Sobat Finansialku sudah mulai melakukan investasi belum? Mulai dari buka akun investasinya, investasi secara berkala dan review investasinya? Investasi apa yang cocok untuk milenial?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Tujuan Berinvestasi

Milenial ingin melakukan investasi? Investasi seperti apa yang cocok? Yuk kita dengarkan ulasannya dalam podcast kali ini.

 

Sebelum bahas lebih detail, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN

Salah satu curhatan kali ini membahas seorang karyawan swasta yang baru bekerja 2 tahun dengan gaji Rp11 juta, kira-kira investasi apa yang cocok untuknya?

Jawaban Melvin Mumpuni:

Kalau ditanya investasi apa yang cocok untuk milenial sebenarnya kembali ke tujuan investasi itu sendiri. Menurut sudut pandang saya, investasi itu adalah kendaraan untuk mewujudkan tujuan keuangan seseorang.

Contohnya, Budi seorang karyawan, pengalaman kerja 2 tahun dengan income Rp11 juta. 5 tahun lagi Budi ingin DP apartemen yang senilai Rp800 juta. Perkiraan DP Rp250-300 juta.

Nah, yang Budi lakukan adalah hitung dulu berapa yang harus diinvestasikan setiap bulannya dan berapa target investasi yang harus dikejar. Kalau Sobat Finansialku sama seperti Budi, maka ikuti cara Budi berikut:

    1. Buka Play Store atau App Store, download aplikasi Finansialku.
    2. Pilih menu Perencana Keuangan, lalu klik menu Dana Membeli Rumah atau bisa menu Dana Membeli Barang. Masukkan data-datanya, harga rumah, kapan membelinya, sudah ada uang berapa, dsb. Ketika sudah diinput, klik tombok hitung. Hasilnya, Budi harus investasi sebesar Rp5 jutaan dengan return 15% per tahun.
    3. Cari produk investasi yang menghasilkan return 15% per tahun. Kalau kamu ada kesulitan, tanya ke Perencana Keuangan di menu Tanya Perencana Keuangan.

 

Produk Investasi yang Cocok untuk Milenial

Investasi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis, investasi yang menghasilkan kenaikan modal (capital gain) dan investasi yang menghasilkan pemasukan (cashflow).

Para fresh graduate dan milenial umumnya lebih cocok untuk investasi yang menghasilkan kenaikan modal karena modalnya masih kecil alias yang diinvestasikan belum besar. Jadi kita butuh kenaikan investasi.

Ada 3 jenis investasi yang bisa menambah capital gain:

 

#1 Reksa Dana

Reksa Dana adalah investasi yang simpel, cocok untuk orang yang tidak punya latar belakang keuangan, waktu terbatas dan modal terbatas. Secara harfiah, definisi reksa dana adalah sebagai wadah untuk mengumpulkan dana investor.

Kemudian, dana itu akan dikelola oleh manajer investasi di efek. Contoh efek yaitu surat utang jangka pendek, surat utang jangka panjang, dan saham.

Membeli reksadana itu semudah berbelanja online. Cukup buka akun investasi (bisa secara online) kemudian pilih produknya dan transfer.

Permasalahan utamanya adalah bagaimana memilih produk reksa dana yang cocok atau yang menguntungkan?

Biasanya para penjual reksadana dan investornya melakukan 2 hal ini, yaitu (1) lihat kinerja dan return masa lalunya dan (2) lihat siapa manajer investasinya.

Dalam hal investasi reksa dana, Melvin menyarankan untuk memerhatikan faktor risiko (risk) dan faktor hasil keuntungan (return) dalam teknis disebut Risk Return Analysis.

Melvin banyak membahas mengenai investasi reksadana dalam webinar, kamu bisa cek informasinya di Instagram @finansialku_com atau klik di sini.

 

#2 Saham

Saham adalah bentuk kepemilikan sebuah perusahaan. Bentuk produk yang dipakai banyak hal. Fokus pada investasi saham adalah menukar uang kecil menjadi uang yang lebih besar. Fokus pertumbuhannya pada uang dan waktu.

Jika Sobat Finansialku mau berinvestasi saham, bisa menggunakan value investing, artinya kamu membeli saham yang sedang diskon dan jual saat harga wajar.

Kamu bisa cek Fintalk Podcast Eps 33 mengenai value investing dan webinar tentang value investing untuk lebih jelasnya. Untuk ikutan webinar dan grupnya, kalian bisa klik di sini.

 

#3 Peer To Peer Lending

Peer to peer lending adalah platform yang menghubungkan antara pemodal dengan peminjam. Peer to peer lending ini termasuk investasi yang high risk dan tipe cashflow.

Disebut high risk karena platformnya tidak menggaransi modal kamu kembali. Jadi kalau terjadi gagal bayar dari peminjam, tidak ada garansi uang kamu kembali. Seorang investor peer to peer lending memiliki 2 pilihan: dapat modal beserta keuntungannya atau uang hilang 100%.

Setiap perusahaan investasi ini memiliki cara untuk melakukan manajemen risiko atau mitigasi risiko. Inilah yang harus diketahui setiap investor bagaimana cara perusahaan peer to peer lending menentukan manajemen risiko. Ada beberapa di antaranya, yaitu;

  1. Risiko 100% pada investor.

Mitigasi ini yang paling tidak menarik dan paling tidak menguntungkan.

  1. Asuransi kredit

Asuransi akan membayarkan 20-90% pokok pinjaman, tapi syarat dan kondisi berlaku yaitu gagal bayar selama 3 bulan

  1. Sistem tanggung renteng

Yaitu pinjaman satu orang akan ditanggung oleh beberapa peserta lain. Sayangnya, jika terjadi force major seperti bencana alam, maka pinjaman akan default.

  1. Jaminan

Jenis peer to peer lending yang terbaru menggunakan jaminan seperti pinjaman di bank pada umumnya. Jika terjadi gagal bayar maka jaminan akan lelang.

 

Mulai Investasi Pertama

Untuk membagikan pengalamannya, Melvin Mumpuni mewawancarai seorang milenial yang jago dalam investasi, Felicia Putri Tjiasaka. Perempuan yang sering dipanggil Feli ini pertama kali kenal dengan investasi pada tahun 2011 saat masih SMA, lho.

Ketika itu Feli menginvestasi berbagai jenis produk, seperti saham, reksa dana, dan obligasi. Semuanya pernah merugi kecuali saham.

Sobat Finansialku, kalau kamu ingin lebih tahu tentang saham, kamu bisa download gratis ebook Finansialku Investasi Saham Untuk Pemula.

Untuk Sobat Finansialku yang ingin memulai investasi saham, kamu tidak perlu berpikir lama, tapi langsung lakukan langkah pertamamu dengan membeli saham. Learning by doing, tapi jangan langsung menghabiskan uang kamu.

 

Itu tadi penjelasan podcast kali ini. Semoga bermanfaat. Akhir kata jangan lupa Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True!

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify