1% dari laba bersih Astra International menurun dari tahun sebelumnya.

Ingin tahu bagaimana laba bersih Astra bisa menurun? Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Akibat Daya Beli Mengurang Laba Bersih Astra Menyusut!

Perusahaan otomotif PT Astra International Tbk (ASII) mengalami penyusutan laba bersih.

Sepanjang tahun 2019, Astra membukukan laba bersih senilai Rp27 triliun. Jumlah tersebut melemah dari tahun sebelumnya sebesar Rp21,6 triliun.

Mengutip laporan keuangan perusahaan dari Katada.co.id, sepanjang 2019 Grup Astra membukukan pendapatan bersih Rp237, 1 triliun. Angka tersebut turun 1% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp239 triliun.

Melemahnya angka itu disebabkan dengan konsumsi atau daya beli yang menurun.

Selain itu, pendapatan dari divisi bisnis otomotif dan agribisnis merupakan faktor lain dari menyusutnya pendapatan.

Sementara, di sisi lain jasa keuangan, infrastruktur serta logistik justru mencatat peningkatan.

Adapun penurunan pendapatan tersebut turut berimbas terhadap laba bersih perseroan.

Laba Bersih Astra Melemah Akibat Menurunnya Daya Beli 02 - Finansialku

[Baca Juga: Laba Naik 10 Kali Lipat, Investasi Saham KINO: Yes or No?]

 

Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto memaparkan bahwa pelemahan kinerja grup Astra sepanjang tahun lalu tak lepas dari dampak pelemahan konsumsi domestik dan rendahnya harga-harga komoditas.

“Namun demikian, kinerja kami diuntungkan oleh peningkatan kinerja bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas Grup yang baru diakuisisi,” kata Prijono dalam keterangan resmi, Kamis (27/2) melansir dari Katada.co.id.

 

Perusahaan mencatat, laba bersih dari divisi otomotif Grup Astra turun sekitar 1% menjadi Rp8,4 triliun, terutama disebabkan oleh turunnya volume penjualan mobil yang disertai dengan kenaikan biaya produksi.

Mengacu pada volume penjualan mobil Astra tahun lalu turun 8% menjadi 536.000 unit.

Penurunan itu menurutnya lebih kecil dibanding penjualan mobil secara nasional sebesar 11% menjadi 1,03 juta unit berdasarkan data Gaikindo.

Kendati demikian, pangsa pasar Astra pada 2019 justru meningkat 1% dari 51% ke 52% di 2019.

Berbanding terbalik dengan penjualan kendaraan roda empat, penjualan sepeda motor Astra Honda meningkat 3% menjadi 4,9 juta unit, yang juga persentasenya lebih tinggi dibanding peningkatan rata-rata industri nasional sebesar 2% menjadi 6,5 juta unit kendaraan.

Peningkatan volume penjualan tersebut juga ikut mendorong perolehan pangsa pasar Astra Honda Motor di 2019 yakni sebesar 76%.

Untuk prospek bisnis tahun ini, Prijono menilai situasi usaha masih cukup menantang  lantaran masih adanya ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar mobil, serta harga-harga komoditas yang lemah.

“Meskipun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan momentum dari setiap perbaikan kondisi ekonomi,” ujar Prijono melansir dari Katadata.co.id, Jumat (28/02).

 

Sobat Finansialku, jika kamu ingin lebih memahami bagaimana cara investasi saham, maka kamu bisa membaca ebook Finansialku. Klik saja tombol berikut ini untuk mendapatkan ebook.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Bagaimana tanggapan Sobat Finansialku mengenai artikel diatas. Kamu bisa lho memberi komen pada kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya, ya agar kawan atau saudara kamu juga tahu. Semoga bermanfaat, ya!

 

Sumber Referensi:

  • Ilha Ulum Aldin. 27 Februari 2020. Terimbas Pelemahan Daya Beli, Laba Bersih 2019 Astra Stagnan Rp21,7 T. Katada.co.id – https://bit.ly/2Pxk3GK

 

Sumber Gambar:

  • Astra International – https://bit.ly/2uCvPIx dan https://bit.ly/2I1sOV8