Perang dagang Amerika-China tidak ada hentinya, pernyataan Donald Trump berhasil menggoncang pasar saham Dunia, Indonesia ikut kena getahnya!

Simak artikel berikut selengkapnya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Dampak Kebijakan Donald Trump, Koreksi Pasar Saham Dunia

Genderang perang dagang belum kunjung usai. Jumat (2/8/19) hampir seluruh bursa saham dunia alami goncangan.

Dari data Bloomberg mengatakan tak ada satu pun indeks acuan di kawasan regional yang berhasil mencatatkan kenaikan. Sentimen ini pun akibatkan bursa Asia mati kutu dan Jepang mengalami tekanan paling dalam.

Pernyataan Trump yang akan menetapkan 10% pajak tambahan atas barang-barang impor China senilai US$300 miliar (setara dengan Rp4,2 kuadriliun) tentang semakin mendidihkan ketegangan antara Washington dan Beijing.

Berikut sejumlah rangkuman pergerakan pasar saham utama Asia pada transaksi kemarin siang, per pukul 11.50 WIB:

  • Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang anjlok 2,64%
  • Indeks Hang Seng Hongkong merosot 2,37%
  • Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,37%
  • Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,75%
  • Indeks Taiex Taiwan turun 1,63%
  • Indeks FTSE/BM Malaysia turun 0,67%
  • Indeks FTSE/ST Singapura turun 0,73%

 

Anjloknya bursa Asia disusul dengan aksi jual yang melanda bursa AS. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada penutupan pasar Kamis (1/8/19) malam, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 280,85 poin atau 1,08% ke level 26.583,42.

Penurunan juga dialami indeks S&P 500 yang turun 26,82 poin atau 0,90% ke 2.953,56 dan Nasdaq Composite turun 64,30 poin atau 0,79% ke 8.111,12.

Mengenal Apa itu Bursa Saham dan Bursa Efek 01 - Finansialku

[Baca Juga: Menyimak Seberapa Besar Pengaruh Perang Dagang AS dan Tiongkok terhadap Pasar Komoditas]

 

Dari 11 sektor utama di S&P 500, delapan sektor ditutup negatif, di mana sektor keuangan, energi dan industri sensitif membukukan penurunan terbesar.

Pajak impor baru ini akan diberlakukan mulai 1 September mendatang. Barang-barang yang masuk dalam daftar pajak impor antara lain smartphone, laptop dan pakaian anak-anak.

Barang-barang ini akan berada pada daftar teratas untuk barang-barang impor China yang sudah dikenai pajak 25% senilai US$250 miliar (setara dengan Rp3,5 kuadriliun). Ini artinya, hampir semua perdagangan dengan China akan dikenakan pajak baru.

Seperti dilansir oleh investasi.kontan.id, Jumat (2/8/19), Tapas Strickland, Ekonom National Australia Bank menjelaskan:

“Tidak jelas apa yang menyebabkan Trump semakin memperuncing ketegangan perang dagang. Sepertinya Trump berhasil membuat ekonomi global cemas dan berharap China akan tunduk pada tekanan dan menjalankan permintaan AS.”

 

Sentimen negatif lain juga datang dari Jepang. Kabinet Jepang pada hari Jumat (2/8/19) menyetujui untuk mendepak Korea Selatan dari ‘daftar putih’ negara-negara yang menikmati keistimewaan perdagangan dengan Tokyo.

Kebijakan ini diambil setelah pada bulan lalu Jepang memperketat larangan ekspor untuk tiga bahan baku penting bagi Korsel yang banyak digunakan oleh perusahaan raksasa teknologi untuk membuat memory chip dan display panels.

 

Pengaruh Perang Dagang Terhadap IHSG Bursa Indonesia

Bank Indonesia (BI) menyebutkan pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai rencana kenaikan tarif impor kepada Cina memicu gejolak di pasar keuangan dan berdampak pelemahan pada nilai tukar rupiah.

Terlihat hari ini nilai tukar rupiah melemah 91 poin atau 0,65 persen menjadi Rp14.209 per dolar AS.

Kendati demikian Nanang Hendarsah selaku Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah ini hanya sementara.

Seperti dilansir Tirto.id, Jumat (2/8/19), Nanang mengatakan:

“Depresiasi timbul di pasar tapi ini hanya sementara, karena risk-off setelah rencana Trump memberlakukan tarif baru dalam perdagangan dengan Cina.”

 

Nanang mengatakan bank sentral akan intervensi di pasar spot, pasar obligasi dan Domestik NDF pada Jumat ini untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Sebelumnya, Donald Trump, melontarkan cuitan di media sosial Twitter bahwa pihaknya akan memberlakukan tarif baru pada impor barang-barang Cina, yang dia sebut sebagai upaya melindungi ekonomi AS dari risiko kebijakan perdagangan global.

Ancaman Trump tersebut cukup mengejutkan karena delegasi pemerintah AS baru saja kembali dari negosiasi dagang di Shanghai, Cina, yang dinilai pasar sebagai perundingan yang disebut cukup konstruktif.

Adapun Kurs Dolar AS Berdasarkan Data Bank Indonesia:

  • 1 Agustus 2019 – Rp14.098
  • 31 Juli 2019 – Rp14.026
  • 30 Juli 2019 – Rp14.034
  • 29 Juli 2019 – Rp14.010
  • 26 Juli 2019 – Rp14.001
  • 25 Juli 2019 – Rp13.986
  • 24 Juli 2019 – Rp14.011
  • 23 Juli 2019 – Rp13.973
  • 22 Juli 2019 – Rp13.963
  • 19 Juli 2019 – Rp13.913
  • 18 Juli 2019 – Rp13.960
  • 17 Juli 2019 – Rp13.949
  • 16 Juli 2019 – Rp13.925
  • 15 Juli 2019 – Rp13.970
  • 12 Juli 2019 – Rp14.085
  • 11 Juli 2019 – Rp14.089
  • 10 Juli 2019 – Rp14.152

 

Apakah Anda sudah merencanakan keuangan Anda dengan tepat? Tenang, Anda bisa baca ebook dari Finansialku di bawah ini agar tujuan keuangan Anda bisa tercapai. Selamat membaca..

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Apakah cuitan Trump akan semakin berdampak terhadap bursa nasional? Apa pendapat Anda tentang artikel ini?

Jangan lupa share & komen di kolom komentar jika ada yang ingin didiskusikan ya!

 

Sumber Referensi:

  • Barratut Taqiyyah Rafie. 2 Agustus 2019. Gara-gara satu cuitan Trump, rusak pasar saham sedunia. kontan.co.id – https://bit.ly/2LX37cz
  • Yantina Debora. 2 Agustus 2019. Rupiah Melemah Hari Ini, Jadi Rp14.209 Per Dolar AS. Tirto.id – https://bit.ly/2MDwfVT

 

Sumber Gambar:

  • Donald Trump – http://bit.ly/2KnMymI