Indeks saham kerap dimanfaatkan untuk melihat sentimen pasar di pasar modal. Apa saja indeks saham di Bursa Efek Indonesia?
Untuk menjawab pertanyaan Anda, silakan simak artikel berikut sampai habis!
Summary:
- Terdapat berbagai jenis indeks saham, seperti IHSG, IHSI (Indeks Harga Saham Individual), Indeks Sektoral (mengukur kinerja saham dalam industri tertentu), dan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup saham-saham syariah.
- Memahami indeks saham membantu investor menganalisis pasar, mengukur kinerja portofolio, dan memandu alokasi aset. Indeks juga menjadi dasar bagi produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks.
- Indeks saham adalah alat penting bagi investor untuk memahami pasar modal dan mengambil keputusan investasi yang tepat sehingga dapat mengoptimalkan portofolio dan mengurangi risiko.
Definisi Indeks Saham
Dalam studi “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Studi Empiris pada Indeks Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021)”, disebutkan bahwa,
indeks saham adalah indikator yang digunakan mengukur pergerakan harga sekumpulan saham yang telah dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu.
Dihitung dan dievaluasi secara berkala, indeks saham mencerminkan performa keseluruhan pasar modal dalam periode tertentu.
Indeks saham berfungsi sebagai tolok ukur kinerja portofolio investasi dan acuan dalam menganalisis tren dan kondisi pasar. Bagi investor, indeks saham menjadi alat bantu untuk menilai performa investasi dibanding pergerakan pasar secara keseluruhan.
Sebagai contoh, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia merupakan tolok ukur performa pasar saham Indonesia.
Kenaikan nilai IHSG umumnya menunjukkan peningkatan optimisme investor terhadap kondisi ekonomi dan prospek bisnis, sedangkan penurunan nilai IHSG dapat mengindikasikan adanya sentimen negatif di pasar.
[Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon): Definisi, Manfaat dan Cara Kerjanya]
Daftar Indeks Saham di BEI
Simak daftar indeks saham di BEI menurut studi “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI Tahun 2014-2018” berikut ini:
#1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indikator yang mencerminkan pergerakan harga seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
IHSG dihitung dengan menggunakan metodologi kapitalisasi pasar terbobot, di mana bobot setiap saham ditentukan berdasarkan kapitalisasi pasarnya.
Dengan kata lain, IHSG berfungsi sebagai tolok ukur performa pasar modal secara keseluruhan sehingga kerap dikaitkan dengan gambaran kesehatan dan tren ekonomi Indonesia.
Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi makro, kebijakan pemerintah, kinerja perusahaan terdaftar, dan sentimen investor. IHSG sering digunakan sebagai acuan oleh investor untuk menilai kondisi pasar modal dan membuat keputusan investasi.
Anda bisa mengetahui pergerakan IHSG setiap harinya dalam Update Data Market Finansialku.
#2 Indeks Harga Saham Individual (IHSI)
Berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengukur kinerja seluruh saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Individual (IHSI) difokuskan pada pergerakan harga masing-masing saham.
IHSI memberikan gambaran tentang kinerja individual mereka di pasar modal.
Perhitungan IHSI didasarkan pada harga dasar saham dan kemudian diukur secara berkala. Fluktuasi harga saham menjadi tolok ukur utama dalam penentuan nilai IHSI, sehingga indeks ini dinamis dan mencerminkan kondisi terkini emiten di mata investor.
#3 Indeks Sektoral
Indeks Sektoral merupakan indikator yang mengukur kinerja harga dari sekelompok saham yang diklasifikasikan berdasarkan industri tertentu.
Di Bursa Efek Indonesia, klasifikasi ini dikenal dengan nama JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification). JASICA mengelompokkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa berdasarkan kesamaan aktivitas bisnisnya.
Sebagai contoh, Indeks Sektoral Perbankan mencerminkan performa industri keuangan, sedangkan Indeks Sektoral Manufaktur menunjukkan pergerakan industri pengolahan.
Informasi ini dapat digunakan investor untuk menganalisis prospek dan risiko investasi di sektor-sektor tertentu.
[Baca Juga: 10 Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang]
#4 Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan tolok ukur performa 30 saham syariah yang telah melalui seleksi ketat berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam.
Pemilihan saham-saham ini melibatkan Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management (DIM) yang menjamin kepatuhan terhadap ketentuan syariah.
JII menjadi indeks saham acuan bagi investor yang ingin berinvestasi secara syariah di pasar modal domestik. Indeks ini mencerminkan pergerakan harga saham-saham syariah yang terpilih, memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja sektor syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berikut adalah anggota JII (dapat berubah sewaktu-waktu):
- ACES – PT Ace Hardware Indonesia Tbk.
- ADMR – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.
- ADRO – PT Adaro Energy Tbk.
- AKRA – PT Alam Sutera Realty Tbk.
- ANTM – PT Aneka Tambang Tbk.
- ASII – PT Astra International Tbk.
- BRIS – PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk.
- BRMS – PT Bumi Resources Minerals Tbk.
- CPIN – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
- EMTK – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
- EXCL – PT MNC Energy Tbk.
- GOTO – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
- ICBP – PT Indonesia Cements Perseroan Tbk.
- INCO – PT Vale Indonesia Tbk.
- INDF – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
- INKP – PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
- INTP – PT Inter Pacific Tbk.
- ITMG – PT Indo Tambangraya Megah Tbk.
- KLBF – PT Kalbe Farma Tbk.
- MAPI – PT MAP Aktif Indonesia Tbk.
- MDKA – PT Merdeka Copper Gold Tbk.
- MIKA – PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
- PGAS – PT Pertamina Gas Tbk.
- PTBA – PT Bukit Asam Tbk.
- SMGR – PT Semen Gresik Tbk.
- TLKM – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
- TPIA – PT Astra Agro Lestari Tbk.
- UNTR – PT Unilever Indonesia Tbk.
- UNVR – PT Unilever Tbk.
- WIFI – PT Wifi Bersama Indonesia Tbk.
#5 Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 adalah indeks saham yang terdiri dari 45 emiten terpilih. Indeks ini mencerminkan pergerakan harga saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi.
Pemilihan emiten LQ-45 dilakukan melalui metodologi ketat yang mempertimbangkan berbagai faktor fundamental dan teknikal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa indeks ini merepresentasikan secara akurat kondisi pasar saham unggulan Indonesia.
Berikut adalah anggota Indeks LQ-45 per Juli 2024:
- ACES – PT Ace Hardware Indonesia Tbk.
- ADRO – PT Adaro Energy Tbk.
- AGRO – PT Agrowisata Tbk.
- AHKI – PT Aneka Harvest Kimia Industri Tbk.
- ALFI – PT Alfa Beta Supra Tbk.
- AMRT – PT Amman Mineral Nusa Tenggara Tbk.
- ARTO – PT Arto Tbk.
- ASRI – PT Asuransi Raksa Buana Tbk.
- ASTRA – PT Astra International Tbk.
- BBCA – PT Bank BCA Tbk.
- BBRI – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
- BBTN – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
- BFIN – PT Bank Finansial Indonesia Tbk.
- BINA – PT Bina Swadaya Real Estate Tbk.
- BMRI – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- BRPT – PT Barito Pacific Tbk.
- CMAP – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
- CPIN – PT Calbee Indonesia Tbk.
- DARM – PT Dharma Satya Nusantara Tbk.
- DEEP – PT Deep Drilling Services Tbk.
- DGIK – PT DG International Tbk.
- EMTK – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
- EXCL – PT EXCLOMATRIX Global Solutions Tbk.
- GGRM – PT Gudang Garam Tbk.
- HMSP – PT HM Sampoerna Tbk.
- ICBP – PT Integrated Concepts & Applications Tbk.
- INDF – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
- ITMG – PT Indo Tambangraya Megah Tbk.
- JPFA – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
- KALS – PT Kalbe Farma Tbk.
- KMTR – PT Kimia Farma Tbk.
- LMPI – PT Liman Pariwisata Internasional Tbk.
- LOKM – PT Loketprima Mandiri Tbk.
- MAPI – PT Matahari Putra Prima Tbk.
- MCAS – PT Mitra Pactera Solusindo Tbk.
- MDIA – PT Media Nusantara Citra Tbk.
- MEDC – PT Medco Energi Internasional Tbk.
- MLPL – PT Multipolar Technology Tbk.
- MSIN – PT Multistrada Arah Serasa Tbk.
- MYRX – PT MYRX Pharma Tbk.
- NANO – PT Nano Nusantara Jaya Tbk.
- OMTL – PT Oto Multiartha Tbk.
- PGAS – PT Pertamina Gas Negara Tbk.
- PTBA – PT Bukit Asam Tbk.
- TLKM – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
#6 Indeks Papan Utama (Main Board Index /MBX)
Indeks Papan Utama (MBX) merupakan tolok ukur kinerja harga saham-saham perusahaan mapan dengan rekam jejak positif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pemilihan emiten dalam indeks saham MBX dilakukan melalui proses seleksi ketat berdasarkan serangkaian kriteria yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Kriteria ini mencakup aspek fundamental keuangan, tata kelola perusahaan, dan kepatuhan terhadap regulasi pasar modal.
Dengan demikian, MBX menjadi tolok ukur terpercaya bagi para investor yang ingin menaruh portofolionya pada perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi di Indonesia.
Pergerakan Indeks Papan Utama mencerminkan performa kolektif emiten-emiten terdepan di Tanah Air, memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi dan arah pasar modal Indonesia.
Oleh karena itu, indeks saham ini menjadi acuan penting bagi pemangku kepentingan pasar modal, baik investor domestik maupun mancanegara, dalam menganalisis tren dan mengambil keputusan investasi yang tepat.
[Baca Juga: Saham Preferen: Peluang Investasi yang Layak Diperhitungkan]
#7 Indeks Papan Pengembang (Development Board Index/DBX)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index/DBX) sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan yang belum memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama.
Indeks ini ditujukan untuk mengakomodasi perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang menjanjikan, namun belum memenuhi kriteria ketat Papan Utama.
#8 Indeks Kompas100
Indeks Kompas100 merupakan tolok ukur pergerakan harga saham dari 100 perusahaan publik terpilih di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pemilihan emiten ini didasarkan pada dua kriteria utama, yaitu kapitalisasi pasar dan likuiditas, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang ditetapkan oleh penyusun indeks.
Dengan mencerminkan performa 100 emiten terdepan di berbagai sektor, Indeks Kompas100 menjadi indikator penting bagi investor untuk memantau kesehatan dan dinamika pasar modal Indonesia.
#9 Indeks PEFINDO25
BEI menjalin kerja sama strategis dengan Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dalam rangka menghadirkan Indeks PEFINDO25. Indeks ini merupakan tolok ukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan terpilih yang memenuhi kriteria seleksi yang ketat.
Pemilihan perusahaan anggota Indeks PEFINDO25 dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek fundamental, termasuk total aset perusahaan, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ROE), dan opini akuntan publik.
Kehadiran indeks ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif bagi para investor, khususnya dalam menganalisis potensi investasi pada saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises/SME).
Ilustrasi indeks saham. Sumber: Freepik/wirestock
#10 Indeks BISNIS-27
Dengan menggunakan metodologi ‘market value weighted index’, Indeks saham BISNIS-27 mencerminkan kapitalisasi pasar dari 27 perusahaan konstituennya.
Pemilihan perusahaan dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan aspek fundamental, teknikal, dan akuntabilitas, memastikan bahwa indeks ini mewakili perusahaan-perusahaan unggulan yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Indeks BISNIS-27 dievaluasi setiap enam bulan, di bulan April dan Oktober, untuk memastikan relevansi dan keakuratannya dalam mencerminkan kondisi pasar yang dinamis.
Evaluasi ini meliputi peninjauan kembali konstituen dan metodologi perhitungan, menjamin bahwa indeks ini terus menjadi alat yang bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
#11 Indeks SRI-KEHATI
SRI-KEHATI indeks saham yang hadir sebagai buah kolaborasi BEI dan Yayasan Kehati. Diluncurkan pada tahun 2009, indeks ini mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang terpilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria seleksi tersebut meliputi:
- Kinerja berkelanjutan: Perusahaan terpilih menunjukkan komitmennya dalam mendorong usaha berkelanjutan.
- Kesadaran lingkungan: Perusahaan terpilih menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup.
- Tata kelola perusahaan yang baik: Perusahaan terpilih menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Manfaat Memahami Indeks Saham
Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapat dengan memahami indeks saham, antara lain:
#1 Menganalisis Pasar
Indeks saham bagaikan cerminan sentimen pasar. Kenaikan atau penurunannya menunjukkan optimisme atau pesimisme investor terhadap kondisi ekonomi dan prospek bisnis secara keseluruhan.
#2 Menganalisis Tren Harga
Indeks saham membantu investor memahami arah pergerakan harga saham secara umum. Dengan begitu, investor dapat mengidentifikasi peluang dan meminimalkan risiko.
#3 Memandu Alokasi Aset
Indeks saham menjadi barometer untuk mengalokasikan aset investasi. Investor dapat mendiversifikasikan portofolionya dengan mempertimbangkan berbagai indeks yang mewakili sektor atau negara berbeda.
#4 Membuka Gerbang Investasi Pasif
Indeks saham menjadi dasar bagi produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks. Produk ini memungkinkan investor untuk mengikuti pergerakan pasar secara keseluruhan tanpa perlu ribet memilih saham individu.
#5 Mengamati Situasi Pasar
Indeks saham bagaikan foto instan yang menggambarkan kondisi pasar pada waktu tertentu. Investor dapat menggunakannya untuk memantau perkembangan ekonomi dan membuat keputusan investasi yang tepat.
[Baca Juga: Perbedaan Investasi Permanen dan Non Permanen, Mana yang Lebih Untung?]
#6 Mengukur Kinerja Portofolio
Indeks saham menjadi pembanding yang ideal untuk mengukur performa portofolio aktif. Investor dapat melihat apakah portofolionya berkinerja lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.
#7 Merumuskan Model Investasi
Indeks saham menjadi dasar untuk membangun model investasi yang mempertimbangkan return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
#8 Mendukung Pengambilan Keputusan
Indeks saham dapat menjadi sinyal bagi investor untuk mengambil tindakan, seperti membeli, menahan, atau menjual saham tertentu.
Cara Memilih Indeks Saham yang Tepat
Memilih indeks saham yang tepat merupakan langkah penting dalam berinvestasi. Indeks yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan investasi dan meminimalkan risiko.
Berikut beberapa cara memilih indeks saham yang tepat:
#1 Pahami Tujuan Investasi Anda
Jika Anda memiliki tujuan jangka pendek (kurang dari 1 tahun), indeks dengan volatilitas rendah seperti Indeks Kompas100 atau Indeks Syariah Standard (ISSI) mungkin lebih cocok.
Sementara itu, untuk tujuan jangka panjang (lebih dari 1 tahun), Anda dapat memilih indeks dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti Indeks IDX30 atau Indeks Sektoral.
#2 Pertimbangkan Toleransi Risiko
Jika Anda memiliki toleransi risiko tinggi, Anda dapat memilih indeks dengan volatilitas tinggi seperti Indeks Indeks Small-Mid Cap 90 (SMI90) atau Indeks Pefindo ESG Leaders (ISL).
Tapi, jika Anda memiliki toleransi risiko rendah, pilihlah indeks dengan volatilitas rendah seperti Indeks Kompas100 atau Indeks Syariah Standard (ISSI).
Nah, video ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan Anda. Yuk, ditonton hingga selesai.
#3 Diversifikasi Portofolio Anda
Jangan hanya berinvestasi pada satu indeks. Sebarkan investasi Anda di beberapa indeks untuk meminimalkan risiko. Pertimbangkan berinvestasi di indeks sektoral yang sesuai dengan minat Anda.
#4 Lakukan Riset
Pelajari profil dan kinerja berbagai indeks sebelum berinvestasi. Gunakan situs web Bursa Efek Indonesia atau perusahaan sekuritas untuk mendapatkan informasi tentang indeks.
Indeks Saham Mana yang Sesuai dengan Gaya Investasi Anda?
Memilih indeks saham yang tepat membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan melakukan riset dan analisis yang cermat, Anda dapat memilih indeks yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.
Jika butuh saran profesional, Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan Finansialku. Nantinya, Anda akan dibantu untuk menemukan emiten dan indeks saham sesuai profil risiko.
Dapatkan jadwal konsultasi sekarang dengan menghubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940. Klik banner untuk info lengkapnya.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Sekian pembahasan tentang indeks saham di Bursa Efek Indonesia. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu rekan Anda memahami jenis indeks saham di BEI. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
Studi:
- Gustiani Rina. 2022. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Studi Empiris pada Indeks Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021). Jakarta: STEI Jakarta.
- Wulan Nur Fitriani. 2020. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI Tahun 2014-2018. Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Artikel Internet:
- Admin. 10 Januari 2024. Daftar Saham Syariah Masuk Jakarta Islamic Index (JII) Periode 1 Desember 2023 s.d. 31 Mei 2024. Idxislamic.idx.co.id – https://bit.ly/3xMjGBp
- Admin. 21 Januari 2023. Apa Itu Indeks Saham: Kegunaan, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya. Bizhare.id – https://bit.ly/3XPTwbM
Sumber Gambar:
Cover – Freepik
Leave A Comment