Cari tahu yuk definisi initial coin offering (ICO). Finansialku sediakan semua yang kamu cari seputar ICO, ada di sini!

Selamat membaca….

 

Ketahui Setiap Hal dengan Baik

Ada banyak tren dan kebiasaan baru yang muncul belakangan, salah satunya dalam dunia cryptocurrency atau mata uang kripto. Salah satu kegiatan yang cukup populer sekarang adalah Initial Coin Offering (ICO).

Bahkan, sejak 4 tahun lalu, tepatnya mulai dari kuartal kedua tahun 2017, telah banyak pengembang perusahaan mengumpulkan dana publik untuk proyek mereka.

Cara kerja mirip dengan IPO, hanya saja ICO bergerak pada pasar mata uang kripto.

Meskipun mirip, ada beberapa perbedaan yang khas antara IPO dan ICO, antara lain:

  1. IPO hanya berurusan dengan investor. Sementara ICO dapat berkaitan dengan investor maupun mereka yang tengah mencari dana dalam proyek baru seperti crowdfunding.

Namun, ICO juga bukan crowdfunding karena mereka yang terlibat memiliki motif pengembalian dana, sementara crowdfunding lebih dekat dengan sumbangan.

  1. Mayoritas kegiatan ICO tidak diatur atau terikat dengan lembaga keuangan di suatu negara.

Artinya, lembaga seperti OJK tidak mengawasi kegiatan mereka.

  1. Lebih bebas secara struktur dibanding IPO karena sistem yang terdesentralisasi dan minimnya regulasi.

 

Sobat Finansialku bisa baca artikel ini juga ya, Kementrian Perdagangan Akan Dirikan Bursa Kripto, Begini Detilnya

 

Definisi Initial Coin Offering

Initial Coin Offering (ICO) merupakan metode pengumpulan dana di lingkungan mata uang kripto melalui penawaran jenis koin baru.

Jika kamu tertarik, maka mereka bisa mulai bertransaksi menggunakan mata uang kripto yang telah ada atau dengan uang asli.

Kadang ICO disebut sebagai crowdsale, di mana sebuah perusahaan atau startup sengaja merilis mata uang kripto mereka sendiri untuk kepentingan pendanaan.

Selama ini, Bitcoin dan Ethereum menjadi dua cryptocurrency yang banyak digunakan dalam ICO.

Dari acara ini, perusahaan akan memperoleh dana untuk mengembangkan produk baru dari dana investor yang tertarik dengan token kripto mereka.

Investor mendapat keuntungan berupa kepemilikan saham yang lengkap. ICO dapat dilakukan siapa pun selama dia memiliki teknologi dan sumber daya.

Tapi sayangnya belum ada proteksi untuk ICO sehingga banyak perusahaan yang memilih tidak melakukannya.

 

Cara Kerja Initial Coin Offering

ICO

ICO. Sumber: Tokocrypto.com – bit.ly/3fTpNb0

 

Ada banyak bentuk ICO yang saat ini dikenal. Biasanya, perusahaan yang akan meluncurkan acara ini memiliki blockhain fungsional.

Dengan kata lain, mereka memiliki satu tempat di jaringan Ethereum atau Bitcoin. Di sana, terdapat blcokhain terkemuka dan platform untuk ICO.

Apakah hal ini diperbolehkan? Tentu saja. Sebab, software di balik keduanya merupakan sumber terbuka yang bebas digunakan untuk menciptakan mata uang digital dengan Ethereum Smart Contract.

Perusahaan yang melakukan ICO akan mengumpulkan dana dengan menjual mata uang kripto berbentuk token. Bentuk token sama dengan mata uang kripto lain, seperti Bitcoin.

Saat melakukan penjualan, perusahaan terlah terlebih dahulu membuat white paper atau proposal yang menjelaskan proyek mereka.

Isi white paper harus mampu menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  1. Proyek apa yang akan dibuat?
  2. Bagaimana cara membuat proyek itu?
  3. Apa tujuan proyek itu?
  4. Siapa yang akan melakukan dan bertanggung jawab terhadap proyek itu?
  5. Berapa minimal dana yang dibutuhkan?
  6. Bagaimana persentase pembagian Hak dan Kewajiban Developers atau Perusahaan Startup dan investor?

 

Singkatnya, white paper merupakan gambaran lengkap mengenai rencana pengembangan produk dengan berbagai prediksi ke depannya nanti.

Jika dana terpenuhi, maka perusahaan akan meneruskan proyeknya. Jika dana tidak cukup, maka seluruh dana yang terkumpul akan dikembalikan dan ICO dianggap gagal.

 

Risiko Melakukan Initial Coin Offering

Sejak pertama kali dilakukan, banyak protes yang dilayangkan terhadap praktik ICO. Hal itu lantaran adanya anggapan bahwa ICO cenderung menimbulkan penipuan di internet.

Hal itu tidak sepenuhnya salah. Sebab, penjahat siber telah menjadikan ICO sebagai target baru yang mudah. Hal ini lantaran adanya kerentanan dan minimnya perlindungan terhadap segala bentuk transaksi di dalamnya.

Beberapa negara seperti Korea Selatan dan Tiongkok mulai melakukan tindakan preventif untuk melindungi warganya. Apalagi dengan fakta bahwa banyak potensi kecurangan di dalamnya.

Sampai dengan 2017, ICO telah berhasil menghimpun dana sebesar US$150 miliar. Tapi, US$150 juta di antaranya dicuri oleh penjahat siber.

Penjahat siber menyerang perusahaan-perusahaan kecil yang baru terbentuk dengan melakukan pencurian langsung atau menyabotase data mereka dan meminta tebusan agar data tersebut dikembalikan.

Namun, terlepas dari risiko yang disebabkan oleh penjahat siber, ada juga potensi scam yang dilakukan oleh oknum perusahaan yang melakukan ICO.

Berikut beberapa tanda jika ICO berpotensi scam:

  1. Perusahaan yang melakukan ICO tidak dikenal masyarakat, atau jika dikenal, mereka memiliki reputasi yang buruk.

Perusahaan yang tidak mementingkan reputasi bisa jadi berpotensi melakukan scamming.

  1. Dompet escrow tidak tersedia. Escrow sendiri adalah dompet yang dikelola pihak ketiga yang tidak berhubungan dengan penyelenggara ICO.

Tujuannya agar tidak terjadi penggelapan atau pelarian uang. Tetapi jika escrow tidak ada, kamu patut mencurigainya.

  1. Tujuan pengembangan tidak jelas dan mustahil. Bisa jadi, orang-orang di balik proyek ini tidak tahu apa yang mereka lakukan.
  2. Tidak transparan. Padahal, dalam praktiknya penyelenggara ICO harus menunjukkan proyek, atau setidaknya memberikan teaser.

Sobat Finansialku, tertarik untuk investasi pada ICO ini?

Belajar instrumen investasi lainnya yuk, dengan mendengarkan audiobook ini!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Cara Menghindari Kerugian ICO

Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menghindari potensi kerugian ICO:

 

Menggali Informasi Terbaru yang Valid

Jika kamu ingin terjun dalam cryptocurrency, maka kamu harus membiasakan diri dengan dunia kripto. Jangan setengah-setengah saat mencari tahu.

Pastikan kamu membaca proyek-proyek terbaru yang dapat diakses secara online. Sekarang telah banyak portal diskusi antar investor yang dapat membuka kesempatan baru.

Semakin kamu aktif mengikuti perkembangannya, kamu akan semakin waspada.

 

Sadari Ketiadaan Lembaga atau Otoritas yang Mengatur ICO

Kesadaran ini harus tetap kamu tanamkan, bahwa tidak ada yang bisa benar-benar dipercaya di dunia cryptocurrency.

Dengan begitu, selain memperkaya literasi dan berinvestasi, kamu juga patut berhati-hati. Sebab, beberapa ICO terindikasi kecurangan.

Karena tidak diatur oleh otoritas, maka akan sulit mendapat kompensasi atau proses hukum jika terjadi penipuan.

Karena banyaknya potensi negatif, beberapa negara bahkan mulai melarang kegiatan ini.

 

Jangan Lengah

Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk terhindar dari penipuan antara lain:

  • Pastikan perusahaan memiliki proyek yang jelas dan masuk akal.
  • Kenali siapa pengembangnya dan bagaimana track record Timeline yang buruk adalah tanda bahwa mereka bukan tim yang mampu diandalkan.
  • Cari syarat dan ketentuan hukum mengenai ICO guna memastikan setiap yang kamu beli adalah legal.
  • Pastikan bahwa dana ICO disimpan dalam wallet escrow yang memiliki banyak proteksi.

Meminimalisasi Kerugian dengan Literasi

Demikianlah penjelasan mengenai Initial Coin Offering yang perlu kamu tahu.

Singkatnya, ICO merupakan metode perusahaan untuk mendapatkan dana pengembangan proyek namun tanpa regulasi yang jelas.

Untuk menghindari penipuan, kamu harus belajar sebanyak mungkin. Sebab, selain metode investasi yang makin beragam metode kejahatan juga terus berkembang.

 

Itulah definisi ICO yang perlu diketahui dalam perdagangan kripto. 

Bagikan artikel ini pada rekan-rekanmu agar terliterasi sebelum melakukan perdagangan kripto.

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Referensi:

  • Admin. 20 Mei 2021. Memahami Initial Coin Offering (ICO). Radarinvestor.com – https://bit.ly/2U4ckFF
  • Dewi Ulfah Anggraen. 20 Maret 2021. Mengenal Initial Coin Offering pada layanan cryptocurrency. Bisniska.hops.com – https://bit.ly/3ApPbgh
  • Linda Noviana. Apa Itu Initial Coin Offering (ICO)? Pluang.com – https://bit.ly/3s0tUqo
  • Yodik Prastya. 01 November 2017. Penjelasan Lengkap Mengenai ICO (Initial Coin Offering). Seputarforex.com – https://bit.ly/3xs053i
  • Yodik Prastya. 20 Oktober 2017. Kontroversi Seputar Initial Coin Offering (ICO). Seputarforex.com – https://bit.ly/3jAIwJm

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3fSJK1L