Ingin diversifikasi produk investasi? Mungkin bisa mencoba berinvestasi di Exchange Traded Fund (ETF). Penggabungan antara unsur reksa dana dan mekanisme saham dalam satu instrumen.

 

Antusiasme Investasi Pada Exchange Traded Fund 

Dalam melakukan investasi, idealnya kita tidak menempatkan seluruh dana pada satu produk investasi saja.

Perlu dilakukan diversifikasi atau memvariasikan produk investasi yang kita miliki guna mengurangi risiko. Tidak terkecuali dalam berinvestasi di pasar modal.

Selama masa pandemi Covid-19, antusiasme terhadap investasi di pasar modal terus meningkat.

Peningkatan bukan hanya bisa dilihat dari bertambahnya jumlah investor, namun dari produk investasi yang digunakan, salah satunya adalah produk Exchange Traded Fund (ETF).

Exchange Traded Fund atau ETF menjadi alternatif produk investasi karena sangat likuid dan terjangkau.

 

Antusiasme msyarakat terhadap produk ETF naik signifikan, tercermin dari transaksi ETF pada April 2021 yang meningkat hingga mencapai 197% dibandingkan dengan bulan April 2020 lalu.

Dukungan pelaku pasar serta OJK terhadap produk ETF juga terus dilakukan.

Mulai dari serangkaian inisiatif strategis di tahun 2020, melalui revitalisasi perdagangan pasar ETF, hingga upaya untuk meningkatkan pemahaman secara komprehensif masyarakat dengan diselenggarakannya ETFest 2021.

ETF memang belum se-familiar reksadana atau saham, namun ETF bisa menjadi pilihan dalam melakukan diversifikasi produk investasi milik sobat finansialku. 

Tak kenal maka tak sayang. Sebelum punya produknya mari yuk, kita cari tahu lebih jauh apa itu ETF. 

 

Apa itu Exchange Traded Fund (ETF)?

Mengutip website dari IDX, dijelaskan bahwa Exchange Traded Fund atau lebih dikenal dengan ETF adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.

Bisa dikatakan bahwa ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan, namun memiliki mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli di pasar efek.

 

Perbedaan Reksa Dana Dengan ETF

Walaupun dikatakan mirip dengan reksa dana, ETF memiliki karakteristik yang membuatnya berbeda dengan reksa dana pada umumnya yang mungkin sobat finansialku sudah kenal.

[Baca Juga: Investasi Reksa Dana, Investasi Brilian Para Pemula]

Beberapa perbedaan antara reksa dana dan ETF antara lain dalam hal saluran perdagangannya, minimum pembelian, biaya transaksi, risiko transaksi, Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP), harga, underlying, settlement, hingga ada tidaknya dealer partisipan.

Pada reksa dana, yaitu disini kita bicara terkait reksa dana saham perdagangan dilakukan melalui manajer investasi atau agent penjual reksa dana, sedangkan untuk ETF diperdagangkan melalui Dealer Partisipan di Pasar Primer dan untuk Pasar Sekunder melalui broker.

Sebelum unit penyertaan ETF dapat diperdagangkan di pasar sekunder, unit penyertaan harus diciptakan terlebih dahulu, proses tersebut melibatkan pihak yang disebut dengan Dealer Partisipan.

Dealer Partisipan adalah Anggota Bursa yang bekerja sama dengan Manajer Investasi (MI) pengelola ETF untuk melakukan penjualan atau pembelian Unit Penyertaan ETF. 

Exchange Traded Fund (ETF), Investasi Likuid Nan Terjangkau 3

Ilustrasi investasi. Sumber: Envato

 

Saat ini di Indonesia ada 6 (enam) Dealer Partisipan yakni Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Philip Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Indopremier Sekuritas dan Panin Sekuritas.

Hal tersebut yang juga membedakan antara minimum pembelian unit antara reksa dana dengan ETF.

Jika pada reksa dana minimum pembelian adalah 1 unit, maka pada ETF creation unit pada pasar primer adalah sama dengan 1.000 lot atau sebesar 100.000 unit, sedangkan pada pasar sekunder minimum pembelian adalah 1 lot atau sebesar 100 unit.

Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP) pada reksa dana dilakukan satu kali setelah penutupan jam perdagangan di BEI. Sedangkan untuk ETF perhitungan indikasi NAB/UP (NAV) dilakukan setiap saat selama jam perdagangan BEI.

Biaya transaksi pada reksa dana dan ETF pun berbeda, untuk reksa dana investor dibebankan biaya pembelian dan penjualan kembali dengan besaran umumnya 1% hingga 3%.

Sedangkan pada ETF, karena mekanisme perdagangannya seperti saham maka biaya yang dibebankan sesuai dengan biaya komisi broker/broker fee.

Harga yang dibebankan juga berbeda antara reksa dana dengan ETF, jika pada reksa dana harga diperhitungkan pada akhir hari, maka pada ETF harga yang terdapat pada transaksi adalah real time.

Untuk settlement transaksi, seperti layaknya transaksi saham pada ETF dilakukan T+2 atau dua hari setelah transaksi dilakukan. Sedangkan pada reksa dana dilakukan T+7 atau 7 hari setelah transaksi dilakukan.

 

Perbedaan lainnya antara keduanya adalah underlying asset yang digunakan, pada reksa dana menggunkan saham sedangkan pada ETF menggunakan Indeks Acuan pada bursa efek.

Bukan hanya itu saja yang sobat finansialku perlu ketahui, sebelum masuk ke dalam satu produk investasi yang penting untuk diketahui adalah risiko terkait produk investasi tersebut. 

Pada reksa dana karena bentuknya adalah dana kelolaan maka terdapat risiko manajer investasi dalam hal pengelolaan portofolio.

Sedangkan pada ETF risiko yang ada dapat dikontrol lebih rendah karena transaksi perdagangan (jual/beli) ETF dapat dilakukan setiap saat selama jam bursa berlangsung.

Untuk lebih jelasnya, sobat finansialku bisa memahami perbedaan antara reksa dana dengan ETF melalui tabel di bawah ini.

Perbedaan Reksa Dana dan ETF Exchange Traded Fund (ETF), Investasi Likuid Nan Terjangkau

Perbedaan Reksa Dana dan ETF

 

Tujuan Berinvestasi ETF

Setelah mengetahui perbedaan ETF dengan reksa dana, mungkin sobat finansialku bertanya-tanya untuk apa kita berinvestasi di ETF.

Memilih investasi pada produk ETF salah satu tujuannya adalah untuk melakukan diversifikasi terhadap investasi yang kita miliki. 

Analoginya adalah seperti saat kita menaruh telur pada satu keranjang, tentu risiko telur tersebut akan pecah karena keranjangnya terjatuh akan lebih besar dibandingkan dengan jika kita menaruhnya pada keranjang atau tempat yang berbeda.

Begitu juga yang perlu kita terapkan dalam berinvestasi, bukan hanya melakukan variasi pada produk investasi namun juga terhadap industri yang kita pilih, sehingga risiko yang ada bisa kita minimalkan.

Pada saat sobat finansialku membeli ETF maka secara otomatis dilakukan diversifikasi atas beberapa saham unggulan dalam sekali order. 

Contohnya jika sobat finansialku membeli ETF LQ-45, maka secara otomatis yang dibeli adalah investasi yang tujuannya memberikan hasil investasi setara dengan kinerja indeks LQ-45 yang diterbitkan oleh BEI.

Selain bertujuan untuk mendapatkan diversifkasi sekaligus hasil yang optimal, berinvestasi pada ETF juga bertujuan untuk memanfaatkan fleksibilitas jual/beli yang tinggi, karena dapat langsung melakukan pembelian maupun penjualan ETF selama jam bursa berlangsung selayaknya saham.

 

Jenis-jenis Exchange Traded Fund

Sesuai dengan tujuan berinvestasi ETF yaitu sebagai diversifikasi investasi, terdapat berbagai jenis ETF yang dapat digunakan oleh investor untuk menghasilkan pendapatan, spekulasi, kenaikan harga, hingga sebagai nilai lindung atau mengimbangi risiko dalam portofolio, yaitu:

  • ETF Obligasi – Dapat mencakup obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi negara bagian dan lokal atau obligasi kota.
  • ETF Industri – Yaitu ETF yang melacak industri tertentu seperti teknologi, perbankan, atau sektor minyak dan gas.
  • ETF komoditas – Dalam ETF jenis ini kita dapat berinvestasi dalam komoditas termasuk minyak mentah atau emas.
  • ETF mata uang – Contoh investasi ETF jenis ini adalah kita berinvestasi dalam mata uang asing seperti Euro atau dolar Kanada.
  • ETF Inverse – Dalam ETF jenis ini, investor mendapatkan keuntungan dari penurunan saham dengan melakukan shorting saham. Shorting yaitu menjual saham dengan mengharapkan penurunan nilai dan membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.

 

Banyak ETF Inverse merupakan exchange traded notes (ETN) dan bukan ETF sejati. ETN adalah obligasi tetapi diperdagangkan seperti saham dan didukung oleh penerbit seperti bank. 

Sobat finansialku perlu pastikan untuk memeriksa dengan pialang terlebih dahulu untuk menentukan apakah ETN sesuai untuk portofolio yang dimiliki.

[Baca Juga: Kelebihan dan Cara Memilih Exchange Traded Fund]

 

Keuntungan Exchange Traded Fund

Berinvestasi pada produk ETF bukan hanya menarik karena memenuhi tujuan investor dalam melakukan diversifikasi produk investasi, namun ETF juga memiliki keuntungan menggoda yang perlu sobat finansialku tengok seperti pada tabel di bawah ini:

Keuntungan ETF Exchange Traded Fund (ETF), Investasi Likuid Nan Terjangkau 2

Keuntungan ETF

 

Mudah dan Fleksibel

Transaksi ETF sangat mudah dan fleksibel, karena perdagangannya atau dapat dibeli dan dijual kapanpun selama jam perdagangan bursa seperti layaknya saham.

 

Rendah Biaya dan Risiko

Pada ETF Management fee relatif lebih rendah dibandingkan reksadana, dan bisa transaksi ETF di pasar sekunder sesuai dengan komisi broker, di mana jika dibandingkan dengan reksa dana umumnya management fee dibebankan sebesar 2% – 4% dan biaya transaksi 1% – 5%. 

Risiko pada ETF juga lebih rendah karena likuiditas terjamin, sehingga mudah jika sewaktu-waktu dicairkan dengan cara menjualnya di bursa.

 

Cakupan Luas

Dengan sobat finansialku memiliki 1 ETF sama dengan memiliki puluhan saham-saham unggulan dan ETF yang ditawarkan juga variatif.

 

Transparan

Informasi mengenai ETF dan saham-sahamnya dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

 

Diversifikasi Dengan ETF

Setelah mengetahui apa itu ETF, jenis, serta keuntungan dalam berinvestasi pada ETF bisa menjadi pertimbangan bagi sobat finansialku yang baru memulai investasi dan ingin melakukan diversifikasi pada portofolio investasinya.

Setelah kenal dan mulai sayang, coba deh cari info tentang ETF yang mau dibeli lalu coba mulai miliki melalui transaksi pada bursa efek.

Siapa tahu ini bisa menjadi salah satu jalan bagi sobat finansialku dalam mencapai tujuan keuangan dalam rangka mengembangkan aset yang dimiliki.

Tapi tetap, sebelum investasi, ada baiknya sobat finansialku cek dulu kondisi kesehatan keuangan saat ini. Jangan sampai investasi kita malah jadi malapetaka karena melakukannya di saat yang tidak tepat.

Cek kesehatan keuangan dan konsultasi keuangan bersama ahli keuangan dengan aplikasi Finansialku.

Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi lengkap untuk membantu sobat finansialku untuk mengelola keuangan dengan benar secara pribadi.

Sobat Finansialku bisa catat keuangan, buat anggaran, belajar segala hal tentang keuangan, beli produk investasi, cek kesehatan keuangan, hingga konsultasi keuangan dalam satu aplikasi.

Cari tahu apa saja yang bisa Finansialku lakukan untuk kamu di sini.

Coba aplikasinya sekarang dan dapatkan akses premium Finansialku GRATIS selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Apabila aplikasi ini membantu, sobat Finansialku bisa gunakan voucher WEBTAHUNAN untuk dapat potongan Rp 50 ribu berlangganan akun premium Finansialku selama satu tahun.

 

Jadi sekarang sobat finansialku sudah tahu kan apa itu ETF. Yuk bagikan artikel ini ke teman dan keluarga, agar mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang sama. Selamat berinvestasi.

 

Editor: Eunice Caroline

Sumber:

  • Unggul Wirawan. 11 Juni 2021. Antusiasme Masyarakat pada Produk ETF Meningkat Pesat. Beritasatu.com – https://bit.ly/3sZnNTG
  • Admin. Exchange Traded Fund (ETF). Idx.com – https://bit.ly/3jrSnSX
  • Fredy Sumendap, CFA. 5 Mei 2021. Bagaimana Cara Kerja ETF? Indopremier.com – https://bit.ly/3joSGhs
  • Fajria Anindya Utami. 30 Desember 2020. Apa Itu Exchange-traded Fund? Wartaekonomi.co.id – https://bit.ly/3Dt92xk