Sobat Finansialku, tahukah Anda kalau setiap dari kita butuh perencanaan keuangan? Karena itu, mari simak artikel berikut ini!

Sobat Finansialku, simak sampai selesai.

 

Perencanaan Keuangan Karyawan

Dalam perencanaan keuangan pribadi, tahapan pertama yang perlu dicapai setiap orang adalah keamanan keuangan. Setelah mencapai keamanan keuangan barulah Anda dapat mengejar rasa nyaman.

Keamanan keuangan yang dimaksud di sini mencakup 4 hal penting dalam keuangan pribadi Anda yaitu dana darurat, pengaturan cashflow, serta utang dan kredit konsumtif.

Setelah aman secara keuangan barulah Anda dapat memikirkan kenyamanan keuangan. Hal ini mencakup tujuan-tujuan keuangan jangka menengah dan jangka panjang yang dimiliki masing-masing orang.

Panduan Belajar Karyawan 1

Panduan Belajar Karyawan. Sumber: Virtualofficeku.co.id – https://bit.ly/3r73AKZ

 

Misalnya ingin membeli rumah pribadi, mobil pribadi atau mempersiapkan dana pensiun. Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan literasi keuangan karyawan.

Permasalahan keuangan ini dapat kita bagi menjadi 3 kategori berdasarkan jangka waktunya.

Permasalahan keamanan keuangan termasuk ke dalam kebutuhan keuangan jangka pendek, sementara kenyamanan keuangan termasuk dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Berikut adalah beberapa permasalahan keamanan keuangan yang dapat diatasi dengan perencanaan keuangan:

 

Dana Darurat

Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya dana darurat. Terutama para karyawan yang terbiasa menerima gaji bulanan.

Karena merasa sudah pasti mendapatkan gaji pada tanggal tertentu, maka banyak karyawan yang merasa uang yang ada di tangan saat ini bisa dihabiskan hingga tanggal tersebut.

Seakurat apapun perhitungan Anda, tetap saja ada yang namanya risiko kehidupan. Tidak ada yang pernah tahu kapan Anda akan jatuh sakit atau mengalami kecelakaan atau risiko-risiko lainnya.

Jika hal tersebut terjadi dan Anda tidak memiliki dana cadangan, maka terpaksa Anda harus berutang kepada orang lain. Orang yang tidak terliterasi keuangan dengan baik umumnya tidak akan menganggap dana darurat sebagai hal yang penting.

Bukan karena tidak peduli, melainkan karena tidak menyadari pentingnya dana darurat.

Dengan meningkatkan literasi keuangan karyawan, Anda sudah membantu para karyawan untuk terhindar dari utang yang seharusnya tidak ada karena dapat diatasi dengan dana darurat.

 

Cashflow

Keamanan dan kenyamanan keuangan seseorang dimulai dari cashflow atau arus kas bulanannya. Mengelola cashflow terdengar seperti hal yang sederhana dan dipraktekkan sehari-hari. Sebenarnya setiap orang pasti mengelola cashflow-nya setiap bulan.

Tetapi pada kenyataannya tidak semua orang mengetahui cara mengelola cashflow yang benar, terutama para karyawan yang menerima gaji bulanan. Tingkat konsumerisme begitu tinggi hingga mempengaruhi banyak orang.

Gaji yang diterima setiap bulan biasanya hanya ‘transit’ di rekening, kemudian segera digunakan untuk berbagai pengeluaran yang diinginkan. Baik pengeluaran tersebut penting atau hanya karena respon impulsif si pembeli.

Akibatnya bisa fatal, jangankan mempersiapkan kebutuhan jangka panjang, memenuhi kebutuhan jangka pendek pun tidak mudah karena terbiasa menggunakan alur cashflow yang tidak bijak.

Semakin sering seseorang terpapar dengan pengetahuan yang baik mengenai cara mengelola keuangan, dengan sendirinya dia akan terpengaruh dan mengikuti cara-cara yang benar.

Jika setiap karyawan dapat mengelola cashflow bulanannya dengan baik, mereka sudah satu langkah lebih maju untuk mencapai kenyamanan keuangan dalam jangka panjang.

 

Utang dan Kredit Konsumtif

Fenomena ‘gaji transit’ yang disebutkan sebelumnya dapat terjadi selain karena untuk membeli barang juga untuk membayar utang. Misalnya seorang karyawan menerima gaji 10 juta rupiah per bulan.

Nominal gaji yang diterima memang cukup besar, tetapi 70% dari gaji tersebut digunakan untuk membayar utang, baik cicilan maupun tagihan kartu kredit bulan sebelumnya.

Akhirnya uang yang tersisa di tangan hanya 3 juta rupiah, belum lagi harus membayar sewa kos dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Siklus ini akan terus berputar menjadi lingkaran maut.

Jika tidak diakhiri, orang yang berada di dalamnya lama-kelamaan akan bangkrut. Perencaaan keuangan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran seseorang mengenai pentingnya mengelola keuangan dengan baik dan bijaksana.

Umumnya seseorang yang sudah terliterasi keuangan dengan baik akan terhindar dari konsumerisme dan hedonisme yang dapat membuatnya terlilit utang.

3 permasalahan tersebut adalah masalah keuangan yang terkait keamanan keuangan dalam jangka pendek yang dapat diatasi dengan literasi keuangan.

Dalam jangka menengah literasi keuangan dapat membantu mengatasi permasalahan berikut:

 

Perencanaan Keuangan untuk Membeli Rumah

Anggaplah seorang karyawan di perusahaan tempat Anda bekerja ingin membeli rumah pribadi dalam waktu 5 tahun ke depan.

Bukankah memiliki rumah pribadi adalah impian setiap orang? Baik karyawan maupun pebisnis, pasti ingin memiliki rumah sendiri sebagai salah satu simbol kemapanan.

Keinginan ini terkadang terdengar mustahil dicapai karena berbagai faktor. Mulai dari gaji yang dirasa tidak cukup, banyak kebutuhan lain yang harus dibayar, harus memprioritaskan biaya pendidikan anak dan lain sebagainya.

Dalam ilmu perencanaan keuangan terdapat persentase tertentu yang sebaiknya digunakan untuk membeli rumah pribadi.

Jika ingin membeli rumah dengan sistem KPR sebaiknya Anda membayar maksimal 30% dari penghasilan setiap bulannya. Jika lebih dari 30% maka kemungkinan kebutuhan lain tidak terpenuhi secara optimal.

Sebagian orang mungkin saja terlalu ambisius menginginkan rumah pribadi dalam waktu dekat, padahal nominal yang harus dibayarkan tidak sesuai dengan kemampuannya.

Sementara sebagian orang lainnya mungkin saja sebenarnya mampu menyicil sebuah rumah tetapi terlalu takut sehingga tidak mengetahui potensi yang dimilikinya.

Padahal gaji yang tidak terlalu besar pun dapat digunakan untuk menyicil rumah jika orang itu dapat mengelola keuangannya dengan baik serta memanfaatkan investasi.

Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan literasi keuangan karena karyawan dapat mengetahui bagaimana pembagian proporsi pengeluaran yang bijak serta mengenal investasi lebih dalam.

Dengan begitu dapat dibentuk strategi-strategi yang optimal untuk mencapai berbagai kebutuhan jangka menengah tanpa harus mengganggu kebutuhan lainnya.

Literasi keuangan juga dapat membantu karyawan perusahaan dalam mengatasi permasalahan keuangan jangka panjang yang sering kali dipandang sebelah mata yaitu masa persiapan pensiun.

 

Masa Persiapan Pensiun

Semakin banyak ilmu yang didapatkan seseorang maka orang tersebut cenderung akan memiliki pemikiran yang lebih terbuka. Begitu pula halnya dalam keuangan.

Banyak orang yang merasa bahwa apa yang dimilikinya saat ini cukup untuk memenuhi segala hal yang diinginkannya.

Memang alangkah baiknya jika seseorang merasa cukup dan tidak terus merasa kekurangan. Rasa terus kekurangan itulah yang mendorong sifat konsumerisme.

Tetapi bukan itu ‘rasa cukup’ yang saya maksud, yang saya maksudkan adalah seperti ini:

“Saat ini saya punya gaji sebesar 10 juta rupiah per bulan. Karena gaji saya besar maka saya bisa membeli gadget terbaru, tas mewah, mengambil kredit mobil mewah, dan lain-lain.”

Di saat yang bersamaan dia belum memiliki persiapan apapun untuk kebutuhan jangka panjang.

Pola pikir seperti ini bisa terjadi karena dua alasan yaitu orang ini tidak mengetahui bahwa ada banyak kebutuhan jangka panjang yang harus dipenuhi, atau dia mengetahui kebutuhan tersebut tetapi menyangkal dan mengabaikannya.

Jika Anda atau karyawan yang ada di perusahaan Anda terbiasa dengan pemikiran seperti ini maka segeralah mencari ilmu keuangan sebanyak-banyaknya.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan jangka panjang seperti masa persiapan pensiun nanti membutuhkan dana yang sangat besar.

Seseorang yang tidak terliterasi keuangan dengan baik akan kaget jika dibuatkan perencanaan keuangan jangka panjang. Mengapa? Karena dia tidak menyangka bahwa ada begitu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dalam jangka panjang.

Literasi keuangan dapat membuka pikiran Anda untuk tidak hanya memandang kebutuhan hidup sebatas ‘hari ini’ tetapi ada kebutuhan besok, bulan depan, tahun depan, hingga puluhan tahun lagi.

Besar peluang seseorang yang tidak terliterasi keuangan dengan baik tidak memahami pentingnya mempersiapkan masa pensiun sejak dini. Jika Anda ingin membuktikannya, cobalah bertanya kepada karyawan perusahaan yang saat ini berusia 25 hingga 30 tahun.

Saya yakin banyak di antara mereka yang belum memikirkan persiapan dana pensiun tetapi masih sibuk memikirkan keinginan membeli mobil mewah, gadget terbaru, dan pengeluaran-pengeluaran konsumtif lainnya.

Padahal kebutuhan dana pensiun tidaklah sedikit, karena itu sebaiknya dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Dengan begitu dana yang harus diinvestasikan setiap bulan tidak terasa terlalu berat, tetapi manfaatnya akan sangat terasa pada hari pensiun nanti.

Sobat Finansialku, Anda juga dapat belajar mengenai panduan belajar keuangan karyawan ini dengan mendengarkan audiobook kami. Selamat mendengarkan.

banner -Manajemen Keuangan untuk Karyawan Swasta-01 (1)

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar: Pentingnya Financial Check Up untuk Karyawan.

 

Kalau kamu tertarik memulai investasi dan bingung bagaimana dan ke mana menginvestasikan uang, kamu bisa konsultasi dengan Certified Financial Planner (CFP) Finansialku.

Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.

Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Untuk Anda yang masih merasa gaji bulanannya pas-pasan, yuk simak video tentang bagaimana cara menambah penghasilan dari bisnis sampingan dibawah ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3kiOZL8