Waspada terhadap penyakit hepatitis perlu karena bisa berujung fatal. Agar mendapat penanganan yang tepat, kamu perlu mengetahui ciri dan gejalanya. Dengan begitu, risiko kerugian akibat hepatitis dapat diminimalisasi.

Dalam ulasan berikut, kita akan membahas mengenai seluk beluk penyakit hepatitis.

 

Summary:

  • Hepatitis dapat muncul akibat gaya hidup yang kurang sehat atau dari sistem tubuh itu sendiri, seperti konsumsi alkohol, obat tertentu, serta kondisi autoimun. 
  • Setidaknya ada lima jenis hepatitis yang sampai menyebabkan epidemi, yakni hepatitis, A, B, C, D, serta E yang rentan menjangkit masyarakat.

 

Risiko Hepatitis yang Mengancam Nyawa

Kesehatan tubuh adalah salah satu kebutuhan primer yang harus kita penuhi. Di dalam tubuh, terdapat sistem organ yang penting untuk melakukan aktivitas, misalnya sistem pencernaan, sistem ekskresi, serta sistem koordinasi.

Di dalam tubuh, sistem pencernaan memiliki peran untuk mengubah zat penting menjadi energi. Salah satu bagian dari organ pencernaan yang harus kita jaga adalah hati.

Dalam sistem pencernaan, hati memegang peranan sebagai filter toksin.

Hati rentan terhadap gangguan bernama hepatitis. Kondisi bisa menyebabkan kegagalan proses filtrasi sehingga racun dapat terserap melalui vili.

Gejala, risiko dan faktor pemicu hepatitis perlu kita ketahui sebagai tindakan preventif. Nah, untuk itu, kali ini Finansialku akan mengulas hepatitis untuk kamu.

 

Apa Itu Hepatitis?

Hepatitis merupakan salah satu ancaman kesehatan yang banyak terjadi pada masyarakat modern. Hepatitis merupakan peradangan yang terjadi pada liver (hati) yang disebabkan virus.

Dengan begitu, penyakit ini cenderung mudah menjangkit orang-orang.

Saat ini, setidaknya ada lima jenis hepatitis yang sampai menyebabkan epidemi, yakni hepatitis, A, B, C, D, serta E. Lima varian virus ini menyebabkan jutaan nyawa melayang.

Penyakit ini dapat muncul akibat gaya hidup yang kurang sehat atau dari sistem tubuh itu sendiri, seperti konsumsi alkohol, obat tertentu, serta kondisi autoimun. Hepatitis A dan B dapat dicegah melalui upaya vaksinasi.

Dalam studi berjudul “Faktor Risiko Hepatitis B Pada Pasien di RSUD dr. Pirngadi Medan” oleh Rumini, Umar Zein, dan Razia Begum Suroyo, menyebutkan bahwa hepatitis merupakan penyakit menular yang rentan menjangkit masyarakat.

Penyakit hepatitis merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan yang besar di masyarakat, karena penularannya yang relatif mudah.

Berdasarkan data WHO (World Health Organization) terdapat 2 milyar penduduk di dunia menderita hepatitis dan 1,46 juta di antaranya mengalami kematian.

 

Penyebab Hepatitis

Penyakit ini memiliki penyebab yang beragam, mulai dari virus, gaya hidup, atau penyakit lain.

 

#1 Penyebab Hepatitis A

Penyakit hepatitis A penyebabnya adalah virus hepatitis A (HAV). Klasifikasi HAV dalam kingdom virus adalah sebagai berikut:

Kingdom: Virus

Filum: Pikarnavrides

Kelas: Pikarnavrides

Famili: Pikornavidae

Ordo: Pikornavridales

Spesies: ?

 

Virus hepatitis A muncul dari makanan yang tercemar virus. Virus ini tidak menunjukkan gejala yang jelas, yakni sakit kepala, mual atau muntah, serta sakit kuning.

[Baca Juga: Daftar Penyakit Kritis yang Ditanggung Asuransi (Critical Illness)]

 

#2 Penyebab Hepatitis B

Penyebab penyakit hepatitis B adalah virus hepatitis B (HBV). Virus ini akan menular melalui penularan vertikal, yakni saat ibu bersalin 95%, sedangkan penularan horizontal hanya 5%.

Gejala penyakit ini adalah nyeri di abdomen kanan, sakit kuning, serta urine pekat. 

 

#3 Penyebab Hepatitis C

Penyebab penyakit hepatitis C adalah virus hepatitis C (HCV). Virus HCV menginfeksi secara kronis sehingga penyakit ini membutuhkan penanganan khusus.

Virus ini dapat menular melalui proses transfusi, transplantasi organ, serta cairan tubuh. Sementara penularan dari persalinan atau aktivitas seks lebih jarang.

Karena belum ada vaksinnya, satu-satunya langkah yang dapat dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan berhati-hati.

 

#4 Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh virus HDV. Meski jarang, kasus jenis ini akan menyebabkan masalah yang besar untuk diri kamu. Hepatitis D akan menjangkiti orang yang pernah terkena hepatitis B.

 

#5 Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan virus HEV yang bisa menular melalui makanan atau air yang tercemar virus. Virus ini mudah menular di lingkungan yang tidak sehat.

Kasus jenis ini jarang terjadi di Indonesia. Meski begitu, kita patut berhati-hati.

 

#6 Hepatitis Nonvirus

Hepatitis nonvirus disebabkan oleh faktor lain di dalam tubuh, misalnya kandungan obat, racun, dan bahan kimia. Zat berbahaya yang mengendap di dalam hati akan merusak 70% – 85% hepatosit.

Jenis ini biasanya diakibatkan dari efek samping suplemen diet.

[Baca Juga: Yuk, Pahami Gejala Omicron dan Cara Pencegahannya!]

 

#7 Hepatitis Alkoholik

Faktanya, konsumsi alkohol menahun akan menyebabkan hepatitis. Peradangan di dalam hati muncul karena residu toksin yang mengendap.

Selain hepatitis, kebiasaan minum alkohol juga menyebabkan perlemakan hati dan sirosis.

 

#8 Hepatitis Autoimun

Sistem imun yang menyerang organ juga dapat menyebabkan hepatitis. Di kasus yang lebih fatal, autoimun bahkan dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati.

Kondisi ini belum dapat diidentifikasi secara pasti. Tetapi, yang dapat disimpulkan, kondisi muncul akibat kelainan genetik sebagai implikasi lingkungan.

 

Tanda dan Gejala Hepatitis

Dalam buku berjudul Epidemiologi Penyakit Hepatitis yang ditulis Siswanto, gejala penyakit hepatitis dapat kita ketahui dari indikasi berikut:

 

#1 Tanda dan Gejala Hepatitis A

Gejala Hepatitis A umumnya kabur atau serupa dengan penyakit lain. Dalam jeda satu minggu, penderita akan mengalami gejala kuning diikuti gejala lain. Bahkan pada anak di bawah lima tahun, hanya 105 yang menunjukkan gejala.

Berikut adalah gejalanya:

  1. Pusing
  1. Sakit tenggorokan
  1. Diare
  1. Mual/muntah
  1. Anoreksia
  1. Kelelahan
  1. Feses berwarna pucat
  1. Sakit kuning
  1. Urine gelap
  1. Pembengkakan hati

 

#2 Tanda dan Gejala Hepatitis B

Penderita Hepatitis B akan mengalami gejala prodromal. Gejala akan membaik ketika hati mengalami radang, tetapi gejala kuning muncul. Sakit kuning muncul di kulit dan putih mata.

Berikut adalah gejala yang perlu kamu waspadai:

  1. Anoreksia
  1. Penyusutan berat badan
  1. Mual/muntah
  1. Gejala flu (termasuk demam, pusing, nyeri tubuh, dan kelelahan)
  1. Nyeri di perut
  1. Sakit kuning

[Baca Juga: Catat Nih! 20+ Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS]

 

#3 Tanda dan Gejala Hepatitis C

Sebagian kecil penderita hepatitis C mengalami gejala prodromal. 90% kasus hepatitis C akut memiliki sifat asimtomatik. Hepatitis C akut bisa berlanjut menjadi kronik.

Lalu, 20%-30% penderita akan mengalami sirosis dalam 20-30 tahun mendatang.

Gejala yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

  1. Anoreksia
  1. Mual/muntah
  1. Sakit perut
  1. Feses berwarna abu
  1. Sakit kuning
  1. Nyeri otot/sendi
  1. Demam
  1. Kelelahan

 

#4 Tanda dan gejala Hepatitis D

Hepatitis D memiliki gejala yang sama dengan Hepatitis B. Tetapi, virus ini lebih ganas dan dapat menyebabkan kanker dan dekompensasi pada sirosis hati.

Jika virus Hepatitis B di tubuh seseorang hilang, maka virus Hepatitis D juga hilang. Jika Hepatitis B menjadi kronik, maka Hepatitis D juga kronik.

 

#5 Tanda dan gejala Hepatitis E

Hepatitis E selalu menyerang secara kronik. Infeksi bisa berupa subklinis sampai fulminan. Potensi penularan fulminan hanya 0,5%-3%. Tetapi, pada ibu hamil, persentasenya menjadi 20%.

Gejala hepatitis E sama dengan hepatitis lainnya. Hepatitis E lebih parah dari Hepatitis A dengan risiko koagulopati dan kolestasis mencapai 50% penderita.

 

Faktor Risiko Hepatitis

Risiko penyakit ini dapat meningkat jika faktor pemicunya tidak dihadapi dengan baik. Ada tiga faktor risiko penyakit yang perlu kamu waspadai.

 

#1 Faktor Perilaku

Faktor perilaku yang dapat memicu penyakit Hepatitis antara lain:

  1. Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau berganti pasangan.
  1. Berbagi jarum suntik.
  1. Bekerja dengan bahan kimia, seperti pelayan kesehatan, pekerja pertanian, pelukis, dan petugas kebersihan.
  1. Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang.
  1. Meminum air mentah atau yang diolah dengan tidak benar.
  1. Minum obat tanpa resep.
  1. Menjalani transfusi darah atau kemoterapi.

 

#2 Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat memicu penyakit Hepatitis antara lain:

  1. Fasilitas sanitasi yang tidak memadai, seperti ketersediaan kamar mandi yang layak dan tempat cuci tangan.
  1. Melakukan kontak dengan benda yang dipakai bersama yang terkontaminasi virus.
  1. Menggunakan air yang tidak cocok untuk membilas alat makanan atau diminum.

 

#3 Faktor Kesehatan

Faktor lingkungan yang dapat memicu penyakit Hepatitis antara lain:

  1. Memiliki infeksi akut dan terjangkit Hepatitis
  1. Memiliki autoimun
  1. Belum vaksin Hepatitis
  1. Lahir dari ibu Hepatitis
  1. Menderita HIV/AIDS

[Baca Juga: Daftar 144 Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Lengkap!]

 

Komplikasi Hepatitis

Hepatitis B dan C dapat menyebabkan kompilasi kepada penderitanya, seperti:

 

#1 Fibrosis

Fibrosis merupakan kerusakan jaringan liver. Dalam kasus yang lebih lanjut, kondisi ini akan berubah menjadi Sirosis.

 

#2 Sirosis

Dalam 20 sampai 30 tahun sejak divonis Fibrosis, beberapa penderita Hepatitis akan mengalami Sirosis yang menyebabkan menurunnya fungsi hati. Sirosis akan menghalangi aliran darah ke hati sehingga tugasnya terganggu.

Mengutip dari American College of Gastroenterology, sebanyak 20% penderita Hepatitis C akan mengalami masalah ini. Kemudian dalam 5-10 tahun selanjutnya, setengah dari mereka akan mengalami komplikasi lain.

 

#3 Kanker Hati

Kanker hati rentan menyerang penderita Hepatitis. Penyakit ini merupakan salah virus penyakit HCV meningkatkan risiko ini. untuk mengatasinya, disarankan untuk USG tiap 6 atau 12 bulan.

 

#4 Fulminan Hepatitis B

Fulminan dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati di kemudian hari. Ketika mengalami ini, seseorang akan kehilangan kesadaran, perut bengkak, serta mengalami sakit kuning.

 

Perbedaan Hepatitis dan Hepatitis Akut

Berikut adalah perbedaan hepatitis dengan hepatitis akut:

Jangan Diskip! Kenali Hepatitis dan Waspadai Gejalanya 01 - Finansialku

Tabel Perbedaan Hepatitis dan Hepatitis Akut

 

Cara Melakukan Diagnosis Hepatitis

Diagnosis hepatitis biasanya dilakukan melalui serangkaian tanya jawab diikuti tes kesehatan fisik. Dokter akan melihat warna mata, menekan abdomen kanan, dan sebagainya.

Setelahnya, untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan tindakan berikut:

  1. Tes fungsi hati untuk melihat protein dan enzim di aliran darah yang dapat dijadikan indikasi kerusakan hati.
  1. Tes antibodi virus hepatitis untuk melihat hepatitis di tahap akut atau mencapai kronik.
  1. USG perut untuk melihat indikasi kelainan pada hati.
  1. Biopsi hati untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan.

 

Biaya Pengobatan dan Tes Hepatitis

Berikut adalah biaya skrining Hepatitis di beberapa rumah sakit di Indonesia:

 

#1 Global Doctor Indonesia

Lokasi: Jakarta Timur

Harga: Mulai dari Rp236 ribu

 

#2 Amalia Medical Center

Lokasi: Jakarta Timur

Harga: mulai dari Rp232.000

 

#3 Siloam Hospital Bogor

Lokasi: Bogor Tengah, Bogor Kota

Harga: Rp174 ribu

 

#4 Columbia Asia Hospital Medan

Lokasi: Medan

Harga:  mulai dari Rp357 ribu

 

#5 MRCCC Siloam Hospital Semanggi

Lokasi: Jakarta Selatan

Harga: mulai dari Rp173 ribu

 

#6 Siloam Hospital Kebun Jeruk

Lokasi: Kebon Jeruk, Jakarta

Harga: mulai dari Rp689 ribu

 

#7 RS Humana Prima

Lokasi: Bandung

Harga: mulai dari 187 ribu

[Baca Juga: 7+ Daftar Rumah Sakit Terbaik di Indonesia, Berstandar Nasional!]

 

#8 RS Ichsan Medical Centre Bintaro

Lokasi: Ciputat

Harga: mulai dari Rp151 ribu

 

#9 RS Mulia Pajajaran

Lokasi: Bogor

Harga: mulai dari Rp189 ribu

 

#10 RS Tebet

Lokasi: Tebet, Jakarta

Harga: mulai dari Rp216 ribu

 

Cara Melakukan Pencegahan Hepatitis

Penyakit ini dapat kita cegah melalui serangkaian langkah berikut:

  1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan rutin setelah beraktivitas.
  1. Berhubungan seksual dengan cara yang aman.
  1. Tidak menggunakan benda pribadi untuk dipakai bersama.
  1. Menghindari konsumsi alkohol dan NAPZA.
  1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  1. Menjalani vaksinasi hepatitis.
  1. Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak terjamin.

 

Menjaga Kesehatan Sebelum Sakit

Itulah ulasan mengenai penyakit hepatitis beserta gejala, penyebab, hingga pencegahannya. Agar tetap sehat kamu harus konsisten menerapkan budaya hidup bersih dan sehat.

Pencegahan terhadap penyakit ini merupakan langkah bijak yang harus kamu ambil. Sebab, ketika terjangkit, biaya yang kamu keluarkan untuk mengobatinya bisa jadi sangat banyak. 

Akan lebih baik jika kamu memiliki asuransi penyakit kritis untuk mengkover biaya hidup jika kamu terjangkit penyakit ini. Kini, sudah banyak produk asuransi dengan berbagai manfaat yang bisa kamu dapatkan.

Namun sebelum membeli produknya, ada baiknya kamu mengetahui  informasi seputar asuransi melalui ebook gratis Finansialku berikut ini.

Banner Iklan Ebook Cara Amankan Keuangan Jika Kena Sakit Kritis - PC
Banner Iklan Ebook Cara Amankan Keuangan Jika Kena Sakit Kritis - HP

 

Setelah membaca informasi di atas, yuk kita terapkan pencegahan supaya tidak terjangkit penyakit Hepatitis. Sebarkan informasi ini pada rekan-rekanmu yang lain, ya. Semoga selalu sehat!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi: 

  • Admin. Estimasi Biaya Skrining Hepatitis. Alodokter.com – https://bit.ly/3QlY5nD
  • Fadhli Rizal Makarim. 02 Juni 2022. Hepatitis. Halodoc.com – https://bit.ly/3JyoFHv
  • Nabila Azmi. 31 Mei 2022. Penyakit Hepatitis. Hellosehat.com – https://bit.ly/3d8Rdeo
  • Pittara. 09 Mei 2022. Estimasi Biaya Skrining Hepatitis. Alodokter.com – https://bit.ly/3Qmqp8Q
  • Rumini, Umar Zein, dan Razia Begum Suroyo. 2018. Faktor Risiko Hepatitis B pada Pasien di RSUD dr Pirngadi Medan. Medan: Journal of The Global Health.
  • Siswanto. 2020. Epidemiologi Penyakit Hepatitis. Samarinda: Mulawarman University Press.
  • Yasinta Rahmawati. 19 Mei 2022. Ketahui 4 Perbedaan Hepatitis Akut dan Hepatitis Biasa. Suara.com – https://bit.ly/3oWl0tz