Mainan anak merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Melalui mainan, anak-anak akan terlatih gerak motorik dan kognitifnya. Oleh karena itu, para orang tua harus mampu memberikan mainan anak yang tepat.
Tentu, umur anak juga memengaruhi jenis mainan anak yang cocok. Oleh karena itu juga, para orang tua perlu perhatikan dan sesuaikan mainan untuk buah hati Anda.
Rubrik Finansialku
Jenis-Jenis Mainan Anak Bayi
Para orang tua tentu ingin memiliki buah hati yang aktif, ceria dan sehat. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan merangsangnya menggunakan mainan anak.
Namun, dalam memberikan mainan anak, ada hal yang harus diperhatikan lho. Jangan sampai Anda memberinya secara asal-asalan.
Dengan memberi mainan yang tepat dengan umurnya, mainan anak justru mampu mengembangkan dan meningkatkan daya kognitif serta motorik anak.
Untuk lebih mudahnya, berikut jenis-jenis mainan anak yang cocok untuk anak Anda berdasarkan rentang umurnya.
#1 Mainan Anak untuk Usia 1-3 Bulan
Pada rentang umur ini, kemampuan bayi masih sangat terbatas. Pandangan masih belum cukup baik dan gerakan belum aktif. Namun, kemampuan mendengarnya sudah cukup baik.
Oleh karena itu, mainan anak yang cocok adalah yang berbunyi nyaring.
Para orang tua dapat memilih mainan yang dikenal dengan istilah kliningan. Mainan yang akan berbunyi jika digerakkan.
Mainkan mainan tersebut di sekitar anak Anda, biarkan dia mencari darimana sumber suara itu berasal. Dengan demikian kemampuan pendengarannya akan terlatih.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan mainan wind chimes. Gantungkan di atas ranjang, kemudian mainkan. Ketika bergerak dan bersuara, secara refleks bayi Anda akan mencari dan melihatnya.
Mainan ini akan meningkatkan kemampuan pendengaran, refleks serta penglihatan bayi Anda.
#2 Mainan Anak untuk Usia 3-6 Bulan
Pada rentang umur ini, kemampuan motorik bayi telah menjadi lebih baik. Selain itu, gerakan matanya juga sudah menjadi lebih aktif. Berikanlah mainan yang warna-warni dan memiliki bentuk yang beragam.
Secara refleks, matanya akan tertarik dan tangannya akan bergerak mencoba meraih mainan tersebut.
Selain itu, berikan mainan karet yang berbunyi bila diremas. Bunyikan mainan tersebut di beberapa tempat secara bergantian.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas pendengaran anak dan respon gerak matanya. Biarkan pula anak Anda untuk meremas-remas mainan tersebut dengan tangan mungilnya.
Hal ini akan menguatkan saraf motorik pada bagian tangan buah hati Anda.
#3 Mainan Anak untuk Usia 6-9 Bulan
Pada fase ini, normalnya bayi akan mulai muncul gigi dan merangkak. Untuk mengakomodasi kemampuan anak, berikan mainan yang merangsang kemampuan tersebut.
Teether adalah mainan yang aman untuk digigiti sekaligus merangsang pertumbuhan gigi anak.
Berikan juga boneka untuk anak yang berada pada fase ini. Tak masalah meski anak Anda laki-laki. Boneka tersebut bisa dipeluk, dipukul-pukul, hingga dilempar.
Melalui hal tersebut kemampuan motorik anak Anda akan semakin terasah.
Sesekali lakukan interaksi menggunakan boneka tersebut. Ajaklah mengobrol dengan menggunakan suara Anda yang disamarkan.
Hal ini berguna untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak Anda dalam mengenali objek di sekitarnya.
#4 Mainan Anak untuk Usia 9-12 Bulan
Pada usia ini, pastikan beri mainan anak yang meningkatkan kemampuan kognitif dan kreativitas anak. Anda bisa memberikan mainan berupa balok-balok kayu, alat musik yang ditabuh, hingga puzzle bayi.
Dengan memberikan mainan-mainan tersebut, anak Anda akan berkreasi dan mencoba menggunakan kemampuannya. Semakin sering diasah, kemampuan anak Anda akan semakin baik dan menjadikannya anak yang kreatif dan aktif.
Selain itu, mulailah ajak anak Anda untuk berbicara. Tak perlu menggunakan perantara mainan. Cukup Anda dengan sang buah hati.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan anak sekaligus merangsangnya untuk segera bisa mengoceh.
Moms, Jangan Lupa Budgeting dan Invest
Ibu Murni baru saja melahirkan anak pertamanya. Sebagai ibu baru, ia merasa excited. Ia memastikan anaknya mendapatkan seluruh jenis pakaian, mainan anak hingga peralatan bayi yang terbaik.
Ibu Murni tidak pernah secara spesifik menyusun anggaran, selama masih ada uang maka sang anak akan mendapatkan seluruh kebutuhannya. Hal ini terus berlangsung hingga akhirnya sang anak masuk playgroup.
Ibu Muria juga merupakan sosok ibu baru. Ia baru melahirkan anak pertamanya tak berselang lama dari Bu Murni.
Meski excited, Ibu Muria terlihat khawatir dan cemas. Akhirnya, ia memutuskan menyusun anggaran untuk mengatasi kekhawatiran tersebut.
Dari anggaran yang ia buat, Ibu Muria menetapkan kebijakan yang cukup ketat. Ia membelikan kebutuhan anaknya dengan uang yang telah ia alokasikan. Tak masalah bukan barang dengan kualitas terbaik, yang penting nyaman dan memenuhi fungsinya. Begitu prinsip Ibu Muria.
[Baca Juga: Anak Saya Bisa Sekolah Sampai Lulus Kuliah? #UangDarimana?]
Ketika pendaftaran playgroup, kedua ibu muda ini sama-sama mendaftarkan anaknya di tempat yang sama. Namun sayang, ternyata Ibu Murni tidak jadi menyekolahkan anaknya, ia memutuskan menunda pendidikan anaknya.
Usut punya usut, Ibu Murni tidak mempunyai dana yang cukup. Ia tidak memperhitungkan biaya pendidikan yang terus naik tiap tahunnya. Tabungannya juga jauh dari kata cukup. Belakangan ia baru menyadari bahwa ia meleset dalam melakukan perhitungan untuk biaya pendidikan.
Ia tidak menyiapkan anggaran pengeluaran dan rencana biaya pendidikan sejak jauh-jauh hari, ia juga sebatas menabung tanpa melakukan investasi. Hasilnya adalah ia tidak memiliki cukup dana.
Hal tersebut merupakan kekhawatiran yang dirasakan Ibu Muria pada awal cerita. Ia memutuskan mendatangi Finansialku.com untuk membantunya menyiapkan anggaran dan rencana biaya pendidikan.
Hasilnya adalah sang anak bisa bersekolah dan sang ibu tidak khawatir akan kekurangan dana. Bahkan, ia yakin bisa menyekolahkan anaknya hingga lulus sarjana tanpa terlilit utang sepeser pun.
Ingin tahu detail dan pengalaman lain terkait biaya pendidikan seperti kisah di atas? Kami sudah merangkumnya dalam sebuah e-book berjudul
Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!
Silakan download ebook-nya, GRATIS!!!
Cara Menyiapkan Pendidikan Anak
Bersama Ibu Muria, kami telah menyusun langkah-langkah berikut untuk menyiapkan biaya pendidikan anak:
#1 Penjelasan Terkait Perencanaan Keuangan
Kami menjelaskan terlebih dahulu mengenai piramida perencanaan keuangan, keamanan keuangan dan kenyamanan keuangan.
Kami memberikan saran untuk fokus terlebih dahulu terhadap keamanan keuangan berupa perbaikan cash flow, dana darurat, utang konsumtif hingga kebutuhan asuransi.
#2 Cek Kondisi Kesehatan Keuangan Keluarga
Kami kemudian melakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatan keuangan Ibu Muria. Kami melakukan pengecekan terhadap likuiditas, kemampuan berinvestasi, solvabilitas dan lain sebagainya.
Anda juga bisa melakukan pengecekan tersebut, klik link berikut untuk melakukan pengecekan.
#3 Menganalisis Data dan Melakukan Perhitungan
Data yang dibawa Ibu Muria kemudian kami analisis. Hasil analisis tersebut kami gunakan untuk melakukan perhitungan investasi yang diperlukan.
Kalian juga bisa mencobanya dengan menggunakan aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store. Silakan masuk menu Rencana Keuangan lalu pilih Dana Pendidikan Anak.
#4 Menentukan Produk Keuangan
Produk keuangan yang ditetapkan saat itu adalah investasi dan asuransi. Dalam menentukan produk investasinya tidak secara acak. Melainkan memperhatikan periode investasi dan kebutuhan dana.
Investasinya berupa investasi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Contoh, untuk kebutuhan play group menggunakan investasi konservatif. Sementara untuk kuliah menggunakan investasi agresif.
#5 Mempresentasikan Rencana Keuangan dan Jadwal Review
Setelah rencana keuangan selesai, kami kemudian mempresentasikan rencana tersebut. Melakukan pembahasan hingga akhirnya terjalin kesepakatan. Kami juga membuat jadwal review untuk melihat progres dan perkembangan rencana yang telah dibuat
Be a Smart Moms!
Apakah Anda ingin menjadi sosok seperti Ibu Murni atau Ibu Muria? Tentu menjadi seperti Ibu Muria adalah pilihan yang terbaik. Mainan dan kebutuhan bayi memang penting, tidak salah pula memberikan perlengkapan yang paling baik.
Namun, budgeting menjadi kunci penting. Jangan sampai demi kebutuhan harian, kebutuhan wajib seperti pendidikan menjadi korbannya.
Oleh karena itu, segera buat anggaran dan siapkan metode investasi untuk persiapan biaya pendidikan anak.
Bila mengalami kesulitan jangan ragu untuk menghubungi Finansialku. Kami pasti akan membantu Anda menyiapkan rencana keuangan yang sebaik mungkin.
Apakah Anda mempunyai pengalaman lain terkait biaya pendidikan anak yang bisa dibagikan? Jangan ragu untuk menceritakannya pada kolom komentar yang tersedia.
Sumber Referensi:
- Admin. Ragam Permainan Anak Bayi 1-12 Bulan. Tipsanakabayi.com – https://goo.gl/Y6SLvT
- Admin. Permainan Anak Bayi Usia 1-12 Bulan untuk Tumbuh Kembang Anak. Tipsanakcerdas.com – https://goo.gl/iTvruL
- Mei F. 29 Oktober 2017. Moms, ini Rekomendasi Mainan untuk Bayi Usia 0-12 Bulan. Mommyasia.id – https://goo.gl/XKwSFr
Sumber Gambar:
- Mainan Anak Bayi 01 – https://goo.gl/3D8WvA
- Mainan Anak Bayi 02 Kliningan – https://goo.gl/RxAYo9
- Mainan Anak Bayi 03 Wind Chimes – https://goo.gl/CNJ9DK
- Mainan Anak Bayi 04 Karet – https://goo.gl/aAhrXh
- Mainan Anak Bayi 05 Teether – https://goo.gl/Zyg6dz
- Mainan Anak Bayi 06 Boneka – https://goo.gl/tMFYci
- Mainan Anak Bayi 07 Balok Kayu – https://goo.gl/FGPou7
[sticky_footer_ebook_pendidikan]