Tempat tinggal kerap menjadi kebutuhan primer bagi banyak orang. Namun beli atau sewa rumah adalah pilihan.
Dengan kenaikan harga properti, opsi sewa rumah mengalami peningkatan di beberapa negara. Agar tidak salah langkah, simak pertimbangan berikut ini!
Summary:
- Memilih antara sewa atau beli rumah adalah keputusan finansial penting. Sebaiknya pertimbangkan plus minus dari masing-masing pilihan, dan sesuaikan dengan kemampuan keuangan.
- Sewa rumah bisa menjadi pilihan untuk jangka pendek, namun pertimbangkan beli rumah dalam jangka panjang agar dapat membangun kepemilikan.
Pertimbangan Beli atau Sewa Rumah
Ilustrasi Beli atau Sewa Rumah. Sumber: Freepik.com
Meskipun minat beli masyarakat Indonesia terhadap properti masih besar, namun tingginya harga beli properti seringkali mengurungkan niat untuk memilikinya.
Apalagi bagi keluarga muda. Hal ini menjadi dilematis karena untuk membesarkan anak diperlukan lingkungan rumah yang baik.
Namun kebutuhan keuangan tentu sangat besar. Belum lagi ditambah dengan inflasi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk membeli rumah membutuhkan biaya besar, tentunya keputusan ini perlu dipersiapkan secara matang.
Menurut data BPS, proposi rumah tangga Indonesia yang memiliki tempat tinggal sendiri masih besar yaitu 84,79% di tahun 2023. Sementara rumah tangga yang mengontrak sebanyak 5,05%1.
Rumah dengan kepemilikan sendiri banyak ditemukan di pedesaan dengan proporsi 92,38% dari total rumah tangga desa pada tahun 2023. Rumah tangga desa yang menyewa rumah hanya 0,89% pada tahun 2023.
Sedangkan rumah tangga yang mengontrak tempat tinggal paling banyak ditemukan di perkotaan, yakni 8,03% dari total rumah tangga kota pada 2023.
Provinsi DKI Jakarta memegang rekor kepemilikan rumah terendah pada tahun 2023, yaitu hanya 56,57% dari total rumah tangga provinsi.
Lain halnya dengan survey yang dilakukan oleh Statista Global Consumer Survey (2020/2021), contohnya di negara seperti Swiss dan Jerman menunjukkan 2 dari 3 orang memilih untuk menyewa rumah daripada membeli rumah2.
Nah, kira-kira Anda dan pasangan lebih memilih untuk beli atau sewa rumah? Sebaiknya pertimbangkan beberapa hal penting berikut ini!
#1 Waktu Tempuh Rumah ke Kantor
Uang bisa dicari, namun waktu tidak akan bisa kembali. Jika tinggal di kota besar dan jarak tempuh antara rumah ke kantor Anda membutuhkan waktu minimal 1 jam, maka Anda kehilangan waktu 1 jam untuk beristirahat, berkumpul dengan keluarga, dan kesempatan untuk menambah penghasilan.
Ketika muda, kita memiliki lebih banyak waktu dan tenaga dibandingkan generasi yang lebih tua. Waktu dan tenaga adalah aset berharga yang kita bisa manfaatkan dalam menghasilkan uang.
Jika dengan menyewa rumah yang dekat dengan kantor dapat membuat Anda punya lebih banyak waktu untuk beristirahat, berkumpul keluarga, upgrade skill, maka Anda lebih berpeluang untuk produktif dan menambah penghasilan.
#2 Perbandingan Biaya Saat Ini antara Sewa Rumah vs Cicil Rumah
Dengan harga beli rumah yang tinggi, salah satu opsi dalam membeli rumah adalah dengan mencicilnya.
Dari spesifikasi rumah, keluarga muda umumnya membutuhkan kamar lebih dari satu (ada anak, tinggal bersama orang tua / mertua, ART) dan banyak ruang untuk menyimpan barang.
Oleh karena itu rumah dengan tipe 2 kamar (2BR) dan 3 kamar (3 BR) seringkali menjadi favorit keluarga muda.
Kemudian, bandingkan biaya rumah 2BR yang dekat dengan kantor vs rumah di lokasi yang jadi idaman Anda. Saya coba berikan contoh perbandingan biaya beli atau sewa rumah :
 | Sewa | Beli |
---|---|---|
Lokasi | Jakarta Pusat | Tangerang |
Biaya Awal | – | Rp1,5 Miliar (DP 20%: Rp300 Juta) |
Biaya Per Bulan | Rp6,67 Juta | Rp7,9 Juta (tenor panjang 20 tahun, bunga rendah di 5%) |
Biaya per Tahun | Rp80 Juta | Rp95 Juta |
Biaya dalam 5 Tahun |
Rp442 Juta – Rp488 Juta (inflasi sewa 5% – 10% per tahun) |
Rp475 Juta – Rp602 Juta (suku bunga rendah fixed 5%-8%) |
Biaya dalam 20 Tahun |
Rp2,6 Miliar – Rp4,58 Miliar (inflasi sewa 5% – 10% per tahun) |
Rp2,76 Miliar – Rp2,99 Miliar (suku bunga floating setelah tahun ke-5, up to 12%) |
*) biaya beli rumah tidak memperhitungan biaya administrasi saat pembelian, biaya pajak, biaya perawatan rumah, biaya renovasi
*) biaya sewa tidak memperhitungkan biaya pindah rumah dan biaya peluang (opportunity cost) dari kenaikan harga rumah
Dari contoh perhitungan tersebut, sewa rumah dalam jangka pendek akan lebih menguntungkan. Namun dalam jangka panjang, biaya untuk sewa rumah lebih besar daripada beli rumah.
Kondisi keuangan keluarga muda merupakan fase di mana pengeluaran bulanan sedang besar dan sulit diprediksi.
Apalagi jika sudah memiliki anak, di mana imun tubuhnya belum kuat sehingga sering alergi atau sakit. Belum lagi biaya pendidikan yang besar dan jangka panjang.
Kebutuhan rumah tangga untuk belanja kebutuhan, makanan, utilitas, transportasi juga semakin tinggi karena penambahan jumlah anggota keluarga dan inflasi. Plus banyak biaya tidak terduga.
Berdasarkan pengalaman saya dalam menangani keuangan klien, biaya untuk akomodasi / tempat tinggal rata-rata 10%-30% dari penghasilan.
Jika porsi pengeluaran bulanan keluarga Anda sebelum biaya rumah saja sudah cukup besar (> 40% dari penghasilan bulanan), maka akan lebih baik jika biaya untuk tempat tinggal bisa cari yang rendah sesuai dengan kondisi keuangan.
Meskipun biaya tempat tinggal menambah pengeluaran bulanan, namun pastikan Anda tetap bisa berinvestasi 20%-40% dari penghasilan bulanan.
Ingat, pendidkan anak dan pensiun perlu biaya besar, jadi harus mulai siapkan dari sekarang.
Jika Anda memerlukan saran yang komprehensif dalam mengambil keputusan antara beli atau sewa rumah, termasuk dalam merencanakan tujuan keuangan lainnya, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.
Jangan ragu untuk diskusikan secara 1 on 1 dengan klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940.
#3 Pemilihan Tempat yang Sesuai untuk Tinggal
Keluarga muda seringkali berada dalam tahapan awal yang bisa saja mengharuskan untuk pindah kota atau bahkan pindah negara.
Atau melakukan lompatan karier seperti pindah kerja yang secara lokasi jauh dari tempat tinggal saat ini.
Ketika kondisi ini mungkin terjadi pada Anda, maka dengan menyewa rumah, Anda akan lebih fleksiblel untuk pindah tempat tinggal.
Salah satu kelebihan dari sewa rumah adalah Anda bisa merasakan pengalaman tinggal dari satu lokasi daerah ke lokasi daerah lain, dan dari satu tipe rumah ke tipe rumah lain. Anda bisa mencoba tinggal di apartemen, rumah tapak, rumah tipe baru, rumah tipe lama, dll.
Selera dan kebutuhan tempat tinggal akan dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu. Dengan menyewa, Anda akan lebih dinamis dan mudah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan.
Jika Anda sudah merasa tidak nyaman atau tidak sesuai, Anda bisa mengakhiri masa kontrak dan berpindah rumah.
Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perbaikan rumah, karena perbaikan rumah menjadi tanggung jawab pemilik.
Namun tentunya untuk berpindah sewa rumah, akan ada biaya untuk jasa angkut, mengeluarkan tenaga dan waktu untuk mengemas, memindahkan, dan menata ulang barang-barang Anda. Jika sudah memilliki anak, berpindah rumah akan menjadi tantangan yang cukup berat.
Jadi Lebih Mending Mana?
Dalam jangka pendek (<5 tahun), sewa rumah merupakan pilihan yang lebih baik. Namun dalam jangka panjang, sebaiknya Anda tetap memiliki tempat tinggal sendiri.
Selain menambah harta pribadi, rumah juga dapat Anda jual (mendapatkan capital gain), disewakan (mendapatkan penghasilan sewa), tempat untuk usaha, agunkan (untuk menambah modal usaha), dan wariskan (untuk anak cucu).
[Baca Juga: Pajak Jual Beli Rumah yang Ditanggung Penjual dan Pembeli, Catat!]
Â
Apa yang Harus Disiapkan Jika Ingin Membeli Rumah Secara KPR
Setelah tahu bahwa dalam jangka panjang sebaiknya memiliki rumah sendiri, berikut ini beberapa persiapan jika ingin membeli rumah secara KPR:
#1 Kumpulkan Uang Muka
Jika Anda punya waktu sekitar 5 tahun, minimal kumpulkan DP 30% dari harga rumah. Jika kurang dari itu, minimal kumpulkan DP 20%-nya.
Jangka waktu investasi, alokasi investasi per bulan, dan strategi berinvestasi adalah 3 kunci penting dalam kesuksesan Anda mempersiapkan DP rumah.
#2 Hitung Kemampuan Keuangan
Saat KPR nanti, sekitar 30% dari pengeluaran bulanan Anda akan dialokasikan untuk bayar cicilan.
Salah satu hal terberat yang dilakukan saat masa KPR, adalah menjaga agar pengeluaran bulanan tidak melebih 70% dari penghasilan.
Selain itu, Anda tidak pernah tahu masa depan akan seperti apa. Bisa saja kita mengalami penurunan penghasilan, PHK, atau musibah.
Biasakan mulai sekarang Anda punya anggaran dalam pengeluaran bulanan keluarga. Sebab, gaya hidup adalah sesuatu yang kita bisa kontrol.
Pelajari jumlah dan pola pengeluaran keluarga Anda. Usahakan untuk pengeluaran bulanan keluarga hanya 50%-70% dari penghasilanan bulanan. Jadi Anda bisa menyisihkan 30%-50% sisanya untuk investasi masa depan.
Sebagai referensi dalam menyusun anggaran, Anda bisa download ebook gratis dari Finansialku Cara Membuat Anggaran dengan Tepat.
Jika kemampuan berinvestasi Anda masih rendah dan pengeluaran bulanan sudah sederhana, maka usahakan untuk tambah tingkat penghasilan bulanan Anda dalam waktu 5 tahun lagi menuju KPR.
Untuk menilai kemampuan keuangan, Anda juga bisa melakukan simulasi menggunakan Kalkulator Keuangan Finansialku.
Anda bisa akses untuk merencanakan pembelian rumah (KPR ataupun cash). Berikut ini contoh hasil simulasinya:
Hasil Simulasi Kalkulator Keuangan Finansialku
Dari simulasi dengan Kalkulator Keuangan Finansialku, Anda bisa mengetahui baiknya berapa alokasi investasi untuk siapkan DP, target investasi yang sesuai, dan perkiraan penghasilan minimum jika ingin pengajuan KPR disetujui 5 tahun lagi.
Jadi, Anda dan pasangan bisa segera atur strategi untuk mulai mempersiapkannya. Anda pun bisa konsultasikan hasil simulasi KPR dengan Perencana Keuangan Finansialku. Yuk, coba sekarang!
#3 Cek Kelayakan Kredit
Pastikan Anda memiliki reputasi kredit yang lancar (kolektabilitas 1), karena hal ini akan mempengaruhi tingkat penerimaan pengajuan KPR Anda.
Jika kolektabilitas kredit Anda saat ini belum lancar, maka segera perbaiki riwayat kredit Anda. Jika ada cicilan bank, paylater, ataupun pinjol maka bayarlah tepat waktu dan sesuai ketentuan.
Jika semua cicilan telah selesai dan riwayat kredit Anda belum lancar, lakukan pemulihan pada SLIK Anda.
[Baca Juga: Cara Cek SLIK OJK via Online dan Persyaratannya, Catat!]
Apa yang Harus Disiapkan Jika Ingin Membeli Rumah Secara Cash
Beli rumah dengan target harga yang sama secara cash, tentunya perlu usaha lebih besar dalam masa persiapannya.
Anda membutuhkan dana lebih besar dalam jangka waktu yang pendek. Berikut ini contoh hasil simulasi beli rumah secara cash.
Hasil Simulasi Kalkulator Keuangan Finansialku
Kalau dengan simulasi Kalkulator Keuangan Finansialku, mana yang lebih realistis untuk kemampuan investasi Anda? Alokasi investasi untuk DP KPR atau beli cash?
Jika Anda ingin mengetahui berapa harga rumah yang cocok dengan kondisi keuangan saat ini, simak tayangan berikut sampai akhir.
Apa yang Harus Disiapkan Jika Ingin Sewa Rumah
Sobat Finansialku, jangan khawatir jika kedua pilihan yaitu KPR ataupun beli cash untuk saat ini belum memungkinkan.
Berusaha yang terbaik dengan tingkatkan penghasilan serta investasi. Seiring berjalannya waktu, tidak masalah jika Anda sewa rumah dulu.
Siapa yang tahu ke depannya ada peluang bagus untuk beli rumah dengan harga yang sesuai dan Anda pun sudah siap dananya.
Jika saat ini Anda berencana untuk sewa rumah terlebih dahulu, persiapkan beberapa hal berikut ini:
#1 Perhitungkan Anggaran Sewa
Pertama yaitu tentukan anggaran sewa yang wajar. Idealnya, biaya sewa rumah tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan bulanan Anda.
Hal ini untuk memastikan Anda masih memiliki cukup uang untuk kebutuhan lain seperti makanan, transportasi, tagihan, dan tabungan.
#2 Pertimbangkan Biaya Tambahan
Selain uang sewa, pertimbangkan juga biaya tambahan yang terkait dengan sewa rumah, seperti:
- Uang jaminan: Biasanya setara dengan 1-2 bulan uang sewa.
- Biaya administrasi: Biayanya bervariasi tergantung kebijakan pemilik rumah.
- Biaya perawatan: Biaya untuk perbaikan kecil biasanya ditanggung penyewa.
- Biaya utilitas: Seperti air, listrik, dan gas.
#3 Cari Rumah yang Tepat
Carilah rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti lokasi, luas ruangan, fasilitas, dan keamanan.
Pastikan Anda merasa nyaman dan aman tinggal di rumah tersebut.
#4 Negosiasikan Sewa
Jangan ragu untuk menegosiasikan harga sewa dengan pemilik rumah. Anda bisa mencari informasi tentang harga sewa rumah di area yang sama untuk dijadikan acuan.
#5 Buat Catatan Pengeluaran
Catatlah semua pengeluaran terkait sewa rumah, termasuk uang sewa, biaya tambahan, dan tagihan utilitas.
Hal ini akan membantu Anda dalam melacak pengeluaran dan memastikan Anda tidak melebihi anggaran.
#6 Jaga Komunikasi Baik dengan Pemilik Rumah
Jaga komunikasi yang baik dengan pemilik rumah. Laporkan jika ada kerusakan atau masalah di rumah sesegera mungkin.
Hal ini akan membantu menjaga hubungan yang baik dengan pemilik rumah dan menghindari kesalahpahaman.
[Baca Juga: Tinggal di Rumah Sewa, Jangan Lakukan Hal Berikut!]
Apapun Keputusannya, Rencanakan Keuangannya
Demikian pembahasan seputar pertimbangn untuk beli atau sewa rumah. Apapun pilihan yang Anda bersama pasangan, pastikan sudah disesuaikan dengan kemampuan finansial, ya.
Sewa rumah bisa menjadi strategi awal sebelum membeli. Tetap rencanakan keuangan dengan matang untuk kedua pilihan tersebut.
Sebagai referensi, yuk, download ebook gratis dari Finansialku Cara Wujudkan Rumah Impian Kamu. Good luck!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.Â
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang merencanakan untuk mencari tempat tinggal.
Jika Anda merasakan manfaatnya, jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat yang juga sedang kebingungan memilih untuk beli atau sewa rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Gambar:
- Cover: Canva.com
- Erlina F. Santika. 28 Mei 2024. Berapa Banyak Rumah Tangga Indonesia yang Punya dan Kontrak Hunian?. Katadata.co.id[↩]
- Martin Armstrong. 30 April 2021. Rent or buy? These countries have the most renters vs. homeowners. Weforum.org[↩]
Leave A Comment