Menghitung ROI atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu hal penting bagi seorang wirausaha atau investor.

Finansialku akan berbagi cara menghitung ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi.

 

Definisi ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi

Finansialku pernah menuliskan pentingnya seorang pengusaha mempelajari bahasa keuangan atau kosakata keuangan, ketika akan mengajukan pendanaan usaha.

Di sisi lain kita sebagai nasabah produk-produk keuangan, seperti reksadana, saham dan investasi lainnya juga berkutat dengan kosakata keuangan.

Nah kali ini Penulis akan berbagi salah satu hal penting yaitu cara menghitung ROI atau tingkat pengembalian investasi.

 

Apakah yang dimaksud dengan ROI (Return On Investment)?

ROI adalah ukuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi dibandingkan dengan biaya dan modal awal yang dikeluarkan.

Pernahkah Anda berinvestasi atau ditawari investasi reksa dana? Hal apa yang menjadi pertimbangan ketika memilih reksa dana?

Tentu saja salah satu pertimbangannya adalah return atau tingkat pengembalian investasi. Hal ini bisa dibilang sama dengan ROI (Return On Investment) atau tingkat pengembalian investasi.

[Baca Juga: Ketahui Semua Mengenai Net Interest Margin di Sini]

 

Cara Menghitung ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi

Cara perhitungan ROI sangat sederhana, misal Anda berinvestasi sebesar Rp 1.000.000, kemudian investasi tersebut menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1.100.000, maka ROI nya adalah 1,1.

Rumus ROI yang digunakan untuk perhitungannya adalah:

ROI = Pendapatan yang dihasilkan ÷ Modal yang ditanam

 

Pendapatan yang dihasilkan dapat berupa arus kas yang diterima setiap periode atau pendapatan dalam jumlah besar (lumpsum).

Dalam beberapa investasi, jumlah dana atau pendapatan yang dihasilkan disebut juga dengan yield.

Contoh perhitungan yang sedikit lebih rumit. Bapak A membeli sebuah rumah sebesar Rp 500.000.000 dan mengeluarkan uang dimuka (DP) sebesar Rp 100.000.000.

Bapak A sangat beruntung karena rumahnya disewa oleh sebuah perusahaan dan Bapak A mendapatkan pendapatan sebesar Rp 15.000.000 per tahun. Maka ROI investasi rumah yang dilakukan Bapak A adalah 15% (Rp 15.000.000 : Rp 100.000.000).

 

Kesimpulan

ROI adalah besaran yang harus ada ketika Anda akan berinvestasi atau Anda meminta pendanaan kepada investor.

ROI harus dihitung ketika kita berinvestasi apapun, termasuk ketika berinvestasi pada sebuah website (contoh berapa pengembalian modal dari penjualan online?), teknik pemasaran dan lain-lain.

 

Perdalam Wawasan Investasi

Dalam praktiknya, ada banyak jenis instrumen investasi yang bisa kita dalami dan pelajari sebelum benar-benar memilih untuk menanam sebagian dana kita di instrumen tersebut.

Hal ini tentu harus dilakukan sebelum memulai investasi pertama kita untuk benar-benar mengetahui kalau instrumen tersebut cocok dengan kondisi dan tujuan finansial yang akan kita capai.

Anda dapat memperdalam wawasan Anda dengan membaca artikel yang ada di situs Finansialku dan menonton video-video informatif yang ada kanal youtube resmi Finansialku secara cuma-cuma.

Bukan hanya melalui dua sumber itu saja, Anda juga bisa mendapatkan informasi dan ilmu yang bermanfaat dari e-book Finansialku tentang saham.

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

Jangan khawatir, Anda bisa mendapatkannya secara GRATIS dengan menekan tombol di bawah ini! Jadi, tunggu apa lagi? Segera perdalam wawasan Anda mengenai di dunia saham sekarang juga!

 

Kami akan sangat senang dan berterima kasih jika Anda mau berbagi kisah atau memberi komentar mengenai menghitung ROI.

Anda juga bisa membagikan informasi ini pada teman-teman, saudara, dan keluarga Anda melalui platform yang tersedia di bawah. Terima kasih.