Dibaca Normal : 10 Menit

Cara Memimpin Diri Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain

  • Cara Memimpin Diri Sendiri yang Wajib Diterapkan Semua Orang 01 - Finansialku
By Angga Tammara, A.Md.|2022-06-25T18:44:34+07:006 Juni 2020|

Diperbarui 25 Juni 2022

Prinsip memimpin diri sendiri sudah menjadi sebuah nilai yang seharusnya dilestarikan turun-temurun. Apakah nilai-nilai itu masih ada?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Memimpin Diri Sendiri

Sahabat Finansialku pasti sudah sering membaca artikel-artikel yang berkaitan dengan kepemimpinan dong. Seorang pemimpin memiliki berbagai fungsi dalam memimpin sebuah organisasi/lembaga.

Dalam sebuah lembaga seorang pemimpin dapat dipandang sebagai sosok figur atau contoh  yang mewakili lembaga dan organisasi yang dipimpinnya.

Maka wajar sering kali, seorang pemimpin akan dipilih dari sikap dan karakter yang baik dan berkharisma untuk menampilkan citra positif bagi lembaga tersebut.

Hanya saja, karakter dan kharisma tidaklah cukup. Citra seorang pemimpin akan diakui dari kemampuan mereka dalam memimpin dan menjalankan fungsinya sebagai pemimpin.

Seperti fungsinya dalam memberi instruksi dan membuat keputusan, pemimpin perlu memberi ketegasan dan secara efektif dapat membuat orang-orang mau menjalankan instruksi yang diberikan.

Menyimak berbagai tanggung jawab dan fungsi seorang pemimpin akan terasa sulit jika seseorang tidak terlatih untuk memimpin.

Padahal secara alamiah, setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Yang menjadi sebuah bahaya besar adalah jika seseorang yang tidak dapat mengatur dan memimpin dirinya sendiri namun harus memimpin orang lain. Alamak!

Cara Memimpin Diri Sendiri yang Wajib Diterapkan Semua Orang 02 - Finansialku

[Baca Juga: Begini Hukum Kepemimpinan Wanita dalam Islam, Mau Tahu?]

Tentu sahabat Finansialku pasti sudah melatih memimpin dan mengatur diri sendiri bukan? Kemampuan mengatur diri sendiri akan memberi dampak besar dalam kehidupan kita.

Memimpin diri sendiri adalah jawaban untuk bagaimana kita mengembangkan diri untuk bertahan dan berkembang dalam dunia yang fluktuatif, tidak pasti, kompleks dan ambigu.

Untungnya dalam hal kepemimpinan, tanah jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya banyak melahirkan pemimpin dan raja-raja yang berpengaruh dan berjiwa ksatria.

Hal ini tentu menjadi sebuah warisan luhur yang patut dipelajari dan kita lestarikan dengan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai nilai otentik sebuah kepemimpinan milik Indonesia.

 

GRATISSS Download!!! Ebook Perencanaan Keuangan Entrepreneur & Freelance

Mockup ebook entrepreneur dan freelancer

 

Kepemimpinan dalam Jawa Kuno

Dengan memahami konsep kepemimpinan leluhur, kita akan mengetahui bagaimana kebesaran dan keagungan bangsa Indonesia di masa lalu yang tidak saja berkuasa di negeri sendiri melainkan juga memberi kemakmurkan dan keadilan bagi seluruh rakyat negerinya.

Di antara gagasan kepemimpinan yang pernah diterapkan oleh raja-raja dimasa silam adalah yang dikenal dengan sebutan Astadasa Kottamaning Prabhu, apakah itu?

 

#1 Wijaya

Menjadi pemimpin bagi diri sendiri (self leadership), pertama-tama perlu menanamkan sikap dan  jiwa yang tenang, sabar dan bijaksana serta tidak panik saat ada masalah. Pemimpin bijaksana akan memenangkan segala macam permasalahan.

 

#2 Mantriwira

Sebelum dapat membela kebenaran dan keadilan bagi orang lain, self leadership akan mengutamakan nilai-nilai keadilan dan kebenaran didalam dirinya terlebih dahulu.

Tanpa harus dibuat-buat demi membuat citra yang positif di mata orang lain, nilai-nilai yang tertanam dalam diri akan secara alami tercermin dari perilaku dan sikapnya sehari-hari terhadap orang lain.

 

#3 Natangguan

Artinya kita menjadi pribadi yang berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan sebagai tanggungjawab dan kehormatan.

Menjunjung nilai kejujuran dan keandalan dalam diri akan menjalankan setiap hal yang dipercayakan sebagai amanah tanpa memandang seberapa kecil atau besarnya hal itu. Dengan nilai dan filosofi ini seseorang akan mendapat kepercayaan dari orang lain.

 

#4 Sarjawa Upasama

Seorang perlu rendah hati, tidak boleh sombong, congkak, terlebih jika ia seorang dengan jabatan tidak akan bersikap  mentang-mentang menjadi pemimpin dan sok berkuasa.

Seberapa pintar, rupawan, kaya, berprestasi, berkuasa semuanya bukan hal yang perlu diagungkan. Sebab semakin berisi maka padi akan semakin merunduk.

 

#5 Masihi Samasta Buwana

Sebuah nilai luhur yang ditanamkan untuk setiap pribadi bangsa indonesia adalah mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia dari Tuhan dan mengelola itu dengan baik untuk bersama, dan bukan demi memuaskan keuntungan pribadi.

Cara Memimpin Diri Sendiri yang Wajib Diterapkan Semua Orang 03 - Finansialku

[Baca Juga: Belajar Hal Ini Dari Kepemimpinan Duterte yang Otoriter]

 

Alam dan segala sumber dayanya adalah ciptaan maha kuasa yang perlu dilestarikan dan dijaga keindahannya, diambil manfaatnya namun tidak dieksploitasi.

 

#6 Nayaken Musuh

Itu berarti seseorang perlu dapat mengatasi lawan dan musuhnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, termasuk dengan yang ada di dalam dirinya sendiri (nafsunya/sadripu).

Adu fisik bukanlah jalan satu-satunya dalam mengatasi lawan yang datang dari faktor eksternal, seperti mengatasi musuh di dalam diri kemampuan dan kekuatan mental juga perlu disertakan.

 

#7 Waspada Purwa Arta

Sebagai pemimpin diri sendiri kita diajar untuk selalu waspada dan mawas diri (introspeksi) untuk melakukan perbaikan dari kelemahan dan kekurangannya.

Cara Memimpin Diri Sendiri yang Wajib Diterapkan Semua Orang 04 - Finansialku

[Baca Juga: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan]

 

Mengintripeksi diri sendiri dapat dilakukan dengan merenung kegiatan kita seharian apa yang sudah baik dan perlu ditingkatkan dan apa yang kurang dan perlu diperbaiki. Kita juga bisa untuk meminta bantuan pendapat rekan dan teman terdekat kita lho!

 

#8 Prasaja

Rupanya, sekalipun hidup sebagai penguasa, Raja-raja terdahulu diajarkan untuk membentuk pola hidup sederhana (Aparigraha), tidak berfoya-foya, bermegah-megah, hidup serba gemerlap.

 

#9 Dirotsaha

Ketekunan, kerajinan dalam bekerja dipadukan dengan rasa, cipta, karsa dan karyanya dapat bermanfaat bagi orang lain.

 

#10 Ambeg Parama Arta

Seorang harus pandai menentukan prioritas atau mengutamakan hal-hal yang lebih penting dan berguna sehingga dapat mengenyampingkan hal-hal yang sifatnya tidak bermanfaat atau sementara.

 

10 Nilai Kepemimpinan dari Dulu Hingga Sekarang

Kesepuluh nilai-nilai kepemimpinan dari warisan raja-raja terdahulu, rupanya masih dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai masyarakat modern ya? Jika kita dapat memiliki nilai-nilai ini, sudah sepantasnya kita berbangga memiliki kualitas seorang raja!

 

Sudah punya modal sifat kepemimpinan, tinggal contoh aja nih tips sukses dari Donald Trump!

 

Sifat memimpin sudah punya, sudah sukses juga, bagaimana dengan keuangan Anda? Yuk gunakan aplikasi finansialku untuk membantu Anda memiliki kebebasan keuangan. Download di sini!

playstore icon
appstore icon

 

Yuk bagikan informasi berharga ini untuk kerabat terdekat Anda! Kapan lagi berbuat baik untuk banyak orang? 

Tanyakan pertanyaan Anda seputar kepemimpinan atau keuangan kepada kami, tim finansialku siap sedia membantu Anda.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 23 Juli 2017. Konsep Kepemimpinan Jawa Kuno. Tabloidjawatimur.com – https://bit.ly/3ev4V6W
  • Admin. 23 Agustus 2018. Tugas dan Fungsi Seorang Pemimpin. Sbsinews.com – https://bit.ly/3el3PKG

 

Sumber Gambar:

  • Pemimpin 01 – https://bit.ly/2Y8ez8K
  • Pemimpin 02 – https://bit.ly/3eSZPkY
  • Pemimpin 03 – https://bit.ly/3eY7SNA
  • Pemimpin 04 – https://bit.ly/2MvR44f

About the Author: Angga Tammara, A.Md.

Profile Author Artikel
Seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di Bandung. Menyukai berbagai kegiatan dan pengalaman yang dapat menambah wawasan dalam pengembangam diri, khususnya dalam mempelajari manajemen, strategi bisnis, kuliner dan fenomena yang terjadi sehari-hari. Gunung, danau, pantai dan menikmati perbedaan kultur dan kultus di waktu lepas, menjadi cara untuk mengaktualisasi diri dan menempatkan itu semua sebagai warisan cerita dalam bersosialisasi.

Leave A Comment

Go to Top