Cerita Ramadan: Mandiri Kuberjuang Hidupi Diri dan Suami adalah kisah tentang wanita tua penjual nasi uduk yang berjualan dari sore hingga larut malam untuk menghidupi dirinya dan suaminya yang sakit-sakitan.

 

Mandiri Kuberjuang Hidupi Diri dan Suami

Dinginnya malam yang menggigit permukaan kulitku yang telah mengeriput sudah tak hiraukan lagi.

Menyapa senja bersama gerobak untuk berdagang nasi uduk hingga menjelang subuh sudah kulakoni selama hampir 20 tahun. 

Ya, semenjak tahun 2000, aku berjualan nasi uduk dari pukul 6 sore hingga sekitar pukul 1 dini hari. 

 

 

Bertanya kemana kah anak-anakku? 

Mereka semua ada 8 orang dan aku bangga telah menyekolahkan mereka walau hanya setingkat bangku SMA, bahkan beberapa hanya sampai SMP.

Dengan kerja kerasku, hasil keringat dan kekuatan tanganku yang mulai rapuh ini, aku bersyukur kepada Tuhan bahwa mereka bisa menjadi manusia seutuhnya dan hidup bahagia dengan keluarga baru mereka. 

Kenapa aku masih bekerja hingga larut malam hingga subuh menyapa? Karena aku tidak mau menyusahkan anak-anakku.

Aku ingin tetap bekerja, membiayai suamiku yang kini tak berdaya karena sakit syaraf dan darah tinggi yang dideritanya membuatnya harus terbaring lemah di tempat tidur. 

Biaya berobat setiap bulannya memang cukup besar, namun entah bagaimana caranya, selalu ada saja berkat yang aku terima sehingga kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat untuk suamiku selalu tercukupkan.

Aku bersyukur karena anak-anakku selalu ingat akan kedua orangtuanya. Bersama cucu-cucu kesayanganku, mereka tak pernah lupa mengunjungiku pada akhir pekan.

Tak jarang, mereka membawakanku bingkisan berupa makanan atau bahkan memberi uang tambahan kepadaku, walaupun sebetulnya mereka tak perlu memberikannya.

Walau begitu, aku dapat melihat kepedulian mereka yang amat besar melalui pemberian tersebut. Oleh sebab itu, aku menerimanya dengan rasa syukur dan senang hati.

Sering mereka memintaku untuk berhenti berjualan nasi uduk, tapi ini pilihanku sendiri. Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, aku tak mau menyusahkan mereka.

 

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Aku ingin memberi teladan bagi anak-anakku hingga akhir hayat menjemputku.

Aku ingin mereka paham bahwa kerja keras adalah kunci hidup yang selalu aku junjung tinggi.

Aku ingin mereka mengerti bahwa hidup seyogyanya tak bergantung dan tak menyusahkan orang lain.

Aku ingin mereka menganut prinsip-prinsip hidup yang kuterapkan selama ini.

Itulah prinsip hidup yang selama ini kuterapkan semasa hidupku, yang mungkin tak lama lagi.

Tekadku di hari tua ini, selain memberi teladan bagi anak-anakku tentang nilai hidup mengenai kerja keras, aku juga ingin menjadi seorang istri yang tetap setia dan mengasihi suami, meskipun ia sudah tak berdaya.

Dia adalah suamiku yang hebat, yang pernah menjadi pahlawan dalam keluargaku meski kini ia terbaring lemah di ranjang.

Kini, waktunya aku membuktikan setiaku kepadanya melalui pekerjaan yang tak seberapa ini. 

Aku akan terus mengabdi kepada suamiku hingga ajal menjemput kami berdua.

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Nasi uduk buatanku memang terlihat sederhana, hanya dihiasi telur dadar iris, taburan abon ayam, sayur telur bulat, tak lupa beberapa irisan mentimun di atasnya. Tapi dalam kesederhanaannya, aku bersyukur, ada saja yang membeli dan menikmati nasi uduk hangat buatanku di tengah malam yang dingin.

Lewat pandangan mataku yang sudah mulai memburam, aku senang melihat senyuman para pelangganku yang menikmati nasi uduk buatanku. Ah, pemandangan itu langsung membawaku ke saat di mana anak-anakku masih kecil, ketika mereka duduk bersama di lantai, menikmati masakanku yang sangat sederhana.

Banyak yang menyuruhku untuk berhenti bekerja dan menikmati hari tua bersama suami. Toh anak-anakku sudah dapat menghasilkan uang sendiri dan rutin memberiku uang. 

Tapi, seperti yang sudah kubilang, aku tak mau berleha-leha.

Aku ingin tetap bekerja dan melakukan apa yang aku bisa lakukan tanpa harus berpangku tangan kepada orang lain, walaupun itu anak-anakku sendiri.

 

Apakah semangat bekerja sang penjual nasi uduk ini menginspirasi Anda? Mari bagikan kisah ini kepada sahabat Anda yang sedang butuh motivasi dalam bekerja!

 

Sumber Gambar:

Dokumentasi Pribadi

 

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up