Kalau dulu mau investasi properti kamu kudu siapin modal gede, survei lokasi ke sana–sini, ribet urus notaris, sampai mikirin biaya renovasi… di 2025 dunia udah berubah total. Sekarang kamu bisa punya eksposur ke properti — mulai dari rumah, ruko, sampai kos-kosan — tanpa perlu beli fisiknya. Semuanya bisa dilakukan online, dari HP.

Investasi properti online sederhananya begini:

kamu membeli “bagian kecil” dari sebuah properti lewat platform digital. Jadi misalnya ada ruko harga Rp2 miliar, platform bisa memecah ruko itu jadi unit-unit kecil, dan kamu bisa beli beberapa unit sesuai kemampuan budget. Konsepnya mirip fractional ownership.

Dengan cara ini, anak muda nggak harus nunggu umur 35 buat punya properti. Modal mulai dari Rp100 ribu – Rp1 juta pun sudah cukup buat dapat bagian.

Buat Gen Z yang realistis dan melek digital, ini solusi masuk akal:
nggak harus punya KPR dulu buat mulai investasi properti”

 

Cara Kerja Platform Properti Digital

Investasi properti online kini sudah menjadi hal yang umum. Selain bersifat online, umumnya investasi properti online ini juga bersifat patungan (crowdfunding). Jadi, bagi Anda yang terkendala dana pun akan sangat terbantu dengan cara kerja yang satu ini.

Sederhananya, investasi properti online crowdfunding dilakukan dengan cara patungan bersama sesama investor secara digital atau melalui website yang tersedia. Kabarnya, Anda hanya perlu menyediakan modal mulai dari 1 persen dari harga properti.

Sebagai contoh, jika Anda punya Rp 10 juta, kamu bisa menyasar properti yang berada pada kisaran harga Rp 1 miliar. Namun, Anda tak lantas memiliki properti itu sepenuhnya, melainkan hanya memiliki persentase kepemilikannya.

Nah selanjutnya properti yang telah dimiliki sejumlah investor akan disewakan pada orang lain. Keuntungan sewa ini akan diberikan pada para investor menggunakan sistem bagi hasil sesuai kesepakatan pemilik. 

Walau terlihat simpel dari sisi investor (klik–klik di aplikasi → selesai), proses di belakang layar sebenarnya cukup panjang. Tapi untungnya, semua proses ribet ditangani platform.

Kurang lebih begini alurnya:

#1 Platform memilih properti terbaik

Tim internal platform biasanya punya analis properti yang tugasnya cari proyek potensial, melakukan penilaian harga, audit sertifikat, dan mengecek legalitas. Mereka juga menghitung proyeksi sewa, risiko, dan potensi kenaikan harga (capital gain).

#2 Properti dipecah menjadi unit kecil

Misalnya:
Satu ruko harga Rp2 miliar → dibagi jadi 20.000 unit.
Harga per unit = Rp100 ribu.

Investor tinggal pilih mau beli berapa unit.

 

#3 Investor mendapatkan dua jenis keuntungan:

  • Income sewa → dibagi sesuai jumlah unit yang kamu punya.
  • Capital gain → kalau nanti properti dijual dan nilainya naik

#4 Platform mengurus semuanya

Kamu tidak perlu repot:

  • cari penyewa,
  • urus maintenance,
  • bayar pajak,
  • mengurus kontrak sewa,
  • atau menangani kebocoran atap.

Semua sudah ditangani oleh pihak platform.

#5 Ada fitur jual–beli unit (secondary market)

Platform tertentu bahkan menyediakan pasar sekunder. Jadi kalau kamu butuh uang cepat, kamu bisa jual unit sebelum proyek selesai (mirip jual saham).

Ini bikin properti online jauh lebih fleksibel dibanding beli properti fisik.

 

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti Online

Supaya kamu punya pandangan objektif, kita bahas dua sisi: plus–minus.

Kelebihan

  1. Modal super terjangkau
    Nggak perlu DP puluhan juta. Kamu bisa mulai dari Rp100 ribu. Ini yang bikin properti online digemari generasi muda.
  2. Tidak ribet urus renovasi atau penyewa
    Masalah klasik properti: rusak, bocor, penyewa bandel. Dengan platform digital, kamu tinggal duduk manis, karena semuanya udah ditangani pihak platform.
  3. Transparansi tinggi
    Informasi seperti legalitas, lokasi, tingkat okupansi, foto properti, hingga proyeksi profit ditampilkan jelas lewat dashboard aplikasi.
  4. Bisa punya banyak properti sekaligus
    Dengan nominal kecil, kamu bisa punya:

    • sepotong ruko di Surabaya,
    • sepotong vila di Bali,
    • sepotong kos-kosan di Bandung,
      — dalam satu waktu. Diversifikasi properti yang tadinya mustahil, sekarang jadi simpel.
  5. Cocok untuk gaya hidup Gen Z
    Nggak semua orang punya waktu buat survei properti fisik, apalagi yang kerja kantoran atau WFH dengan jadwal roller coaster. Investasi properti online lebih practical dan sesuai gaya hidup cepat.


Kekurangan

  1. Tidak selikuid saham atau reksa dana
    Beberapa platform belum punya secondary market, jadi dana baru cair saat proyek selesai.
  2. Potensi pendapatan sewa fluktuatif
    Kalau tingkat hunian turun atau ada krisis, keuntungan sewa ikut menurun.
  3. Bergantung pada kredibilitas platform
    Ini penting banget. Kalau platform bermasalah, proses legal atau pencairan bisa terganggu — meskipun aset fisik tetap aman.
  4. Kemungkinan valuasi kurang akurat
    Kalau platform salah menilai harga properti, potensi capital gain bisa nggak sesuai ekspektasi.

[Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti Online]

 

Risiko & Tips Aman Berinvestasi Online

Tenang, investasi properti online sebenarnya aman — asal kamu tahu cara ngecek platformnya. Berikut tips biar nggak kejebak:

#1 Pastikan platform legal & diawasi OJK

Banyak platform mengaku legal, tapi pastikan:

  • ada lisensi OJK,
  • ada struktur SPV (Special Purpose Vehicle) → bukti bahwa aset dipisahkan dari perusahaan.

SPV penting banget. Kalau platformnya bangkrut, properti tetap aman di bawah SPV.

#2 Cek sertifikat properti

Pastikan SHM/HGB valid, IMB/PBG lengkap, dan semua dokumen bisa kamu lihat di aplikasi.

#3 Jangan mudah percaya return yang “kebablasan”

Untuk properti, return realistis per tahun berkisar:

  • Cash flow: 5–12%
  • Capital gain: 3–10%

Kalau ada platform yang menjanjikan 20–30% per tahun?
Stop dulu. Evaluasi. Baca ulang dokumennya.
Return tinggi = risiko tinggi.

#4 Diversifikasi proyek properti

Jangan all-in dalam satu proyek.
Sebar risiko ke:

  • ruko,
  • rumah sewa,
  • tanah,
  • kos-kosan,
  • serta REITs (DIRE di BEI).

Untuk itu, sebaiknya konsultasikan dengan Certified Financial Planner (CFP) Finansialku agar strategi investasi properti Anda terarah dan optimal. Hubungi Customer Advisory Finansialku di nomor Whatsapp 08515 5897 1311  atau klik banner di bawah ini dan buat janji konsultasi!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#5 Pahami kapan kamu bisa exit

Ini penting sebelum kamu invest:

Tanya ini dulu:

  • properti dijual kapan?
  • ada secondary market atau tidak?
  • withdraw butuh waktu berapa lama?

Kalau jawabannya tidak jelas, lewati.

 

Tertarik Berbisnis Properti Online?

Investasi properti online adalah solusi modern buat kamu yang pengin masuk dunia properti tapi belum punya modal besar atau waktu buat urus rumah fisik.

Dengan modal kecil, teknologi sederhana, dan transparansi yang makin baik, jenis investasi ini cocok untuk:

  • Gen Z yang baru kerja,
  • Milenial yang ingin diversifikasi,
  • Investor yang cari pendapatan pasif,
  • Siapa pun yang ingin masuk properti tanpa drama renovasi dan penyewa.

Kuncinya cuma tiga: pilih platform legal, pahami risiko, dan investasikan secara bertahap. Properti online bukan cara cepat kaya, tapi cara smart buat membangun aset jangka panjang.

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat bagi calon pebisnis properti online lainnya, jangan lupa bagikan kepada teman-teman yang juga sedang bergumul untuk memulai bisnis properti.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai investasi properti online lainnya? Silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.