Ketika sampai di Indonesia, Ahmad mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata

Ahmad : “Kita sedang di Tanah Abang.”

Teman Ahmad lain : “Kok bisa tahu?”.

Ahmad : “Karena ini, jam tangan saya hilang kecopetan.”

[Baca Juga: Pengertian Teks Prosedur, Jenis, Hingga Contohnya, Simak Yuk!]

 

#11 Contoh Teks Anekdot Kursi DPR

Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Bagus : “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”

Anton : “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”

Bagus : (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”

Anton : “Hmm… kursi apa, ya?”

Bagus : “Jawabannya adalah kursi DPR!”

Anton : “Lho, kok begitu?”

Bagus : “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”

Anton : “Oh, iya, betul juga.”

 

#12 Contoh Teks Anekdot Menyambung Kabel Telepon

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Fathan menemukan salah satu pamannya yang sangat kaya dan tidak memiliki anak, dan meninggalkan banyak uang untuknya, jadi dia memutuskan untuk mendirikan agen perumahannya sendiri.

Fathan menemukan kantor yang bagus. Ia membeli beberapa perabot baru dan pindah ke sana. 

Ia baru berada di sana selama beberapa jam ketika dia mendengar seseorang datang ke pintu kantornya.

“Itu pasti pelanggan pertamaku,” pikir Fathan. 

Ia segera mengangkat telepon dan berpura-pura sangat sibuk menjawab panggilan penting dari seseorang di Jakarta Utara yang ingin membeli rumah besar dan mahal di daerah tersebut.

Pria itu mengetuk pintu, masuk dan menunggu dengan sopan sampai Fathan menyelesaikan percakapannya di telepon. 

Kemudian pria itu berkata kepada Fathan, “Saya dari perusahaan telepon dan saya dikirim ke sini untuk menyambungkan kabel telepon Anda.”

 

#13 Contoh Teks Anekdot Musafir

Tiga orang musafir dalam perjalanan jauh kelelahan. Mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan.

Setelah berhari-hari, mereka menyadari bahwa makanan yang tersisa hanya satu helai roti dan seteguk air di kendi. Mereka bertengkar soal siapa yang berhak makan dan minum sisa perbekalan tersebut.

Malam tiba. Seseorang dari musafir mengusulkan agar semuanya tidur.

“Saat bangun besok, kita ceritakan mimpi kita. Orang yang punya mimpi paling menakjubkan, berhak atas bekal ini,” katanya.

Pagi berikutnya, mereka bangun.

“Aku mimpi begini, berada di tempat yang indah dan tenang, berjumpa dengan orang bijaksana. Ia bilang bahwa aku berhak atas makanan kita karena kehidupan masa lalu dan masa depanku berharga,” kata musafir pertama.

“Aneh sekali,” kata musafir kedua. “Di mimpiku, aku melihat orang serba tahu, ia bilang aku berhak atas makanan itu karena aku lebih berpengetahuan. Aku perlu makan karena ditakdirkan menuntun,” tuturnya.

Musafir ketiga berkata,” Dalam mimpiku, tidak ada yang kulihat. Aku hanya merasakan kekuatan yang memaksaku bangun, mencari roti dan air, lalu makan di situ juga. Itulah yang kulakukan semalam.”

 

#14 Contoh Teks Anekdot Pemulung Buta Huruf

Pada sore hari di sebuah kompleks perumahan, yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara ibu RT dan pemulung.

Masalah yang mereka debatkan yaitu hal remeh, tentang tulisan yang banyak ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”.

Namun, masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.

Ibu RT : “Pak sedang cari apa di tempat sampah?”

Pemulung : ” Sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang, Bu”

Ibu RT : “Maaf ya, Bapak bisa baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini?”

Pemulung : “Bagaimana tulisannya?”

Ibu RT : “Di papan itu tertulis ‘Pemulung Dilarang Masuk’, kenapa bapak nekat masuk di perumahan ini?”

Pemulung : “Bagaimana, ini bagaimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Bu!”

Ibu RT pun kemudian terdiam membisu. Ibu RT berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga. Ternyata, pemulung tadi buta huruf, jelaslah dia tidak bisa baca papan larangan.

 

#15 Contoh Teks Anekdot Pinjam Uang

Seorang wanita masuk bank dan berkata Ia ingin pinjam US$ 400 ribu selama 6 bulan.

Kemudian, Ia menjaminkan mobil mewah Rolls Royce miliknya dan meminta bank menahan mobilnya itu sampai utangnya lunas.

Enam bulan kemudian, orang itu kembali ke bank, membayar US$ 400 ditambah US$10 bunga, dan mengambil kembali mobil Roll Royce-nya.

Lalu, petugas pinjaman bertanya kepadanya. “Mengapa orang yang mengendarai Roll Royce perlu pinjaman US$ 400?

Wanita menjawabnya, “Saya harus ke Eropa selama 6 bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Roll Royce selama itu hanya US$10?”.

Dengan cepat, si petugas bank melongo kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik Roll Royce itu.

 

#16 Contoh Teks Anekdot Reaksi Kimia

Seorang guru mengajarkan reaksi kimia di kelas. Ia menerangkan, proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi. Ia pun memulai sesi pertanyaan.

“Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu!” kata Bu Guru.

“Dalam pembuatan etanon, glukosa diubah jadi alkohol lewat fermentasi, rumusannya C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 1NADH2 + energi,” jelas Susi.

“Bagus, Susi!” Puji Bu Guru. ” Sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!”

Juki waktu itu sedang melamun. Maklum, ia belum sarapan karena bangun kesiangan. Padahal, ibunya sudah menyiapkan nasi pecel ayam yang sangat enak untuk ia dan adiknya. Juki pun tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan Bu Guru sehingga menjawab sekenanya.

“Beras dimasak jadi nasi, Bu. Lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar, kemudian digoreng jadi gurih. Kalau nasi dan tempe dicampurkan, ditambah sambal pecel, rebusan sayur, dan kecambah, perpaduan unsur ini menjadi sarapan enak, Bu,” sahut Juki.

Seisi kelas tertawa kencang, termasuk Bu Guru.

“Tenang..tenang..hahaha. Juki, kenapa jawabanmu demikian?” tanya Bu Guru.

“Itu reaksi kimiawi, Bu,” jawab Juki.

“Maksudnya bagaimana?”

“Tadi kata Ibu, semua proses makanan adalah proses kimiawi. Saya jawab proses sederhananya, Bu, tidak pakai rumus kimia. Soalnya susah, nanti bikin lapar,” jelasnya.

Sekali lagi siswa tertawa karena jawaban Juki yang sedang lapar.

 

#17 Contoh Teks Anekdot Roti dan Buah

Pada suatu hari Senin tepatnya pukul 09.30, ada seorang penjual roti yang lewat di depan rumahku.

Tidak lama kemudian ada satu di antara teman sekelasku yang bernama Dani, memanggil si penjual roti itu.

Tidak menunggu lama, sang penjual roti datang untuk menghampiri Dani yang sedang duduk-duduk santai di depan rumahku.

Dani : “Jual roti apa aja, Bang? Gimana rasanya, enak semua, nggak?”

Penjual roti : “Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, Dek.”

Dani : “Wah mantap, deh, kalau enak, Bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?”

Penjual roti : “Iya, Dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, Dek.”

Dani : “Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, Bang?”

Penjual roti : “Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, Dek, jadi rasanya ya stroberi.”

Dani : “Kalau yang roti ini rasanya apa ya, Bang?”

Penjual roti : “Kalau yang roti ini rasanya nanas, Dek.”

Dani : “Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi Abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya nggak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, Bang. Kalau gini caranya aku nggak jadi beli, deh, Bang. Habisnya Abang ngebingungin sih.”

Penjual roti : (Hening seketika)

Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan.

 

#18 Contoh Teks Anekdot Siswa Malas

Rendi pulang dari sekolah siang hari itu dengan wajah lesu, kemudian Ibu bertanya tentang ulangannya.

“Bagaimana ulangannya, Rendi?” tanya Ibu.

“Rendi dapat 10 soal tapi cuma 1 soal yang jawabannya betul, Bu,” jawab Rendi.

Nggak apa-apa yang penting Rendi sudah isi semua soalnya,” ibu menghibur Rendi.

“Maksudnya, Rendi cuma mengerjakan satu soal dan yang sembilan lagi enggak,” tutur Rendi takut dan wajah Ibu jadi memerah.

 

#19 Contoh Teks Anekdot Status Sosial

Caca membeli beberapa kue dari seorang nenek di pinggir jalan, namun ia tidak bisa melanjutkan perjalanan pulangnya karena tiba-tiba hujan turun deras sekali. Akhirnya Caca dan si nenek penjual kue pun sama-sama berteduh.

Agar tidak terlalu terasa canggung, Caca pun memulai obrolan 

“Nek, sudah lama jualan kue?” “Sudah sekitar 35 tahun, Nak”, jawab nenek. Caca kembali bertanya, “Memangnya tidak ada yang membantu, Nek? Anak-anak nenek ke mana?”

“Anak-anak saya sibuk kerja, ada yang di Polda, rumah sakit, dan juga sekolah” Caca pun kagum mendengar jawaban nenek itu, 

“Wow, hebat! Walau hanya berjualan kue, namun anak-anak nenek sukses semua ya?” “Ya sama saja Nak, kerjanya seperti saya, jualan kue.”

 

#20 Contoh Teks Anekdot UUD

Suatu hari, guru Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan perubahan Undang-undang Dasar (UUD) dari periode ke periode. Ia juga menjelaskan alasan perubahan UUD di Indonesia.

Di tengah kelas, Amin tampak tertidur di kelas. Guru tersebut menegurnya.

“Amin, jelaskan perubahan UUD, lalu apa maksud peraturan diatur di UUD,” kata sang guru.

“Kalau kenapa diatur di UUD, saya tahu Bu. Soalnya, semuanya akhirnya memang UUD, Ujung-ujungnya Duit,” celetuk Amin.

Kawan-kawan Amin cekikikan, sang guru geleng-geleng kepala.

[Baca Juga: Yuk, Makin Open Minded dengan 20 Quotes Pendidikan Ini!]

 

Pentingnya Kecakapan Bahasa dan Kecakapan Lainnya

Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks yang menghibur. Dengan membacanya, kamu bisa lebih mudah membuatnya.

Selain kecakapan berbahasa, sebaiknya kamu juga cakap mengatur keuangan pribadi. Supaya lebih mudah, kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku.

Beragam fitur di dalamnya, akan membantu kamu dalam menyusun anggaran, mencatat keuangan, sampai membuat rencana keuangan jangka pendek, menengah, dan jangka pajang.

Kamu juga bisa mengetahui kondisi kesehatan keuangan dan langsung berkonsultasi bersama ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku.

Yuk, download aplikasinya sekarang juga dan nikmati kemudahan mengatur keuangan hanya dalam satu genggam. Semoga bermanfaat…

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

Itulah pembahasan tentang contoh teks anekdot. Yuk share artikel ini ke teman kamu agar sama-sama tahu cara menulisnya. Terima kasih!

 

Editor: Ari A. Santosa 

Sumber Referensi: 

  • Cicin Yuliati. 20 Oktober 2022. Mengenal Abstraksi dalam Teks Anekdot dan 4 Struktur Lain, Pahami Yuk! Detik.com – https://bit.ly/3Zh4l45
  • Debbyani Nurinda. 19 Februari 2023. 10 Contoh Teks Anekdot Sindiran Lucu yang Singkat Tapi Menohok! Sonora.com – https://bit.ly/3SnyfBt
  • Nurul Hidayah. 02 November 2022. 13 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Struktur & Maknanya | Bahasa Indonesia Kelas 10. Ruangguru.com – https://bit.ly/3II4MyO
  • Trisna Wulandari. 01 Desember 2022. 32 Contoh Teks Anekdot, Struktur, dan Ciri-cirinya. Detik.com – https://bit.ly/3IN92ND