Investasi untuk sekarang dan masa depan adalah topik pertama dalam rubrik learn and invest. Pada artikel ini, Finansialku akan memperkenalkan investasi dan memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai investasi. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa sumber.


Rubrik Finansialku:

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Mengenal Investasi

Banyak orang bicara mengenai investasi, apa sih yang sebenarnya disebut investasi?

Investasi menurut investopedia adalah

Bahasa Inggris:

An asset or item that is purchased with the hope that it will generate income or appreciate in the future. In an economic sense, an investment is the purchase of goods that are not consumed today but are used in the future to create wealth.

 

Bahasa Indonesia (terjemahan bebas):

“Aset atau sebuah barang yang dibeli dengan harapan untuk menghasilkan pemasukan atau kenaikan harga (apresiasi) di waktu yang akan datang. Dalam bahasan ekonomi, barang-barang yang dibeli untuk investasi tidak untuk dikonsumsi sekarang tetapi di masa yang akan datang untuk menghasilkan kemakmuran.“

 

Investasi menurut OJK adalah:

penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva tetap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan (investment).

Sekilas penjelasan di atas cukup mudah tetapi susah, kedua penjelasan itu menekankan pada asset (aktiva, aktiva tetap diterjemahkan menjadi fixed asset), menghasilkan pemasukan, kenaikan harga dan waktu masa depan. Kata menghasilkan pemasukan dan kenaikan harga tampaknya mudah dimengerti, tetapi bagaimana dengan kata aset? Bagaiamana dengan kata masa depan? Apakah investasi bisa mendatangkan pemasukan untuk saat ini? Finansialku akan menjawab mengenai kedua pertanyaan tersebut aset dan masa depan (apakah mungkin investasi untuk sekarang dan masa depan?).

 

Learn and Invest atau Invest and Learn

Sebelumnya Finansialku menginjak lebih dalam, Finansialku ingin bertanya menurut Anda:

  1. Apakah orang Indonesia sudah mengenal investasi?
  2. Apakah orang Indonesia sudah benar secara mindset dalam investasi?

 

Oke berikut ini penulis akan sedikit bercerita mengenai investasi. Kasus serupa pernah penulis lakukan saat masa-masa kuliah dan ternyata banyak orang yang melakukannya. Banyak mahasiswa dan orang-orang awam yang baru mau mencoba investasi salah mencari jalan.

 Menurut pendapat Anda, jika ada seseorang sedang memiliki uang dan ingin berinvestasi, apa yang akan mereka lakukan?

Kebanyak investor pemula mereka fokus pada mencari jalan tercepat untuk kaya (shortcut), misal mencari tahu investasi apa yang menguntungkan, investasi apa yang bebas risiko. Mereka mencari di Google, investasi apa yang menguntungkan, kemudian ketemu beberapa hasil penelusuran, contoh seperti  berikut:

 

Investasi untuk Sekarang dan Masa Depan - Learn and Invest - Perencana Keuangan Independen Finansialku - Perencana Keuangan Indonesia Finansialku

Tampilan Google Search : Investasi Apa yang Paling Menguntungkan (search tanggal 6 Januari 2015)

 

Mereka menemukan ada investasi emas, investasi trading forex (perdagangan valuta asing atau mata uang asing), reksadana. Kemudian orang tersebut mencari mana yang paling populer (lebih banyak disebut), mana yang menghasilkan lebih banyak. Emas 1 pembahasan, forex 3 pembahasan dan reksadana 1 pembahasan. Akhirnya terpilih forex. Orang tersebut mulai mendaftar investasi forex dan petualangan di mulai.

Ketika awal – awal investasi forex membuka akun latihan kemudian mulai berinvestasi sejumlah uang. Melakukan investasi dengan mengandalkan feeling, hoki, anjuran para guru investasi, membeli produk seperti sistem atau robot untuk trading forex (perdagangan valuta asing) secara otomatis. Hasilnya GATOT alias gagal total, uang habis. 

Kisah kedua terinspirasi dari film Merry Riana, jika Anda sudah menonton filmnya Anda akan melihat kisah penipuan berkedok investasi “SUCCESS FOREVER”.  Bagi yang belum menonton, ada baiknya menonton (bukan promosi :D). Secara singkat dikisahkan Merry Riana di Singapura tidak memiliki uang dan dia menjual laptop ayahnya untuk mendapatkan uang S$ 200 dan diinvestasikan pada sebuah perusahaan investasi bernama “SUCCESS FOREVER”. Ternyata perusahaan tersebut adalah sebuha penipuan berkedok investasi. Uang yang telah diinvestasikan hilang bersama pemiliknya.

Kedua kisah di awal menceritakan kesalahan yang dilakukan kebanyakan orang saat awal berinvestasi. Menurut Anda apa yang salah?

  1. Apakah produk investasi yang dipilih salah (menyalahkan investasinya)?
  2. Apakah caranya yang salah (menyalahkan cara berinvestasi)?
  3. Apakah belum hoki (menyalahkan nasib)?

 

Setelah berpikir, membaca dan berdiskusi akhirnya didapat kesimpulan kesalahan pada diri sendiri. Kegagalan dalam trading forex bukan karena investasi forex yang salah, tetapi karena saya sebenarnya pada saat itu belum tahu trading forex dan memulainya. Pola pikir (mindset) cepat sukses itulah yang salah. Terus bagaimana yang benar? Benjamin Franklin pernah mengatakan:

 

Bahasa Inggris:

An investment in knowledge pays the best interest.

 

Bahasa Indonesia:

Investasi pada pengetahuan memberikan hasil yang paling baik.

 

Hal serupa pernah ditulis oleh banyak konsultan keuangan di Amerika, seperti Robert T. Kiyosaki, Suze Orman dan lainnya. Sebelum berinvestasi pada produk-produk keuangan, investasikan waktu, uang dan tenaga pada pendidikannya.

Sama seperti seorang anak kecil yang belajar berenang. Apakah anak tersebut bisa langsung masuk ke kolam yang dalam dan otomatis berenang? Tentu saja tidak, mereka perlu belajar dari orang tua atau guru renang. Hal serupa sama seperti investasi, tidak ada jalur cepat atau jalur singkat, semuanya butuh proses.

 

Investasi untuk Sekarang dan Masa Depan

Bagian terakhir dari artikel ini akan berbicara megenai: Investasi untuk sekarang dan masa depan. Menurut Anda ketika Anda berinvestasi pendapatan apa saja yang mungkin Anda terima?

Kebanyakan orang berinvestasi saat ini, berdoa supaya investasinya berjalan baik dan berasumsi pasti naik.

Berikut ini contoh pendapatan dan potensi pendapatan dari seorang investor properti. Jika seseorang berinvestasi, mereka dapat menghasilkan uangnya dari:

Pendapatan arus kas

Contoh: seorang investor yang mendapatkan keuntungan dari sewa rumah.

Pendapatan kenaikan harga.

Contoh: seorang investor yang mendapatkan keuntungan dari keuntungan penjualan rumah.

Pendapatan potensi kenaikan harga

Contoh: seorang investor yang mendapatkan potensi keuntungan dari kenaikan harga rumah. Seorang investor membeli rumah di tahun 1998 dengan harga Rp 500.000.000, saat ini tahun 2015 dan rumah tersebut telah direnovasi. Tentu saja harga rumah mengalami potensi kenaikan harga, contoh saat ini harga pasaran property tersebut sudah mencapai Rp 1.000.000.000. Investor tersebut meminta reevaluasi propertynya oleh bank. Kemudian bank memberikan kredit sebesar 600.000.000. Uang tersebut kemudian diinvestasikan keproperty berikutnya.

Pendapatan depresiasi (jika berbentuk aset tetap)

Contoh: seorang investor memiliki sebuah perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas (PT). Perusahaannya memiliki beberapa asset, salah satunya property yang disewakan. Depresiasi (penyusutan nilai) bangunan dapat digunakan sebagai salah satu pengurang pajak (syarat dan kondisi berlaku).

Tidak semua investasi bisa menghasilkan empat keuntungan, ada investasi lain yang menghasilkan lebih banyak potensi keuntungan. Seorang investor yang professional melihat investasinya tidak dengan mata, karena mata dapat menipu.

 

Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat kita simpulkan, seperti:

  1. Mengenal investasi.
  2. Learn and invest: sebelum berinvestasi seorang calon investor harus berinvestasi pada waktu, tenaga dan uang pada pendidikan.
  3. Kenali potensi-potensi keuntungan dalam sebuah investasi, agar investor mendapatkan arus kas (pendapat sekarang) dan pendapatan kenaikan harga (pendapatan masa depan).

 

Sumber

Website

Investopedia. Investment. www.investopedia.com.

OJK Pedia.  Investasi. http://www.ojk.go.id/pedia.

 

Download Ebook Perencanaan Keuangan

dan ayo mulai menetapkan tujuan keuangan Anda! 

Ebook Perencanaan Keuangan (Menetapkan Tujuan dan Mewujudkannya)

Baca E-Magazines #IndonesianDreams

Edisi Januari 2015