Gaji pokok adalah salah satu hak karyawan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Lantas, apakah gaji pokok sama dengan UMR? Untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk simak artikel di bawah ini!

 

Summary:

  • Penetapan dari gaji pokok sudah tertuang dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Jadi, pastikan untuk menerimanya dengan sesuai.
  • Dalam kondisi tertentu besaran gaji pokok ini dapat melebihi ketetapan jika ditotalkan dengan uang makan, tunjangan dan sebagainya.

 

Pengertian Gaji Pokok

Setiap karyawan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan atau bisnis lainnya berhak menerima gaji.  Perusahaan atau pemilik bisnis wajib memberikan gaji kepada karyawannya.

Gaji pokok merupakan salah satu komponen dasar dalam upah yang perusahaan bayarkan kepada karyawan.

Selain itu, gaji atau upah ini harus perusahaan bayarkan dalam satuan periode tertentu atas hasil pekerjaan yang telah karyawannya lakukan.

Umumnya, pemberi kerja akan memberikan gaji kepada karyawan sekali dalam satu bulan. 

Biaya tersebut sebagai imbalan karena karyawan telah melaksanakan kewajiban mereka sesuai dengan perjanjian atau kontrak kerja.

Besaran gaji sendiri diukur berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaan yang telah karyawan sepakati oleh perusahaan atau pemberi kerja.

Peraturan mengenai besaran gaji pokok sudah tercantum pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang bunyinya:

Besaran gaji pokok sedikit-dikitnya harus mencapai 75% dari jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap yang karyawan dapatkan secara berkala.

 

Dasar-dasar Penetapan Gaji dan Upah

Berikut ini adalah dasar-dasar penetapan gaji maupun upah.

 

#1 Dasar Penetapan Gaji

Sedikit berbeda dengan upah, nominal gaji yang perusahaan berikan biasanya ditentukan oleh beberapa faktor.

Faktor tersebut seperti UMR, peraturan pemerintah, keahlian tenaga kerja, rata-rata gaji di bursa kerja, hingga kemampuan perusahaan.

 

#2 Dasar Penetapan Upah

Peraturan mengenai upah sendiri sudah tercantum secara spesifik dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Dalam pasal 89, upah minimum harus bisa memenuhi kebutuhan individu agar mereka dapat hidup dengan layak.

Standar upah minimum nantinya akan dirumuskan oleh masing-masing gubernur mengikuti rekomendasi dari beberapa pihak. Seperti pihak pengusaha, pemerintah, serikat buruh, perguruan tinggi, hingga pakar atau ahli.

[Baca Juga: Segini Gaji Pramugari Kereta Api dan Tunjangannya, Menjanjikan!]

 

Perbedaan Gaji Pokok, UMR, Take Home Pay

Sebenarnya, antara upah pokok, UMR, dan take home pay mempunyai ketentuannya masing-masing yang telah diatur dalam peraturan pemerintah Indonesia.

Simak selengkapnya untuk memahami perbedaannya yang telah Finansialku rangkum berikut ini!

 

#1 Pengertian UMR

Upah Minimum (UMR) merupakan standar upah yang paling rendah yang wajib pengusaha gunakan dalam membayar gaji para pekerja atau karyawan dalam perusahaan.

UMR daerah pun tidak sama. Karena setiap daerah di Indonesia memiliki standar yang berbeda-beda tergantung kebijakannya.

Misalnya, upah minimum DKI Jakarta adalah sebesar Rp4.901.798, DI Yogyakarta sebesar Rp1.981.782, dan Kalimantan Timur sebesar Rp3.201.396.

Perbedaan ini dipengaruhi oleh standar hidup layak yang berbeda pada setiap daerah. Hal ini mengingat biaya hidup tiap daerah juga berbeda-beda.

Dengan adanya penetapan UMR, para pekerja akan mendapatkan upah sebagai penghasilan yang layak. 

Selain itu, pendapatan dari upah yang layak tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganya secara wajar.

Kepala daerah menetapkan UMR yang terdiri dari Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Berdasarkan PP Pengupahan, UMK harus lebih besar dari UMP. Sementara itu, upah minimum ini hanya berlaku bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari satu tahun.

 

#2 Pengertian Take Home Pay

Take home pay adalah jumlah pendapatan bersih yang karyawan terima (atau yang dibawa pulang) setelah dikurangi pajak, tunjangan, dan komponen upah lainnya. 

Dalam take home pay, gaji pokok merupakan salah satu komponen perhitungannya.

Jadi, gaji pokok kamu akan ditambah dan/atau dikurangi dengan tunjangan, pajak, dan lain sebagainya sehingga didapat jumlah take home pay.

Selain gaji pokok, beberapa komponen lainnya yang akan menjadi pertimbangan mengenai jumlah take home pay, seperti tunjangan, potongan, uang lembur, dan lain sebagainya.

Setiap komponen tersebut juga dapat memiliki nilai yang berbeda setiap bulannya. Karena itulah, jumlah take home pay seorang karyawan biasanya akan berbeda setiap bulannya.

Adapun rumus untuk menghitung jumlah take home pay adalah sebagai berikut:

Take Home Pay = (Gaji Pokok + Tunjangan + Bonus) – (Potongan Gaji)

[Baca Juga: UPDATE 2023! Segini Daftar Gaji Kepala Desa dan Perangkatnya]

 

#3 Perbedaaan Gaji Pokok, UMR, Take Home Pay

Seperti yang telah Finansialku jelaskan sebelumnya, upah pokok adalah bentuk imbalan yang perusahaan bayarkan kepada karyawan.

Gaji pokok ini perusahaan bayarkan berdasarkan jenis ataupun beban pekerjaan, dengan nominal tidak kurang dari 75% berdasarkan seluruh total upah karyawan.

Selain itu, besaran nominalnya juga biasanya akan mengacu pada UMRyang sudah ditentukan oleh kepala daerah atau kota tersebut.

Berdasarkan Pasal 41 PP Pengupahan, UMR adalah upah minimum yang bisa terdiri dari upah tanpa tunjangan atau upah pokok termasuk tunjangan tetap.

Dengan demikian, gaji pokok merupakan komponen dari UMR dengan kemungkinan perhitungan sebagai berikut:

  1. Gaji pokok lebih kecil dari UMR, jika besaran UMR adalah Rp3.000.000, maka pekerja menerima gaji sebesar Rp2.500.000 dan tunjangan tetap Rp500.000.
  1. Gaji pokok sama dengan UMR, jika besaran UMR Rp3.000.000, maka pekerja menerima gaji tanpa tunjangan Rp3.000.000.
  1. Gaji pokok lebih besar dari UMR, jika besaran UMR adalah Rp3.000.000, maka pekerja menerima gaji Rp3.500.000.

Sementara itu, take home pay adalah jumlah upah yang karyawan terima setelah ditambah dan/atau dikurangi dengan komponen upah lainnya.

 

Cara Menghitung Gaji Pokok

Gaji pokok umumnya akan perusahaan tentukan ketika seorang kandidat lolos proses interview, dan memasuki proses offering.

Dalam proses tersebut, perusahaan biasanya akan menawarkan jumlah take home pay yang bisa karyawan dapatkan beserta rincian mengenai komponennya, termasuk gaji pokok.

Calon karyawan juga dapat menegosiasikan mengenai komponen gaji yang akan mereka dapatkan.

Jika calon karyawan merasa bahwa upah atau tunjangan yang perusahaan berikan masih terlalu kecil, maka calon karyawan bisa bernegosiasi dengan pihak perusahaan.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi jumlah gaji pokok yang akan calon karyawan dapatkan. 

Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman kerja, kemampuan perusahaan, posisi pekerjaan, latar belakang pendidikan, dan masih banyak lagi.

Sebagai contoh, pihak perusahaan sepakat akan mempekerjakan seorang karyawan dengan latar belakang pendidikan sarjana dan pengalaman kerja selama 1 tahun.

Perusahaan tersebut memberikan paket kompensasi yang terdiri dari:

  1. Gaji pokok sebesar Rp6.000.000.
  1. Tunjangan jabatan sebesar Rp1.000.000.
  1. Tunjangan kehadiran (uang makan) Rp400.000.
  1. Tunjangan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

 

Pada bulan November 2021, terdapat 22 hari kerja. Sementara karyawan tersebut masuk kerja selama 18 hari. Dengan demikian, perhitungannya adalah sebagai berikut.

contoh perhitungan gaji pokok

Perhitungan di atas merupakan gaji bruto karyawan yang belum dikurangi potongan-potongan, seperti iuran BPJS, pinjaman, dan pajak PPh 21.

[Baca Juga: Sering Bikin Penasaran, Besaran Gaji Kurir J&T Tembus Jutaan]

 

Pahami Rinciannya, Atur Keuangannya!

Demikian penjelasan mengenai gaji pokok serta perbedaannya dengan UMR dan take home pay.

Apakah upah pekerjaanmu sudah sesuai dengan ketentuan yang telah pemerintah tetapkan? Jika belum, yuk, segera minta kenaikan yang sesuai!

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat buat Sobat Finansialku untuk lebih memahami rincian gaji sebelum menerima offering dari perusahaan.

Namun, berapapun gaji yang kamu terima nantinya, pastikan untuk selalu mengelola keuangan dan membuat anggaran dengan baik.

Untuk memudahkan kamu dalam mengelola keuangan, kamu bisa cari tahu cara tepatnya lewat ebook berikut ini. Langsung aja klik banner-nya untuk download.

Ebook GRATIS Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah

3 money management

 

Jangan lupa share artikel ini kepada orang terdekat atau rekan kerjamu agar mereka bisa memastikan bahwa gaji pokoknya telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terima kasih.

 

Editor: Ari A. Santosa 

Sumber Referensi:

  • StaffAny. 17 Oktober 2022. Penting, Cara Menghitung Gaji Pokok Karyawan. Staffany.id – https://bit.ly/3ZTKSXH
  • Khairina F. Hidayati. 14 Februari 2023. Tak Perlu Bingung, Ini Perbedaan Gaji Pokok dan UMK. Glints.com – https://bit.ly/40gipeB
  • Risna. 15 Januari 2023. UMR adalah Upah Minimum Regional, Apa Bedanya dengan Gaji Pokok? Talenta.co – https://bit.ly/3lm2QDm
  • Anggi. 28 Maret 2022. Gaji Pokok Adalah: Ini Pengertian dan Ketentuannya! Accurate.id – https://bit.ly/3yNtoQIÂ