Dulu, menabung di bank dianggap sebagai opsi paling cerdas untuk mempertahankan aset. Apakah cara ini relevan di zaman sekarang?

Pelajari penjelasan Finansialku berikut untuk meningkatkan pemahaman Anda!

 

Summary:

  • Menabung di bank memiliki sisi keuntungan dan kerugian yang sebaiknya kita ketahui sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola keuangan.
  • Terdapat beberapa tips menabung di bank agar tetap berjalan efektif dan memudahkanmu untuk mengatur keuangan.

 

Tren Bunga Deposito & Tabungan di 2025

Tren penurunan suku bunga deposito bank konvensional dan imbal hasil deposito syariah terus berlanjut, sejalan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI). 

Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa rata-rata imbal hasil deposito mudharabah tenor 12 bulan di bank syariah turun signifikan dari 4,88% pada Mei 2024 menjadi 3,84% pada Mei 2025.

Tren ini sempat berubah saat suku bunga deposito mengalami kenaikan sesaat pada November 2024 (5,03%) sebelum kembali merosot.

Hal serupa terjadi pada suku bunga deposito konvensional, yang turun dari 5,8% pada Oktober 2024 menjadi sekitar 5,06% pada Maret-Mei 2025.

Penurunan ini dipicu oleh kebijakan BI yang memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak tiga kali sejak awal 2025, dari 6% menjadi 5,25%.

Sebagai dampaknya, bank-bank besar BUMN dan swasta kini menawarkan bunga deposito di kisaran 2,25%–3% untuk tenor 12 bulan, dengan tren penurunan lebih lanjut yang diperkirakan berlanjut hingga September 2025.

Sejalan dengan kebijakan untuk suku bunga deposito, BI mengambil langkah proaktif dengan memotong suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% pada Juli 2025.

Keputusan ini didasari oleh keyakinan BI bahwa inflasi akan tetap terkendali dalam rentang target 2,5 ± 1% untuk tahun 2025 – 2026. 

Langkah ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan berada di kisaran 4,6% hingga 5,4% di tahun 2025.

Proyeksi optimis ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan ekspor pasca-negosiasi tarif dengan AS, serta penguatan permintaan domestik yang didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif.

Sebagai respons, BI juga menurunkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing menjadi 4,50% dan 6,00%.

[Baca Juga: Cara Menabung yang Benar Menurut Pakar Keuangan]

 

Inflasi vs Return Tabungan

Sering kali, menabung di bank konvensional hanya memberi keuntungan antara 0,5% – 1% per tahun. Artinya, persentase ini tidak mampu mengimbangi laju inflasi.

Ambil contoh, jika Anda menabung Rp20 juta dengan bunga 1%, tahun depan uang Anda akan bertambah menjadi Rp20.200.000. Namun, bila inflasi mencapai 5%, daya beli uang Anda justru turun, setara dengan Rp19.190.000. Artinya, meskipun nominal uang bertambah, nilainya malah terkikis.

Ini bukan berarti menabung itu tidak penting. Justru, tabungan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti dana darurat dan biaya tak terduga.

Namun, untuk tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, biaya pendidikan, persiapan pensiun, atau liburan, pertimbangkan untuk mencari alternatif yang lebih tahan inflasi.

 

Alternatif Investasi Ringan

Alih-alih menabung di bank dengan keuntungan minim, Anda bisa mencoba beberapa opsi investasi risiko rendah dengan potensi keuntungan yang lebih baik, seperti:

 

#1 Obligasi Negara Ritel

Investasi di Obligasi Negara Ritel (ORI) merupakan pilihan yang aman dan menguntungkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI). ORI adalah Surat Utang Negara yang pembayaran pokok dan kuponnya dijamin 100% oleh negara, sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2002.

Siapa pun yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat membeli ORI di Pasar Perdana dengan minimum investasi Rp1 juta dan maksimum Rp5 miliar. ORI juga bisa diperdagangkan di Pasar Sekunder oleh investor domestik, baik individu maupun institusi.

Untuk berinvestasi di ORI, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

 

#1 Registrasi

Kunjungi laman resmi Kementerian Keuangan di www.kemenkeu.go.id/ori dan pilih salah satu Mitra Distribusi.

Setelah itu, lakukan registrasi dengan mengisi informasi seperti Single Investor Identification (SID), nomor rekening dana, dan rekening surat berharga. Jika Anda belum memilikinya, Mitra Distribusi akan membantu proses pembuatannya.

 

#2 Pemesanan

Lakukan pemesanan melalui sistem elektronik Mitra Distribusi. Anda akan menerima kode pembayaran (Billing Code) untuk menyetorkan dana sesuai pesanan.

 

#3 Pembayaran

Lakukan pembayaran dalam waktu 3 jam melalui berbagai kanal yang disediakan oleh 89 Bank/Pos/Lembaga Persepsi, seperti teller, ATM, atau internet banking. 

Setelah pembayaran berhasil, Anda akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan notifikasi pesanan selesai.

[Baca juga: Apakah Layak Mengalokasikan Investasi Rp 2 Juta?]

 

#2 Reksadana

Reksadana adalah sebuah instrumen investasi kolektif yang menghimpun dana dari banyak investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi profesional. Dana ini diinvestasikan ke dalam beragam aset seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, sesuai dengan strategi yang telah ditentukan.

Ada beberapa manfaat utama yang bisa Anda dapatkan dari berinvestasi di reksadana:

  • Menyebarkan risiko karena tidak semua dana Anda ditempatkan pada satu jenis aset
  • Manajer investasi yang profesional akan memilihkan aset terbaik untuk Anda
  • Tidak terlalu menyita waktu

Namun, reksadana juga memiliki risiko yang harus dipahami:

  • Nilai investasi bisa turun jika harga aset di portofolio reksadana mengalami penurunan
  • Manajer investasi kesulitan mencairkan dana jika banyak investor menarik dananya secara bersamaan.
  • Wanprestasi

 

Simulasi Perbandingan: 1 Tahun ke Depan

Tabungan umumnya punya bunga lebih kecil dibanding deposito. Tapi jika Anda butuh paparan yang lebih jelas, mari kita buat simulasi sederhana.

Misal, Anda memasukkan uang sebanyak Rp1 miliar masing-masing ke tabungan dan deposito untuk 1 tahun ke depan. Bunga tabungan saat ini adalah 2,5%, sementara bunga deposito adalah 6%. Maka, dalam 1 tahun, uanbg Anda di tiap produk perbankan akan berubah menjadi:

Tabungan Biasa Deposito

Hitung bunga kotor:

Modal awal: Rp1.000.000.000

Bunga tabungan: 2,5% (0,025)

Bunga kotor = modal awal x bunga tabungan

Bunga kotor = Rp1.000.000.000 x 0,025 = Rp25.000.000

 

Hitung pajak bunga:

Pajak bunga = bunga kotor x 20%

Pajak bunga = Rp25.000.000 x 0,20 = Rp5.000.000

 

Hitung bunga bersih:

Bunga bersih = bunga kotor – Pajak bunga

Bunga bersih = Rp25.000.000 – Rp5.000.000 = Rp20.000.000

 

Total saldo tabungan:

Total saldo = modal awal + bunga bersih

Total saldo = Rp1.000.000.000 + Rp20.000.000 = Rp1.020.000.000

Hitung bunga kotor:

Modal awal: Rp1.000.000.000

Bunga deposito: 6% (0,06)

Bunga kotor = modal awal x bunga deposito

Bunga kotor = Rp1.000.000.000 x 0,06 = Rp60.000.000

 

Hitung Pajak Bunga:

Pajak bunga = bunga kotor x 20%

Pajak bunga = Rp60.000.000 x 0,20 = Rp12.000.000

 

Hitung bunga bersih:

Bunga bersih = bunga kotor – pajak bunga

Bunga bersih = Rp60.000.000 – Rp12.000.000 = Rp48.000.000

 

Total saldo deposito:

Total saldo = modal awal + bunga bersih

Total saldo = Rp1.000.000.000 + Rp48.000.000 = Rp1.048.000.000

 

Pilih Produk Keuangan yang Paling Menguntungkan

Di tengah tren penurunan suku bunga yang menggerus nilai uang, masyarakat sebaiknya mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan untuk menjaga nilai aset dari inflasi.

Alih-alih mengendapkan dana di tabungan atau deposito yang keuntungannya minim, Anda bisa melirik instrumen investasi lain seperti obligasi negara ritel dan reksa dana.

Keduanya menawarkan potensi imbal hasil lebih optimal dengan profil risiko yang relatif terkendali.

Agar bisa mendapatkan saran keuangan yang lebih komprehensif, Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan Finansialku. Anda bisa diskusikan dengan Perencana Keuangan Finansialku. Segera booking jadwal konsultasi Anda melalui  Whatsapp 08515 5897 1311 . Klik banner untuk info lengkap.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Demikian pembahasan tentang perbandingan menabung di bank dan deposito. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!

 

Sumber Referensi: 

  • Abdul Malik. 19 Agustus 2025. Bunga Deposito Konvensional & Syariah Tren Turun, Imbal Hasil SR023 akan Berapa? bareksa.com – http://bit.ly/4mPBUFU
  • Admin. 02 Agustus 2025. Jangan Hanya Menabung di Bank! Uangmu Diam-Diam Dimakan Inflasi! primakara.ac.id – http://bit.ly/4mAfYig
  • Admin. 24 Februari 2025. Masih Bingung Perbedaan Tabungan dan Deposito? Cek Jawabannya di Sini. banksaqu.co.id – http://bit.ly/4mnfYCa
  • Admin. Frequently Asked Question (FAQ) Obligasi Negara Ritel (ORI). media.kemenkeu.go.id – http://bit.ly/4oKDvPb
  • Admin. Reksa Dana. idx.co.id – http://bit.ly/4mm0H4D
  • Admin. Suku Bunga Indonesia. id.tradingeconomics.com – https://bit.ly/45r01oM