Kesenjangan inflasi bisa dimanfaatkan untuk menggenjot produksi sehingga sektor usaha meraup keuntungan. Bagaimana cara hitungnya?

Simak informasi selengkapnya dalam ulasan Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Kesenjangan inflasi terjadi ketika permintaan agregat melebihi kapasitas produksi suatu negara. Dampaknya adalah tekanan inflasi karena ketidakseimbangan antara permintaan yang kuat dan pasokan yang terbatas.
  • Kesenjangan inflasi adalah permintaan melebihi produksi pada tingkat harga penuh, sedangkan kesenjangan deflasi yaitu permintaan lebih rendah dari produksi potensial pada tingkat harga penuh.
  • Langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kesenjangan inflasi yaitu melalui kebijakan fiskal kontraktif dan kebijakan moneter.

 

Pengertian Kesenjangan Inflasi

Kesenjangan inflasi adalah kondisi ekonomi di mana permintaan agregat terhadap barang dan jasa secara signifikan melampaui kapasitas produksi suatu negara.

Fenomena ini umumnya terjadi saat ekonomi mengalami ekspansi yang kuat, ditandai dengan tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja, peningkatan aktivitas perdagangan, atau ekspansi fiskal yang agresif.

Dalam konteks siklus bisnis, kesenjangan inflasi menandakan suatu titik di mana perekonomian beroperasi di atas tingkat produksi potensialnya. Kondisi ini mendorong terjadinya tekanan inflasi akibat ketidakseimbangan antara permintaan yang kuat dan pasokan yang terbatas.

Akibatnya, produsen akan merespons dengan menaikkan harga jual untuk menjaga profitabilitas, sehingga memicu kenaikan tingkat harga umum atau inflasi.

Secara kuantitatif, kesenjangan inflasi dapat diukur melalui perbandingan antara Produk Domestik Bruto (PDB) riil dan PDB potensial. Jika PDB riil, yang mencerminkan output ekonomi aktual, melebihi PDB potensial, maka terdapat kesenjangan inflasi.

Sebaliknya, jika PDB potensial lebih tinggi dari PDB riil, maka kondisi yang terjadi adalah kesenjangan deflasi.

[Baca Juga: Benarkah Investasi Anti Inflasi? Simak Faktanya!]

 

Perbedaan Kesenjangan Inflasi dan Deflasi

Simak perbedaan kesenjangan inflasi dengan kesenjangan deflasi dalam tabel berikut:

Perbedaan

Inflationary Gap

Deflationary Gap

Definisi

Kondisi di mana permintaan agregat (AD) melebihi produksi aktual (output) pada tingkat harga penuh (full employment).

Kondisi di mana permintaan agregat (AD) lebih rendah dari produksi potensial (output) pada tingkat harga penuh (full employment).

Visualisasi

Kurva AD bergeser ke kanan, melewati kurva AS (Aggregate Supply) pada tingkat output penuh.

Kurva AD bergeser ke kiri, berada di bawah kurva AS pada tingkat output penuh.

Penyebab

1.    Peningkatan pengeluaran pemerintah

2.    Penurunan pajak

3.    Kenaikan permintaan konsumen

4.    Kenaikan investasi

5.    Kenaikan ekspor

1.   Penurunan pengeluaran pemerintah

2.   Kenaikan pajak

3.   Penurunan permintaan konsumen

4.   Penurunan investasi

5.   Penurunan ekspor

Dampak

1.    Tekanan inflasi: Harga barang dan jasa cenderung naik karena permintaan melebihi pasokan.

2.    Perekonomian memanas: Tingkat produksi meningkat, tingkat pengangguran menurun.

3.    Potensi overheating: Jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan inflasi yang tinggi dan tidak terkendali.

1.   Deflasi: Harga barang dan jasa cenderung turun karena permintaan lemah.

2.   Resesi: Produksi menurun, tingkat pengangguran meningkat.

3.   Perlambatan ekonomi: Pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan negatif.

Kebijakan Moneter

Kontraktif: Bank sentral menaikkan suku bunga, mengurangi jumlah uang beredar untuk mengurangi permintaan.

Tujuan: Mendinginkan perekonomian dan mengurangi tekanan inflasi.

Ekspansif: Bank sentral menurunkan suku bunga, meningkatkan jumlah uang beredar untuk merangsang permintaan.

Tujuan: Mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran.

Kebijakan Fiskal

Kontraktif: Pemerintah mengurangi pengeluaran atau menaikkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat.

Tujuan: Mendinginkan perekonomian.

Ekspansif: Pemerintah meningkatkan pengeluaran atau menurunkan pajak untuk meningkatkan permintaan agregat.

Tujuan: Merangsang pertumbuhan ekonomi.

 

Dampak Adanya Kesenjangan Inflasi Terhadap Ekonomi

Kesenjangan inflasi mempengaruhi kondisi ekonomi, termasuk:

 

#1 Menurunkan Daya Beli Masyarakat

Kesenjangan inflasi menyebabkan harga barang dan jasa naik tidak merata. Kelompok masyarakat berpendapatan rendah cenderung lebih terdampak karena proporsi pengeluaran mereka untuk kebutuhan pokok lebih besar.

Hal ini mengakibatkan penurunan daya beli secara signifikan, sehingga mengurangi permintaan agregat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

 

#2 Meningkatnya Ketimpangan Pendapatan

Kesenjangan inflasi memperlebar jurang antara kelompok kaya dan miskin. Kelompok kaya cenderung memiliki aset yang nilainya meningkat seiring dengan inflasi, seperti properti dan saham.

Sebaliknya, kelompok miskin yang mengandalkan pendapatan tetap akan mengalami penurunan daya beli yang signifikan. Akibatnya, ketimpangan pendapatan semakin melebar dan dapat memicu ketidakstabilan sosial.

 

#3 Meningkatnya Tingkat Pengangguran

Untuk mengatasi tekanan inflasi, pemerintah seringkali menerapkan kebijakan moneter yang ketat, seperti menaikkan suku bunga. Kebijakan ini dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan mengurangi permintaan tenaga kerja, sehingga meningkatkan tingkat pengangguran.

[Baca Juga: Kenaikan Upah Buruh Tidak Sepadan Tren Inflasi, Harus Gimana?]

 

#4 Terganggunya Stabilitas Makro Ekonomi

Kesenjangan inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat memicu ketidakpastian di pasar keuangan. Investor menjadi lebih enggan untuk berinvestasi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Hal ini dapat menyebabkan nilai tukar mata uang melemah, meningkatnya biaya utang pemerintah, dan terganggunya neraca pembayaran.

 

#5 Menurunnya Investasi

Kesenjangan inflasi yang tinggi menciptakan lingkungan bisnis yang tidak kondusif. Perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan investasi karena ketidakpastian akan tingkat pengembalian di masa depan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

[Baca Juga: Hadapi Lonjakan Inflasi, Begini Tips Keuangan Ala Financial Planner]

 

#6 Meningkatnya Biaya Produksi

Kenaikan harga bahan baku dan energi akibat inflasi akan meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan. Untuk menjaga margin keuntungan, perusahaan cenderung menaikkan harga jual produknya, yang pada gilirannya dapat memperburuk inflasi.

 

#7 Terganggunya Struktur Produksi

Kesenjangan inflasi dapat mendorong terjadinya pergeseran dalam struktur produksi. Perusahaan cenderung beralih ke produksi barang dan jasa yang lebih menguntungkan dan memiliki elastisitas permintaan yang rendah.

Hal ini dapat mengganggu diversifikasi ekonomi dan meningkatkan ketergantungan pada sektor tertentu.

Kesenjangan inflasi adalah 01

Ilustrasi Kesenjangan Inflasi. Sumber: Freepik

 

Cara Menghitung Kesenjangan Inflasi

Inflationary gap atau kesenjangan inflasi terjadi ketika permintaan agregat dalam suatu ekonomi melebihi produksi potensialnya. Ini berarti, permintaan barang dan jasa lebih tinggi daripada kapasitas produksi yang optimal. Akibatnya, tekanan inflasi akan meningkat.

Misalkan kita mengambil data ekonomi negara X tahun 2023.

PDB Riil negara X tahun 2023: Rp15.000 triliun

PDB Potensial negara X tahun 2023: Rp14.500 triliun

Dari ilustrasi di atas, maka:

Kesenjangan Inflasi = PDB riil – PDB potensial yang diantisipasi

Kesenjangan Inflasi = Rp15.000 triliun – Rp14.500 triliun

Kesenjangan Inflasi = Rp500 triliun

 

Dari perhitungan di atas, kita mendapatkan hasil bahwa negara X pada 2023 mengalami kesenjangan inflasi sebesar Rp500 triliun. Artinya, permintaan terhadap barang dan jasa di negara tersebut melebihi kapasitas produksi optimalnya sebesar Rp500 triliun.

 

Langkah-langkah Mengatasi Kesenjangan Inflasi

Pemerintah sering kali menggunakan kebijakan fiskal kontraktif sebagai instrumen untuk mengendalikan inflasi yang tinggi. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga permintaan agregat dapat ditekan.

Beberapa instrumen kebijakan fiskal kontraktif yang umum digunakan antara lain:

 

#1 Pengurangan Pengeluaran Pemerintah

Pengurangan yang dilakukan meliputi:

 

#1 Pemangkasan Belanja

Pemerintah dapat mengurangi anggaran belanja, terutama untuk proyek-proyek yang tidak bersifat mendesak.

 

#2 Penundaan Proyek Infrastruktur

Penundaan atau pembatalan proyek infrastruktur besar dapat mengurangi aliran uang ke perekonomian.

 

#2 Peningkatan Pajak

Peningkatan pajak kerap diimplementasikan melalui:

 

#1 Kenaikan Tarif Pajak

Pemerintah dapat menaikkan tarif pajak penghasilan, pajak perusahaan, atau pajak barang dan jasa (PPN) untuk meningkatkan penerimaan negara.

 

#2 Pengetatan Keringanan Pajak

Penghapusan atau pengurangan insentif pajak dapat mengurangi daya beli masyarakat.

 

#3 Penerbitan Surat Utang

Pemerintah dapat menerbitkan obligasi untuk menyerap likuiditas di pasar, sehingga mengurangi jumlah uang yang dapat digunakan untuk konsumsi.

Simak video ini untuk lebih paham soal obligasi pemerintah.

 

 

#4 Kebijakan Moneter

Bank sentral dapat menaikkan suku bunga acuan untuk meningkatkan biaya pinjaman. Hal ini akan mengurangi permintaan kredit dan investasi, sehingga menekan permintaan agregat.

 

Keuangan Sejahtera dengan Perencanaan yang Matang

Kesenjangan inflasi memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian, seperti penurunan daya beli, meningkatnya ketimpangan pendapatan, dan terganggunya stabilitas makroekonomi.

Bagi pengusaha, memahami dinamika kesenjangan inflasi sangat penting. Dengan memantau kondisi makroekonomi, pengusaha dapat mengantisipasi perubahan permintaan, mengelola biaya produksi, dan mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.

Bagi Anda yang ingin menganalisis keuangan bisnis dan pribadi, mengukur potensi ekspansi usaha, atau membutuhkan saran keuangan yang sesuai, konsultasikan dengan perencana keuangan Finansialku.

Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi, klik banner untuk informasi lebih lanjut.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.  

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Sekian pembahasan tentang kesenjangan inflasi. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham tentang kesenjangan inflasi. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Referensi:

  • Admin. 27 Oktober 2023. Kesenjangan Inflasi: Pengertian, Cara Hitung dan Mengatasinya. Kumparan.com – https://bit.ly/3APJuxJ
  • Fadila Rosyada Hariri dan Serafica Gischa. 22 Februari 2024. Inflationary Gap: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya. Kompas.com – https://bit.ly/3XqAzvz
  • Rajashri Chakrabarti, Dan Garcia, dan Maxim Pinkovskiy. 18 Januari 2023. Liberty Street Economics. Libertystreeteconomics.com – https://bit.ly/4gb6tTZ
  • Admin. 2018. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyalarta: UPP STIM YKPN
  • Yordian Novianus. 18 Mei 2023. Kondisi Penting bagi Ekonomi, Ini Pengertian Kesenjangan Inflasi, Cara Hitung, dan Contohnya. Cermati.com – https://bit.ly/4g4WHmv

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik