Dengan peningkatan laba sebesar 24% YoY, mari kita bahas apakah saham DCII menarik untuk dikoleksi atau tidak.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Summary

  • Sepanjang tahun 2021 ini, harga saham DCII telah meningkat hampir 81x lipat. Hingga pada akhirnya menyebabkan saham ini kena suspend oleh regulator.
  • Banyak juga reputable companies yang sudah menjadi partner dari DCII, termasuk perusahaan-perusahaan nasional di Indonesia seperti PGN, Indosat, sampai ke Linknet.
  • Pendapatan DCII tumbuh dengan CAGR 81% dan secara YoY bertumbuh 55% pada tahun 2020 ke level Rp 759 miliar.

 

Seberapa Besar Industri Data Center?

Salah satu saham yang pernah hot dalam beberapa waktu terakhir adalah DCII. Bukan kaleng-kaleng, sepanjang tahun 2021 ini, harga saham DCII telah meningkat hampir 81x lipat. Hingga pada akhirnya menyebabkan saham ini kena suspend oleh regulator.

Satu hal yang memang menarik perhatian investor terhadap DCII adalah bisnis model yang cukup unik, yakni bisnis data center. Bisnis ini mungkin tidak asing lagi bagi investor di negara-negara berkembang.

Tetapi di Indonesia, masih sedikit pemain yang berada di sektor ini. Itulah sebabnya DCII yang menjadi satu dari sedikit proxy di Indonesia cukup menarik bagi para investor.

DCII - 1

South East Asia Internet Economy GMV

 

Menurut analisis dari Bain, Temasek dan Google, internet economy di Asia Tenggara akan mencapai USD 309 miliar pada tahun 2025, atau meningkat hampir 3x lipat dari pada tahun 2020.

Sebagai informasi, angka tersebut setara dengan sepertiga dari ekonomi Indonesia. Jadi, size yang atraktif untuk pertumbuhan sebuah bisnis.

DCII - 2

Indonesia Internet Economy GMV

 

Yang menarik dari angka tersebut, Indonesia sendiri berkontribusi sepertiga dari total internet economy di Asia Tenggara. Hal ini memberikan gambaran betapa atraktifnya pasar Indonesia terhadap perkembangan internet economy.

Dalam 5 tahun tersebut juga, internet economy di Indonesia diproyeksikan dapat bertumbuh 3x lipat dibandingkan tahun 2020.

[Baca Juga: Prospek PMMP: Penjualan Udang di Tengah Penetrasi Pasar Lokal]

 

DCII Sebagai Salah Satu Proxy

Yang membuat bisnis data center menjadi atraktif adalah perkembangan teknologi di zaman sekarang yang membuat data sebagai salah satu currency yang berharga.

Hampir semua sektor dan industri memerlukan data penyimpanan dan pengolahan data yang menjadi salah satu PR yang harus mereka pertimbangkan.

Masalah inilah yang dibantu dipecahkan oleh DCII, di mana bisnis DCII sendiri telah menjangkau berbagai macam sektor seperti yang terlihat di bawah ini:

DCII-3

Sektor Jangkauan DCII

 

Dan sejauh ini, tidak hanya dari segi sektoral, tetapi banyak juga reputable companies yang sudah menjadi partner dari DCII, termasuk perusahaan-perusahaan nasional di Indonesia seperti PGN, Indosat, sampai ke Linknet.

DCII - 4

Partner DCII

 

Sudah banyak perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional yang bergantung terhadap industri data center ini.

Di dalam negeri, kita punya perusahaan-perusahaan uni/deca-corn seperti Gojek, Bukalapak, Traveloka dsb, sampai ke perusahaan global seperti Tiktok, Netflix, dan Spotify.

Pemain-pemain global yang bergerak di industri ini pun juga merupakan perusahaan-perusahaan top di dunia, seperti Google, Microsoft, Tencent, Amazon (AWS), sampai Alibaba.

DCII - 5

 

Itulah mengapa DCII yang merupakan salah satu proxy di Indonesia berpotensi memiliki prospek pertumbuhan yang diekspektasikan menyerupai perusahaan-perusahaan skala global tadi.

pendapatan DCII

Pendapatan DCII

 

Pertumbuhan DCII dalam beberapa tahun terakhir juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Pendapatan DCII sendiri tumbuh dengan CAGR 81% dan secara YoY bertumbuh 55% pada tahun 2020 ke level Rp 759 miliar.

Perlu Anda ketahui bahwa pendapatan DCII per 9M21 saja sudah mencapai Rp 607 miliar, bertumbuh hampir 2x lipat dari pencapaian 9M20 sebesar Rp 375 miliar.

Dengan asumsi annualized saja, pertumbuhan pendapatan DCII di tahun 2021 akan bertumbuh signifikan dibandingkan tahun 2020.

laba bersih DCII

Laba Bersih DCII

 

Selain itu, trend serupa juga dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih DCII dengan CAGR mencapai 57%. Bahkan, laba bersih di 9M21 sudah yang sebesar Rp 172 miliar sudah hampir setara dengan laba bersih FY20 lalu yang Rp 183 miliar.

Growth yang atraktif ini, menurut kami, adalah salah satu hal yang menarik perhatian investor untuk berinvestasi di DCII.

DCII - 8

 

Selain itu, jangan lupa juga bahwa seiring dengan exponential growth yang didapatkan dari pemanfaatan ekosistem data yang dimiliki, dengan opex dan fixed income yang relative besar, dapat menumbuhkan margin profitabilitas milik DCII, seperti yang terlihat pada grafik di atas.

Memang tidak banyak perusahaan yang memiliki EBITDA margin >50% dan net margin >20%. Dan tentu hal ini dapat meningkatkan nilai valuasi dari suatu perusahaan.

Sekarang, DCII ditransaksikan di harga Rp 42.250 per lembar saham dengan P/E ratio sebesar 438x dan PBV 96x. Tentu, track record yang ditampilkan menunjukkan pertumbuhan yang sangat atraktif, tetapi apakah DCII pantas dihargai dengan valuasi seperti ini? You decide..

 

Sobat Finansialku, bagi Anda yang baru terjun ke dalam dunia saham, yuk belajar lebih dalam mengenai saham melalui ebook GRATIS berikut ini.

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Bagaimana menurut Sobat Finansialku mengenai penjelasan saham DCII di atas? Apakah Anda berencana untuk mengoleksinya? Yuk, tulis opini Anda di kolom komentar.

Dan jangan lupa bagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH