Bank Jago mencatat rugi tahun berjalan senilai Rp 38,13 miliar hingga 31 Maret 2021. Angka tersebut meningkat 50,26% dari rugi per 31 Maret 2020.

Simak selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.

 

Kinerja Bank Jago Sepanjang Kuartal I-2020 Masih Rugi

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) masih mengantongi rugi di sepanjang kuartal I-2021. Rugi pada periode tersebut membengkak hingga 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di BEI, Bank Jago mencatat rugi tahun berjalan senilai Rp 38,13 miliar hingga 31 Maret 2021. Angka tersebut meningkat 50,26 persen dari rugi per 31 Maret 2020 sebesar Rp 25,38 miliar.

Meski begitu, perseroan masih mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih hingga 232,28 persen secara yoy, dari Rp10,07 miliar menjadi Rp 33,47 miliar. Beban operasional lainnya neto juga meningkat 102 persen yoy, dari Rp 35,45 miliar menjadi Rp 71,82 miliar.

Kenaikan beban operasional paling besar berasal dari beban umum dan administrasi mencapai Rp 37,1 miliar, diikuti beban personalia sebesar Rp 39,43 miliar.

Sementara beban penyisihan penurunan nilai naik dari Rp 1,96 miliar menjadi Rp6,95 miliar, serta beban lain-lain Rp 159 juta menjadi Rp 1,42 miliar.

Jumlah kredit yang diberikan naik 41,16 persen secara ytd menjadi sebesar Rp 1,17 triliun. Sementara simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka tumbuh 19,24 persen ytd menjadi Rp 957,80 miliar.

Perseroan juga resmi naik kelas ke BUKU III dengan modal inti per 31 Maret 2021 sebesar Rp 7,98 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 1,07 triliun.

Duh! Bank Jago Rugi Rp 38 M Sepanjang Kuartal I-2021 02

[Baca juga: Benamkan Dana 3 M, Perusahan Singapura Ini Bakal Jadi Investor Bank Jago]

 

Berdasarkan data dari Tempo.co, Bank Jago tercatat merugi sejak 2015. Bank tersebut menutup tahun 2020 dengan kerugian Rp 190 miliar, atau lebih rendah dari yang diperkirakan perseroan semula. Baca juga Gojek beli 22% saham Bank Jago.

Adapun kerugian itu disebabkan biaya operasional yang meningkat akibat investasi teknologi.

Untuk tahun 2021 ini, bank dengan kode saham ARTO tersebut menargetkan pertumbuhan aset sebesar 190 persen dari posisi per akhir 2020.

Target itu akan ditunjang oleh lonjakan pertumbuhan kredit dan pembiayaan (syariah) hingga 259 persen dan dana pihak ketiga hingga 138 persen, serta laba bersih Bank Jago sebesar Rp 50 miliar.

Sementara itu perusahaan melaporkan tidak memiliki rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Turun drastis dari periode sebelumnya yang sebesar 2,04%.

Pada tahun ini perusahaan juga meningkatkan nilai pencadangan dari sebelumnya 3,83% menjadi sebesar 7,13%.

Tercatat Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) turun menjadi 169,80% dari sebelumnya 222,16%.

Sedangkan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) naik signifikan menjadi 133,33% dari 58,33%.

 

banner -laporan keuangan dan manfaat bagi investor

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 24 April 2021. Kuartal I, Kerugian Bank Jago Melonjak 50,26 Persen jadi Rp 38,13 Miliar. Tempo.co – https://bit.ly/32Scgte
  • Monica Wareza. 26 April 2021. Waduh! Rugi Bank Jago Bengkak Jadi Rp 38 M di Q1. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2PppIld
  • Azizah Nur Alfi. 22 April 2021. Rugi Bank Jago (ARTO) Membengkak jadi Rp38,13 Miliar pada Kuartal I/2021. Bisnis.com – https://bit.ly/3eugbls

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3xtWUsY
  • 02 – https://bit.ly/3no62Lb