Investment Outlook 20-24 September 2021: IHSG sideways menunggu rilis FOMC? Simak bahasan investasi saham, reksa dana, obligasi, dan p2p lendings seminggu ke depan berikut ini.

 

IHSG “Review dan Outlook”

Review IHSG “ Kanguru Market dengan Pergerakan 6,000-6200 ”

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari jumat (17/9) ditutup berhasil menguat 23 poin atau +0,38% pada level 6.133.

Pergerakan IHSG Hari Jumat ditutup variatif dengan cerita dibuka di 6.098 sempat mengalami penurunan di sesi satu dengan titik terendah di 6.086 dan berhasil menguat sesi kedua tertinggi di 6.133 serta ditutup di 6.133.

 

 

Dalam perdagangan seminggu kemarin, IHSG mengalami kenaikan dari harga pembukaan pada Senin (13/9) di level 6.094 dan ditutup pada level 6.133  pada Jumat (17/9) sebesar 38,37 poin atau 0,63%.

Secara data domestik yang menjadi katalis positif adalah data ekspor impor indonesia yang di atas konsensus, tingkat pertumbuhan ekspor agustus (YoY) sebesar 64,10% jauh di atas konsensus di 36,90%.

Sedangkan data dari global yang positif adalah data tingkat penjual Retail AS yang sangat baik.

Hal ini menyebabkan kenaikan Dollar AS dan penurunan harga komoditas serta mata uang global terhadap Dollar.

[Baca Juga: IHSG Hari Ini 20 September 2021]

 

Outlook IHSG Minggu Ini (20-24 September 2021)

outlook ihsg minggu ini

 

IHSG pada minggu ini masih dalam Fase Sideways menunggu informasi utama yang ditunggu yaitu Rilis FOMC (Federal Open Market Comittee) atau Rapat Bank sentral AS yang dilakukan di 22-23 September.

IHSG masih akan mencoba naik ke 6.160 dan batas resisten minggu ini 6.250, sedangkan batas bawah (support) masih di level 6.060 dan support kuat di 6.000. Secara Outlook minggu ini adalah Sideways.

 

Sektoral IHSG

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (6-10 September 2021)

No Sektoral Senin (13/9) Jumat (17/9) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.381,37 1.385,58 4,21 0,30%
2 IDXBasic 1.153,76 1.141,55 12,21 -1,06%
3 IDXEnergy 772,85 788,39 15,54 2,01%
3 IDXCyclic 781,06 794,52 13,46 1,72%
5 IDXNonCyclic 670,10 665,68 4,42 -0,66%
6 IDXHealth 1.372,36 1.375,91 3,55 0,26%
7 IDXProperty 800,09 810,71 10,62 1,33%
8 IDXTechno 9.972,05 10.115,30 143,25 1,44%
9 IDXInfra 931,58 968,56 36,98 3,97%
10 IDXTrans 1.069,89 1.158,22 88,33 8,26%
 11 IDXIndustri 1.027,61 1.022,89 4,72 -0,46%
IDX30 463,40 459,02 4,38 -0,95
LQ45 870,20 862,44 7,76 -0,89
IHSG 6.094,87 6.133,24 38,37 0,63

Sumber: IDX

 

Dari 11 Sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) 8 Sektor minggu ini yang mengalami kenaikan dan dipimpin oleh sektor Transportasi yang naik 8,23% , dan sektor Infrastruktur yang juga mengalami kenaikan sebesar 3,97%.

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor Bahan Baku (basic) sebesar -1,06% dan sektor Konsumer Primer yang turun -0,66%.

IHSG minggu ini di tutup mengalami kenaikan 0,63% secara mingguan namun indeks LQ45 turun -0,89% dan IDX30 juga mengalami penurunan -0,95%.

 

Investor Asing

Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, Investor asing (Foreign) dalam seminggu kemarin mencatatkan pembelian bersih (Net Buy) sebanyak Rp 1,48 triliun di semua pasar yang terdiri dari Net Buy pasar reguler sebesar Rp 1,68 triliun.

Sedangkan di pasar Tunai dan Negosiasi mengalami net sell sebesar -Rp 200 miliar.

Secara mingguan Investor asing sudah akumulasi pembelian sebesar Rp 4,75 triliun sehingga pola Investor dari Awal tahun hingga minggu ini (YTD) sudah terjadi Inflow (net buy) sebesar Rp 21,74 triliun.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (17/9) (Rp) % Mingguan
1 Bank BRI (BBRI) 325 miliar 3.610 -4,50
2 Bukalapak (BUKA) 292 miliar 860 1,78
3 Bank BCA(BBCA) 262 miliar 32.600 0,00
4 Astra (ASII) 152 miliar 5.425 0,00
5 Telkom (TLKM) 116 miliar 3.530 6,01

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing sangat menarik minggu ini yaitu pergerakan saham yang terjadi di saham BBRI ketika investor asing melakukan pembelian tertinggi sebesar Rp 325 millar namun harga sahamnya turun -4,5% hal ini dikarenakan adanya Right Issue BBRI.

Sedangkan yang mengalami kenaikan tertinggi adalah saham Telkom (TLKM) yang naik sebesar 6% selama seminggu.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (17/9) (Rp) % Mingguan
1 Antam (ANTM) 137 miliar 2.400 -7,34
2 Unilever (UNVR) 99 miliar 3.950 -3,19
3 Bank BNI (BBNI) 76 miliar 5.300 -2,75
4 EraJaya(ERAA) 54 miliar 590 0,85
5 XL Axiata(EXCL) 42 miliar 3.000 11,52

Sumber data: RTI

 

Saham yang dalam dijual (distribusi) oleh investor asing yang terbanyak adalah saham aneka tambang (ANTM) padahal minggu kemarin adalah Ground Breaking dari Pabrik Baterai Listrik di Karawang.

Hal ini wajar ketika aksi porfit taking di saham ANTM karena kenaikan tinggi minggu kemarin (buy on rumor sell on news).

Saham yang terus dijual asing dari minggu kemarin adalah saham Unilever (UNVR) dimana minggu ini juga mengalami penurunan sebesar -3,19%.

Saham XL Axiata (EXCL) terjadi lompatan harga mengalami kenaikan 11% seminggu ini karena terkait rencana akusisi dan merger sektor operator telekomunikasi.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Investment Outlook 20-24 September 2021 data global

Sumber: Investing.com

 

Data yang paling ditunggu adalah data FOMC terkait dengan Proyeksi Ekonomi dan keputusan suku bunga, isu tapering muncul ketika kemarin data retail sales bagus.

Namun harusnya minggu ini terkait kebijakan suku bunga masih akan ditahan sama yaitu tidak terjadi perubahan suku bunga AS serta testimony Powell (Gubernur bank sentral AS) di Hari Jumat.

Sedangkan data dari sisi domestik masih belum ada data ekonomi penggerak market signifikan.

 

Rekomendasi Saham Mingguan

Wait and see sampai akhir bulan September.

 

Untuk dapatkan informasi ter-update mengenai pasar dan investasi saham, Anda bisa join Komunitas Belajar Saham Finansialku. Di sini, Anda juga bisa sharing dan diskusi bersama investor saham lainnya. Klik banner untuk bergabung sekarang.

komunitas saham

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

 

Reksa Dana Saham YTD kinerja lebih baik dibandingkan dengan market

Kriteria Seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD) : 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Manulife Institusional Equity 2.065 46,61 63,91 210 M 9,66 0,2051
2 Manulife Dana Andalan 2.494 24,51 35,79 5,04 M 9,74 0,1566
3 HPAM Ultima Ekuitas 1 2.310 7,84 -2,33 308 M 8,81 0,0643
4 Panin Dana Teladan 1.453 5,32 0,93 566 M 9,45 0,0795
5 Syailendra Equity Opportunity  3.921 2,61 2,37 467 M 15.10 0,0755

Sumber: Indopremier per 20 September 2021

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS Agustus 2021

  • Manulife Institusional Equity: Alokasi sektoral dalam produk ini adalah sektor Keuangan (20,95%) , Sektor Teknologi (17,36%), Sektor layanan komunikasi (16,25%). Sedangkan untuk Top Holding sahamnya adalah: BBCA, ARTO, BMRI, BBRI , DMMX , MCASH, MDKA, TLKM, TBIG, RANC.
  • Manulife Dana Andalan: Alokasi sektoral dalam produk ini adalah sektor keuangan (28,99%) , Layanan Komunikasi (20,14%), dan Teknologi Informasi (13,68%) sedangkan untuk Top Holding sahamnya adalah: BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, DMMX, MCAS, MPPA , MDKA, TLKM , TBIG.
  • HPAM Ultima Ekuitas 1: Alokasi aset di produk ini adalah Saham 97% dan Pasar Uang 3% dengan Top Holding sahamnya adalah: AKRA, ASII, BBRI, BRPT, SMCB, SRTG, SSIA, TPIA , WIFI , WSKT.
  • Panin Dana Teladan: Alokasi sektoral produk ini adalah sektor keuangan 34%, sektor infrastruktur 25% dan sektor barang baku 14%. Sedangkan Top Holding sahamnya adalah: ANTM , BBCA , BMRI , BBNI, BBRI, BUMI, MDKA, TOWR, TLKM dan UNTR.
  • Syailendra Equity Opportunity: data yang didapat adalah FFS Juli 2021 dengan alokasi saham sebanyak 89,60% dan kas 10,40% dengan Top Holding sahamnya : FREN , BBCA , ERAA, EXCL, BFIN.

 

Reksa Dana Campuran YTD kinerja lebih baik dibandingkan dengan market

Kriteria Seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Jarvis Balanced Fund 2.029 63,35   820 M 10,83 0,2203
2 Syailendra Balanced Opportunity 3.306 27,95 42,2 241 M 10,97 0,1446
3 Sucorinvest Flexsi Fund 5.477 11,27 24,58 252 M 4,09 0,1646
4 Trimegah Balanced Absolut 1.516 12,48   185 M 7,01 0,1199
5 Sucorinvest Citra Dana Berimbang 1.844 8,69 66,83 106 M 8,05 0,1952

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS Agustus 2021

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di Saham 71,9%, Obligasi 1,1% dan Pasar Uang sebanyak 27%. Sedangkan Top Holding sahamnya adalah: BANK, ARTO, AGRO, BUKA, MDKA, MLPL, FREN, TBIG, EXCL.
  • Syailendra Balance Opportunity Fund: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan Juli adalah Saham 67%, Obligasi Perusahaan Swasta 13%, Obligasi pemerintah 4% dan cash 16%. Sedangkan untuk Top Holding sahamnya adalah FREN, SRTG, LINK, EXCL.
  • Sucorinvest Flexsi Fund: Portofolio Investasi saham 75%, Obligasi 15% dan cash 10% dengan Top Holding saham di HOKI , CSMI , KLBI , MYOH
  • Trimegah Balanced Absolut: Portofolio aset alokasi di saham 55%, Obligasi 13% dan cash 32% dengan Top Holding saham di ASII, BBTN, ARTO, BFIN, BUKA, TLKM , INCO, AMRT.
  • Sucorinvest Citra Dana Berimbang: Portofolio investasi di saham 96% , Obligasi 3% dan cash 1%. Top Holding sahamnya di BBYB, BBNI, KLBI, PGAS, LSIP.

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria Seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Bahana Revolving 1.724 16,22 30,55 500 M 0,56 0,0855
2 Sucorinvest Stable Fund 1.147 6,62   2,68 T 0,06 1,034
3 Mega Dana Pendapatan Tetap  1.614 7,02 55,6 135 M 4,9 0,1667
4 Bahana Income Bond 1.542 6,28 36,72 176 M 2,39 0,1843
5 Equity Dana Pasti 5.132 5,51 25,99 289 M 0 0,6227

Sumber: Indopremier 

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria Seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021 : Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM) : di atas 500 M
  • Sharpe Ratio:
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.592 3,78 20,97 6,60 T 0 0,4618
2 Danamas Rupiah Plus 1.540 3,73 17,11 2,44 T 0 0,4045
3 HPAM Money Market 1.391 3,54 18,84 624 M 0,5 0,1067
4 KISI Money Market Fund  1.104 3,53   442 M 0 0,2033
5 Sucorinvest Syariah Money Market 1.207 3,07   2,35 T 0 0,3585

Sumber: Indopremier

 

Ingin tahu lebih update mengenai informasi reksa dana dan mencari sesama investor reksa dana untuk sharing tentang investasi Anda?

Anda bisa bergabung dalam Komunitas Belajar Reksa Dana Finansialku bersama ratusan investor reksa dana lainnya. Klik banner untuk bergabung!

komunitas reksa dana

 

Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR Tenor 10 tahun:

Investment Outlook 20-24 September 2021 obligasi

 

Investment Outlook 20-24 September 2021 obligasi 2

Sumber: CNBC

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

3 P2P Lending yang menjadi trending di kalangan Milenial:

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Koinwork Produktif ke UMKM 15-20% 98% 100.000
2 Asetku Konsumtif 15-20% 100% 100.000
3 Danain P2P beragunan Emas 12-15% 100% 100.000
4 Tanifund Produktif ke Pertanian 15-20% 100% 100.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Membeli produk investasi sekaligus mengatur keuangan secara langsung dalam satu aplikasi? Bisa konsultasi dengan Financial Planner saat butuh pencerahan tentang masalah keuangan juga dalam aplikasi yang sama?

Semua bisa di aplikasi Finansialku! Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku.

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Disclaimer ON: Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pertimbangan investasi berdasarkan data yang tertera. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi, baik itu yang mendatangkan keuntungan ataupun kerugian.

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor!

 

Editor: Eunice